Sepertinya layya tidak main main dengan ucapannya. dia menarik desainnya dari perusahaan rayyan hingga ke rumah rayyan. berhubungan dengan pria itu bukannya membuat hidupnya baik tapi akan jadi sebaliknya. penyakit harus di hindari dan di cegah.
Serta kontrak kerja yang menyangkut ball room hotel milik imperial group . layya juga menariknya. seketika membuat perusahaan besar tersebut riuh dan ricuh. ada yang berdebat untuk mempertahankan desain layya dan ada yang mengusulkan untuk mengambil desain lain. yang lebih parah ada yang mengusul untuk menuntutnya namun dengan cepat pihak perusahaan layya mengirim berita kalau CEO mereka sendirilah yang mau membatalkan kontrak.
Layya dengan santainya keluar dari ruangan pak kevin GM perusahaan tersebut.
Tidak ada yang bisa mengatur kekeras kepalaan layya. mau menuntut? bagi layya ia akan hadapi. di batalkan kontrak? ia bisa mendapatkan dari perusahaan lain asal di sini bukan dia yang membatalkan kontraknya dan rasanya ia juga mau berterima kasih ke rayyan karna sudah mau membatalkan kerja sama mereka dengan begitu. ia tidak akan pernah berurusan atau bertemu dengannya.
Ini sudah hari ke 3 sejak ia bertemu dengan rayyan dan esoknya para pekerja baik rumah, perusahaan maupun hotel berhenti karna layya menarik desainnya.
"kita akan rugi besar jika imperial benar benar menarik kerja sama ini". beberapa menit yang lalu sebelum layya keluar dari ruangan pak GM.
Layya yang berdiri di balik meja menarik nafas. seakan akan dia juga merasa bersalah namun nyatanya, dia sangat senang. rasanya ia mau loncat loncat dan berteriak kegirangan.
'ya ray? tetap pertahankan egomu itu dan percayalah suatu hari aku akan berterima kasih padamu'. kekeh keji layya dalam hati.
"tenang saja pak, dengan mendapatkan projek desain gedung penthouse di singapure maka akan menutupi semuanya".
Pak kevin menyatukan alisnya.
"kamu yakin bisa mendapatkan nya, perusahaan besar dan ternama juga akan ikut tender dan salah satunya saingan kita".
"Insyaallah, aku yakin dengan kemampuan ku".
Pak kevin tersenyum.
"lagian tidak mungkinkan? perusahaan kita mengemis ke imperial itu akan menjatuhkan nama baik pak direktur "
Pak kevin mengangguk angguk mengerti.
"kamu benar, aku akan mengabari pak direktur".
Layya tersenyum kemenangan.
"terima kasih pak? dan saya permisi". pamit layya lalu membalik badan langkahnya terhenti saat ucapan pak kim mengejutkan jiwanya.
"aku dengar gosip ini! kalian...tidak ada hubungan apapun di masa lalukan? ". pak kevin bertanya takut takut.
Layya berbalik kembali menatap pak kevin dengan senyum yang dia paksakan.
"apa menurut pak GM itu mungkin? Di masa lalu aku...mengenal seorang CEO imperial sekarang? di tambah memiliki hubungan ".
"aku juga berpikiran sama, kamu sekarang ibu dengan dua anak dan itu tidak mungkin, baiklah, selama proyek desain group JK belum di mulai kamu bisa ambil waktumu untuk istirahat".
Mata layya berbinar bahagia.
"terima kasih pak? saya akan gunakan dengan baik, saya permisi". layya langsung membalik melangkah keluar dari ruangan tersebut dengan wajahnya yang penuh kebahagian.
Hal pertama yang akan dia lakukan adalah bermain dengan kedua anaknya di apartemen sebelum besok mereka pindah lalu...ke rumah paman esoknya.
Memikirkan itu menjadikan ia sudah tidak sabar untuk sampai rumah. ia melihat jam tangannya yang ternyata masih pukul 10:08 pagi.
Layya kembali keruangannya dulu berpamit pulang duluan ke nadia dan asistennya dan memberi tahu kalau dia di kasih libur sama pak GM beberapa hari.
Sekalipun tidak ada layya, nadia maupun asisten layya tetap bekerja seperti biasa menyangkut hal internal perusahaan dan mereka senang mendengar layya mendapatkan cuti meski beberapa hari.
Beberapa saat kemudian mobil layya sudah keluar dari area parkir perusahaan membelah kota Australia tersebut.
