1.1 : Penguji

Penguji itu menjulurkan tangannya ke arahku. Seketika sebuah cahaya yang tampak seperti monitor komputer muncul di hadapanku. Lebih tepatnya aku seperti melihat sebuah VR (Virtual Reaility), namun ini lebih tampak realistis.

Ukh, rasa mual seketika menjulur di seluruh tubuhku. Aku merasa gentar, mataku seolah menghindar apa yang membentuk dalam monitor tersebut.

"Bah, tampaknya kamu memiliki trauma besar dengan ini."

"Yah, tapi aku merasa ini tak separah di dunia nyata ku. Meski aku merasa sesak, tapi rasa kantuk yang biasa kudapat kan, kini tak ada. Aku tak tahu mengapa hal ini terjadi, alam bawah sadarku pun sadar akan keganjilan ini."

"Bah, jadi apakah kau ingin lanjut."

"Bukannya tak ada pilihan lain lagi kan."

"Bah, bagus-bagus,kalau begitu kita mulai dari tahap termudah dulu. Silahkan sebutkan dan tulis ulang apa yang ada di hadapanmu itu. Bukankah kau sudah sering mempelajarinya."

Aku menarik napas. Sejak aku memasuki kelas 3 SMP, aku merasa ingatanku telah hilang sebagian. Sejak saat itu juga aku sudah tak pernah melihat lama angka maupun simbol. Aku hanya sering mendengar saja akan angka-angka itu, itupun jika tubuhku bertahan untuk tidur, itu bukan hal normal lagi yang kurasakan waktu itu.

Tatapan orang-orang selalu memandangku dengan kasihan. Entah mengapa aku juga sudah sering bertanya alasan mereka menatapku begitu, tetapi setiap jawaban yang aku dengar selalu tak bisa aku ingat kembali, dan ketika aku menanyakan lagi tentang alasan mereka, mereka tak mau menjawabnya lagi. Mereka berkata, "lebih baik kau tak mengetahuinya."

Di dunia ini, meski tak ada orang yang akan memberitahukanku. Aku cukup mengingat kembali ingatanku yang hilang.

Aku menatap tajam monitor yang ada di hadapanku. Lagi-lagi aku merasa gentar, tetapi aku memaksa pandanganku untuk terus memperhatikannya. Yang di hadapanku hanyalah sebuah angka dari nol sampai sembilan. Meski angka, namun pikiranku yang mengamat objek tersebut seolah melihat jauh.

Itu hanyalah angka, tapi yang kulihat seolah ada gambaran-gambaran tak menyenangkan. Perasaanku seolah meluap-luap, air mataku mengucur begitu saja. Aku terengah-engah, tak bisa bernapas dengan baik.

"Aku tak ingin mengingatnya, aku tak ingin mengingatnya, aku tak ingin mengingatnya..."

Aku tak sadar kata-kata tersebut terucap dalam mulutku. Rintihanku bergemetar. Aku menutup kembali mataku, mengalihkan pandangan dari objek tersebut. Pikiranku kemana-mana.

Aku berusaha kembali fokus akan tujuanku. Ketika pikiranku sudah tenang, aku kembali melihat objek angka tersebut. Aku fokus dengan tatapanku yang tajam, tak sekalipun aku berkedip menatap angka-angka tersebut.

Aku masih tak tahu akan ingatan sama-samar yang menyakitkan itu. Yang perlu kuperhatikan hanyalah fokus dengan apa yang ada di hadapanku sekarang.

"Bah, apakah kamu sudah mengetahui angka-angka yang ada di hadapanmu,."

Aku mengangguk. Jelaa sekali, angka-angka tersebut sudah lama sekali aku tahu.

"Bah, kalau begitu, sekarang tulislah angka tersebut menggunakan jarimu."

"Jariku?"

"Bah, iya."

Sebuah monitor cahaya muncul lagi melintang datar di hadapanku. Monitor tersebut memiliki tampilan yang khusus untuk menulis di dalam bidang tersebut.

Aku pun kemudian menulis di atas bidang tersebut menggunakan jariku. Dadaku berdegup kencang dan tak kalah hebatnya dengan keringatku yang mengucur padahal angin malam ini sangatlah begitu sejuk.

0, 'nol;, aku Menulisnya dengan begitu lancar.

1, 'satu' , tulisan awal yang membayangkanku terhadap kulit yang ditekan.

