Bab 7

Layya menghela nafas entah yang ke sekian kalinya. kini ia sedang berada di sofa ruangan tamu apartemen ayrin bersama ayrin setelah menidurkan kedua anaknya.

"jika aku jadi kamu, aku memilih pergi dan tidak peduli, apa apaan tuh sikapmu begitu, memang kamu sudah memaafkan mereka? "kesal ayrin sambil meletakkan coca colanya.

Tadi saat layya kembali dari yang kata lala ada telpon penting. ia melihat wajah layya pucat dan juga takut. ia pun mendekat bertanya. layya hanya mengucapkan 3 kata. "aku-bertemu-mereka".

Mengerti pembicaraan mereka akan serius dan menguras emosi. dalam perjalanan pulang ia membeli kacang kacangan di super market dan coca cola tentu saja, hanya ia sendiri yang minum sedangkan layya hanya memakan snack.

"jika aku tidak memaafkan mereka, itu artinya juga aku...tidak menerima kehadiran yusuf dan maryam, sedangkan aku? sangat senang dan bahagia dengan kehadiran keduanya, rasanya aku tidak ingin apapun lagi di dunia ini setelah memiliki mereka".

"...."ayrin terdiam. ia menarik nafas beralih melihat ke arah lain.

"lalu... apa yang akan kamu lakukan jika kamu...bertemu dengan pria bajingan itu?! ". ayrin menoleh melihat layya dan bertanya dengan sangat penasaran.

"bukankah tadi aku bertemu dengannya? aku sudah mengatasi...?"

Ayrin mendesah.

"yang aku tanya? bagaimana kalau kamu tiba tiba bertemu dengannya dan hanya berdua tanpa reina"

Layya terdiam sejenak sebelum menjawab.

"mungkin melewati? tidak mungkin kan? aku berdiri mematung melihat dia dengan bodoh? dasar kamu? ".

Ayrin diam menggeratkkan giginya.

"maksudku? misalnya tiba tiba dia klienmu dan kamu harus berhadapan dengannya dan bertemu".

Layya mendesah.

"jika aku tahu dia maka aku tidak akan menerima kontrak kerja dengannya meski perusahaan memaksa, aku sudah memiliki wewenang untuk menolak dan menerima pekerjaaan sesukaku, jadi? dari awal sudah aku atur untuk tidak bertemu dan jika di suatu saat kami berpapasan maka aku akan melewati saja tanpa pedulu seperti yang kamu bilang namun jika di sana ada reina, aku akan berhenti untuk bicara dengannya tanpa melihat reyyan seperti tadi! sempurna bukan?! ".

"...". ayrin terdiam tidak tahu harus bicara apa lagi.

"memang kamu tahu perusahaan reyyan apa? sehingga kamu bisa menolak". karna sampai sekarang aku juga tidak ingin sama sekali mencari tahu tentang pria itu baginya sudah hilang di telan bumi, begitu juga dengan reina sahabat pengkhianat. tapi...tidak tahu dengan temannya ini.

"di berkas kontrak kan ada tertulis nama pemiliknya, tentu saja tahu! kamu bertanya pertanyaan bodoh".

Ayrin mengedikkan bahunya acuh.

Layya tertawa kecil sambil menepuk pundak ayrin. jadi, bisa di bilang, ia tidak akan bertemu dengan pria itu kecuali kebetulan seperti tadi malam.

Dongg....

'kebetulan? '. ha ha ha rasanya ia mau mengatawai dirinya sendiri. entah ia yang bodoh atau...baiklah, ia yang bodoh. bagaimana bisa ia tidak melihat kontrak kerja dengan detail? dan siapa pemiliknya. bahkan?... bahkan...sudah tiga kontrak ia tanda tangani dan masih dalam tahap kerja. di tambah? beberapa bulan lagi akan ada tender besar di imperial untuk desain sebuah gedung hotel yang berada di swiss dan ia bertekad untuk memenangkannya. tapi sekarang....

Di dalam ruangan tersebut terlihat senyap dan sunyi dengan aura mencekam di sekitar, tiga manusia yang berada di dalam ruangan tersebut. semua terdiam tanpa ada suara namun tidak dengan pikiran mereka.

