Bab 6

Melbourne 20:12.

Layya dengan dua anaknya beserta sahabat setianya dan juga satu asisten kedua anaknya lala, melangkah masuk ke mall terbesar dan termewah yang ada di negara tersebut.

Chadstone center.

Dengan wajah girang keduanya berlari lari di lantai paling bawah tersebut sebelum menaiki eskalator. wajah kedua anaknya tidak berhenti menyungging senyum bahagia. mall adalah tempat favorit mereka. jika yusuf menyukai mall karna banyak mainan maka maryam suka mall karna baginya bagaikan istana baju baju. dari mereka bayi memang ia membiasakan anaknya belanja di sini lagian gajinya juga mencapai untuk ke sini dan alhamdulillah.

Seperti biasa yang pertama mulai belanja adalah maryam. lihat? dia kegirangan melihat bajunya ke sana ke mari padahal pakaiannya di rumah sudah penuh lemari jika dulu di new york jika sekarang ia belum membongkar koper mereka sepenuhnya karna dua minggu dari sekarang mereka bisa pindah ke tempat mereka karna selesai designnya hampir siap.

Ia mendesign kembali apartemen tersebut dengan suasana yang berbeda dan gaya yang beda. sejuk dan adem itulah temannya. hingga anak anaknya akan betah di rumah tidak suntuk.

"maryam? jangan lari lari sayang? nanti jatuh". ujar layya yang khawatir melihat putrinya. ia menoleh menatap ke bawah saat ujung bajunya di tarik tarik dan itu perbuatan dari putra tertampannya. ia berjongkok mensejajarkan tinggi dengan anaknya.

"ya sayang? ". ucapnya lembut sembari merapikan kerah baju putranya. yusuf mengenakan baju kemeja kotak kotak biru campur putih dan abu abu di sana berlengan pendek dipadu dengan celana jeans pendek warna putih. siapapun yang melihat akan menemukan kesan cool padanya. dengan kulitnya yang putih, hidungnya yang mancung serta tatanan rambutnya yang semakin membuat mata tidak bisa untuk tidak mengagumi ketampanannya.

Yusuf menunjuk ke outlet yang terlihat berbagai mainan di dalam sana.

"bagaimana kalau kita ke sana setelah maryam selesai? ".

"yusuf bisa pergi dengan lala!". sahutnya dengan wajah datar dan tidak ada kata bantah baginya.

Layya menarik nafas. di antara dua anaknya maka yusuflah yang paling irit bicara.

"baiklah tapi janji ya? harus selalu dalam pengawasan kak lala".

Yusuf mengangguk membalik badan melihat lala yang sedang sibuk mengejar ngejar maryam. melihat raut wajah yusuf layya mengerti. ia pun tersenyum.

Lala sedang sibuk memilih milih baju dengan adiknya tentu saja dia seorang abang yang selalu mengalah untuk maryam.

Layya menepuk pundak yusuf.

"baiklah, bunda yang temenin dan kita biarkan maryam di sini dengan lala! okay".

Layya menyatukan alisnya saat yusuf menggeleng.

"jadi kita ke sana setelah maryam selesai?"

"bunda akan ke sana setelah maryam selesai dan yusuf akan ke sana sama tante ayrin". jawab yusuf cepat lalu dia membalik tubuh melangkah mendekat ke ayrin.

Layya melihat dari kejauhan yusuf yang menunjuk ke arah yang mau di datanginya. ayrin melihat ke arahnya sebentar sebelum melangkah keluar dari sana setelah mendapat kedikan bahu darinya, yang tandanya ia tidak bisa apa apa jika putranya sudah meminta hal yang di sukainya.

Layya mengalihkan matanya melihat ke maryam. tersenyum dia melangkah ke deretan baju anak anak khusus cowok. jika maryam bisa memilih bajunya sendiri yang dia sukai dan pakai namun tidak bagi yusuf. dia paling malas kalau menyangkut belanja pakaian.

Layya melihat ke sana kemari yang pas dan cocok untuk putranya. meraihnya satu persatu dan memberinya ke pelayan toko di sana untuk ia bayar.

Layya melangkah ke kasir dan menemukan maryam putrinya sudah duduk mengantri di sana dengan wajahnya yang sumrigah menampakkan deretan giginya.

"sudah sayang? ". tanyanya di sertai senyum jail di wajahnya. ia gemas dengan putrinya.

"tinggal sepatu maryam".

Layya menyetujui dengan tersenyum. beralih ke kasir untuk membayar.

Layya, maryam dan lala melangkah menuju di mana yusuf dan ayrin berada namun di perjalanan suara getaran hpnya membuat langkahnya terhenti. ia pun melihat ke maryam lalu ke lala setelah melihat pemanggil di layar hpnya.

"lala? kamu antar maryam ke tempat yusuf ya? nanti aku nyusul, tidak akan lama". layya berbalik pergi dari sana setelah mendapat jawaban dari lala.

