"Hana, Bilang pada Papamu jangan-jangan ketus-ketus sama mama takut jatuh cinta." ucap Diana pada Hana, Wisnu juga mendengarnya namun Wisnu hanya diam saja.
"Apa aku terlalu ketus padanya?" batin Wisnu.
Akhirnya Wisnu sampai di depan rumahnya dan segera memarkirkan mobilnya digarasi tempat mobilnya. Diana turun dari mobilnya sambil menggendong Hana yang tertidur sedangkan Wisnu mengambil semua belanjaannya yang ada dibagasi mobilnya.
"Mas, Aku taruh Hana dikamar dulu ya," Ucap Diana dengan nada lembut.
"Iya, Setelah itu kamu siapkan baju yang mau aku bawah keluar kota!" Jawab Wisnu dengan nada agak membentak.
"Iya mas," Jawab Diana dengan mata yang sudah berkaca-kaca karena ucapan Wisnu yang ketus setiap hari.
Diana berjalan menuju kamarnya, Lalu menaruh Hana ditempat tidurnya.
Setelah menaruh Hana ditempat tidurnya, Diana langsung menyiapkan keperluan Wisnu untuk dibawa keluar kota.
"Sayang malam ini papa akan berangkat ke luar kota dan kita akan ditinggal selama beberapa hari, Nanti kamu jangan rewel ya sayang" Ucap Diana pada Hana yang sedang tertidur, Diana merapikan baju-baju Wisnu kedalam koper.
Setelah menidurkan Hana dan merapikan semua baju-baju Wisnu, Diana menuju keluar rumah. Untuk menemui sang suami ternyata sang suami sudah duduk diruang tengah, Dan menaruh semua belanjaan berserakan di dekat sofa.
"Sabar Diana." batin Diana.
"Mas, Mandi dulu saja aku akan bereskan semua belanjaan ini mas!" Ucap Diana sambil merapikan satu persatu belanjaan tersebut.
Wisnu beranjak dari tempat duduknya untuk segera mandi.
"Diana, siapkan pakaianku ya sekarang!" Ucap Wisnu dengan nada ketus, Membuat Diana hanya bisa menahan kesedihannya.
"Aku sudah tidak kuat, Jika ini bukan sebuah amanah, Aku tidak mau terpaksa menjadi istri majikanku." Batin Diana.
"Iya mas akan saya siapkan." Jawab Diana sambil mengikuti langkah kaki suaminya.
Setelah sampe dikamar Wisnu langsung menuju ke kamar mandi sedangkan Diana sibuk menyiapkan pakaian Wisnu.
Malam hari kemudian.
Wisnu berpamitan dengan Diana dan Hana untuk tugas diluar kota, kali ini Wisnu pergi bersama Desi sekertaris Wisnu.
"Aku pergi dulu, Kamu jaga Hana baik-baik kalau ada apa-apa langsung telpon aku ya!" Ucap Wisnu sambil merapikan jas nya.
"Iya mas, Kamu hati-hati ya. kabari kalo sudah sampe sampai!" Jawab Diana dengan nada pelan.
"Tugas kamu hanya menjaga Hana dan tidak perlu mengkhawatirkanku, mengerti!" Jawab Wisnu dengan nada membentak, membuat Diana kaget dan langsung terdiam.
Wisnu pergi meninggalkan Hana dan Diana dirumah, sebelum pergi Wisnu mencium kening Hana dan memeluknya.
"Ingat, Aku tidak mengizinkanmu untuk keluyuran jadi kamu cukup diam dirumah saja!" Ucap Wisnu dengan nada ketus.
Diana masih tetap berusaha sabar menerima perlakuan Wisnu padanya, Biarpun Wisnu tidak main tangan tapi ucapan Wisnu itu terlalu ketus pada seorang Diana gadis yang menjadi istri sambungnya, Karena amanah dari mediang sang istri bos nya. Diana terpaksa menjadi istri majikannya.
"Iya mas, aku tidak akan kemana-mana." Jawab Diana dengan nada takut.
Wisnu pun pergi menarik kopernya, Lalu melangkahkan kakinya untuk menuju mobilnya yang akan dibawanya
Kali ini Wisnu tidak membawa supir karena supirnya sedang sakit jadi terpaksa Wisnu menyupir sendiri.
*Sampe kapan aku diperlakukan seperti ini oleh suamiku sendiri, Aku memang istri sambungnya tapi aku juga ingin menjadi istrinya yang sesungguhnya* Gumam Diana.
Setelah Wisnu pergi pun Diana masuk ke dalam kamar dan tidur bersama Hana.
Diperjalanan Wisnu dan Desi.
"Tumben pak, bapak menyetir sendiri?" Tanya Desi dengan nada Ingin tahu.
"Iya supir saya sedang sakit Desi, terus sih Aldi saya tugaskan dirumah takutnya anak dan istri saya ingin pergi kemana-mana!" Jawab Wisnu dengan jujur.