Mata layya menatap lurus kedepan, tubuhnya mematung dengan nafasnya berhenti bekerja tidak seperti biasanya, suara yang sulit untuk ia keluarkan dan dalam pikiran. ia mengatakan dirinya bodoh dan bodoh. bagaimana bisa ia menandangani kontrak tanpa melihat nama yang tertera di dalam kontrak sebagai klien dan pemilik kontrak.

Di balik meja reyyan juga berekspresi yang sama seperti layya mamatung dengan segala pertanyaan timbul di dalam otak cerdasnya. namun satu yang sekarang ia tahu jawabannya perempuan di depannya saat ini adalah desainer Zunaira yang sekarang sedang menjalin kontrak kerja dengannya tidak dengan rumah tapi juga perusahaan. dan ia dengar untuk desain hotel yang baru mau ia bangun, perusahaan wanita ini juga mengikutinya dengan dia sendiri yang akan mengambil andil. desainer konstruksi atau desain interior dua bidang bisa dia kuasai Layya Zunaira. kenapa nama ini ia tidak mengira kalau dia adalah wanita ini. ia tidak membencinya karna di sini ia yang bersalah dengan menipu dan membohonginya tapi...ucapannya dan pertemuan mereka yang terakhir waktu itu sukses membuatnya membenci wanita ini.

"pak aldi? dia...CEO imperial? Reyyan Zeki Andriyatama...?". tanya layya dengan suara pelan dan tanpa mengalihkan matanya ke arah lain tetap menatap pria tampan dengan sejuta pesona di depannya. CEO dari Group Imperial dengan anak anak cabang perusahaan raksasa yang ada di berbagai negara. itu yang ia ketahui namun ia sama sekali tidak tahu kalau pria inilah CEO nya atau...ia yang bersifat tidak mau tahu apapun. jangankan membaca majalah melihat berita saja ia malas dan berita ini ia dengar ketika ia duduk di kantin perusahaan untuk makan siang dan seperti biasa ada bergosip ada juga yang sedang bercurhat.

"ya? dia...CEO Imperial tapi...". aldi dengan wajah bingung melihat atasannya lalu beralih melihat layya.

"sepertinya anda berdua...saling kenal?! ". aldi melihat reyyan lagi lalu melihat layya lagi kepalanya dari beberapa menit yang lalu selalu memutar sana dan sini. melihat ekpresi wajah atasannya serta raut wajah desainer Zunaira yang terkejut ia jadi bingung. tunggu? apa mereka...mantan pasangan kekasih...dulu.

Jawaban layya dan reyyan semakin membuat aldi kebingungan mereka...

"tidak! mana mungkin! ". jawab keduanya melihat aldi lalu kembali sama sama saling melihat karna tidak suka jawaban yang serentak.

Layya memutuskan pandangan itu berpaling melihat ke samping. ia menemukan sofa melangkah ke sana dan mendarat kan bokongnya di sana selanjutnya layya mengelurkan beberapa map yang ia peluk di dadanya tadi. ia taruh di atas meja dan membukannya.

"baiklah, cukup perkenalannya dan tidak perlu basa basi! aku sudah kenal siapa anda yaitu CEO Imperial dan anda juga sudah tahu siapa aku Desainer Zunaira, terlebih kenapa sekarang aku di sini!". ketus layya melihat tajam reyyan.

Tatapan mata layya membuat alis aldi menyatu sempurna. ada apa dengan ke adaan ini?.

Aldi melihat reyyan saat mendengar suara dengusan nafas keluar dari pria dingin ini.

Reyyan melangkah mendekat ke sofa berdiri di depan layya dengan jarak mereka yang terpisah oleh meja kaca sofa.

"buatkan 2 cangkir kopi untuk kami al...? ini akan memakan waktu banyak". perintah reyyan dengan kedua tangannya terlipat di dada.

Layya menyungging senyum samping namun sinis.

"tidak perlu, cukup buatkan satu tapi lain hal jika atasan mu mau meminum keduanya karna aku tidak minum kopi".

Reyyan menoleh melihat aldi. asisten pribadinya yang sudah bekerja dengannya selama 4 tahun.

"buatkan teh! ".

Gerakan tangan layya yang sedang mengotak atik laptopnya terhenti. ia mendongak menatap reyyan tajam.

"aku tidak minum teh, lebih baik anda duduk sekarang dan katakan di mana yang harus di ubah, aku tidak ada waktu melayani anda karna aku punya banyak pekerjaan selain di sini".

