Bab 12

Pukul 17:06

Layya tersenyum tipis melihat kegirangan kedua anaknya yang sedang bermain air di kolam renang di rumah bu imelda tersebut.

Tadi setelah sampai mereka duduk mengobrol sebentar di ruang tamu lalu tidak menunggu waktu berjalan dan ia bisa lama nanti di sini. memutuskan untuk menanyakan di mana dapur supaya ia bisa mulai mempersiapkan semua bahan yang mau ia masak. sedangkan maryam dan yusuf begitu melihat seorang pria paruh baya suami bu imelda menyapa mereka. kedua anaknya langsung saja akrab dengan pria paruh baya tersebut. seperti mereka akrab dengan pamannya. dan sekarang mereka berada di lantai 2 tadi suami bu imelda mengajak mereka bermain di lantai 2 kata bu imelda di sana ada ruangan permainan putranya ketika kecil karna melihat yusuf yang suka main game pria tersebut pun bilang kalau di atas ada Game besar, juga berbagai mainan yang pria tersebut tawarin termasuk. pesawat, jadinya tanpa di minta yusuf langsung menyetujui dan mengikuti suami bu imelda dengan keduanya di gendong ke atas.

Awalnya ia aneh dengan sikap bu imelda dan suami bu imelda yang pertama melihat kedua anaknya terlebih waktu melihat yusuf mereka sangat terkejut. ia tidak menanyakan namun bu imelda menjawab pertanyaan nya yaitu setelah ia berapa di dapur beberapa lama. bu imelda cerita kalau yusuf sangat mirip dengan putranya waktu putranya kecil. bahkan bu imelda bilang mirip banget, semuanya tidak ada perbedaan sama sekali. bu imelda bilang dia seperti melihat putranya ketika kecil.

Ia hanya mendengarkan tanpa bertanya apapun. lagian ia tidak tertarik untuk menanyakan di mana putra ibu sekarang atau siapa namanya. tapi beberapa menit yang lalu bu imelda bilang kalau putranya sebentar lagi akan pulang dari kerjanya. ia pun tidak menanyakan di mana putra beliau bekerja. bu imelda juga bilang kalau biasanya putranya pulang kerja jam 9 malam paling awal, karna biasa jam 10 atau 11. ibu imelda bilang malam ini putranya pulang awal karna beliau bilang kalau dia mengundang seorang chef dari restauran kesukaannya yaitu dirinya. ibu imelda juga bilang kalau putranya tersebut juga suka semua masakan yang ada di restauran nya. mereka anak dan ibu yang sangat mengidolakan makanan di restauran nya karna itu begitu mendengar kalau ia datang kerumah untuk masak menghidangkan makan malam mereka untuk ulang tahun bu imelda. putranya langsung menyetujui untuk pulang. mendengar hal yang di ungkapkan ibu imelda ia merespon dengan tersenyum tipis. lagian mau bilang apa juga. selain terima kasih dan alhamdulillah.

"dia persis seperti putra kami ketika kecil! ".

Layya menoleh ke samping, entah yang keberapa kali sudah wanita cantik yang umurnya mungkin sama dengan umur mamanya jika masih ada. mengatakan kalau yusuf mirip putranya ketika kecil dan entah kapan sudah bu imelda sudah berdiri di sampingnya. ia ke sini dan berdiri di sini setelah bertanya ke ibu imelda di mana kedua anaknya karna baru beberapa jam tidak melihat mereka, ia sudah merindu, memang ketika capek obat terbaik untuk pemulihan adalah melihat kedua anaknya. lalu setelahnya ia akan kembali melanjutkan aktifitasnya.

Layya menoleh kebelakang di mana ada jam di sana.

"saya harus kembali ke dapur, melihat mereka senang saya jadi tenang dan juga...terima kasih bu untuk menjaga mereka karna saya sangat jarang mau membiarkan maryam dan yusuf main di kolam renang jika bukan saya sendiri yang menjaga mereka".

Imelda tersenyum lalu menepuk pundak layya di mana layya berada di sampingnya.

"di sini kamu bisa tenang, mereka akan menjaga yusuf dan maryam dengan baik dan juga ada pak tama jadi tidak ada yang perlu di khawatirkan".

