"Baiklah, kami telah siap!"
"Lakukan, Dagger!" Gadis itu menyerukannya lagi. Alih-alih aku dan pak Opin menoleh kepada orang yang Gadis itu serukan, Resha.
"Oke, oke," Sahut Resha yang telah berancang-ancang maju, menempatkan kedua tangannya pada dagger yang ada di pinggangnya.
"[Fog Knife] "
Whuush, suara angin sepoi terdengar ketika Resha mengeluarkan skillnya dan menghilang dari tempat ia berdiri.
Ke mana perginya? Aku sama sekali tak melihatnya, bahkan jejak di tempat tadi ia berdiri pun entah kenapa menjadi menghilang juga. Sosok keberadaannya sama sekali tak bisa kurasakan.
Aku kemudian mengalihkan wajahku ke arah gerombolan goblin yang baru datang.
Dia juga tak ada di sana. Pergi ke mana si Resha? .... Tu, tunggu. Loh, mengapa gerombolan goblin itu tampak panik.
Kulihat goblin tersebut mulai berserakan dan nampak sangat kebingungan.
Goresan-goresan tajam mulai timbul pada kulit para goblin warrior tersebut. Zirah kayunya perlahan hancur berkat sayatan yang tak terlihat.
"Kiiiikk..."
Para goblin warrior itu memekik kesakitan. Perlahan darah mulai mengalir menyelimuti seluruh tubuhnya. Percikan-percikan darah itu tampak seperti percikan air mancur.
Iiiihh, mengerikan. Wujudnya monster, tetapi postur tubuhnya hampir serupa dengan manusia. Goblin yang berubah menjadi mayat itu membuatku merasa mual untuk melihatnya.
"sasasasasasaaaaaaa ...!"
Loh, bukannya itu Resha. Iya itu Resha, ia baru saja muncul setelah lima goblin rubuh berceceran darah di sekitarnya.
Dan, di mayat goblin itu mulai menampakkan info mengenai itemnya. Beberapa item juga terlihat muncul dari dimensi yang berbeda. Ya, ini sama seperti yang sebelum-sebelumnya.
"Sekarang bantulah Dagger, Jubah!" Gadis itu kini memerintahkanku.
"Baiklah." Aku yang mulai maju membantu Resha melawan lima goblin yang sudah terhuyung.
Jleb ... Jleb.
Matilah dengan tenang.
Dua ekor goblin baru saja kutusuk dengan pedang pendekku. Kali ini seranganku tak ada yang bakal luput.
Syat ....
Lanjut dari ayunan pedangku, membuat tiga goblin tersayat dalam hingga terjatuh.
"Lumayan, pengawas," kata Resha yang telah memberhentikan serangannya saat aku tadi datang.
"Lah, kamu masih menyebutku pengawas?"
"Iya, memang kenapa?"
Sebenarnya, gak apa-apa sih.
Belum sempat kata terpikirkan itu kuucapkan kepada Resha. Seseorang dengan suara lengking lembut merdunya terdengar.
"Raisa! Kini giliranmu. Berlarilah agak lebih ke dalam hutan sampai kamu dapat melihat goblin archer dengan lurus. Setelah itu mendekatlah pas di bawah tebing para goblin archer. Jarak untuk melakukan skill yang baru kamu dapatkan pasti bisa mengenai goblin itu."
Hei, apa-apaan si gadis itu. Kok dia seperti mengetahui segalanya. Skill baru Raisa? Memang sejak kapan dia mempunyainya.
Tunggu, dia bilang baru. Lah, kenapa dia bisa tahu ya. Perasaan aku gak ada lihat Raisa mengatakan bahwa ia memiliki skill baru.
Aku memandang si gadis itu dengan terheran-heran, kemudian mengalihkan perhatianku kepada Raisa.
Raisa juga tampak terlihat heran serta merasa seolah mengagumi sesuatu. Ia tersenyum lalu menelusuri pinggiran hutan agak ke dalam. Ya, dia agak ke dalam untuk menghindari jangkauan penglihatan dari para goblin archer.
Di saat Raisa telah lurus dengan tebing dari hadapan goblin archer, si gadis mulai berseru lagi.
"Pak Opin dan si Jubah! Kalian keluarlah dari hutan ini. Alihkan perhatian dari para goblin archer itu. Gunakanlah perisai kalian untuk berlindung dari serangan anak panahnya."
