Tak...tak...tak...tak..
Gerakan tangan layya yang sangat lihai bagaikan seorang koki yang sangat handal dalam meranjang beberapa sayuran di depannya untuk membuat lalapan+salad. sedangkan salad buah sudah ia buat dan sudah terhidang di meja makan.
Kata bu imelda putranya sama sekali tidak menyukai sayur apalagi lalapan+salad terkecuali satu sayur yaitu selada, jadi bu imelda meminta untuk di buatkan salad buah untuk putranya katanya putranya sangat menyukai buah buahan apalagi salad buah. dia sangat menggilai hal tersebut. sedangkan ibu imelda dan suaminya keduanya sangat menyukai sayur namun hanya khusus sayur yang di buat lalapan atau salad lain dari itu keduanya tidak mau apalagi kalau masakan indonesia yang di tumis tumis itu. begitulah katanya.
"semua sudah bi? ". tanya layya ketika melihat bibi asisten pembantu di rumah bu imelda berdiri di sampingnya.
"sudah, tinggal ayam...".
Layya menoleh ke panggangan ayam. ia tersenyum.
"oh...". senyum layya sebelum dia melangkah ke panggangan ayam dan membuka penutupnya. ia memanggang dua ayam satu sudah masak tinggal ini satu lagi. ayam yang di panggang satu satu tanpa di potong dengan bumbu rahasianya dan di restauran nya semua menggilai menu ayam tersebut resep dari bundanya karna ia sendiri sangat menyukai ayam di panggang bulat dengan bumbu khas bunda juga meresap sepenuhnya ke dalam setiap inci daging ayam. ibu imelda beserta suaminya dan putranya juga sangat menyukai apalagi kedua anaknya. bukannya cuma ayam panggang sih untuk kedua anaknya. atas nama daging panggang keduanya menggilai namun beberapa waktu ini ia terlalu sangat sibuk hingga tidak sempat membuatnya mungkin besok ia harus membuatnya untuk kedua anaknya. baik ayam maupun daging. mengingat itu membuat layya senyum senyum sendiri.
"sudah bu? ". tanya seorang asisten rumah bu imelda yang umurnya bisa di katakan jauh lebih muda dari layya. ketika melihat layya sudah selesai dengan lalapan dan sudah terhias indah di 5 piring.
"oh ya! ". jawab layya sambil tersenyum.
Layya memfokuskan dirinya kembali ke menu makanan satu lagi, setelahnya beres dan dia bisa segera pulang bersama kedua anaknya.
Anaknya?. tadi mereka ketika habis bermain air. yusuf dan maryam merengek mau minta pulang karna ngantuk. mau tidak mau ia menghubungi temannya ayrin untuk menjemput namun di cegah oleh bu imelda dan juga pak tama dan tanpa persetujuannya keduanya menggendong yusuf dan maryam lalu naik ke tangga entah kemana mereka bawa kedua anaknya lalu seorang bibi menjawab pikirannya kalau tuan dan nyonyanya akan membawa kedua anaknya ke lantai 3 dimana di sana kamar putranya ketika putranya kecil namun tidak terpakai lagi karna putranya sudah dewasa tapi kata bibi tetap bersih karna setiap hari selalu di bersihin oleh mereka yang bekerja di sini.
Layya mengangguk angguk mengerti. ia berbalik ke dapur karna tidak mau memperpanjang lagi karna pekerjaannya cepat selesai cepat juga dia membawa pulang kedua anaknya. entah kenapa dari tadi perasaannya selalu tidak enak tidak! sebenarnya dari awal semenjak ia datang kerumah ini. perasaannya mendadak tidak enak namun sejauh ia berada di sini tidak ada yang membuat perasaannya tidak enak malah sebaliknya perlakuan bu imelda serta suaminya untuk kedua anaknya bagaikan perlakuan seorang kakek+nenek yang sangat menyayangi cucu kandung mereka sendiri.
Dari arah tangga terlihat rayyan yang sedang menuruni tangga dengan tatapan matanya melihat maminya yang sedang berbicara ke 3 asisten rumah mereka.
Mami rayyan membalik badan mau menuju ke dapur langkah terhenti saat melihat putranya yang sudah segar dan berpakaian santai. baju kaos putih di padu celana pendek semakin memperlihatkan tubuhnya yang bagus bahkan membuat mata mara pekerjaan di rumah tersebut bersinar indah karna jarang jarang mereka bisa melihat hal begini jika bukan tuan mudanya pulang larut malam maka pakaian normal tuan mudanya selalu setelan kerja kemeja dan jas di tambah celana berbahan kain mahal tersebut dan sepatu kulit hitam yang mengkilap begitulah pakaian sehari hari dan jika pun ada libur kerja tuan muda mereka akan memilih untuk pergi berlibur dengan tunangannya dan sangat sangat jarang main di rumah apalagi mau kumpul sekedar duduk dan ngobrol dengan tuan besar dan nyonya.