Layya mengangguk mengerti dan berterima kasih.

"saya ke dapur dulu".

"baiklah, ibu menantikan makan malam yang nikmat". kekeh imelda.

layya tertawa kecil.

"insya allah saya tidak akan mengecewakan ibu". ucap layya lalu ia membalik melangkah berlalu dari sana meninggalkan imelda yang masih setia melihat suaminya beserta dua anak layya yang sangat senang bermain air dan terlebih suaminya terlihat sangat bahagia.

Seorang pelayan mendekat ke imelda memberitahu nya sesuatu lalu dia membalik badan melangkah pergi dari sana.

Dari arah pintu depan menuju tangga. imelda melihat putranya yang raut wajahnya terlihat sangat lelah sedang melangkah ke tangga.

"ray? tunggu dulu".

"mami?... ". rayyan tidak jadi menaiki tangga. ia mendekat ke imelda, mencium pipi maminya seperti biasa ketika dia pulang kerja jika maminya belum tidur.

"ada apa mi? aku butuh menyegarkan tubuh dulu nanti kita bicara bisa...? ". tawar rayyan karna tubuhnya benar benar lelah.

Imelda menggeleng. dia merangkul lengan putranya.

"kamu butuh menyegarkan tubuhmu bukan? dan ikut mami, mami yakin otakmu sekalian akan segar".

Rayyan menyatukan alisnya sambil terus mengikuti langkah maminya yang menyeretnya ke halaman samping rumah dimana di sana...

"ha ha ha kyaa...".

Rayyan mengerutkan keningnya mendengar suara tawa anak kecil.

"sepertinya aku mendengar suara anak kecil? "

"baguslah telingamu masih bagus"sahut imelda masih terus menarik rayyan bersamanya hingga sampai di depan kolam renang baru berhenti.

Rayyan mengerti dengan kesinisan suara maminya, karna maminya sedang kecewa padanya yang belum bisa memenuhi keinginan nya.

"tuh lihat? mami sudah punya cucu, mereka tampan dan cantik ray...? " . imelda menjerit senang di akhir kalimat.

Rayyan menyatukan alisnya melihat pemandangan di depannya jarak mereka sekitar 6 meter dari kolam renang di depannya, dimana di sana papinya dan dua bocah. satu laki laki dan satu lagi perempuan. keduanya membelakanginya sambil terus tertawa girang karna sedang bermain lempar lempar air ke papinya. mereka sedang menyerbu papi.

"mami ambil dari mana? tunggu...". kedua mata rayyan melebar saat mengingat sesuatu.

"mami tidak mengadopsi anak bukan? ".

Imelda menoleh menatap rayyan kesal dan sedetik kemudian wajahnya kembali seperti tadi ceria.

"seandainya di kasih sama ibunya tentu saja mami mau".

Rayyan mengernyit tidak mengerti.

"maksud mami? ".

"sudah tidak perlu bahas itu nanti saja, ayo ke sana, mami yakin kamu akan terkejut begitu melihat mereka apalagi yang cowok, ayo? ". imelda lagi lagi menarik lengan rayyan mendekat ke kolam renang.

Melihat istrinya beserta anaknya yang mendekat dari matanya yang menyipit akibat terkena lemparan air. tama menghentikan maryam dan yusuf.

"sudah sudah kakek kalah, kakek menyerah hahhh...". tama berpura pura capek. melihat hal tersebut imelda tertawa kecil.

Maryam dan yusuf berteriak senang. mereka menggunakan pelampung di bagian pinggang mereka dengan baju renang di tubuh mereka. keduanya memakai baju renang rayyan ketika rayyan masih kecil dan sangat pas dan cocok, malah semakin membuat yusuf terlihat seperti rayyan saat kecil.

"oh kamu sudah pulang? ".

Maryam dan yusuf sontak berbalik melihat ke arah tujuan mata kakek di depannya bicara.

Tama mendekat memeluk maryam dan yusuf dikedua sisi tubuhnya dan dengan sigap keduanya memeluk tengkuk tama.

Deg...