2, 'dua'' aku terbayang akan warna merah. Caraku menulis semakin pelan.

3, 'tiga' , aku menggigit bibirku.

4, 'empat', aku menarik napas.

5, 'lima', aku menutup mata terbayang dengan wajah seseorang yang dekat denganku.

6, 'enam', aku seperti mendengar suara teriakan.

7, 'tujuh', aku bergemetar dengan hebat. Terdiam begitu lama.

"Bah, apakah kamu masih bisa melanjutkannya."

Aku menoleh kepada penguji tersebut. Wajahku pastinya sudah begitu pucat. Aku menggeleng-gelengkan kepala dengan air mata yang masih terus mengucur di wajahku.

"Bah, apa kamu masih ingat dengan konsekuensi jika kamu gagal."

Mataku melotot panik. Aku kembali menatap angka-angka yang ada di hadapanku. Beberapa kali aku melihat monitor tempatku menulis. Berlinang air mata menembus monitor tersebut.

"Bah, jika kamu tak ingin terus-terusan merasa sakit, lebih baik kau segera menghadapinya."

Aku memiliki penyesalan dan rasa tak berdaya. Aku memiliki seorang teman dan dia takkan pernah bisa aku temui lagi karena aku yang meninggalkannya.

8, 'delapan', aku mulai bisa menenangkan diri.

9, 'sembilan', tiba-tiba aku berteriak kencang. Aku mengingat wajah yang paling aku benci sekaligus aku memiliki ketakutan besar terhadap wajah tersebut.

Aku terjatuh, terduduk dan menggeliat mundur berusaha menjauhi monitor yang menampilkan objek angka di hadapanku meski usaha itu sia-sia karena monitor tersebut tetap menyesuaikan tampilan pandangan di penglihatanku.

"Bah, tampaknya hari ini kita cukup sampai di sini saja."

Penguji tersebut menatapku lamat-lamat. Dia menghela napasnya.

"Sampai jumpa, kita bertemu lagi besok."

Penguji tersebut meninggalkanku, yang mana aku masih dalam kondisi tidak sadarkan diri, aku hanya terus menggeliat ketakutan dan berteriak histeris.

Ingatan samar-samar terus membayangi. Aku tak bisa menghilangkan ingatan ini, ya aku sudah bertekad untuk menghadapi rasa sakit tersebut. Aku merintih dal kondisi akhir dimana sebelum aku tertidur aku berkata dengan rasa yang teramat sakit dalam hati "Aku tak bisa mengingatnya."

****

"Simbol. Sekarang apa yang kamu ketahui dengan simbol-simbol tersebut."

mataku kosong, memperhatikan apa yang ada di hadapanku. Aku pun menjelaskan dengan asal dan sebatas pengetahuan yang telah aku ingat kembali.

"➕, 'tambah', apa yang diberikan akan semakin banyak. Seperti kamu punya satu apel, lalu aku beri kamu satu apel lagi maka kamu punya dua apel. 1 + 1 \= 2.

"➖, 'kurang', apa yang diberikan akan semakin sedikit. Contohnya dua apel yang kamu punya tadi kamu kembalikan satu apel ke aku, maka sisa apel yang kamu punya sisa satu. 2 - 1 \= 1.

"✖️, 'kali', seperti halnya kita melipatgandakan sesuatu. Mungkin seperti menghitung keseluruhan baris dengan kolom .... Huh. Aku kurang pandai menjelaskannya bagaimana, yang jelas contohnya 2 x 3 itu sama aja kayak 2 + 2 + 2 atau 3 + 3, yang mana hasilnya sama-sama 6."

"➗, 'bagi', hmmmm, 6 / 2 \= 3, artinya berapa jumlah angka yang diberikan agar sama rata. Seperti ada enam apel di depan kita, biar aku sama kamu ini adil mau ambil apel tersebut maka aku sama kamu sama-sama punya tiga apel. "

Sulit untuk dijelaskan agar orang lain dapat memahaminya dengan mudah.

" Bah, ya yang penting kamu sudah paham. Sampai di sini aku juga yakin kamu bisa menghadapi masalahmu sendiri ke depannya. Baiklah, aku anggap kamu sudah lulus di pengujian ini. Aku takkan berkomentar banyak lagi.

