Layya tidak langsung menjawab pertanyaan rayyan yang nyaris seperti memerintahnya. Ia dam sejenak berpikir.
"2 bulan! Kamu puas?!" Jawab Layya acuh dan dingin. Mengingatkan dirinya akan masa lalu. Bukannya membuat kembali merasakan sakit tapi malah semakin membenci dan jijik ke pria ini.
'2 bulan?' Rayyan mencekram setir di depannya. Ingatannya sontak kembali ke masa lalu.
Ia menggeram.
"Bagaimana bisa kamu tidak memberitahuku Layya!"
Layya mendengus tidak percaya dengan kalimat yang baru saja ia dengar.
"Memberitahumu? Apa aku tidak salah dengar Ray. Dan juga, menurut mu saat itu kamu sangat menginginkan anak itu. Kamu harus berpikir dulu sebelum bertanya Ray."
Rayyan memejamkan matanya. Menerima ucapan tajam Layya pada dirinya.
"Kamu masih ingatkan! Tontonan apa yang kamu berikan padaku dan pada 2 anak mu dalam kandunganku. Yang saat itu masih berumur 2 bulan. Di tambah,,," Layya menjeda. Menoleh melihat Rayyan.
"Aku yakin kamu belum lupa ucapan apa yang kamu keluarkan padaku. Karna aku masih sangat mengingatnya Ray. Llu apa? Memberitahumu? Bukankah malam itu, aku sudah memberitahumu? Coba kamu ingat dan putar kembali Ray. Lalu ingat juga apa jawaban mu saat itu."
Rayyan diam tanpa berbiat membuka mulut untuk bicara atau untuk membela diri.
"ingatlah baik baik Ray! Jawabanmu itu. Lalu menurut kamu. Pantaskah menyebut mereka anakmu?" Tanya Layya sarkas. Ia menggeleng sembari mendengus dan tersenyum sinis.
"Tidak sama sekali ray. Kepantasan mu sudah hilang sejak dulu. Dan berhenti mengungkit hal yang tidak penting."
Layya membuang wajahnya ke luar jendela mobil.
"Faktanya mereka adalah anakku Layya! Itu tidak akan mengubah apapun Layya?,,,"
"Darah," Seru Layya memotong ucapan Rayyan.
Rayyan yang tadinya diam dan hanya melihat ke depan. Kini beralih melihat Layya.
Meski pencahayaan dalam mobil sedikit. Karna hanya di sinari oleh lampu parkiran di area parkir apartemen.
"Terikat oleh darah Ray. Dan aku tidak memungkiri itu. Kalau mereka adalah anak mu dan kamu adalah ayah mereka. Tapi hanya sebatas itu Ray! Tidak lebih."
"2 bulan Layya! Bukan lah waktu yang sedikit untuk kamu bisa memberitahu ku. Jangan jadikan malam itu sebagai alasan mu tidak memberi tahu ku dan membawa mereka,"
Layya mendengus dingin dan hampir saja ia tertawa. Mendengar kalimat Rayyan.
"Membawa mereka? Bisa kamu benarkan ucapan mu Ray?"
"Lalu menurut mu apa yang lebih tepat dari itu Layya! "
"Kamu sudah hamil 2 bulan Layya! Dan banyak hari sebelumnya untuk kamu bisa memberitahu ku. Atau esoknya atau,,, Malam itu bukan malam kita berpisah Layya. Jika jika kamu lupa," Rayyan mengerang menahan marahnya.
Layya menarik nafasnya setelah sebentar nafasnya" mendadak terhenti.
'pria ini benar benar'. layya menggertakkan giginya.
Layya memilih menghela nafas.
"aku baru mengetahui hari itu ray? dan beberapa kali aku menelpon untuk menyuruhmu pulang tapi sama sekali tidak ada respon darimu bahkan aku mengirim banyak pesan, aku berniat...". layya menjeda ucapannya. Ingatannya sontak kembali ke masa lalu.