Suara jantung rayyan yang berdegup saat melihat kedua anak kecil di depannya. nafasnya seakan sesak dan tubuhnya yang mematung berhenti bergerak bahkan semua urat di dalam tubuhnya seakan akan bekerja sama untuk berhenti.

Kedua mata rayyan nyaris saja mau keluar saat kedua manik matanya beralih melihat ke wajah anak laki laki yang sedang memeluk tengkuk papinya. wajahnya...sangat sangat mirip dengannya ketika dirinya kecil.

"nenek cantik? paman itu siapa? anak nenek cantik ?". tanya maryam dengan wajah imut dan lugunya khas anak kecil.

Imelda tersenyum. dia menepuk pundak rayyan.

"iya ini putra ibu rayyan, kalian bisa panggil om saja bagaimana? ".

"om rayyan? ". ulang maryam lagi. imelda mengangguk senang.

"mami? mereka...siapa? ".

Imelda tersenyum.

"mirip denganmu kan? biar mami kasih tahu, anak laki laki yang mami bilang mirip denganmu yang mami lihat di bandara waktu itu, itulah dia, yusuf namanya! kerenkan, mami suka! oh ya? bundanya juga sangat cantik lho, pantas dia memiliki anak anak yang cantik dan tampan, mami penasaran dengan suaminya". desah imelda dengan matanya melihat ke kolam renang di mana tama yang sedang mengajari maryam berenang sedangkan yusuf memilih naik karna dia sudah bosan main. dan dengan sigap pelayan di sana mendekat mengelap tubuh yusuf. entah apa yang di bicarakan yusuf dengan pelayan tersebut karna setelahnya terlihat mereka masuk ke dalam rumah.

Melihat hal tersebut membuat imelda mau menyusul namun langkahnya terhenti saat Rayyan bicara.

"maksud mami...bunda kedua anak itu di sini? ".

"ya, dia chef yang mami bilang dan sekarang sedang di dapur, kamu mau lihat tapi kamu tidak boleh jatuh cinta padanya lho, dia sudah punya suami tapi jika dia tidak ada suami mami restu tuh". imelda terkekeh geli sengan ucapannya sendiri. dengan begitu...setiap hari dia akan melihat dan bermain dengan maryam dan yusuf. membayangkan hal itu sunggub sudah membuatnya tidak berhenti untuk tertawa.

Melihat yusuf yang naik dan masuk ke dalam rumah. maryam pun minta tama untuk menaikkannya ke atas. tama pun menggedong tubuh kecil maryam di atas pundaknya yang seketika membuat maryam menjerit senang.

Tama tertawa lebar. masuk ke dalam rumah. meninggalkan rayyan yang kebingungan.

Dia bertanya tanya. apa yang terjadi padanya, kenapa melihat kedua anak itu. ada perasaan yang sangat tidak asing baginya, seakan mereka sangat akrab. dirinya seperti tertarik ke arah kedua anak itu dan juga...kenapa dadanya bisa tiba tiba sesak. perasaan ingin memeluk keduanya, menciumnya dan...tidak mau kehilangan. perasaan apa ini?.

Rayyan membalik menatap ke dalam rumahnya. seakan akan rumahnya yang sunyi selama ini padahal tidak sama sekali tapi sekarang dan hari ini. kenapa itu sangat terasa.

'layya...'.

Tunggu...Kenapa tiba tiba ia teringat wanita itu?.

Rayyan menggeleng keras. 'huh...aku terlalu capek kerja'. rayyan mendesah lelah lalu memilih masuk ke dalam rumah dan melanjutkan hal yang tertunda tadi yaitu mandi.

Terpopuler

Comments

Irma Fahri

Irma Fahri

rayyan anakmu sdah bsar dan tak mengenal mu

2020-12-18

0

mom clarita

mom clarita

update dong.......🙏🙏🙏🙏

2019-12-12

0

Karlina Sinaga TasUnik

Karlina Sinaga TasUnik

thor...mau dong di up... penasaran bgt. thx
.

2019-12-03

3

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 115
116 116
117 117
118 118
119 119
120 120
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
115
116
116
117
117
118
118
119
119
120
120

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!