"Sekarang perhatikan monitor yang ada di hadapanmu. Monitor atau layar yang mengambang di hadapanmu itu bisa kamu hilangkan dan bisa kamu lihat kembali dengan menyebutkan kata-kata kunci tertentu. Seperti kata 'status' coba kamu sebut."

"Status."

"Tampilan monitor yang ada di hadapanku terganti."

"Status, akan menampilkan stat-stat yang kamu miliki."

"Stat?"

"Stat, statistik keseluruhan dari keadaanmu, baik fisik maupun mental. Statistik yang terbaca diantaranya ialah Strength, kekuatan atau tenaga fisik kamu.

"Agility, kelincahan atau kecepatan bergerak. Intelligence, kecerdasan atau seberapa cepat kamu memahami sesuatu. Vitality, ketahanan. Dan, Dexterity, ketangkasan atau refleks kamu dengan keadaan sekitar."

Yah, layaknya seorang pemandu. Penguji ini memberitahukan segala fitur yang nanti aku miliki. Mirip sekali dengan game dengan tema petualangan maupun pertarungan. Hahaha, benar-banar seperti survival yang nanti akan aku jalani.

" Satu lagi yang perlu kamu perhatikan. Kekuatanmu itu berlandaskan dari apa yang kamu inginkan. Ia akan menyokong perkembanganmu. Karena keinginan kamu di dalam dunia ini lebih banyak berharap untuk mendapatkan ingatanmu, maka kekuatan yang kamu peroleh adalah matematika, faktor utama yang ada dalam masalahmu."

"Close!"

Tak ada lagi layar monitor yang menghalangi pandanganku.

"Bah, kalau begitu selamat berjuang. Semoga kamu bisa mendapatkan apa yang kamu inginkan."

Aku terus saja diam menyimak kata demi kata dari penguji tersebut. Hingga pada akhirnya penguji tersebut melambaikan tangannya padaku. Penglihatanku menjadi pudar. Aku tak pusing, namun semuanya menjadi gelap. Aku menutup mata dan seketika pandanganku sudah berada di tempat yang lain.

Tempat yang begitu gelap, derisan daun yang begitu berisik, suara-suara hewan kecil ikut bergabung. Yah suara yang tidak asing, mungkin itu jangkrik, belalang, dan kodok.

"Huh, kenapa ya, aku berpindah selalu di malam hari."

...Dukung terus yah dengan...

...Like, Vote, dan rate bintang limanya...

Terpopuler

Comments

kick.

kick.

