Bab 5

"A-apa? ". teriak rose si sekretaris dari pemilik perusahaan tempatnya berada sekarang.

Terdengar umpatan dari seberang karna pekikan suara rose yang membuat gendang telinganya bergetar.

"kamu tidak sedang membalas dendam padaku kan? ". rose berucap lagi lewat telpon genggam. dia sedang bicara dengan aldi asisten dari atasannya.

"saranku lebih baik kamu ke sana sekarang, karna aku dengar tad...". klik.

Aldi menatap layar hp di depannya yang di matikan sepihak tanpa menunggu ia selesai bicara. ia menggeram. seharusnya tidak aku beritahu bukan.

Rose langsung saja merapikan meja kerjanya dari berkas berkas yang sedang ia kerjakaan dan dokumen penting yang butuh tanda tangan presdirnya tapi presdirnya sedang tidak berada di tempat, ke bandara menjemput kekasih hatinya.

Sedangkan aldi sedang berada di salah satu ruangan VIP restauran bertemu klien. seharusnya presdir yang kemari karna dia berhalangan jadinya ia yang mengurus.

"pasangkan lampu satu lagi di sudut sana untuk penerangan sementara".

Para pekerja tersebut mengangguk atas perintah layya.

Layya membalik melihat ke berkas yang baru saja di bawa renata asistennya yang lain.

Terlihat jari layya yang menunjuk ke sana kemari lalu ke atap lalu kembali ke berkas yang berada di tangan renata. ia tersenyum ketika mendapat anggukan dari renata. 3 tempat sekaligus yang harus ia pantau meski 2 tempat lain tidak perlu ada dirinya tapi ia bertanggung jawab untuk memantau agar tidak ada kesalahan sedangkan di sini ia suruh pada asistennya yang baru di rekrut pak GM untuknya untuk turun ke lapangan membantunya lalu setelah ini ia harus ke hotel yang ia desain beberapa bulan yang lalu dan sedang dalam tahap kerja.

Layya melangkah melihat lihat ruangan luas tersebut. ruangan yang akan di gunakan untuk meeting room. bukan hal yang khusus lagi baginya yang selalu mendesain meeting room atau ball room sebuah hotel atau perusahaan, apalagi perusahaan besar Imperial yang selalu bisa ia dapatkan mengalahkan beberapa perusahaan pesaing desain lain. desainnya selalu di terima dengan baik oleh kliennya.

Suara getaran hp menyentaknya dari menikmati melihat lihat ruangan yang kosong melompong tersebut karna belum ada apapun.

"Assalamu'alaikum sayang bunda? ". layya sontak tersenyum kecil setelah menerima panggilan dari kedua anaknya.

"bunda sudah makan? ".

"euhmmm...bagaimana dengan kedua anak bunda? "layya melangkah ke sudut ruangan dengan langkanya yang santai.

"sudah! bunda tidak lupakan dengan janji bunda? ".

Layya mencibik. menagih janji?. ia terteteh geli.

"kita ke sana nanti malam kan? dan bunda akan pulang sore".

"makan malam di rumah? ".

"tidak mau? ".

"masakan bunda yang terbaik dan terenak di dunia". ujar maryam girang di seberang.

Layya tertawa kecil.

"ah...kak lala mana? "

"ada di sini, bunda mau bicara? "

"tidak... ".

Brakh...

Layya membalik tubuhnya melihat ke pintu. di mana seorang wanita setengah berdiri berjongkok dengan nafas ngos ngosan.

Ia sama sekali tidak berniat mau mendekat. ia malah kembali membalik tubuhnya melanjutkan bicaranya dengan kedua anaknya.

"kedua jagoan bunda, mau di masak apa untuk makan malamnya".

"bagaimana dengan nasi dan sup ayam, sudah lama yusuf tidak memakannya".

"maryam chicken parmigiana saja bunda? dan...pasta buatan bunda terenak". sahut maryam yang mengambil alih telepon.

Layya tersenyum dengan tingkah anaknya. kedua bocah yang sangat mengemari masakannnya, jika yusuf lebih suka ke masakan indonesia mungkin karna ia yang memiliki darah indonesia. mamanya yang berasal dari indonesia sedangkan papanya asli orang Australia negara tersebut.

Layya menoleh ke samping saat menyadari seseorang berdiri di belakangnya. wanita yang masuk tadi.

"baiklah, pesanannya akan di buat nanti, sudah dulu ya sayang, bunda kerja lagi, assalamu'alaikum ".

"wa'alaikum salam bunda ". jawab keduanya girang.

Layya terkekeh senang lalu mematikan panggilan membalik melihat wanita di sampingnya.

"euhmm..".

"perkenalkan saya rose sekretaris presdir ". sumrigah rose yang memperlihatkan deretan giginya.

Layya membalas dengan senyum sebelum menjawab.

"saya zunaira desai...".

"saya tahu, sebelum ke sini he he he".

"ya? ".

"ah...itu, pak aldi yang memberitahu kalau bu zunaira kemari jadi...ah...maksudku, aku perlu desain ibu untuk apartemenku, sebenarnya sudah lama aku ajukan ini keperusahaan anda tapi selalu di tolak karna anda sibuk". rose tersenyum memaksa setelah berucap panjang lebar. kenapa rasanya ia melakukan kesalahan ya?.

"itu benar saya sibuk dan beberapa minggu ini tidak bisa menerima kerja luar dulu mungkin setelah bulan ini anda bisa ajukan lagi".

