Hawa dingin malam ini tidak menembus kulitku sama sekali tidak terasa. Aku hanya bisa merasakan hawa panas dari seluruh tubuhku ditambah hawa panas yang datang dari king Peanuts. Sekarang paru-paruku seakan-akan ingin meledak kapan saja. Napasku begitu berat tidak teratur.
Suasana saat ini begitu tegang. Aku baru saja selamat dari dobrakan King Peanuts. Namun Raisa lah yang menolongku, akibatnya dia terpental cukup jauh. Saat ini aku tidak tahu keadaan Raisa, apakah dia masih bisa bertahan ataukah dia telah diambang batas, tapi yang jelas aku tahu Raisa tidak akan kalah dengan mudah melawan momon ini.
Jelas saat ini akulah yang harus berpikir untuk menyelamatkan diriku terlebih dahulu. Tepat dihadapanku King Peanuts berjalan ke arahku yang saat ini, aku masih kelelahan berlutut untuk menahan tubuhku agar tidak terjatuh. Staminaku telah habis. MP-ku telah habis dan HP-ku tinggal 20%, sedikit senggolan saja dari King Peanuts, aku akan tamat.
Aku berusaha untuk berdiri kembali, tetapi sayang ternyata di dunia ini aku tetap bisa merasakan rasa lelah yang luar biasa dan juga rasa sakit sehingga aku terjatuh dan King Peanuts sudah berada di dekatku tidak sampai dari satu meter.
Hawa panas dari kulit merahnya yang seperti bara api membuat kulitku terasa terpanggang, ini benar-benar nyata.
"Mati dah aku," ucapku ketika melihat King Peanuts melompat untuk membenturkan tubuh panasnya kepadaku.
Tepat ketika King Peanuts berada di udara, tiba-tiba dia terpental seolah-olah baru saja ada angin yang mendorongnya. Penasaran, aku pun langsung menoleh ke arah datangnya angin tersebut. Seperti yang kupikirkan ternyata serangan itu berasal dari Raisa.
"Woah, hampir saja."
"Cukup sampai di sini! Sekarang saatnya kamu ... mati. Hmn sepertinya Raisa akan mencoba mantra sihir yang pernah Raisa dapat ini, hihihi," ucap Raisa yang terlihat sedang memikirkan sesuatu yang jahat, raut mukanya seram dengan senyuman terukir seringai.
Aku yang telah terkapar ini menyaksikan Raisa yang tampak akan menyerang King Peanuts. Tunggu! Raisa sungguh mengejutkan.
Kulihat HP Raisa sama sekali tidak berkurang malahan menambah yang tadinya 20% menjadi 100% dari HP aslinya yang tiga ribu. Belum dengan MP yang dia miliki menambah hingga lima ribu.
Raisa berjalan ke arah King Peanuts begitu pun dengan King Peanuts yang juga mulai menyerang dengan tubuhnya yang panas. Raisa menghindarinya kemudian mendapatkan kelengahan King Peanuts, di saat itulah Raisa mengucapkan sesuatu yang seperti mantra sihir.
"Andesa andesi, la bola, bola boli."[2]
Lho, kok jadi nostalgia gini, sudah lupakan itu. Arus angin saat ini tiba-tiba berubah menjadi lebih kencang dan terlihat Raisa sedang terbawa oleh angin tersebut. Sekejap Raisa tampak menghilang karena kecepatan angin tersebut dan...
[Processing, The hands of the tree] - tampak seperti sebuah bola besar transparan seperti mengurung King Peanuts.
"Kali ini kamu akan menjadi dingin, kurungan itu akan terus bersamamu dan mengambil Oksigen yang berasal di dalam kurungan itu. Karena panas dari tubuhmu itu juga adalah api, dan api sangat membutuhkan oksigen sebagai bahan bakarnya juga selain tubuhmu," ucap Raisa.
Perlahan-lahan King Peanuts berubah warna kembali semula, dan tampaknya kulit di sekitarnya pun juga menjadi rapuh, pertahanannya telah menurun.
Tak ingin membuang waktu Raisa pun menembakkan sihir biasa dari tongkatnya hingga King Peanuts hancur lebur. Di saat yang bersamaan ketika King Peanuts hancur muncullah sebuah item yang berada di sekitar King Peanuts.
...➕➖✖️➗...
[ Kulit Peanuts: menambah pertahanan sebesar 5%, dapat di olah kembali.
Zirah Kulit King Peanuts: menambah pertahanan (+5), dapat di olah kembali.
Inti Kulit King Peanuts: menambah serangan elemen api 10%, kebal terhadap serangan api 30%, memulihkan 1 MP per 5 detik. Tidak dapat diolah. ]
...➕➖✖️➗...
"Yah lumayan dapat beberapa item yang bagus juga," kata Raisa sembari datang kepadaku yang masih lemas terkapar.
