"Ada apa pak?" Tanya Desi bingung.
"Apa jangan-jangan Pak Wisnu, Mau menuntaskan hasratnya karena merindukankan istrinya." Pikir Desi dengan otak mesumnya.
Desi terus tersenyum genit pada Wisnu.
"Bapak, Ayo masuk pak!" Ajak Desi dengan suara begitu lembut.
"Tidak perlu, Cepatlah berkemas sekarang! Aku mau kita pulang malam ini," Tolak Wisnu dengan nada tegas.
Betapa terkejutnya ternyata pikiran Desi sudah salah menduga, Kini perasaan Desi semakin kesal.
"Sial, Ternyata dia kesini hanya untuk mengajak pulang, Aku kira mau menuntaskan hasratnya sebagai laki-laki." Batin Desi yang merasa kecewa.
"Kenapa kamu berdiri saja, Cepat berkemas!" Cetus Wisnu yang membuat Desi langsung masuk kedalam kamarnya untuk segera berkemas.
"Galak banget," Gumam Desi
Setelah beberapa lama Desi keluar dengan membawa koper, Dan malam ini Wisnu dan Desi langsung menuju pulang ke kotanya. Makan malam dengan klien Wisnu tinggalkan begitu saja, Karena terus kepikiran dengan anaknya.
Diperjalanan hanya ada keheningan sampai akhirnya Desi membuka suara.
"Pak, Ini sudah malam dan aturan kita pulang besok sore pak." Ucap Desi yang langsung membuat Wisnu merasa kesal padanya.
"Dasar aku ini bosnya kapanpun aku mau pulang, Aku yang mengaturnya!" Batin Wisnu.
"Iya Desi, tapi aku harus segera menemui anak dan istriku," Jawab Wisnu dengan cepat.
Wisnu merasa tidak tenang setelah menerima telpon dari Diana atau perempuan yang sekarang sudah menjadi istrinya.
Setelah menempuh perjalanan beberapa jam akhirnya Wisnu sampai dikotanya, Namun Wisnu mengantarkan Desi sampai rumahnya lebih dulu, Desi langsung turun dari mobil Wisnu.
"Terimakasih ya pak, Bapak tidak mampir dulu?" Tanya Desi, yang berharap Wisnu mau mampir ke rumahnya.
"Tidak Desi, Terimakasih anak dan istriku sudah menungguku dirumah." Jawab Wisnu, Wisnu melajukan mobilnya untuk segera menuju kerumahnya.
Biarpun Wisnu belum menerima Diana menjadi istrinya, Namun Wisnu juga tipe laki-laki yang suka main dengan wanita lain.
Setelah Wisnu pergi Desiterdiam sebentar didepan rumahnya.
"Pak Wisnu..Pak Wisnu jelas-jelas istri bapak sudah meninggal namun masih saja bilang istri bapak menunggu bapak dirumah,"Gumam Desi tidak percaya dengan apa yang didengarnya tadi dari mulut Wisnu.
Desi yang belum tau tentang pernikahannya Wisnu dengan Diana, Membuat Desi begitu yakin Kalau dirinya bisa mendapatkan hati sang bos.
Desi langsung masuk ke dalam rumahnya dan langsung merebahkan dirinya diatas kasur karena merasa sangat lelah.
Sampailah Wisnu di depan rumah.
Diana sedang mendiamkan Hana yang sedang menangis dengan begitu keras, sedangkan Wisnu yang mendengar tangisan anaknya langsung masuk kedalam rumahnya tanpa mengetuk pintu. karena kebetulan pintu rumahnya tidak dikunci oleh Diana.
"Hana sayang, Jangan menangis ya nak nanti Papa segera pulang," Ucap Diana pada Hana sambil menggendong Hana.
Diana terus berusaha menenangkan Hana, Namun Hana terus menangis.
"Hana diam sayang, Mama bingung kenapa kamu nangis terus? Tidak biasanya kamu menangis seperti ini." Ucap Diana, Sambil mengusap-usap punggung Hana dengan tangannya.
Wisnu langsung membuka pintu kamarnya tanpa mengetuk pintu, Lalu langsung menuju Diana yang sedang menggendong Hana.
"Hana sayang, Papa pulang nak." Ucap Wisnu tiba-tiba, Membuat Diana merasa begitu terkejut melihat suaminya ada di depannya.
Wisnu mengambil Hana dari gendongan Diana, Diana langsung mengambil tas kerja suaminya dan jas nya, Lalu menaruhnya di sofa yang ada dikamarnya. Wisnu mengikuti langkah kaki istrinya sambil menggendong anaknya yang masih menangis.
"Hana sayang, Ini papa nak, Kamu mau apa katakan pada papa! Apa kamu mau kita pergi ke taman bermain sayang?" Ucap Wisnu penuh ke bawelannya pada anaknya.