suka banget

2022-04-22

0

Pemuda Pancasila

Pemuda Pancasila

Bjir gua kira bakal KALIBATAKU

2022-02-16

1

Mommy Gyo

Mommy Gyo

3 like hadir thor mampir di karyaku cantik tapi berbahaya

2021-09-02

0

lihat semua
Episodes
1 PROLOG
2 1. AWAL DARI KEKUATAN FANTASI MATEMATIKA
3 1.1 : Penguji
4 1.2 : Quest
5 1.3 : Dinath
6 1.4 : Supervisor pak Opin
7 2. RAISA DAN TANTANGAN UTAMA
8 2.1 : Lekas keluar dengan pose dua jari
9 2.2 : Naga di langit kota Flamesea.
10 2.3 : Seputar "dunia ini"
11 2.4 Surat lawas
12 2.5 Tentang Si Raja Gila, yang mungkin musuh utama kami.
13 3. START THE JOURNEY
14 3.1 Ber-party
15 3.2 Latihan pertarungan awal di dunia, done.
16 3.3 Tuyul berkulit hijau
17 3.4 Gadis misterius
18 3.5 H-BOMB
19 3.6 Hubungan yang memperlihatkan status.
20 3.7 Hampir Kehilangan Arah
21 4. DESA ROSE
22 4.1 Upacara penyambutan Desa Rose
23 4.2 Rose Arcenciel
24 4.3 Potion
25 4.4 Pernah si Raja Gila singgah
26 4.5 Menghilang
27 4.6 Pak Opin terculik
28 4.7 Rencana mencari petunjuk keberadaannya
29 4.8 Telah ditemukan petunjuknya
30 4.9 Peta Benua Celebesia di Upperworld
31 5. SERANGAN DADAKAN
32 5.1. Sejenak berehat
33 5.2 Sigil
34 5.3 Momon agresif pemangsa, Tiger.
35 5.4 bertahan dari serangan Tiger
36 5.5 Gerombongan preman (?)
37 5.6 Skill Tree
38 5.7 Spear Breaker, Vyno.
39 5.8 Fregia, Demi human Tiger
40 5.9 Keuletan Mirai
41 5.9 Keuletan Mirai (2)
42 5.10 POV Fregia
43 5.11 Dia bukan bocah biasa
44 5.12 Transformasi Demi Human Tiger.
45 5.13 Sekilas masa lalu Fregia
46 5.14 Dentingan duel Resha dengan Mio, si dalang penculikan Pak Opin
47 5.14 Dentingan duel Resha dengan Mio, si dalang penculikan Pak Opin (2)
48 5.15 Mereka berhasil meloloskan diri
49 6. DESA ORCHID
50 6.1 Pascapertempuran
51 6.2 Tingkatan
52 6.3 Ajaran Resha
53 6.4 Cincin api jentik
54 6.5 Jati diri kakek
55 6.6 Prajurit
56 6.7 Mana drop
57 6.8 Eva Nieos
58 6.9 Eva Nieos (2)
59 6.10 Orchadiellion
60 7. INFORMASI MIO DAN SURVIVE DI HUTAN AERIEL
61 7.1 Reynald dan si kakak 12 tahun
62 7.2 Bersama dengan Mio.
63 7.3 Pergi melatih adik bawahan Resha
64 7.4 Latihan Survival
65 7.5 Kelompok Leo
66 7.6 Kekuatan Gerry
67 7.7 Siapa gadis yang dulu mengejar Mio
68 7.8 Pertukaran
69 7.9 Sedikit informasi tentangnya
70 7.10 Melewati rawa
71 7.11 Dalam masalah
72 Pengumuman....
73 7.12 Momon yang memanfaatkan mana
74 7.13 Ujung dari latihan survive
75 7.14 Penyelamatan kelompok Leo
76 8. UPPIN LEVEL
77 8.1 Mirai sang Enchantmenter
78 8.2 Diriku yang lemah
79 8.3 Ledakan
80 8.4 Pengecut
81 8.5 Gerombolan Burung Garuda Haast.
82 8.6 Rasa haus darah Resha
83 8.7 Tak peduli dengan apapun, harus bertahan.
84 8.8. Tikus yang kehilangan arah demi kawanannya
85 8.9 Dipojokkan
86 8.10 Asta
87 9. KOTA TUJUAN
88 9.1 Guild Iin
89 9.2 Emerald Bougenville
90 9.3 Pinggiran
91 9.4 Penguatan mantra
92 9.5 Sekutu
93 9.6 Ketahuan
94 9.7 Penyamaran
95 9.8 Diawasi
96 9.9 Menuju lorong rahasia (?)
97 10. PEMBERONTAKAN
98 10.1 Sang Prajurit
99 10.2 Ares
100 10.3 Perkara Sepotong Roti
101 10.4 Pengasuh
102 10.5 Kebebasan atau Pembalasan
103 10.6 Next
104 10.7 The Burning Sunflower
105 10.8 Sisi kemanusiaan
106 10.9 Kepercayaan diri Ares
107 10.10
108 Resh - Revisi
109 11. Last : The MAD and The Crazy
110 11.1 : Riko
111 11.2 : Riko (2)
112 11.3 : Reuni tanpa ingatan
113 11.4 : Reuni tanpa ingatan (2)
114 11.5 Reuni tanpa ingatan (3)
115 11.6 Reuni tanpa ingatan (4)
116 12. Kebangkitan dan Kehancuran.
117 12.1 Kebangkitan dan Kehancuran (2) - Tamat.
Episodes

