"hahhh...aku tentu sudah gila! ". layya melihat ke samping di mana maryam duduk di kursi depan samping nya lalu yusuf duduk di kursi belakang dengan ipad di depannya yang bermain game.
Lalu matanya kembali melihat ke depan. dimana sebuah rumah besar, tinggi dan mewah bergaya mediterania yang cukup indah mempesona, tidak bosan mata ketika melihat melihat terus. lagi lagi layya menghela nafas.
'bagaimana bisa aku membawa kedua anakku ke sini? lihat rumah itu...lagian... kenapa juga aku harus mengiyakan permintaan bu imelda hanya karna di bilang teman mama? aku tentu sudah gila'.
"bunda? tidak turun? ".
Layya menoleh melihat maryam. ia menarik nafas sebelum bicara.
"baiklah yusuf maryam? dengarkan bunda ya? ingat jangan nakal, jangan lari lari, tetap di samping bunda?... ".
"bukankah bunda bilang sama tante ayrin bunda akan masak? lalu...bagaimana kami terus dekat bunda? bukankah bahaya? ". ujar yusuf memotong ucapan layya.
Layya memejamkan matanya. karna itu juga bunda bisa gila. arghhh...layya membatin frustasi.
"begini saja...".
"kami akan duduk di tempat di mana pemilik rumah menyuruh kami duduk dan tidak akan nakal, aku ingat bunda tenang saja".
Mulut layya terbuka dengan sahutan putranya yusuf lagi. matanya beralih melihat maryam.
Maryam tersenyum menampilkan deretan gigi gigi putihnya.
"maryam akan ikut ab yusuf".
Layya sedikit tenang tapi tetap saja ini pertma kali ia membawa anaknya ke rumah orang.
"baiklah, bunda percaya sama kalian! entah kenapa kalian dengan dunia game kalian sangat bunda dukung sekarang, baiklah kita keluar, ingat ingat ucapan bunda ya? tidak boleh nakal dan lari lari sana sani, tunggu sampai bunda selesaikan pekerjaan bunda lalu kita pulang".
"bagaimana jika kami ngantuk? ". tanya yusuf sekilas padahal dia lah anak yang malas tidur siang.
Rasa layya mau tertawa tapi tidak bisa karna melihat ibu imelda melangkah ke arah mobilnya.
"bunda akan suruh tante ayrin menyemput kalian, sebelum kalian tertidur". layya melihat ke samping saat bu imelda sudah berada di samping mobilnya dan..
Tok tok tok..
Mengetuk kaca mobilnya.
Layya membuka pintu, senyum manis jelas terpantri di wajah cantiknya.
"assalamu'alaikum bu? ". sapa layya sambil menyalami bu imelda.
"wa'alaikum salam sendiri...?". tanya imelda dengan kepalanya miring melihat ke dalam mobil layya.
Layya menoleh ke belakang melihat maryam yang masih duduk. ia pun tersenyum.
"dengan kedua anak seperti permintaan ibu".
"kalau begitu tunggu apa lagi? ayo suruh mereka turun, kami perlu berkenalan ". ujar imelda sambil melangkah memutari mobil ke arah pintu mobil satu lagi untuk membukakan pintu.
Layya menyusul setelah menutup pintu mobil.
Imelda membuka pintu depan, layya membuka pintu belakang di mana yusuf yang duduk di sana.
"ayo?". ajak layya ke yusuf. yusuf pun turun dengan wajahnya yang datar sama sekali tidak ada senyuman maupun kesenangan kalau dia senang berada di situ. satu satunya tempat yang membuat dia tersenyum ialah tempat di mana banyak mainan mainannya lain dari tempat bermain atau semacamnya.
Layya menutup pintu mobil setelah yusuf keluar dan masih setia kedua manik matanya melihat ipad di depannya.
Kedua alis layya menyatu saat melihat bu imelda di depannya yang mematung melihat maryam sedangkan maryam asik dengan senyum cerianya.
"eumm...bu? ". panggil layya menyadarkan imelda. ia dengan cepat menoleh melihat layya.
"oh ya! imelda tanpa berkata apapun lagi langsung meraih menggendong maryam dan menurunkannya setelah menutup pintu.
"baiklah ayo ma...". ucapannya terhenti saat manik matanya menangkap seorang anak laki laki di depannya di mana anak tersebut pernah dia lihat beberapa waktu yang lalu.
Ia pikir tadi saat melihat anak perempuan ini, ia berpikir, mungkin saja hanya mirip saja dengan anak perempuan yang ia lihat di bandara hari itu. dan entah kenapa ia membenarkan ucapan suaminya tadi 'kalau ada banyak manusia yang mirip di dunia ini'. walau hatinya tidak menerima ada kemiripan antara gadis yang ia lihat di bandara dengan gadis kecil ini. entah kenapa mereka seperti sangat penting di dalam hatinya tapi ketika melihat bocah laki laki di depan matanya sekarang, ia langsung senang. karna ternyata mereka anak anak yang sama.
Entah mimpi apa ia semalam bisa bertemu lagi dengan mereka. dua bocah yang berhasil mencuri hatinya. tunggu...mereka datang bersama layya bukan? itu artinya...
Imelda membalik badan menatap layya. layya yang dari tadi kebingungan dengan sikap bu imelda tersentak kaget saat bu imelda tiba tiba berbalik menatapnya.
"mereka...anakmu? ".
Layya mengangguk. tidak mungkinkan ia membawa anak orang kemari.
Hik...
Layya tersentak saat imelda tiba tiba memeluknya erat, menepuk nepuk punggungnya dan bilang.
"terima kasih layya? kamu memberikan kado yang sangat indah untuk ibu".
Layya mengedip ngedipkan matanya tidak mengerti.
"ya sudah ayo, kita masuk...?! ". ajak imelda sambil meraih tangan maryam da membawa masuk bersamanya. maunya imelda mau menggendong yusuf tapi bocah itu sepertinya sedang asik dengan dunianya. sepertinya ia. hanya akan akrab dengan gadis kecil ini saja.
"bunda tidak masuk? ". tanya yusuf datar yang sedang melihat adiknya di gandeng seorang nenek nenek.
"oh?! ". ujar layya yang terkejut setelah tersadar dari lamunannya dengan apa yang baru saja terjadi padanya.
'kado indah? memang apa? '. tidak mau berpikir lagi layya mengikuti langkah bu imelda setelah meraih dan menggenggam kecil tangan yusuf.
"oh ya? kita belum kenalan bukan? ". ucap imelda ke maryam sambil masuk ke dalam rumahnya. semua pelayan di rumah tersebut melihat ke arah majikan mereka dan mereka. terpana dengan dua bocah yang mereka lihat satu cantik dan satu lagi tampan, bahkan sangat tampan serta keduanya sama sama. imut menggemaskan.
"nenek panggil aja maryam dan itu ab maryam, yusuf".
Imelda menoleh ke belakang sebentar sebelum kembali melihat maryam. ia tersenyum senang.
Ia akan menghubungi putranya setelah ini untuk melihat kedua bocah ini. ah...ia harus memanggil tama juga.
Membayangkan reaksi kedua pria itu membuat imelda tersenyum geli.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments
Bibit Iriati
kapan ketemunya nichh???
gmn dg reaksi Ray y??
2021-04-25
0
Karlina Sinaga TasUnik
nikah2an sendiri kali ya layya n rayyan. koq ortu gak saling kenal..
2019-11-21
3
Bibit Pemutih Tanahgrogot
Wah ga sabar nie thor
Makasih ya udh up lagi
Semngat thor
2019-11-20
0