Rose membulatkan matanya dengan binaran keluar dari kelopaknya. ia meraih tangan layya menggenggamnya senang sembari menatap wajah layya.

"terima kasih bu, saya tidak sabar menunggu akhir bulan ini".

Layya tertawa kecil.

"segitu senangnya? "

Rose mengangguk.

"sudah lama aku ingin desain anda di apartemenku lalu...bisakah kita berfoto satu? ". rose bertanya takut takut. malu di tolak.

Layya mengerjap.

"bisa tapi...jangan di publis ya? ".

Rose mematung. karna memang itu tujuannya.

"apa karna itu banyak orang tidak mengenali anda? sehingga banyak rumor mengatakan anda gendut, ibu ibu paruh baya atau ibu ibu 30 sampai 35 an dan lebih parah sudah memiliki anak, padahal anda bisa jadi model muslimah lho dan aku yakin anda akan sangat terkenal bisa mengalahkan model model senior".

Layya tidak bisa untuk tidak tertawa dengan ucapan rose yang ia kira umur sama dengannya. ia sering mendengar itu gendut dan ibu ibu tapi bukankah itu lebih baik. tapi jika ibu ya, ibu dua anak dan ia sangat bangga.

"aku rasa untuk yang satu benar! baiklah, ayo? aku tidak bisa lama di sini".

Rose awalnya bingung, yang mana benar. model? ia yakin bukan, gendut dan sama sekali tidak, 30 an atau 35 an ia berani bertaruh bukan lalu...anak?.

"anda sudah punya anak? ". rose nyaris memekik kaget dan sukses membuat para pria pekerja di ruangan tersebut yang sedang mengerjakan bagian mereka masing masing melihat ke duanya.

Karna mereka tidak bisa tidak terpana dengan anggun dan kecantikan wanita yang mereka tahu desainer terkenal tersebut.

Rose melihat ke sekitarnya sebentar sebelum kembali melihat layya berharap jawaban.

"iya? dua! cowok dan cewek". jawab layya sembari tersenyum dan membentuk dua jarinya.

Rose membulatkan matanya. ia mengedip ngedipkan matanya beberapa kali tidak percaya. jika di katakan gosip, ini akan menjadi gosip yang sangat luar biasa tidak ada yang tahu kalau desainer Zunaira sudah punya anak sehingga banyak pria mengagumi dan menyukainya bahkan ia dengar bu zunaira pernah mendapat lamaran dari anak perdana menteri di sini dan ia sangat tahu siapa sosok pria itu dan ia dengar bu Zunaira menolak. tidak ada yang tahu alasannya tapi sekarang ia tahu...

"aku yakin suami anda sangat mencintai anda". entah kenapa ucapan itu yang keluar dari mulut rose. dan ia juga sangat yakin suaminya bukan orang biasa.

"rasanya aku melihat anak anda". ucap rose sembari mengeluarkan hp di saku jas kerjanya.

Sedangkan layya mematung dengan ucapan rose nafasnya mendadak berhenti dengan degupan jantungnya yang tidak normal.

'cinta? '. layya mendengus. 'aku rasa itu aku yang benar, karna sampai sekarang, aku belum bisa melupakan wajahnya'.

"ayo bu? ".

Layya tersadar ia cepat cepat mengembalikan ekspresi wajahnya seperti tadi ramah. sedangkan tidak ada yang tahu hatinya. bekerja adalah obat yang sangat ampuh baginya untuk melupakan pria itu namun hanya sejenak sebelum ia kembali dan melihat kedua anaknya. namun sama sekali tidak. pernah tersirat dalam hati dan pikirannya kalau ia menyesal tapi malah...ia sangat bersyukur kepada allah karna memberikannya harta yang tidak ternilai. kebahagiannya dunia dan akhirat. kedua anaknya yang sangat ia cintai melebihi dari dirinya sendiri atau...pria itu.

Rose tersenyum melihat hasil selfinya. ia menemani layya ke lobby saat layya pamit dan ia senang melakukannya. wajahnya tidak pernah hilang dari senyuman dari lobby sampai sekarang masuk keruangannya lagi.

"berhenti senyam senyum dan bawa berkas yang aku minta tadi".

Brakh...

Rose hampir saja terlonjak kaget dan menjatuhkan hp yang sedang ia tatap gambar di sana dengan suara tiba tiba atasannya. tunggu...bukankah tadi beliau ke...

Rose memiringkan kepalanya mencoba melihat atasannya dari jendela kaca yang tembus keruangan presdir dari ruangannya. ia mengerjap.

"apa dia lagi bad mood lagi? ". rose mengedikkan bahunya acuh sebelum melangkah ke meja kerjanya dan melihat berkas yang di minta presdirnya.

Terpopuler

Comments

Momy Victory 🏆👑🌹

Momy Victory 🏆👑🌹

bukan 2 jagoan.... kembar sepasang Yusuf dan Maryam.....apakah Maryam anak cowok?

2021-03-22

0

Firchim04

Firchim04

Hai author semangat terus ya 😊

Kalau ada waktu, jangan lupa mampir di karyaku :
"Dosenku Sahabatku"
"Suamiku Adik Kelasku"

2020-09-27

0

Penjaga Hati

Penjaga Hati

semngat kk
salam hangat mampir juga di karyaku 🙏

2020-07-25

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 115
116 116
117 117
118 118
119 119
120 120
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
115
116
116
117
117
118
118
119
119
120
120

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!