Suara getaran Hpnya membuatnya menoleh dan dengan sigap menyambung dengan earphone nya.
"assalamu'alaikum vivian? ". jawabnya.
"suara mu terdengar sangat bahagia, apa terjadi sesuatu yang menyenangkan? ".
Layya tertawa kecil. ia melihat ke samping sesudah menghentikan mobilnya akibat lampu merah.
"kamu tahu aja, ya nih? aku dapat libur beberapa hari".
"oh senang mendengarnya tapi...".
"tapi?! "
"aku rasa aku akan mengganggu mood baikmu"
"dengan?! ".
"kamu ingatkan? aku pernah bilang soal ibu ibu yang sangat ingin bertemu denganmu dan sekarang dia...di sini, menunggumu dan minta...".
"aku mengerti". layya memotong ucapan vivian temannya yang lain selain ayrin.
"maksudmu...kamu...akan ke sini? ".
"..."layya diam. berpikir sejenak melihat jam tangannya lalu melihat ke depan saat lampu kembali hijau.
"aku akan ke sana". layya memutar mobilnya ke arah kanan di mana letak restaurannya dan temannya. restaurant yang sepakat ia kerja sama dengan vivian. resep masakan padanya dan yang kelola adalah vivian. mereka akan membagi untung dan menghitung jumlah untung dan ruginya mereka setiap akhir tahun dan ini sudah hampir capai akhir tahun dan entah kenapa ia berpikir kalau akhir tahun ini ia tidak bisa menghitung lagi dengan vivian seperti tahun kemarin ia selalu sibuk. ia sudah membuka restauran ini dengan vivian 5 tahun yang lalu sebelum menikah dengan rayyan dan baru maju 3 tahun ini.
Seorang wanita paruh baya yang kata vivian sangat mengidolakan masakannya, semuanya tidak terkecuali bahkan dengan resep masakan indonesianya yaitu bubur ayam. kenapa ia membuat menu bubur ayam karna ia rasa di negara ini juga banyak warga negara Indonesia dan ia yakin mereka juga akan suka dan memilihnya. siapa sangka prediksinya benar, banyak warga negara indonesia yang singgah kemari untuk menikmati menu masakan bubur ayam dari restauran mereka. di tambah vivian merekrut satu pemuda yang sangat handal dalam membuat kopi sehingga banyak pelanggan menggilai kopi buatannya. mereka bekerja sama namun siapa sangka membuahkan hasil.
Mobil layya masuk ke area parkir restauran yang bertuliskan nama Restauran LV yang hanya berlantai dua dan ia sendiri yang mendesainnya. entah kenapa vivian juga menerima begitu saja. ia masih sangat ingat saat saat itu. saat di mana mereka berencana membuka restauran lalu...pergi melihat tempat, mendekorasi ulang lalu...ia mendesainnya.
Layya berdiri tidak jauh dari pintu masuk restauran. kepalanya berputar kanan dan kiri mencari satu orang vivian.
💓💓💓💓💓
Brakh...
Rayyan bangkit berdiri dengan kedua tangannya memukul meja yang di lapisi berkas di depannya dengan sangat amat keras bahkan membuat para karyawan yang sedang berada di ruangan meeting tersebut terkejut.
Gedung tersebut memiliki 3 room meeting. satu untuk khusus meeting karyawan yang berada di lantai 2, satu lagi berada di lantai 8 di mana room meeting rayyan bersama karyawannya. sedangkan di lantai 11, room meeting rayyan dengan klien kliennya serta para pemegang saham. dan room meeting yang sedang layya kerjakan adalah room meeting yang berada di lantai 11.
"satu setangah jam di sini dan tidak ada solusi apapun dari kalian? keluar dan beri aku jawaban besok pagi, putuskan itu". setelah mengatakan itu rayyan langsung melangkah lebar keluar meninggalkan para karyawan nya yang berbisik bisik.
Aldi mengikuti dari belakang.
"bukan kah desain dasainer zunaira itu sangat bagus? kenapa tiba tiba CEO tidak suka sih". ujar salah satu karyawan wanita yang masih duduk di kursi nya.
"aku juga heran, bukankah waktu itu pak CEO sudah menyutujui bahkan menolak desain dari perusahaan besar yang sudah lama bekerja sama dengan Imperial".
Yang lain ikut mengangguk.
"hanya ada satu jawaban, mungkin sesuatu terjadi pada mereka di masa lalu hingga sekarang mereka kembali bertemu dan saling membenci". tebak salah satu karyawan pria yang termuda di sana.