Wow, sepertinya aku juga menjadi takjub dengan si gadis ini. Dia memiliki kemampuan mengatur strategi yang baik.
"Hahaha! Baiklah gadis muda. Kau memang yang terbaik." Pak Opin langsung bergerak dan keluar dari hutan. Begitupun juga denganku, yang mengangguk dan melompati semak belukar di pinggiran hutan.
Hujan anak panah dari goblin archer seketika jatuh menargetkan kami berdua. Kami berhasil mengelabuinya. Sedikit demi sedikit kami juga bergerak ke sana ke mari agar goblin archer itu tak memiliki kecurigaan.
Ctang Ctang ctang!!
Gila, semakin lama panah dari goblin archer semakin berat untuk ditahan. Hei, ini baru satu menit. Ternyata si goblin archer itu tidak bisa dianggap enteng. Ia memiliki respon yang gesit.
Raisa yang sudah lurus dengan tebing yang berisikan goblin archer. Perlahan demi perlahan ia menyelinap mendekati dinding tebing saat perhatian goblin archer terpaku kepadaku dengan pak Opin. Raisa menjadi lebih dekat dengan dinding tebing itu hingga ia dapat menyentuh batu dinding bawah tebing tersebut.
Ctrang!!!
Akh, perisaiku akan mencapai batasnya. VIT-ku ini sangat rendah, jadi pertahananku pun pastilah takkan seperti perisai logam. Tapi jujur sih, perisai ini sudah cukup kuat dari pada perisai kayu.
Teng teng teng...
"Hahaha! Aku juga sepertinya sudah tak tahan menahan serangan ini."
Prank, bung!...
Pikiran terburuk kami akhirnya keluar. Perisai manaku pecah dan hilang. Begitupun dengan perisai pak Opin yang penyok kemudian menghilang juga.
"Wua**ir, pecah!?" Aku menjadi panik dan meloncat jungkir balik ke dalam hutan.
"Hahaha, ayo cepat lari ke hutan!?" Dan pak Opin yang dengan santai bergegas masuk juga.
Baguslah Raisa telah sampai di bawah tebing tepatnya di bawah tebing di mana gerombolan goblin archer sedang berkumpul. Kini sepertinya ia sedang berkonsentrasi dan mulut mungilnya itu tampak seperti mengatakan sesuatu.
"[H-BOMB]"
Loh, H-BOMB? Apa aku tak salah lihat. Tidak, sepertinya tidak. Lihatlah sekarang skill itu akan bekerja. Sebuah gas berbentuk bola terlihat tampak transparan.
Sedikit demi sedikit gas yang berada di dalam bola itu berubah menjadi gas berwarna biru laut. Kemudian ketika bola gas itu dilepaskan maka bola gas itu merubah dirinya menjadi lonjong lalu meroket, ia mulai terbang menuju sang target.
Hanya berkisar sepuluh detik, gas yang berisikan hidrogen itu mencapai ke puncak tebing yang tingginya dua ratus meter.
Sungguh kecepatan yang luar biasa. Meski berawal pelan, tetapi berakhir dengan melaju. Dan pas, tepat berakhir berhenti di hadapan kelima goblin archer itu.
Boom!!..
Bola gas itu meledak dan membakar para goblin itu sejadi-jadinya. Gemerlap api memberontak di atas sana. Pinggiran tebing mulai retak dan hancur lalu menjatuhkan diri.
Raisa yang seolah mengetahui hal terburuk telah berlari ke dalam hutan. Dan pinggiran tebing pun jatuh bersamaan dengan kelima goblin yang telah menjadi abu.
Hebat, wow, aaah! Sulit untuk dijelaskan. Skill itu bukankah berasal dari konsep H-BOMB yang berada di real world.
H-BOMB kamu tahu apa itu? Iya H-BOMB, kepanjangan dari Hydrogen Bom atau biasa juga disebut Bom Hidrogen. Di real world, H-BOMB adalah adalah bom nuklir pertama yang memiliki daya ledak yang luar biasa.
Bukan hanya itu, di dalam H-BOMB memiliki unsur-unsur yang harus diperhatikan dalam pembuatannya. Seperti sumber utamanya yaitu hidrogen sebagai bahan dasar pembakaran ledekannya.
Belum lagi sumber lainnya yang tak kalah penting yaitu isotop hidrogen deuterium dan tritium yang berat. Dalam senjata modern disebut lithium deuteride.