"Heh, yah untuk seukuran levelmu, kamu lumayan juga Dayshi," ketus Raisa.
"Puas?" Aku memalingkan muka dari Raisa.
"Raisa malas nunggu kamu bangun, kasihan juga kalau Raisa tinggal. nih minum itu dapat memulihkanmu." Raisa memberikanku sebuah green potion level satu.
Green potion level satu berwarna hijau ini memulihkan seratus HP dan seratus MP. Jadi HP ku saat ini 37% dan MP ku pulih dua puluh.
"Uakh, akhirnya aku bisa gerak juga," kataku sambil berjalan ke item yang dikeluarkan King Peanuts tadi, "jadi Raisa, ini aku ambil yah yang baju kulit King Peanuts sama Inti Kulitnya."
"Ambillah, Raisa juga sudah punya topi penyihir ajaib sama tongkat tingkat hijau yang namanya Leaf Green."
"Hmm ... kulit Peanuts kita ada 54, gak guna juga. Kita buang sajakah?"
"Lha pinter, itu masih bisa dijual atau diolah jadi benda lain. Bawa! kita bakal jual saja."
"Ok ok."
"Langsung balik, istirahat dulu. Penting untuk perjalanan besok." Raisa berjalan keluar dari hutan ini sambil memasukkan kembali semua perlengkapannya tadi termasuk pedang yang diberikan kepadaku.
"Ok,"
[Storage] - aku memasukkan kulit Peanuts. Baju kulit King Peanuts yang berwarna merah menyala ini aku pakai bersamaan dengan inti kulit King Peanuts warna merah terang dapat dipasang pada baju ini.
MP ku perlahan pulih menambah satu MP karena efek dari inti kulit King Peanuts, walau sebenarnya jika aku tak memakai Inti kulit ini, aku tetap pulih karena tidak dalam mode pertarungan. Tapi yah, tetap saja dengan ini MP ku pulih lebih cepat dari sebelum adanya item ini.
aku yang sedang mencoba mengenakan Zirah kulit King Peanuts sembari tersenyum, mengulurkan tangan kepada Raisa untuk bersalam semangat antar rekan sebagai bentuk rasa kebanggaan akan kerja sama kita. ...
...-Kediaman Pak Opin-...
Setelah latihan tadi, kami langsung balik ke kediaman Pak Opin. Beruntung rumah Pak Opin tidak dikunci sehingga kami dapat masuk.
"Sekarang sudah jam berapa Sa?"
"Hmm ... Raisa tidak tahu yang jelas sekarang mungkin sekitar jam tiga atau empat pagi."
"Oh begitukah." Yah aku cukup tenang karena rasa kantuk di dunia ini tidak mempengaruhiku, mungkin Raisa pun juga begitu.
...➕➖✖️➗...
Keesokannya agak pagi hari kami pun bersiap-siap untuk berangkat. Aku tetap memakai perlengkapan yang tadi malam aku dapatkan. Aku juga telah menjual kulit Peanuts dan mendapatkan satu keping perak dan delapan keping tembaga.
Lima puluh keping perak telah aku tukar dengan sebuah pedang logam biasa. Raisa terlihat tidak terlalu bersiap-siap. Dia tampak seperti yang aku temui dulu.
Tetap memakai dress out cut hitamnya yang sepinggang dengan rok pinknya yang lebar dan terlihat feminim, kainnya tipis dan halus. Pakaian itulah yang membuat dirinya menjadi anggun nan menggemaskan, serasa sifat aslinya tertutupi dengan baik.
"Raisa, kenapa tidak memakai perlengkapan yang seperti tadi malam. Topi penyihir dengan baju besar dan tongkat tingkat hijau, leaf grean-mu?"
"Itu terserah Raisa lah! Untuk apa kamu mau tahu?"
"Yah kan aku penasaran saja."
"Soalnya itu terlalu merepotkan. Rasa terlihat heboh sekali," ucap Raisa sembari mengibaskan rambut pendeknya ke depan.
"Hahaha, alasan mu unik sekali." Aku yang tertawa dengan polosnya yang tak berarti.
"Apa kamu bilang! Ya sudahlah ayo kita berangkat!" seru Raisa. Tampak tak mau panjang lebar lagi memperpanjangkan ocehan tak berarti.
Kami akhirnya berangkat dan sungguh kebetulan sekali kami berpapasan dengan Pak Opin yang datang kemari dengan seseorang di sampingnya yang tampak tidak asing terlihat di netra hitamku.
...•••...
Sekedar informasi.
Storage, sebuah sistem yang ada dalam dunia ini. Fungsinya dapat menyimpan barang dalam dimensi lain.
"Di sana angin di sini angin, saya ke sana, ke sana sini."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 117 Episodes
Comments
Ashidart
1166
2021-01-26
0
ACILMEY
karyamu keren, semangat ya 💪💪👍
2020-11-25
1