1 minggu kemudian.
Aktifitas layya kembali seperti semula setelah seminggu dia mengambil cuti seminggu karna pembatalan kontrak dengan reyyan yang ternyata tidak jadi. layya beserta kedua anaknya sudah menempati tempat tinggal baru mereka sudah dari 2 hari yang lalu dan layya sangat bersyukur karna dalam seminggu ini reyyan seperti mendengar peringatannya untuk tidak dekat dekat dengan kedua anaknya dan juga layya tidak pernah melihat batang hidung pria itu lagi sejak terakhir malam itu mereka bertemu meskipun dirinya bolak balik ke perusahaan pria itu setiap hari karna pekerjaan, yang selalu layya temui adalah asisten reyyan dan juga sekretaris cantik dan muda pria itu.
Ingin tahu keberadaan pria itu di mana? oh, sama sekali tidak membuatnya tertarik. tidak menganggu hidupnya dengan dekat dekat anaknya ia harus berterimakasih ke pria itu.
Mata layya melirik ke jam yang tertera di layar handphonenya yang sudah menunjukkan hampir pukul 9. Karna beberapa hal ia harus kerja lembur dan jam seginilah ia baru pulang dan untung anak anaknya ada yang jaga.
Thak...
Layya menutup pintu setelah keluar dari mobilnya yang ia parkir di basement gedung tersebut lalu ia melangkah ke lift setelah memastikan mobilnya terkunci.
Ting...
Pintu lift terbuka. layya melangkah keluar menuju ke pintu tempat tinggalnya.
Tit...tit...tit...tit...tit...tit...klek.
Pintu di depan layya terbuka setelah tombol kodenya di masukkan semua oleh layya.
Apartemen yang layya tinggali termasuk mewah meski tidak semewah apartemen apartemen lain yang memiliki berbagai fasilitas seperti kolam renang dan lain lain namun bagi layya tempat ini lebih dari kata sederhana untuk mereka bertiga lalu gedung tersebut tidak jauh dari perusahaannya bekerja dan juga sangat dekat dengan sekolah anaknya ketika kedua anaknya sudah mulai masuk sekolah nanti.
Layya masuk dan meletakkan sepatu high heelsnya berwarna hitam ke rak sepatu. pintu di belakangnya otomatif tertutup sendiri.
Kening layya mengernyit ketika mendengar suara tawa kedua anaknya namun bukan itu yang membuat layya mengernyit melainkan satu suara yang baginya tidak asing lagi dan itu suara perempuan.
Semakin melangkah masuk ke dalam dan layya menemukan suara tersebut.
Suara bu imelda.
Di depan tv dengan game yang terus berjalan. yusuf yang memegang satu remot kontrol lalu sebelah kanannya duduk bu imelda dengan maryam dalam pangkuannya, sama seperti yusuf memegang remot kontrol game.
Mata layya nyaris hampir melompat keluar saat sudut matanya menangkap satu sosok yaitu pria yang berdiri menyandarkan punggungnya di dinding dekat jendela kaca sembari matanya menatap ke depan, yang jelas pria itu melihat kegiatan mami dan kedua anaknya. tidak lupa wajahnya yang datar dan dingin.
Menggeram layya mau menghampiri reyyan namun terhenti karna suara ayrin temannya.
"kamu sudah pulang?! ".
'ah...aku tahu sekarang siapa dalangnya'.
"euhmm...". layya beralih melihat ke ayrin mengangguk setelah tadi melihat reyyan dan bu imelda sudah sadar kalau pemiliknya sudah pulang.
"tapi...".
"oh layya? kamu sudah pulang? ...". imelda mendekat ke layya lalu memeluk dan mencium kedua pipi layya yang sontak hal tersebut membuat layya terkejut. namun hanya sebentar rasa terkejut tersebut karna layya di serang rasa bahagia yaitu kedua anaknya berteriak memanggilnya sambil keduanya berlari ke arahnya dan memeluknya. Melihat kedua anaknya yang berlari dengan girang merindukannya padahal baru sehari tidak melihat kedua anaknya ia sudah sangat merinduka keduanya.
"maafkan ibu yang datang tidak bilang bilang ya? habis ibu kangen banget sama yusuf dan maryam, tidak apa kan? ".
Layya mendongak melihat bu imelda yang berdiri sedangkan dirinya berjongkok di lantai dengan kedua anaknya di pelukannya. layya menyungging senyum tipis.
Layya bangkit berdiri dan tersenyum ramah ke imelda.
"tidak apa bu? lalu...". layya melihat ke ayrin. meng isyaratkan apa ibu ke sini dengan ayrin.
Imelda tertawa renyah.
"kamu benar layya? ibu dan rey ke sini sama teman kamu ini, setelah ibu memaksanya dimana tempat tinggalmu, karna yang rey tahu saat mengantarmu malam itu kamu tinggal di sana". imelda menepuk bahu ayrin lalu menggoyangnya sebentar.
Ayrin tertawa memaksa lalu melihat ke layya.
"ha ha ha...itu benar". jawab ayrin renyah.
Layya ikut tersenyum memaksa ke imelda sebelum beralih menatap ke reyyan dan dia berekpresi jengkel.
'apa maksud pria ini?... huh...aku rasa hidupku akan tenang lagi setelah melihat beberapa hari ini pria ini tidak mencoba mendekat ke anaknya dan apa ini? '. layya menggertak gigi membatin.
"baiklah, kedua anak bunda bisa lanjut main lagi ya? bunda mau ganti baju dulu". ucap layya yang di sambut girang yusuf dan maryam.
Mereka sontak berlari kembali ke depan tv setelah mendapat ciuman di kedua pipi mereka oleh layya.
"baiklah, bersihkan tubuhmu dulu, ganti baju! setelah itu kita duduk bersama di sini ya, selain rindu yusuf dan maryam ibu juga kangen denganmu". imelda menepuk lembut lengan layya.
Layya tersenyum tipis lalu matanya beralih melihat ke reyyan yang dari tadi hanya melihat interaksi mereka.
Layya tersenyum tipis ke reyyan saat reyyan juga melihat ke arahnya dan reyyan sangat tahu arti dari senyum layya.
'kalau aku...sedang tidak baik baik saja'. reyyan menelan ludahnya. meskipun ia di sini sekarang karna mengantar mami yang sangat merindukan kedua anak layya. itu hanya alasannya saja, supaya ia juga bisa bertemu dengan yusuf dan maryam.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments
Ilma Kikyo
Rayyan kadang Reyyan..
2020-11-05
0
Yuli Rahmawati
lanjut thor jngn lma lma up.nya
2020-03-08
0
deena liem
thor please jgn lama lam
2020-03-08
0