"jika pak CEO dengar kamu akan di pecat segera, mana mungkin? dari dulu sampai sekarang wanita yang pak CEO cintai hanya bu reina bahkan hubungan mereka sudah lebih dari 8 tahun". ujar wanita lain.
"kamu benar! bahkan aku dengar mereka pernah menikah diam diam saat pak CEO masih seorang model sama seperti bu reina lalu bercerai dan sekarang kembali bersatu, perasaan mereka sangat kuat jadi bagaimana pak CEO memiliki hubungan dengan bu Zunaira? sama sekali tidak masuk akal". ujar yang lain.
Diruangannya rayyan membanting keras berkas kontrak kerja dengan perusahaan layya ke lantai.
"semuanya sama sama tidak becus, haruskan aku pecat mereka semua? ". teriaknya murka. bukannya mencari desain lain malah mengusulkan hal yang tidak akan pernah ia lakukan. menuntut layya? di sini ia yang memutuskan kontrak, menerima kontrak kembali? di mana ia taruh wajahnya? bahkan ia yakin semua media di kota ini sudah tahu. mencari desainer lain? itu yang sedang ia lakukan namun tidak ada yang cocok baginya.
Menggeram rayyan melangkah ke jendela kaca menatap ke bawah.
"pak...menurutku, apa tidak sebaiknya seperti awal saja? "
Rayyan menoleh menatap aldi tajam.
"maksudmu bekerja dengan wanita sombong dan angkuh itu? ".
Aldi tersenyum memaksa.
'di sini andalah yang sombong dan angkuh itu??'. ujar aldi dalam hati.
"ya tapi maksudku...jika memilih desain lain maka sangat sulit apalagi room meeting tersebut akan di pakai bulan depan, belum lagi pihak desainer mendesainnya sesuai keinginan anda dan selama ini desainer Zunaira cocok dengan desain yang sesuai selera anda".
Rayyan mendengus sinis.
"tidak sebelum wanita ini datang ke sini dan meminta maaf padanya"
Rasanya aldi mau membenturkan kepalanya ke tembok dengan sikap atasannya yang biasanya dingin dan datar sekarang malah bersikap kenakanak kanakan.
'ah...aku tahu...'. aldi tersenyum keji.
"saya tidak tahu apa yang terjadi pada anda dan bu Zunaira di masa lalu tapi apa anda tahu? di posisi ini maka bu Zunaira lah yang beruntung, aku yakin bu Zunaira juga mau membatalkan kontrak ini tapi tidak bisa karna bisa membayar ganti rugi jadi...ketika anda sendiri yang membatalkannya, apa menurut anda...bu Zunaira akan ke sini untuk meminta maaf supaya anda melanjutkan kontraknya? ".
Mata rayyan melebar. itu benar? kenapa ia tidak berpikir ke situ?. tapi...
"jika untuk balas dendam bukankah lebih baik bu Zunaira tetap bekerja di sini? dengan melihat anda saya yakin itu akan membuat moodnya tidak baik dan anda menang".
Rayyan memikirkan ucapan aldi dan sedetik kemudian dia tersenyum keji di dalam hati. ya itu pembalas yang baik. aku akan membuatnya melihat wajahku terus dengan begitu dia bisa mati karna geram dan kesal. rayyan tertawa dalam hati.
Ia tersenyum keji.
"kumpulkan semua karyawan untuk tetap di ruang rapat"
Aldi melebarkan matanya.
"sekarang?! "
"bukankah kamu bilang room meeting di pakai bulan depan? ".
"ah ya! "
"apa yang kamu tunggu? ".
"ah ya, saya permisi". dengan wajah bingung aldi melangkah keluar. ia tidak percaya atasannya percaya dengan ucapan ngawurnya atau memang...atasannya memang sedang balas dendam. tapi karna apa?.
Di dalam ruangannya rayyan tersenyum keji.
"permainannya baru saja di mulai layya? aku akan membuatmu mati kesal". kekeh rayyan keji.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments
Bibit Iriati
rayuan kau akan menyesal, setelah mengetahui kehidupan layya selama kurang lebih 4 tahun ini....
2021-04-25
0
Irma Fahri
pux hati ngak shi reyya dia yg salah dia yg mau balas dendam
2020-12-18
0
Ilma Kikyo
kita lihat aja siapakah yg akan mati kesel Kau atau Layya 😄😄😄😄😄
2020-11-05
0