"lapar?! ". imelda mendekat ke putranya yang sudah tiba di bawah tangga.
"haus saja! nanti saja sekalian, mereka sudah sampai? ". mata rayyan melihat ke arah pintu utama meski tidak terlihat karna rumah yang terlalu luas.
"dalam perjalanan, hampir tiba! ya sudah sana". imelda menupuk punggung putranya untuk melanjutkan langkahnya ke dapur.
"hm". dengan kedua tangan di kantong celananya rayyan melangkah ke dapur. ia berhenti saat melihat ke ruang makan di mana di atas meja makan di sana, yang sudah tertata indah dengan berbagai dan bermacam makanan yang menggugah selera dan seketika membuat perutnya kelaparan. rayyan menoleh ke belakang melihat apa maminya mengikutinya dan ternyata tidak, maminya lagi asik entah mengurus apa tapi terlihat sangat sibuk.
Rayyan mendekat ke meja makan. matanya membulat melihat makanan di depannya.
Tak...
Seorang asisten wanita berumur muda meletakkan salad buah yang sedikit jauh dari rayyan berdiri. rayyan menelan ludahnya melihat salad buah tersebut.
Tak...
Asisten lain datang meletakkan salad sayur, rayyan hanya melihat sekilas sebelum matanya kembali menatap ke salad buah kesukaannya. tidak perlu bertanya. ia bisa menghabisi semuanya sendiri tanpa perlu bantuan apalagi dari temannya itu, yang sebentar lagi akan datang.
Rayyan melihat jam tangannya. ia tersenyum karna tidak akan lama lagi acara makan makan di mulai dan ia sangat tidak sabar untuk memakan semua kesukaannya lupakan sayur.
Tak...
Mata rayyan sontak melebar dengan makanan yang baru saja terhidang di depannya.
Ayam panggang dengan baunya saja membuat perutnya keroncongan apalagi rasanya. ia sangat suka ayam ini.
Tak...
Satu lagi tiba di depan mata rayyan. rayyan tersenyum sinis yang artinya ia bisa berpuas malam ini.
Ah. ia lupa mau minum tadi. rayyan membalik melanjutkan langkahnya ke dapur.
"semua sudah kan bi? ". tanya layya dari dapur ke bibi yang baru saja tiba sehabis mengatur air minum.
"ya nak? ". panggil bibi tersebut yang lebih tua dari layya dan memang layya sendiri yang mengizinkan manggil nak saja dari pada non atau lebih buruk bu?.
"baiklah, saya ke anak saya dulu, terima kasih bi atas bantuannya". senyum layya.
"ini sudah tugas kami nak? ".
Layya meraih tisu di dekatnya melap kedua tangannya yang baru saja ia cuci karna pekerjaannya sudah selesai dan siap untuk bu imelda sekeluarga dan tamunya untuk santap enak sedangkan ia?. ia akan memilih pulang.
Layya melangkah keluar dari dapur sambil terus melap tangannya membolak balik tisu.
Jika sambil melangkah layya tersenyum senyum karna sudah bisa pulang lain dengan rayyan yang senyum senyum sendiri karna mengingat makanan di belakangnya.
Langkah layya berhenti saat melihat siapa di depannya dan sedang melangkah ke arah dapur.
Jarak sekitar 2 meter lebih. rayyan pun berhenti melangkah saat melihat wanita yang sangat sangat ia kenali dan itu di depannya lalu... kenapa dia di sini?.
"kamu...". keduanya berucap hal yang sama.
"layya?... sudah selesai? ". imelda menghampi ri layya di sertai senyumnya.
Layya yang tersentak menoleh melihat bu imelda. ia memaksa senyum.
"oh iya... ". lalu matanya kembali melihat rayyan.
Paham ke adaan ibu imelda tersenyum.
"oh...ini putra ibu, yang ibu bilang tadi namanya rayyan, ah... rayyan kenalin ini koki yang ibu bilang tadi dan juga...ibu dari kedua anak tampan dan cantik tadi". senyum imelda tanpa merasa aura di sampingnya berubah.
Layya sontak menatap ngeri ibu imelda saat kata'ibu dari dua anak tampan dan cantik tadi'. keluar dari mulut ibu imelda.
'itu artinya pria ini...'. layya kembali menatap rayyan dengan matanya yang melebar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments
Karlina Sinaga TasUnik
ya ampun...akhirnya ada up . ditunggu thor..
2019-12-17
0
Etta Febriana
ya Alloh thor, jangan lama" dong up nya😣😭😭😢. lagi seru" nya tau thorrr😢😢
2019-12-17
1
Flower
hehehehe penasaran dgn lanjutan nya jgn lama up nya ya Thor😁
2019-12-17
2