Padahal anak sekecil Hana belum tahu apa yang Wisnu ucapkan.
Diana yang mendengar ucapan suaminya pada anaknya hanya terdiam dan tersenyum kecil, Karena takut Wisnu akan marah padanya.
"Diana, Apa Hana menangis terus?" Tanya Wisnu, Dengan tatapan yang begitu kesal membuat Diana merasa takut untuk menatap mata sang suami.
"Iya Mas, dari semenjak mas pergi dia menangis terus mas" Ucap Diana jujur, Biarpun dengan perasaan takut Wisnu akan marah padanya. Namun Diana tetap menjawab pertanyaan dari sang suami.
Setelah beberapa lama Hana tertidur dipelukannya Wisnu, Diana bersyukur Untung suaminya cepat pulang. Dalam hati Diana merasa sangat lega sekali, Mungkin Hana terus menangis karena dengan papanya.
"Mas, Sini Hana biar aku taruh dikasih!" Pinta Diana, Namun Wisnu menahan tangan Diana yang ingin mengambil Hana dari pelukannya.
"Kenapa mas?" Tanya Diana dengan pelan.
"Siapkan air hangat untuk aku mandi dulu, Hana biarkan denganku dulu. Mungkin dia kangen padaku." Suruh Wisnu tetap dengan nada ketus seperti biasanya, Wisnu melepaskan tangan Diana dari tangannya.
"Iya Mas, Aku siapkan dulu." Ucap Diana, Yang langsung pergi menuju ke kamar mandi.
"Mas Wisnu memegang tanganku," Batin Diana sambil memegangi tangannya.
Diana langsung menyiapkan air hangat untuk suaminya mandi, Setelah selesei Diana langsung keluar dari kamar mandi.
"Mas, Air hangatnya sudah siap.Kamu mandi dulu gih mas!" Ucap Diana dengan nada lembut dan penuh dengan kesabaran.
Wisnu langsung memberikan Hana pada Diana, Lalu dirinya langsung menuju ke kamar mandi.
"Kamu kenapa? Berbaringlah pasti kamu juga sangat lelahkan" Ucap Wisnu sebelum masuk kedalam kamar mandi, Wisnu melihat mata Diana begitu sayup dan merah karena kurang tidur.
"Kenapa diam saja? Tidurlah nanti aku tidur di sofa." Tanya Wisnu dengan nada membentak, Diana langsung berjalan menuju ke tempat tidur, Lalu Diana duduk ditepi ranjang Wisnu.
"Ini adalah tempat tidur Nyonya Anita aku tidak boleh tidur disini."gumam Diana yang lupa kalo sekarang dia adalah istri Wisnu.
Diana membaringkan Hana diatas kasur, Diana membelai-belai pipi Hana dengan lembut dan penuh kasih sayang.
"Anak mama sayang, Kalau kamu besar nanti kamu harus jadi Putri yang baik dan patuh kepada kedua orang tua ya nak." Pinta Diana yang penuh dengan harapan baik untuk sang putri kecilnya.
Diana ikut membaringkan tubuhnya disamping Hana tidur, Kini dirinya sangat lelah dan tanpa sadar Diana memejamkan matanya sangking lelahnya karena Hana rewel terus beberapa hari ini.
Setelah beberapa lama Wisnu keluar dari kamar mandi dengan mengenakan handuk saja, Dada bidang Wisnu begitu terlihat, Tapi sayangnya Diana sudah tidur.
Wisnu berganti pakaian, Setelah selesei berganti pakaian Wisnu duduk ditepi ranjang kini Wisnu terus memperhatikan Hana dan Diana yang sudah tertidur begitu pulas.
"Hana, Anak papa jangan rewel ya kasian Mama Diana. Lihat Mama sampai kelelahan gara-gara kamu rewel." Ucap Wisnu sambil mencium kening Putri kecilnya.
Wisnu diam-diam dengan pelan, Membelai pipi Diana dengan tangannya.
"Terimakasih sudah menjaga Hana, Ternyata Dia begitu cantik." Wisnu mengucapkan terimakasih pada Diana, Wisnu juga diam-diam memperhatikan wajah cantik Diana.
Wisnu tersenyum lalu mendekatkan wajahnya ke wajah Diana.
Ntah apa yang akan Wisnu lakukanlah pada Diana?
BERSAMBUNG 🙏
Terimakasih para pembaca setia 😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 121 Episodes
Comments
Qiza Khumaeroh
dr kmarn kma aja nu,, mkay jgan ketus2 klo diana pergi bru tau rsa lo,,
2021-09-05
0
Har Tini
visual ny diana sm wisnu dong thor
2021-05-20
0
Juan Sastra
ggak lihat makanya ggak nyadar
2021-05-16
0