*Istri bukankah istri pak Wisnu sudah meninggal, Biarkan sajalah mungkin Pak Wisnu hanya belum bisa melupakan istrinya untuk saat ini. Tapi ini juga kesempatan yang bagus buat saya untuk mendekati pak Wisnu* Gumam Desi dalam hati.
Ditengah perjalanan Denis sengaja mengambil kesempatan untuk bisa berduaan dengan Wisnu.
"Pak saya lapar, Bagaimana kalo kita berhenti dulu direstauran kita makan dulu" Ajak Desi dengan tatapan genitnya.
"Boleh, aku juga kebetulan lapar." Ucap Wisnu setuju dengan ajakan Desi.
Akhirnya Wisnu memberhentikan mobilnya, Lalu langsung masuk kedalam restauran untuk makan lebih dulu.
Wisnu langsung memesan makanan, Setelah makanannya datang Wisnu dan Dessy menikmati makan malam mereka, Sambil menikmati makanannya tiba-tiba Wisnu teringat pada anak dan istrinya.
Wisnu melihat jam tangannya sudah menunjukkan pukul sepuluh malam.
"Apa Diana dan Hana sudah tidur jam segini?" Dalam hati Wisnu mulai kepikiran kedua wanita yang sekarang menjadi bagian dalam hidupnya.
Wisnu mulai resah, Namun Wisnu berusaha menyembunyikan perasaan resahnya.
"Sudahlah untuk apa aku memikirkan Diana," Gumam wisnu.
"Pak, Kenapa tidak dimakan makanannya?" Tanya Desi yang melihat Wisnu hanya mengabaikan makanannya.
"Tidak apa-apa, Kamu lanjutkan saja makannya!" jawab Wisnu dengan nada datar.
Desi langsung melanjutkan makannya, Dalam hati Desi "Sebentar lagi pasti Bapak akan jatuh hati pada saya." Batin Desi.
Setelah beberapa lama akhirnya mereka selesei makan, Lalu Wisnu melanjutkan perjalanan menuju ke kota tujuan.
Dengan tatapan genit Desi mencoba menarik perhatian Wisnu, Namun Wisnu hanya mengabaikannya membuat Desi merasa sangat kesal. "Aku akan membuat bapak jatuh hati padaku." Batin Desi dengan begitu percaya diri.
Dirumah Wisnu.
Malam semakin larut Hana sudah tidur, Namun Diana masih terjaga menunggu kabar dari sang suami.
"Mas Wisnu, Sudah sampai belum ya?" Ucap Diana dengan perasaan kawatir.
Diana berulang kali mengecek ponselnya, Namun tidak ada pesan atau telpon masuk dari sang suami.
"Mas, Aku sadar aku hanya gadis yang terpaksa kamu nikahin karena amanah dari mediang istrimu, Tapi aku mohon mas buka saja sedikit hatimu untukku, Untuk menikah denganmu aku juga rela melepaskan laki-laki yang aku sayang mas." Ucap Diana yang tanpa sadar air matanya sudah membahasi pipinya.
Diana hanya bisa meratapi nasibnya, Menikah terpaksa dengan sang majikan itu bukan keinginannyat tapi ini sebuah amanah.
"Terpaksa menikahi suami majikanku, Hanya karena sebuah amanah." Batin Diana menangis piluh.
Malam semakin larut, Namun Wisnu tidak kunjung memberikan kabar pada Diana. Hingga tanpa sadar Diana tertidur begitu saja.
Wisnu ..
Wisnu sudah sampai dipenginapan, Namun Wisnu enggan mengabari sang istri kalau dirinya sudah sampai.
"Mas, Bisa tolong aku tidak? Ini restselting bajuku susah dibuka." Ucap Desi yang datang ke kamar Wisnu tanpa permisi.
Wisnu yang memang lupa mengunci pintu kamarnya, Terkejut melihat kedatangan Desi.
"Ada apa?" Tanya Wisnu kaget.
"Mas, Ini restselting bajuku rusak, Aku minta tolong bukain!" Ucap Desi yang sengaja berniat menggoda Wisnu.
Wisnu akhir mau tidak mau, Menolong Desi membuka restselting bajunya.
Ntah apa yang akan terjadi diantara mereka?
BERSAMBUNG 🙏
Terimakasih para pembaca setia 😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 121 Episodes
Comments
Marlida Yusuf
Diana Diana perempuan tolol ya wajar jadi pembantu.perhi aja dari Wisnu
2022-06-01
0
Qiza Khumaeroh
biarin tuh si desi ngrebut wisnu biar tau gmn jd istriy jd diana tak terskti lgi,,,
2021-09-05
0
SitiNur20969975
🙈🙈🙈🙈🙈🙈🙈🙈🙈🙈🙈
2021-08-15
0