Wisnu langsung melajukan mobilnya menuju ke pusat perbelanjaan, Desi juga terus mencoba mencari-cari kesempatan agar mendapatkan perhatian Wisnu.
Dipusat perbelanjaan.
Desi mengajak Wisnu berjalan-jalan kesan kemari, Namun Wisnu berjalan dibelakang Desi dengan tangan dimasukkan kedalam saku celananya.
"Pak, Kita coba lihat-lihat disana yuk!" Ajak Desi yang langsung berjalan menuju kesebuah toko pakaian wanita, Wisnu tidak menjawab apa-apa, Namun dirinya tetap mengikuti langkah kaki Desi.
Desi langsung memilih-memilih berbagai macam baju yang dirinya suka. Apalagi lagi belanjaan kali ini yang akan membayarnya Wisnu jadi Desi memilih apa saja yang dirinya suka. Mulai dari yang mahal sampai yang murah dirinyalah beli.
"Pak Wisnu, Menurut bapak ini bagus tidak?" Tanya Desi sambil menunjukkan baju yang dipilihnya, Wisnu hanya mengangguk kepalanya tanpa menjawab pertanyaan dari Desi.
Dengan perasaan kesal, Desi langsung memasukkan baju tersebut ke tas belanjaannya." Apa Dia itu tidak punya mulut, Dia hanya mengangguk kepalanya saja." Gerutu Desi yang merasa kesal pada Wisnu.
Melihat dress cantik untuk ibu dan anak, Wisnu langsung menghampirinya, Iya dress warna coklat muda untuk ibu dan anak ini menurut Wisnu, Ini akan cocok kalau dipakai oleh istri dan anaknya.
"Mbak." Panggil Wisnu pada pegawai toko.
"Iya Pak, Ada yang bisa saya bantu?" Tanya Pegawai toko yang diiringi dengan senyum.
"Mba tolong bungkus ini ya!" Pinta Wisnu sambil menunjukkan dress cantik untuk ibu dan anak.
"Baik pak, Mohon ditunggu!" Jawab sang pegawai toko, Yang langsung membungkus dress ibu dan anak pilihan Wisnu.
Ternyata dari tadi Desi sudah memperhatikan, Desi bingung bukannya istrinya Wisnu sudah meninggal? Tapi untuk siapa Pak Wisnu membeli dress dewasa dan anak." Pikir Desi dengan tatapan bingung.
"Sudahlah mungkin buat ponakannya," Ucap Desi yang kembali memilih apa yang dirinya suka.
Setelah beberapa jam, Akhirnya Wisnu dan Desi selesei belanja Desi berbelanja banyak dress dan berbagai macam tas, Desi bahkan menghabiskan uang Wisnu hingga puluhan juta rupiah.
Sedangkan Wisnu hanya membeli beberapa dress cantik untuk anak dan istrinya dirumah.
Setelah selesai berbelanja Desi mengajak Wisnu makan siang, Setelah selesei makan siang Desi langsung mengajak Wisnu pergi membeli oleh-oleh seperti makan ringan, Dan bermacam kue khas dikota itu.
Wisnu dan Desi langsung menuju ke pusat perbelanjaan oleh-oleh terbesar dikota itu. Desi kembali membeli ini itu bahkan sampai keranjang belanjaannya penuh.
Setelah selesai membeli kue, Wisnu langsung membawanya ke kasir lalu membayarnya.
"Ini belanjaanmu!" Ucap Wisnu yang langsung memberikan belanjaan Desi pada Desi.
Ditempat oleh-oleh Desi kembali berbelanja berlebihan, Sedangkan Wisnu hanya membeli beberapa kue untuk sang istri saja.
"Pak Wisnu terimakasih ya." Desi mengucapkan terimakasih dengan nada genit.
"Oke sama-sama." Jawab Wisnu dengan nada datar, Desi merasa kesal karena Wisnu bersikap biasa saja pada dirinya.
"Oke pak, Sekarang kamu bisa jual mahal padaku, Lihat saja nanti aku tidak akan membiarkan bapak lepas dariku." Pikiran licik Desi.
"Aku akan mengajak pak Wisnu jalan-jalan aku akan berusaha mendapatkan hatinya pak Wisnu." Gumam Desi penuh kelicikan dalam hatinya.
