Wisnu terus menggegam tangan Anita, Namun buliran air mata Wisnu tidak bisa terbendung lagi.
"Sayang, Bertahanlah!!!!
Anita sempat tersenyum melihat Hana sangat menurut dengan Diana.
"Diana, kemarilah sebentar!" panggil Anita dengan suara yang sudah begitu lirih.
"Iya Nyonya," Jawab Diana sambil menuju arah Anita.
"Suamiku, kemarilah" Panggil Anita yang masih berusaha kuat biarpun dengan suara yang sudah sangat lirih.
Diana, Wisnu dan Hana, Kini mereka sudah berada dihadapan Anita.
"Iya sayang," jawab Wisnu yang langsung berdiri disamping Anita.
"Sayang, Aku sudah tidak kuat lagi, turutilah permintaan terakhirku!" ucap Anita dengan nada sudah tidak terlalu jelas.
"Apa permintaanmu?" tanya Wisnu sambil menggegam tangan Anita dengan begitu erat.
Wisnu mulai menitikkan air matanya, Melihat Istrinya yang sudah begitu lemas dan suaranya pun sudah tidak jelas. Membuat Wisnu sungguh takut kehilangan istrinya.
"Menikahlah de... ngan Di...ana!" pinta Anita dengan suara yang sudah terbata-bata.
Mendengar permintaan Anita, Membuat Diana kaget.
"Tapi Nyonya," Ucap Diana.
Namun Anita langsung memotong pembicaraan Diana.
"Diana, Aku mo...hon ini permintaan ter...akhirku," Ucap Anita dengan nafas yang semakin susah.
Diana langsung menggegam tangan Anita, Lalu berkata pada Anita.
"Nyonya bertahanlah demi Nona Hana!" pinta Diana, Yang berusaha memberikan semangat untuk Anita.
Nafas Anita makin sesak bahkan Anita terus mengucapkan kata demi kata biarpun dengan terbata-bata.
"Ber..ja..njilah Diana, jag..a Hana untukku," Ucap Anita yang sudah mulai susah bicara.
"Sa..ya ng, Aku mo..hon ini per..mint..an Ter.. akhirku." Nafas Anita sudah mulai susah.
Sebelum menghembuskan nafas terakhirnya, Anita menyatukan tangan suaminya dan tangan Diana di genggaman tangannya.
Kini tangan Wisnu dan Diana sudah disatukan oleh Anita, Diana langsung meneteskan air matanya.
"Kal..ian me..nikah.. lah, In amanahku untuk kalian, Aku ak..an per..gi dengan te..nang," Ucap Anita yang sudah terbata-bata dan nafasnya sudah mulai tidak bersuara.
Akhirnya Anita menghembuskan nafas terakhirnya, dengan meninggal Amanah untuk suaminya.
Wisnu langsung memanggil Dokter.
Dokter memeriksa Anita dengan teliti.
"Pak Wisnu, maaf Nyonya Anita sudah tidak ada," Ucap Dokter tersebut.
Wisnu langsung menangis mendengar pernyataan Dokter.
"Sayang bangunlah, Sayang aku mohon bangunlah Hana dan aku masih sangat membutuhkanmu sayang," Ucap Wisnu yang diiringi tangis sambil memeluk jenazah istrinya.
Diana terus menetes air matanya, Hana juga ikut menangis mungkin Hana juga merasakan kepergian sang Mama untuk selamanya.
Diana terus berusaha menenangkan Hana, Dalam hati Diana "Sayang, Suster janji suster akan menyangyangimu seperti anak suster sendiri"
"Tuan yang sabar ya, Kita ikhlaskan kepergian Nyonya biar Nyonya tenang di alam sana!" Ucap Diana dengan lembut pada Wisnu.
Wisnu hanya terus menangis kini diruangan tersebut hanya ada tangis dan kesedihan, Anita istri tercinta Wisnu pergi untuk selamanya meninggalkan suami dan satu orang anak yang masih kecil.
"Sayang, bangunlah bangun ku mohon!" pinta Wisnu yang masih menangis dengan keras.
Hana juga masih terus menangis, Diana juga terus berusaha menenangkan Hana agar berhenti menangis.
"Sayang, jangan menangis ya disini ada suster Diana," ucap Diana sambil menenangkan Hana.
"Tuan, maaf jenazah ibu Anita mau dibawah ke kamar mayat Tuan," ucap seorang suster.
Diana pun memberikan Hana pada Dokter yang ada disitu.
"Dok, tolong gendongkan anak ini sebentar ya Dok," ucap Diana pada Dokter Nissa yang merawat majikannya, Diana pun memberikan Hana pada Dokter Nissa.
Dokter Nissa menerima Hana dari gendongan Diana, Lalu Diana berusaha menenangkan majikan.
"Tuan, Tuan tenanglah biarkan pihak rumah sakit mengurus jenazah Nyonya dulu," ucap Diana sambil menarik tubuh majikannya dari jenazah istrinya.
"Diana, Istri aku Diana" ucap tuan Wisnu sambil terus ingin mengejar jenazah istrinya.
"Tuan, Tenanglah kalau Tuan seperti ini kasian Nyonya. biarkan Nyonya pergi dengan tenang Tuan!" Ucap Diana berusaha menguatkan majikannya.
Wisnu akhirnya terdiam dan terkulai lemas duduk di kursi.
"Diana, Kamu telponlah orang tua aku dan kabari kalu Nyonya sudah tidak ada," Ucap Wisnu dengan nada lemas.
Menelpon orang tua Wisnu.
"Hollo Nyonya, Ini saya Diana, Tuan Wisnu menyuruh saya mengabari Nyonya bahwa Nyonya Anita sudah tidak ada," ucap Diana pada orang tua Wisnu.
"Maksudnya, tidak ada bagaimana Diana? bicaralah dengan jelas!" bentak orang tua Wisnu pada Diana.
"Nyonya Anita meninggal Nyonya, sekarang sedang jenazahnya sedang diurus," Ucap Diana dengan jelas.
"Apa? inalillahi wainailaihi rojiun. kalian dirumah sakit mana?" Tanya orang tua Wisnu.
"Rumah sakit xxx Nyonya," Ucap Diana.
"Baiklah kita semua akan segera kesana," ucap orang tua Wisnu.
Wisnu mengambil ponsel yang ada tangan Diana.
"Mama, Papa dan semuanya langsung kerumah saja ya dirumah tidak ada siapapun soalnya!" ucap Wisnu pada orang tuanya.
Akhirnya orang tua Wisnu dan keluarganya langsung menuju rumah Wisnu.
Bersambung 🙏
Jangan lupa like,komen, vote dan rate.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 121 Episodes
Comments
Qiza Khumaeroh
mewekkk aq thoorrr,,,
2021-09-04
0
Intan Puspasari Sari
lnjuuut walaupun sadih
2021-08-05
0
Reva
sedih Thor😭😭😭
2021-07-02
0