Akhirnya orang tua Wisnu dan keluarganya langsung menuju rumah Wisnu.
Akhirnya jenazah Anita sudah selesei diurus oleh pihak rumah sakit dan keluarga pun sudah berada di kediaman Wisnu.
"Tuan, Jenazah sudah selesai dimandikan dan sudah bisa dibawah pulang" Ucap suster rumah sakit.
"Iya sus, Saya juga sudah mengurus semua administrasinya" Ucap Wisnu.
"Diana, Kamu ikutlah mobil Aldi dan bawah Hana bersamamu aku akan ikut di ambulans untuk menemani jenazah istriku," ucap Wisnu pada Diana.
Diana langsung menuju parkiran mobil dan bertemu dengan Aldi, Aldi langsung menyalakan mesin mobilnya ketika Diana dan Hana sudah masuk dalam mobil.
Ambulan sudah siap dan segera berangkat sedangkan mobil yang ditumpangi Diana mengiring dibekangnya.
Jenazah sudah sampai di kediaman rumah Wisnu, keluarga yang menyambutnya banyak yang menangis, apalagi mengingat umur Anita yang masih terlalu muda, Anita pergi untuk selamanya meninggalkan satu anak dan suaminya.
Jenazah ditaruh diruang tamu yang begitu luas pelayatpun banyak yang sekali yang datang.
Diana terus mengendong Hana yang sekarang tertidur pulas.
"Hana, Kasian kamu sayang," batin Diana.
"Sayang, Kamu tenang saja ya suster akan menjagamu dengan baik dan menyayangimu seperti anak suster sendiri," Ucap Diana sambil mencium Hana, Diana juga tidak kuasa menahan tangisnya. Akhirnya tangis Diana juga pecah begitu saja.
Apalagi Nyonya Anita adalah wanita yang begitu baik dan sangat santun, biarpun Diana hanya suster dari anaknya tapi Anita selalu memperlakukan Diana dengan baik.
"Wisnu, Kamu yang sabar ya nak! Kamu harus kuat demi anak kamu yang masih sangat kecil," ucap ibu Rita atau orangtua dari Wisnu.
"Iya nak, benar apa kata ibumu kamu harus kuat nak. iklhas kan Anita agar Anita juga tenang di alam sana nak!" sambung mamanya Anita.
Wisnu pun memeluk erat Ibunya dan mertuanya begitu erat, Wisnu menangis tersedu-sedu karena ini terasa sangat berat sekali.
"Ibu, Mama, Wisnu mau minta izin dan restu dari kalian berdua untuk menjalankan amanah dari istriku, itu janjiku pada dirinya mama, ibu," ucap Wisnu yang sudah bersipu pada kedua kaki orang tuanya dan mertuanya.
Kini hanya ada kesedihan dan tangisan, Namun karena sebuah amanah juga akhirnya Wisnu memberanikan diri, Untuk meminta izin pada orangtuanya dan mertuanya.
"Katakan nak, Amanah apa yang dititipkan oleh istrimu untuk dirimu?" ucap ibu indah atau orang tua Anita.
"Diana, kemarilah!" Panggil Wisnu.
"Iya Tuan," jawab Diana dan langsung menghampiri Wisnu dan membawa Hana bersamanya.
"Kenapa dengan Diana nak?" Tanya orang tua Wisnu dan mertua Wisnu secara bersamaan.
"Dia adalah amanah dari istriku Ibu, Mama, Anita memintaku menikahinya dan aku akan melakukan sesuai janjiku padanya. Aku akan menikahi Diana dihadapan jenazah istriku mama, ibu, aku ingin Anita bahagia disana," Ucap Wisnu dengan Isak tangisnya, Diana juga terus menangis.
"Diana, Ibu mohon menikahlah dengan menantuku sesuai amanah dari anakku, Dan saya sebagai ibu Anita akan merestui kalian." Ucap Ibu Indah yang ingin anaknya tenang dialam sana.
Ibu Indah adalah wanita yang sangat baik dan begitu lemah lembut pada siapapun.
Hanya saja Mama Wisnu agak kurang setuju mungkin karena Diana hanya seorang suster pengasuh anak dari menantunya.
"Sampai kapanpun aku tidak akan merestui anakku menikah dengan seorang babu, Aku bisa mencarikan wanita lain menjadi istrinya." Batin Mama Rita, Dengan tatapan tidak suka dengan Diana.
Diana hanya menundukkan kepalanya, Kini dirinya tidak berani melihat orang tua Wisnu. tatapan matanya yang begitu tajam, Membuat Diana takut melihatnya.
"Maafkan aku Nyonya besar, Aku hanya ingin menjalankan amanah dari Istri Tuan Wisnu." batin Diana.
"Iya Nyonya, Aku akan menikah dengan Tuan Wisnu untuk menjalankan amanah dari Nyonya Anita," jawab Diana yang diiringi isak tangisnya.
Akhirnya pernikahan Diana dan Wisnu pun terlaksana diatas jenazah Anita, Tapi hanya dengan penghulu mereka menikah secara agama dulu.
Setelah pernikahan selesai, jenazah Anita terlihat tersenyum dan langsung dibawa ke pemakaman keluarga Wijaya.
Setelah semua proses pemakaman selesei semua pelayatpun pulang, orang tua Wisnu dan Anita pun pulang.
"Sayang, Aku akan melaksanakan amanahmu kamu tenanglah dialam sana!" Ucap Wisnu sambil mencium nisan sang istri.
Buliran air mata terus membasahi batu nisan Anita, Wisnu tak henti-hentinya menangis kehilangan sang istri tercinta.
"Nyonya Jangan kawatir, Hana kelak aku akan menyanyangi Hana seperti anakku sendiri. Aku pasti akan berusaha menjadi ibu yang baik untuk Hana," ucap Diana dipusaran makam Anita.
Diana juga tak henti-hentinya meneteskan air matanya, Hingga pelayat semua sudah pulang Diana tetap disitu menungggu Wisnu yang masih terus menangis dipusaran sang istri.
Diana duduk disamping Wisnu, Lalu dengan pelan berkata pada Wisnu.
"Tuan jangan menangis terus, Kasian Nyonya Anita. Biarkan nyonya pergi dengan tenang!" Pinta Diana dengan begitu lembut.
"Aku tidak menyangka dia akan pergi meninggalkanku dengan begitu cepat," ucap Wisnu yang terus menangis.
Setelah beberapa lama, Akhirnya Diana dan Wisnu pulang kerumahnya.
"Selamat jalan istriku, Bahagialah kamu disurga sana. Aku akan menjaga Hana anak kita dengan baik," batin Wisnu.
Birapun merasa berat kehilangan istri tercinta untuk selamanya, Namun ini semua adalah takdir.
Wisnu dan Diana sudah sampai dirumah.
BERSAMBUNG 🙏
Jangan lupa like, komen, rate dan vote😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 121 Episodes
Comments
Maulida Umaya S
jgn lupa dulu mama wisnu juga orang miskin
2022-03-27
0
Qiza Khumaeroh
msih berkabung,,😭😭😭😭😭😭
2021-09-04
0
ennita
aku mampir Thor...salam dari''Pesona Tersembunyi Sang Tuan Muda"
2021-08-09
0