"Pak, bagaimana kalo kita pergi berlanja oleh-oleh dulu" Tanya Desi tiba-tiba.
"Kita sudah banyak membeli oleh-oleh." Tolak Wisnu dengan tegas.
"Tapi Pak, Saya mau membeli oleh-oleh untuk teman-teman kantor," Desi berusaha membujuk Wisnu dengan begitu genit.
Akhirnya Wisnu kembali menyetujui ajakan Desi.
"Baiklah Des, Lagiankan rapat juga sudah selesai, Nanti malam tinggal acara makan malam bersama para klien saja" Jawab Wisnu yang merasa dirinya sudah tidak terlalu sibuk.
Desi dan Wisnu menuju ke tempat oleh-oleh terbesar dikota tersebut. Kali ini mereka pergi ketempat aksesoris.
Wisnu langsung memilih beberapa aksesoris lucu untuk putri kecilnya, Berbagai macam jepitan, Bando, Bahkan benda-benda yang menurut Wisnu lucu, Wisnu langsung mengambilnya dan langsung memasukkan ke keranjang belanjaannya.
"Papa belikan banyak buat Hana." Gumam Wisnu yang merasa senang.
"Pak, apakah ini bagus untuk saya" Tanya Desi tiba-tiba pada Wisnu, Desi menunjukkan sebuah anting-anting yang begitu lucu pada Wisnu.
"Iya itu bagus Des, Tapi warnanya yang pink saja lebih cocok untukmu!"Jawab Wisnu,membuat Desi begitu senang karena Desi berpikir Desi punya harapan untuk mendekati Wisnu.
Setelah memberikan penilaian pada anting-anting yang dipilih Desi, Wisnu pun sibuk memilih untuk anak dan istrinya yang ada dirumah.
"Pak, Ini gantungan ponsel untuk siapa?" Tanya Desi penuh rasa penasaran, Iya Wisnu membeli gantungan ponsel yang begitu imut bewarna pink.
"Ini untuk istri saya, Des." Jawab Wisnu apa adanya.
Biarpun Wisnu belum sepenuhnya menerima pernikahannya dengan Diana, Tapi Wisnu juga tidak mau berbohong pada Desi. Namun Desi juga tidak tahu kalau Wisnu sudah menikah lagi setelah kepergian sang istri untuk selamanya.
"Istri? bukankah istri Pak Wisnu sudah meninggal?tapi biarkan sajalah mungkin Pak Wisnu belum bisa melupakannya istrinya dan itu membeli gantungan ponsel hanya untuk mengenangnya saja." Batin Desi dalam hati, Desi tidak tahu kalo Wisnu sudah menikah lagi dengan Diana baby sitter anaknya.
"Apa kamu sudah selesai, Des?" Tanya Wisnu tiba-tiba, membuat Desi sadar dari lamunannya.
"Sudah pak" Jawab Desi singkat.
"Berikanlah belanjaanmu padaku, biarkan saya yang membayarnya!" Ucap Wisnu sambil meminta belanjaan Desi dari tangannya.
"Tidak usah pak , saya bayar sendiri saja." Jawab Desi berusaha menolak.
Desi pura-pura menolak tawaran Wisnu, Disini ceritanya dia merasa tidak enak tapi dihatinya Desi begitu girang karena Wisnu kembali membayarkan belanjaan lagi.
"Padahal tadi membeli baju dan tas sudah habis puluhan juta, Ini malah dibelikan lagi. Aduh rasanya aku pingin jadi istrinya Pak Wisnu." Desi menghayal dalam hatinya.
"Tidak apa-apa, Anggap saja ini bonus buat kamu karena proyek kita berhasil" Jawab Wisnu yang memang berniat memberikan bonus pada Desi.
Desi memberikan semua belanjaannya pada Wisnu, Wisnu membawa semua belanjaannya ke kasir. setelah semua selesai dihitung dan sudah dibayar oleh Wisnu, Wisnu pun menyerahkan belanjaan Desi kepada Desi
"Pak Wisnu, Saya pasti akan berusaha mendapatkan cinta bapak."Gumam Desi dalam hati penuh hayalan.
Setelah selesai berbelanja Wisnu langsung mengajak Desi pulang ke hotel, karena tubuhnya merasa lelah sekali.