Updated 117 Episodes

1
PROLOG
2
1. AWAL DARI KEKUATAN FANTASI MATEMATIKA
3
1.1 : Penguji
4
1.2 : Quest
5
1.3 : Dinath
6
1.4 : Supervisor pak Opin
7
2. RAISA DAN TANTANGAN UTAMA
8
2.1 : Lekas keluar dengan pose dua jari
9
2.2 : Naga di langit kota Flamesea.
10
2.3 : Seputar "dunia ini"
11
2.4 Surat lawas
12
2.5 Tentang Si Raja Gila, yang mungkin musuh utama kami.
13
3. START THE JOURNEY
14
3.1 Ber-party
15
3.2 Latihan pertarungan awal di dunia, done.
16
3.3 Tuyul berkulit hijau
17
3.4 Gadis misterius
18
3.5 H-BOMB
19
3.6 Hubungan yang memperlihatkan status.
20
3.7 Hampir Kehilangan Arah
21
4. DESA ROSE
22
4.1 Upacara penyambutan Desa Rose
23
4.2 Rose Arcenciel
24
4.3 Potion
25
4.4 Pernah si Raja Gila singgah
26
4.5 Menghilang
27
4.6 Pak Opin terculik
28
4.7 Rencana mencari petunjuk keberadaannya
29
4.8 Telah ditemukan petunjuknya
30
4.9 Peta Benua Celebesia di Upperworld
31
5. SERANGAN DADAKAN
32
5.1. Sejenak berehat
33
5.2 Sigil
34
5.3 Momon agresif pemangsa, Tiger.
35
5.4 bertahan dari serangan Tiger
36
5.5 Gerombongan preman (?)
37
5.6 Skill Tree
38
5.7 Spear Breaker, Vyno.
39
5.8 Fregia, Demi human Tiger
40
5.9 Keuletan Mirai
41
5.9 Keuletan Mirai (2)
42
5.10 POV Fregia
43
5.11 Dia bukan bocah biasa
44
5.12 Transformasi Demi Human Tiger.
45
5.13 Sekilas masa lalu Fregia
46
5.14 Dentingan duel Resha dengan Mio, si dalang penculikan Pak Opin
47
5.14 Dentingan duel Resha dengan Mio, si dalang penculikan Pak Opin (2)
48
5.15 Mereka berhasil meloloskan diri
49
6. DESA ORCHID
50
6.1 Pascapertempuran
51
6.2 Tingkatan
52
6.3 Ajaran Resha
53
6.4 Cincin api jentik
54
6.5 Jati diri kakek
55
6.6 Prajurit
56
6.7 Mana drop
57
6.8 Eva Nieos
58
6.9 Eva Nieos (2)
59
6.10 Orchadiellion
60
7. INFORMASI MIO DAN SURVIVE DI HUTAN AERIEL
61
7.1 Reynald dan si kakak 12 tahun
62
7.2 Bersama dengan Mio.
63
7.3 Pergi melatih adik bawahan Resha
64
7.4 Latihan Survival
65
7.5 Kelompok Leo
66
7.6 Kekuatan Gerry
67
7.7 Siapa gadis yang dulu mengejar Mio
68
7.8 Pertukaran
69
7.9 Sedikit informasi tentangnya
70
7.10 Melewati rawa
71
7.11 Dalam masalah
72
Pengumuman....
73
7.12 Momon yang memanfaatkan mana
74
7.13 Ujung dari latihan survive
75
7.14 Penyelamatan kelompok Leo
76
8. UPPIN LEVEL
77
8.1 Mirai sang Enchantmenter
78
8.2 Diriku yang lemah
79
8.3 Ledakan
80
8.4 Pengecut
81
8.5 Gerombolan Burung Garuda Haast.
82
8.6 Rasa haus darah Resha
83
8.7 Tak peduli dengan apapun, harus bertahan.
84
8.8. Tikus yang kehilangan arah demi kawanannya
85
8.9 Dipojokkan
86
8.10 Asta
87
9. KOTA TUJUAN
88
9.1 Guild Iin
89
9.2 Emerald Bougenville
90
9.3 Pinggiran
91
9.4 Penguatan mantra
92
9.5 Sekutu
93
9.6 Ketahuan
94
9.7 Penyamaran
95
9.8 Diawasi
96
9.9 Menuju lorong rahasia (?)
97
10. PEMBERONTAKAN
98
10.1 Sang Prajurit
99
10.2 Ares
100
10.3 Perkara Sepotong Roti
101
10.4 Pengasuh
102
10.5 Kebebasan atau Pembalasan
103
10.6 Next
104
10.7 The Burning Sunflower
105
10.8 Sisi kemanusiaan
106
10.9 Kepercayaan diri Ares
107
10.10
108
Resh - Revisi
109
11. Last : The MAD and The Crazy
110
11.1 : Riko
111
11.2 : Riko (2)
112
11.3 : Reuni tanpa ingatan
113
11.4 : Reuni tanpa ingatan (2)
114
11.5 Reuni tanpa ingatan (3)
115
11.6 Reuni tanpa ingatan (4)
116
12. Kebangkitan dan Kehancuran.
117
12.1 Kebangkitan dan Kehancuran (2) - Tamat.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!