Bab 2

"banyak manusia yang banyak kemiripan di dunia ini mel? ". ujar Aditama suami dari imelda wanita paruh baya tadi, yang sudah mendengar penjelasan istrinya kenapa sikapnya aneh.

"aku tahu tama? tapi bocah ini sangat mirip dengan rayyan ketika kecil, semuanya tama? andai kamu melihat, aku rasa kamu juga akan membenarkan". ujar imelda yang tidak mau mengalah.

Kedua pria lajang yang duduk di depan dan satu lagi sedang menyetir menyatukan kedua alisnya, karna dari tadi mereka hanya mendengarkan semua cerita mami mereka.

"kamu yakin ray? tidak pernah menaruh benihmu pada wanita manapun? ". ujar farhan sembari melihat rayyan yang sedang menyetir.

Rayyan hanya memutar bola matanya malas. jawabannya pria itu tahu sendiri, ia tidak akan pernah mau menyentuh wanita lain selain reina, bercanda pria ini.

"mungkin kamu pernah tidak sengaja atau...mabuk dan...".

"apa kamu pernah melihatku minum? dan juga kamu tahu, selain rania aku tidak tertarik sama wanita lain". potong rayyan yang langsung membuat farhan terdiam.

Imelda menggeram kesal.

"tunggu aja terus wanita itu hingga rambutmu memutih, kamu tidak perlu memikirkan mamimu ini, dasar egois". geram imelda.

Aditama menelan ludahnya sembari menatap istrinya lalu putranya rayyan.

"mami? kan rayyan sudah bilang, tunggu hanya 6 bulan lagi, kontrak kerja reina akan berakhir dan kami akan memberikan mami cucu yang banyak, sabar saja ya mami sayang? ". rayu rayyan lalu ia terkekeh geli ketika melihat wajah wanita yang paling ia cintai di dunia ini cemberut.

"memang benaran 6 bulan? enggak di majuin lagi, kemarin juga begitu".

Rayyan melihat farhan sekilas sebelum kembali menatap ke depan.

"dia sudah berjanji cukup 6 bulan lagi".

Farhan mengedikkan bahunya tidak peduli. ia kembali mengingat wanita yang tadi di bandara dan ia pun tersenyum senyum sendiri.

"kurasa ada hal baru yang terjadi sama anak kesayangan mami ini, ayo cerita sama mami". imelda bersemangat seketika dan memperbaiki duduknya melihat farhan yang duduk di kursi depan.

Farhan tersenyum lalu membuka suara. tidak pernah ada yang ia tutupi dari mami rayyan, ya tante imelda adalah sahabat dari bundanya karna dari kecil sudah bersahabat dengan rayyan jadi dirinya pun ikut ikutan panggil mami dan tante imelda senang senang saja malah sangat suka.

"tadi farhan bertemu seorang wanita dan saat itu juga...farhan langsung jatuh cinta padanya, dia...cantik dan anggun di saat bersamaan, kami bertemu tidak sengaja".

Imelda tersenyum senang.

"kalian sudah berkenalan? siapa namanya? ".

Wajah farhan terlihat sedih dan semua yang ada di mobil bisa menebak ekspresi wajah farhan.

"kalian tidak berkenalan? ". tanya imelda nyaris hampir berteriak.

Farhan menggeleng.

"kamu kehilangannya? ".

"dia terlihat buru buru dan aku juga lupa tanya namanya".

Aditama dan imelda menatap farhan dengan kasihan.

"hilang begitu saja? ". imelda lagi lagi bertanya.

Farhan mengangguk.

Imelda menghela nafas lelah.

"lalu kenapa kamu senyam senyum tidak jelas, padahal kamu belum tahu akan bertemu dia lagi".

Farhan tersenyum lagi setelah tadi wajahnya terlihat sedih.

"dia cantik dan dia...sangat mirip seperti bunda ketika muda, karna itu aku tersenyum, tipe wanita farhan banget, wanita seperti itu yang farhan cari selama ini".

Pembicaraan mereka terus berlangsung hingga mobil tersebut memasuki perkarangan rumah mewah di kota tersebut.

💓💓💓

Layya membanting tas sampingnya ke sofa setelah mereka masuk ke dalam apartemen milik ayrin temannya. ia mendesah lelah.

Kedua anaknya berlari larian di dalam rumah tersebut begitu sampai, keluar masuk kamar lalu ke dapur, lalu ke kamar mandi dan mereka berhenti di sofa di mana layya yang sedang merebahkan tubuhnya.

"bunda...? ini rumah tante ayrin? dan kita akan tinggal di sini? ". tanya maryam anaknya yang kecil.

Layya tersenyum sembari memperbaiki duduknya menatap maryam anaknya lalu menoleh ke yusuf yang sedang melihat lihat tv. mungkin dia sedang mencari Game.