Ingatan dimana dia senang kegirangan saat mengetahui dirinya hamil. saat itu...ia berada di toilet perusahaan tempatnya bekerja sekarang. ayrin yang memberinya saran untuk melakukan tes kehamilan karna melihat dirinya yang terus terusan mual tanpa sebab padahal ia sama sekali bukan penderita lambung dan ayrin juga orang pertama yang ia kasih tahu kalau dia hamil. hari itu, ia meminta izin pulang awal karna kondisi tubuh yang tidak sehat alasannya, padahal ia mau bersiap siap memberi rayyan kejutan.
"aku berniat mau memberimu kejutan!". sambung layya lemah dengan kepala tertunduk kebawah. ia sama sekali tidak merasakan sakit lagi tapi lebih ke rasa lucu bagaimana bisa ia mengalami hal itu. apalagi ketika mengingat yusuf dan maryam, ia sama sekali tidak bisa membenci masa lalu tapi tidak dengan rayyan. ia membenci pria ini sangat.
"ayrin sahabatku...mungkin dia tidak tega melihatku yang terus menghubungimu dan menunggumu terlebih kalian membohongiku...dia...bilang semuanya...hubunganmu dan reina dan maksudmu mendekatiku untuk apa! tentu saja aku sangat shock dan tidak percaya tapi ayrin terus menyakinkanku dan menyuruhku untuk melupakanmu dan meninggalkan semuanya...bagi ayrin mungkin itu yang terbaik untukku tapi aku tidak mau dan bersikeras mau tahu di mana kamu sekarang, karna aku yakin ayrin tentu tahu. karna aku terus memohon akhirnya ayrin memberitahu bahkan mau mengantarku ke sana ke tempat kalian, aku ingin tahu...aku mau mendengar dari mulutmu langsung yang mengatakannya bukan dari ayrin tapi apa yang aku dapatkan di sana melebihi dari semua jawaban yang ingin aku dengar!". layya menghentikan ucapannya dan dia memaksa senyum.
Rayyan terdiam.
"sudah deh ray? semua sudah berlalu juga dan kamu...tidak bisa mengambil mereka dariku, tidak akan pernah! ". ancam layya ke rayyan yang menatapnya kini dengan lesu.
Rayyan masih terdiam tidak menjawab.
" jika kamu mau tahu kenapa aku hamil setelah kamu menyuntikku dengan obat entah apa itu, bukankah seharusnya kamu mendatangi dokter itu untuk menanyakan apa yang terjadi?! dan aku tidak mau tahu dan juga...menjauhlah dari anakku, pembicaraan selesai".
Bhak....
Layya menutup pintu mobil lalu melangkah masuk ke dalam gedung apartemen.
Rayyan melihat layya sampai punggung layya mmenghilang dari penglihatannya.
Rayyan tidak langsung menghidupkan mobilnya dan pergi dari sana tapi dia malah mengeluarkan satu kotak rokok, meraih sebatang lalu menghidupkannya menghisapnya dengan tatapan matanya menatap kosong ke depan.
Lama berpikir rayyan meraih handphonenya mengotak atik beberapa tombol di sana menghubungi seseorang.
Panggilannya terhubung rayyan meletakkan handphone di telinga kirinya.
"aku punya tugas untukmu, datanglah ke diamond star". to the poin rayyan begitu si penjawab merespon panggilannya.
Rayyan mematikan handphonenya sedangkan wajahnya terlihat dingin. mematikan rokok lalu membuang keluar jendela rayyan menghidupkan mobil lalu keluar dari sana.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments
Bibit Iriati
nyesel g tuchhh....
2021-04-25
0
Irma Fahri
merinding aku author membaca park ini aku tadk bsa bayangkan perasaan layya saat itu
2020-12-18
0
mom clarita
lanjur thor......penasaran banget dan seru abisssss.....
2020-03-06
1