Didalam kamar hotel Wisnu.
"Aku membeli banyak oleh-oleh untuk kalian dirumah." Wisnu berbicara pada diri sendiri.
"Tunggu, apa ini akan cocok untuk Diana apa ini tidak akan kebesaran ditubuh mungil Diana nanti." Ucap Wisnu bertanya pada diri sendiri.
Saat ini Wisnu benar-benar memikirkan Diana, entah kesambet dedemit mana sih Wisnu ini tumben-tumbenan mikirin Diana, Bahkan sampai membelikan oleh-oleh buat Diana.
"Aduh kenapa, Aku seperti orang gila begini lagian sejak kapan aku peduli pada Diana?." Gumam Wisnu dalam hati.
Wisnu merebahkan tubuhnya dan langsung memejamkan matanya untuk segera tidur.
Dikamar Desi.
"Pilihan pak Wisnu sungguh sangat bagus, dia begitu mengerti selera wanita" Ucap Desi yang berbicara pada diri sendiri, sambil memperhatikan anting-anting yang dipilihkan oleh Wisnu untuk dirinya.
Setelah beberapa lama akhirnya Desi tertidur sambil memegang anting-anting tersebut di dalam tidurnya.
Ponsel Wisnu tiba-tiba berdering dan ternyata telpon dari Diana.
"Hallo, Ada apa kamu menelponku?" Tanya Wisnu pada Diana dengan nada ketus.
"Mas, Hana kok rewel terus dari kemarin mas cepet pulang ya!" Jawab Diana dengan jujur.
Diana tidak tahu kenapa anaknya menangis terus dari kemarin malam semenjak papanya pergi keluar kota.
"Aku akan pulang, Setelah pekerjaan disini selesei" Jawab Wisnu dengan nada ketus dan langsung mematikan telponnya.
Wisnu kembali tertidur, Sedangkan Diana hanya bisa meneteskan air matanya.
"Kalau aku bisa memilih, Aku lebih baik pergi dari hidupmu mas. Aku terpaksa menikahi suami majikanku, Karena itu sebuah amanah, Tapi karena amanah ini batinku selalu tersiksa, Hatiku selalu kamu sakitin." Batin Diana, Diana hanya bisa menangis dalam hatinya.
"Hana, Jangan rewel ya sayang! Kasian mama. Papa ditelpon malah jawabnya ketus banget." Diana mengadu pada Hana, Anak kecil yang baru berusia satu tahun lebih.
Diana merebahkan tubuhnya disamping Hana, Sambil terus menenangkan Hana dalam pelukannya. Setelah beberapa lama Hana tidur dan Diana juga ikut tidur.
Wisnu..
Wisnu berusaha memejamkan matanya, Namun matanya tidak mau terpejam kini dirinya terus kepikiran dengan ucapan Diana ditelpon, Kalau anaknya rewel dari kemarin.
"Diana kamu membuat pikirkanku tidak tenang, Sudahlah pokoknya malam ini Aku harus langsung pulang." Ucap Wisnu yang langsung bergegas untuk pulang.
Wisnu membereskan semuanya pakaian kedalam koper, Setelah selesei Wisnu langsung pergi menuju ke kamar Desi untuk mengajak Desi pulang malam ini juga.
Wisnu mengetuk pintu kamar Desi, Desi langsung bangun dari tidurnya untuk membukakan pintu.
"Ceklek," Desi membuka pintu.
"Ada apa pak?" Tanya Desi bingung.
"Apa jangan-jangan Pak Wisnu, Mau menuntaskan hasratnya karena merindukankan istrinya." Pikir Desi dengan otak mesumnya.
Denis terus tersenyum genit pada Wisnu.
Ntah apa yang akan terjadi pada mereka? Mudah-mudahan Wisnu tidak khilaf.
BERSAMBUNG🙏
Jangan lupa like, Komen, Vote dan Rate 😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 121 Episodes
Comments
◉‿◉♡-Ƥυтrу Ƴαѕмιη-♡◉‿◉
Astaga dasar otak ja*ang....ngeres bat 🤭
2022-09-10
0
Qiza Khumaeroh
desi bner2 tak tau diri,,
2021-09-05
0
Intan Puspasari Sari
deuich tlong ach
2021-08-05
0