"ya! untuk sementara kita akan tinggal dengan tante ayrin dulu tidak apa kan? ". tanyanya sambil mengelus kepala maryam.

Maryam menyungging senyum yang semakin memperlihatkan keimutannya. lalu ia mengangguk.

"kamu suka di sini".

Maryam mengangguk lagi sambil tersenyum.

Layya mengalihkan matanya melihat yusuf.

"yusuf kamu bagaimana? bisakan? ".

Yusuf melihat layya sekilas sebelum kembali melihat ke tv.

"mau bagaimana lagi, kita tidak punya tempat tinggal".

Duar...

Layya menelan ludahnya, anaknya yang satu ini jarang mau berbicara namun sekali bicara. eummm.

Layya melihat ayrin dengan nampan di tangannya.

"ayrin? ".

"bukan untuk mu, untuk anak anak, mereka tentu haus dan aku tadi bikin kue kesukaan mereka, ayo anak anak makan kue dan minum dulu setelahnya tante tunjukkin kamar kalian".

Maryam sontak berteriak girang sedangkan yusuf hanya melihat ayrin acuh lalu melangkah ke sofa dan duduk di sana.

Layya menarik nafas lalu bangkit bangun, membawa kopernya masuk ke kamar ayrin. semenit kemudian ia keluar lagi lalu meraih kedua koper anaknya dan membawa masuk ke dalam kamar satu lagi.

Maryam menghabiskan jus mangganya jus yang keduanya sukai lalu mengejar langkah layya.

Mata maryam membulat dan berbinar melihat isi kamarnya dan abangnya. ia tersenyum dan berlari ke ranjangnya, naik ke atasnya dan berloncat loncat di sana.

Layya berbalik melihat ke ayrin saat merasakan ayrin berdiri di belakangnya sembari tertawa senang melihat maryam yang bahagia.

"kamu yang buat ini? ".

Ayrin tersenyum menatap ayla dan ia mengangguk.

"aku membuatmu kerepotan, maafkan aku, padahal cukup kamar biasa". layya merasa bersalah.

Ayrin melangkah mendekati layya.

"aku kan sudah bilang layya, mereka sudah seperti anakku tahu? dan melihat mereka bahagia aku ikut senang, coba lihat".

Layya melihat kedua anaknya lagi. satu kamar yang sedikit luas dengan 2 ranjang single untuk anak anak, 1 ranjang berwarna pink dan 1 lagi khas seorang anak cowok, di tambah kedua sisi yang hanya di halangi satu meja di tengah tengah ranjang namun ayrin membuat satu persatu bagian dengan warna dinding yang beda. sebelah untuk maryam warna dinding pink dengan lukisan barbie sedangkan sebelah lagi, lukisan super hero dan kesukaan yusuf, bumblebee.

"aku kehabisan kata kata denganmu ayrin...?"

Ayrin terkekeh geli.

"besok langsung masuk kerja? ".

Layya mengangguk.

"aku harus handal semua ayrin? dalam 3 bulan, aku rasa aku akan sibut banget dan mungkin waktu untuk anak anakku pun akan sedikit".

Ayrin menepuk pundak layya.

"semangat".

Layya terkekeh geli.

"tentu saja". keduanya tertawa kecil.

"oh ya? bagaimana dengan desain rumah yang kamu desain 6 bulan lalu, aku dengar mereka memintamu untuk memantau ke lapangan sekali".

Layya mengangguk lalu mendesah lelah.

"untuk desain konstruksi sepertinya sudah selesai, mereka akan memulai ke tahap desain interior dan ya, mereka memintaku untuk ke sana, untuk melihat saja, apa sama atau tidak atau ada yang perlu di ubah".

"kamu sudah pernah bertemu dengan pemilik rumah yang kamu desain tersebut?".

Layya menggeleng. ia hanya mendengar kalau pemiliknya adalah salah satu pengusaha kaya di kota ini dan rumah itu mau ia persembahkan untuk calon istrinya.

Wanita mana yang tidak senang di manjakan begitu? bahkan desainnya saja, dia lihat dengan teliti.

Layya mendesah lelah. ia memilih tidak peduli. berbicara tentang laki laki maka akan membuatnya membenci semua lelaki di dunia ini kecuali satu orang...ayahnya.

"aku akan membongkar koperku dulu". ujar layya sembari melangkah keluar dari kamar kedua anaknya.

Terpopuler

Comments

Yu Ky

Yu Ky

bagus ceritanya

2024-01-08

0

Bibit Iriati

Bibit Iriati

sepertinya menarik...
lanjut...

2021-04-25

0

Ilma Kikyo

Ilma Kikyo

pasti yg dimaksud Farhan adalah Layya,
Yusuf org dingin banget sih

2020-11-05

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 115
116 116
117 117
118 118
119 119
120 120
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
115
116
116
117
117
118
118
119
119
120
120

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!