Aldi mengedip ngedipkan matanya beberapa kali dengan suasana yang sedang ia hadapi dan lihat sekarang. ada apa ini, ada dengan mereka?.

Reyyan tersenyum sinis.

"aku rasa tidak sebanyak pekerjaan seorang CEO Imperial! ".

Tatapan tajam layya kembali menatap reyyan. ia mendongak dengan tatapannya yang tajam dan dingin.

"aku ke sini tidak untuk mendengar keluhan mu tuan? ". ucap layya dingin dan tajam.

Brakhhh...

Layya memejamkan matanya sesaat dengan suara pukulan meja yang reyyan lakukan.

"dengar layya? di sini aku bisa saja membatalkan kontraknya dan kamu tahu sendiri resikonya apa terhadap perusahaanmu dan juga! disini aku adalah klienmu dan perlakuan baik terhadap klien tidakkah kamu tahu itu?! ".

Aldi lagi lagi mengedipkan matanya beberapa kali dengan situasi yang ada di depan matanya. layya? pak reyyan memanggil bu Zunaira...layya?. belum juga aldi mencerna ini semua suara bantingan yang berasal dari layya membuatnya lagi lagi terkejut atau shok. ia seperti sedang sepasang kekasih yang sedang bertengkar.

Phak...

Layya bangkit berdiri setelah membanting map di tangannya ke meja. menatap rayyan tajam.

"lakukan! membatalkan kontrak? maka lakukanlah tapi ingat rayyan di sini kamu yang membatalkannya bukan aku! jadi kami sama sekali tidak rugi atau perlu membayar ganti rugi! aku...dengan senang hati menerimanya". berhadapan denganmu setiap hari aku yakin hari hariku akan menjadi buruk.

Reyyan menggeram marah menatap layya tajam. wanita ini? sangat berubah.

"pergi al? dan urus semuanya untuk pembatalan kontrak kerja dengan mereka".

Layya menarik nafas menatap reyyan. ia tidak menyangka pria ini sangat kekanak kanakan. tidak peduli layya memilih berjongkok membereskan map serta laptopnya untuk ia masukkan ke dalam tas tentengnya.

"pak...semu...a..nya? ". aldi bertanya takut takut serta tubuhnya yang gugup.

Reyyan membalik menatap aldi tajam.

"apa perlu aku mengulang ucapanku untuk kedua kali? ".

Aldi menunduk takut.

Layya menyampirkan tas ke bahunya dengan map berada dalam pelukannya. ia berniat mau keluar namun berhenti saat mengingat sesuatu hal yang perlu ia ucapkan.

"satu hal yang aku pelajari dari seorang CEO dari Imperial group ! kekanak kanakan!". ucap layya tajam lalu melangkah keluar dari ruangan tersebut. mampus kamu.

Aldi membulatkan matanya dengan ucapan layya yang sangat berani memancing kemarahan atasannya dan lihatlah...

Aldi meringis melihat wajah reyyan yang sudah memerah serta gepalan tangannya di bawah.

Reyyan memejamkan matanya mencerna setiap kata layya tadi.

'ke-ka-nak-ka-na-kkan...?'. mata reyyan beralih menatap ke pintu ruangannya dengan tajam.

Aldi mencoba membuka suara namun seperti angin yang tertiup di depan wajahnya dan selanjutnya yang ia dengar suara bantingan pintu.

Aldi menoleh ke pintu melihat ke dalam ruangan. ia baru sadar di tinggal sendiri. membulatkan matanya saat menyadari kalau atasannya bisa saja menyusul dasainer tersebut. aldi melangkah lebar ke pintu keluar dari ruangan tersebut.

Terpopuler

Comments

Bibit Iriati

Bibit Iriati

seru....

layya akyu padamu...

2021-04-25

0

Bibit Iriati

Bibit Iriati

seru....

layya akyu padamu...

2021-04-25

0

Momy Victory 🏆👑🌹

Momy Victory 🏆👑🌹

eh kirain masih ngobrol dengan sahabatnya Ayrin gak tahunya sudah ganti suasana dikantornya Ray....

2021-03-22

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 115
116 116
117 117
118 118
119 119
120 120
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
115
116
116
117
117
118
118
119
119
120
120

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!