Di sini, Raisa memakai konsep kecil dari pembakaran hidrogen. Pada suhu tekanan standar, hidrogen adalah gas diatomik yang tidak mudah terbakar, tidak berbau, tidak berasa, tidak beracun, dan bersifat non-logam.
Tetapi pada rumus atau molekul dihidrogen, unsur atau molekul ini sangat mudah terbakar bahkan bisa saja dari proses pembakarannya yang cepat menghasilkan sebuah ledakan.
Dengan dihidrogen itulah, Raisa membuat bola gas yang dicampurkan dengan oksigen. Hal itu membuat Raisa menciptakan api hidrogen-oksigen yang murni memancarkan sinar ultraviolet dan dengan campuran oksigen yang tinggi.
Api tersebut hampir tidak terlihat oleh mata. Makanya Raisa tadi sebelum meluncurkan serangannya, ia membuat gas api yang transparan di dalam bola gasnya.
Yang lebih hebatnya lagi, Raisa mampu membuatnya bertahan hingga ke arah goblin itu dan meledakkannya. Padahal untuk menahan gas hidrogen yang berada di dalam bola yang meroket itu sangatlah sulit. Karena bisa saja gas tersebut meledak kapan saja jika tidak dikontrol dengan baik.
Ya, pandanganku tadi itu, pastilah tidak salah lagi. Karena api hidrogen-oksigennya itu terlihat terbakar dengan murni. Itu terlihat ketika warna gas api transparan itu berubah menjadi biru. Dan, itu merupakan api gas alam biru.
Woah, pikirkanku benar-benar terpenuhi dengan konsep skill-nya Raisa. Ia benar-benar seorang jenius. Pengontrolan kekuatan mana unsur yang kuat dan pengetahuannya yang luas, itulah kekuatan sejati Raisa.
Jujur, aku masih dipenuhi akan sebesar apakah kekuatan itu jika telah mencapai level yang maksimal. Skill itu masih berlevel satu, kalau sudah maksimal.
Tidak diragukan lagi, kekuatan ledakan dari skill itu pasti sangat melebihi ledakan nuklir yang ada di Hiroshima dan Nagasaki yang melegenda di real world-ku.
Hah, sudah sudah sudah. Sudah cukup untuk mungaguminya. Sekarang kami sudah menang. Semua goblin telah kami kalahkan dan memberikan banyak item yang berceceran di mana-mana.
Perasaan hangat nan sedikit panas menjelujuri seluruh tubuhku. Geteran yang seperti sentuhan banyak semut yang berlari, terasa dalam sekejap. Inilah yang mungkin dinamakan perasaan lega.
"Hahaha, Yatta minna san![1]" seru pak Opin dengan hebohnya. Ia kemudian menjatuhkan dirinya dengan terduduk.
"Huff." Raisa menghembuskan napas lalu ikut juga terduduk.
Ya, bukan kedua orang itu saja. Aku dan lainnya juga ikut terduduk karena keletihan. Kami semua tersenyum bangga lalu tertawa dengan gembiranya.
Tidak buruk juga. Aku yang dulu mana mungkin merasakan hal ini. Perasaan dimana aku bisa puas ketika bekerja sama dalam mencapai tujuan.
Wahai kehidupanku yang dulu berada di real world. Lihatlah diriku yang sekarang. Bersosial itu bukanlah suatu hal yang buruk. Jadi, selamat tinggal kehidupanku yang terus menyendiri, karena aku sekarang telah memiliki teman yang dapat saling memahami satu sama lain.
...••••...
Sekedar informasi
Yatta minna san!, Hore semuanya!
Seperti yang kalian ketahui Dayshi adalah seorang kutu buku, ia suka belajar kecuali matematika. Jadi tidak heran jika pengetahuan Dayshi itu cukup hebat dan luas.
...Jika kamu menyukainya jangan lupa like dan komen ya....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 117 Episodes
Comments
Ashidart
1503
2021-01-26
0
ACILMEY
Acil hadir lagi semangaaaatt💪💪💪💪💪💪💪
2020-11-28
0
dionyzeus
Hai kak! Cerita yg bagusss.. aku kasih like + rate bintang 5 loh!
Aku akan mampir lagi klo kakak mampir di karyaku "THE COLD CEO"
Aku tunggu feedback nya
Terimakasih kak!
2020-11-28
1