Beberapa menit setelahnya layya keluar dari toilet karna setelah menerima panggilan tadi yang berasal dari aldi asisten dari presdir yang sedang bekerja sama dengan perusahaannya bekerja. dan katanya ada beberapa hal yang menyangkut dengan rumah butuh di ubah. aldi memintanya untuk menyelesaikan malam ini tadi terpaksa ia minta maaf karna malam ini ia sedang bersama anak anaknya di mana waktu yang tidak ada seorang pun bisa mengganggunya. termasuk perusahaan besar seperti imperial.

Layya melangkah dengan matanya mencari cari ke dua anaknya yang kata ayrin mereka. sudah keluar dari autlet mainan dan berada di lantai 3, menemani ayrin beli beberapa pakaian. memang gadis itu tidak bisa kalau tidak belanja jika sudah masuk mall.

Layya menunduk sebentar sambil terus melanjutkan langkahnya, mencari kedua buah hatinya. mengangkat kepalanya kembali melihat ke depan dan saat itu juga kedua kakinya terhenti. matanya menatap lurus ke depan ke satu pasangan yang sedang melangkah ke arahnya, bergandengan tangan dengan si wanita yang terlihat sangat manja dengan menunjuk ke semua estalase yang memperlihatkan baju baju bermerek dan ia akui indah indah. begitu juga tas dan sepatu.

Menarik nafas. ia kembali melanjutkan langkah meski jantungnya berdegup tidak tentu arah. dua manusia yang sangat ia benci di dunia ini. beberapa kali ia berpikir. ia kah yang salah di sini atau...mereka. beberapa kali ia berpikir. ia tidak akan bisa memaafkan mereka, seandainya bisa ia lakukan begitu tapi ia tidak bisa membenci orang, jika ia lakukan itu ia sama dengan membuat diri sendiri buruk. karna allah tidak menyukai sifat pendendam.

Layya melangkah melewati satu pasangan tersebut dengan arah mereka yang berlawanan.

"layya...? kamu kah itu...?". itu adalah suara reina. sahabatnya dulu atau...mantan sahabat.

Langkah layya sontak berhenti. ia berdiri membelakangi reina dan pria di samping reina yang kedua alisnya menyatu menatap punggung layya.

Layya membalik badan menatap kedua manusia di belakangnya, reina dan rayyan dengan wajahnya yang menyungging senyum tipis.

Karna itu...ia mencoba berdamai, berdamai dengan dirinya sendiri. dengan begitu ia bisa melupakan semua mimpi buruknya dan bisa memaafkan semuanya.

"hai? ya! aku layya, lama tidak berjumpa... reina". layya hanya menatap reina tanpa melihat ke arah reyyan.

Reina mematung melihat wanita di depannya. tadinya ia berpikir layya akan sinis padanya atau berkata kasar atau bisa juga mengatainya dengan rayyan tapi reaksinya...reina mendengus tidak percaya sembari tersenyum. bisakah ini ia katakan kesempatan baginya untuk kembali berbaikan dengan layya. ia akui ia salah tapi ia juga tidak bisa merelakan reyyan untuk layya saat itu, ia masih sangat mencintai pria ini dan saat reyyan bilang kalau dia akan mempunyai anak dengan layya saat itu ia ketakutan, takut reyyan selamanya akan hilang darinya dan berpaling ke layya.

"layya? selama ini...kamu...dimana?! ". tanya reina hati hati. takut layya akan menolak bicara dengannya seperti ayrin yang sampai sekarang sangat menbencinya.

Layya mengedipkan matanya satu kali memutar matanya ke sekitar lalu kembali melihat reina. ia menyungging senyum tipis senyum yang tulus tanpa paksaan.

"new york! bekerja, kamu...?". tidak salahkan? ia bersapa.

Reina terlihat menarik nafas sebelum menjawab. dia menunduk merasa sangat bersalah.

"kemana mana! pemotretan".

Layya terkejut dengan ucapan reina yang ia dengar.

"masih...?". tanyanya alami tanpa dia pura pura terkejut.

Reina tertawa kecil sebelum mengangguk.

"kamu tahu itu cita citaku".

Layya mengedipkan matanya beberapa. dia menarik nafas setelah kesadarannya kembali.

"euhmm...kalau begitu, aku pergi duluan, selamat menikmati malam mu". ucap layya cepat lalu ia membalik tubuhnya melenggang pergi dari sana. meninggalkan reina yang sepertinya tidak tega untuk layya cepat cepat pergi.

Terpopuler

Comments

Momy Victory 🏆👑🌹

Momy Victory 🏆👑🌹

ingin lihat tuaian dari apa yang kamu tabur ke Layya .....kamu tidak akan pernah bisa punya anak dengan Reina....ingat kamu pernah suntik mantan istrimu gak akan pernah bisa punya anak,gak tahunya dokternya salah kasih obat penyubur kandungan....wakakak berharap demikian.

2021-03-22

0

Winnih Rivalbyh

Winnih Rivalbyh

layya yg manis ....slut sama sifat mu beb😊

2020-12-16

0

Daffodil Koltim

Daffodil Koltim

layya mencoba tersenyum dsaat hatix mnangis,,,,

2020-11-04

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 115
116 116
117 117
118 118
119 119
120 120
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
115
116
116
117
117
118
118
119
119
120
120

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!