"A-apa? ". teriak rose si sekretaris dari pemilik perusahaan tempatnya berada sekarang.
Terdengar umpatan dari seberang karna pekikan suara rose yang membuat gendang telinganya bergetar.
"kamu tidak sedang membalas dendam padaku kan? ". rose berucap lagi lewat telpon genggam. dia sedang bicara dengan aldi asisten dari atasannya.
"saranku lebih baik kamu ke sana sekarang, karna aku dengar tad...". klik.
Aldi menatap layar hp di depannya yang di matikan sepihak tanpa menunggu ia selesai bicara. ia menggeram. seharusnya tidak aku beritahu bukan.
Rose langsung saja merapikan meja kerjanya dari berkas berkas yang sedang ia kerjakaan dan dokumen penting yang butuh tanda tangan presdirnya tapi presdirnya sedang tidak berada di tempat, ke bandara menjemput kekasih hatinya.
Sedangkan aldi sedang berada di salah satu ruangan VIP restauran bertemu klien. seharusnya presdir yang kemari karna dia berhalangan jadinya ia yang mengurus.
"pasangkan lampu satu lagi di sudut sana untuk penerangan sementara".
Para pekerja tersebut mengangguk atas perintah layya.
Layya membalik melihat ke berkas yang baru saja di bawa renata asistennya yang lain.
Terlihat jari layya yang menunjuk ke sana kemari lalu ke atap lalu kembali ke berkas yang berada di tangan renata. ia tersenyum ketika mendapat anggukan dari renata. 3 tempat sekaligus yang harus ia pantau meski 2 tempat lain tidak perlu ada dirinya tapi ia bertanggung jawab untuk memantau agar tidak ada kesalahan sedangkan di sini ia suruh pada asistennya yang baru di rekrut pak GM untuknya untuk turun ke lapangan membantunya lalu setelah ini ia harus ke hotel yang ia desain beberapa bulan yang lalu dan sedang dalam tahap kerja.
Layya melangkah melihat lihat ruangan luas tersebut. ruangan yang akan di gunakan untuk meeting room. bukan hal yang khusus lagi baginya yang selalu mendesain meeting room atau ball room sebuah hotel atau perusahaan, apalagi perusahaan besar Imperial yang selalu bisa ia dapatkan mengalahkan beberapa perusahaan pesaing desain lain. desainnya selalu di terima dengan baik oleh kliennya.
Suara getaran hp menyentaknya dari menikmati melihat lihat ruangan yang kosong melompong tersebut karna belum ada apapun.
"Assalamu'alaikum sayang bunda? ". layya sontak tersenyum kecil setelah menerima panggilan dari kedua anaknya.
"bunda sudah makan? ".
"euhmmm...bagaimana dengan kedua anak bunda? "layya melangkah ke sudut ruangan dengan langkanya yang santai.
"sudah! bunda tidak lupakan dengan janji bunda? ".
Layya mencibik. menagih janji?. ia terteteh geli.
"kita ke sana nanti malam kan? dan bunda akan pulang sore".
"makan malam di rumah? ".
"tidak mau? ".
"masakan bunda yang terbaik dan terenak di dunia". ujar maryam girang di seberang.
Layya tertawa kecil.
"ah...kak lala mana? "
"ada di sini, bunda mau bicara? "
"tidak... ".
Brakh...
Layya membalik tubuhnya melihat ke pintu. di mana seorang wanita setengah berdiri berjongkok dengan nafas ngos ngosan.
Ia sama sekali tidak berniat mau mendekat. ia malah kembali membalik tubuhnya melanjutkan bicaranya dengan kedua anaknya.
"kedua jagoan bunda, mau di masak apa untuk makan malamnya".
"bagaimana dengan nasi dan sup ayam, sudah lama yusuf tidak memakannya".
"maryam chicken parmigiana saja bunda? dan...pasta buatan bunda terenak". sahut maryam yang mengambil alih telepon.
Layya tersenyum dengan tingkah anaknya. kedua bocah yang sangat mengemari masakannnya, jika yusuf lebih suka ke masakan indonesia mungkin karna ia yang memiliki darah indonesia. mamanya yang berasal dari indonesia sedangkan papanya asli orang Australia negara tersebut.
Layya menoleh ke samping saat menyadari seseorang berdiri di belakangnya. wanita yang masuk tadi.
"baiklah, pesanannya akan di buat nanti, sudah dulu ya sayang, bunda kerja lagi, assalamu'alaikum ".
"wa'alaikum salam bunda ". jawab keduanya girang.
Layya terkekeh senang lalu mematikan panggilan membalik melihat wanita di sampingnya.
"euhmm..".
"perkenalkan saya rose sekretaris presdir ". sumrigah rose yang memperlihatkan deretan giginya.
Layya membalas dengan senyum sebelum menjawab.
"saya zunaira desai...".
"saya tahu, sebelum ke sini he he he".
"ya? ".
"ah...itu, pak aldi yang memberitahu kalau bu zunaira kemari jadi...ah...maksudku, aku perlu desain ibu untuk apartemenku, sebenarnya sudah lama aku ajukan ini keperusahaan anda tapi selalu di tolak karna anda sibuk". rose tersenyum memaksa setelah berucap panjang lebar. kenapa rasanya ia melakukan kesalahan ya?.
"itu benar saya sibuk dan beberapa minggu ini tidak bisa menerima kerja luar dulu mungkin setelah bulan ini anda bisa ajukan lagi".
Rose membulatkan matanya dengan binaran keluar dari kelopaknya. ia meraih tangan layya menggenggamnya senang sembari menatap wajah layya.
"terima kasih bu, saya tidak sabar menunggu akhir bulan ini".
Layya tertawa kecil.
"segitu senangnya? "
Rose mengangguk.
"sudah lama aku ingin desain anda di apartemenku lalu...bisakah kita berfoto satu? ". rose bertanya takut takut. malu di tolak.
Layya mengerjap.
"bisa tapi...jangan di publis ya? ".
Rose mematung. karna memang itu tujuannya.
"apa karna itu banyak orang tidak mengenali anda? sehingga banyak rumor mengatakan anda gendut, ibu ibu paruh baya atau ibu ibu 30 sampai 35 an dan lebih parah sudah memiliki anak, padahal anda bisa jadi model muslimah lho dan aku yakin anda akan sangat terkenal bisa mengalahkan model model senior".
Layya tidak bisa untuk tidak tertawa dengan ucapan rose yang ia kira umur sama dengannya. ia sering mendengar itu gendut dan ibu ibu tapi bukankah itu lebih baik. tapi jika ibu ya, ibu dua anak dan ia sangat bangga.
"aku rasa untuk yang satu benar! baiklah, ayo? aku tidak bisa lama di sini".
Rose awalnya bingung, yang mana benar. model? ia yakin bukan, gendut dan sama sekali tidak, 30 an atau 35 an ia berani bertaruh bukan lalu...anak?.
"anda sudah punya anak? ". rose nyaris memekik kaget dan sukses membuat para pria pekerja di ruangan tersebut yang sedang mengerjakan bagian mereka masing masing melihat ke duanya.
Karna mereka tidak bisa tidak terpana dengan anggun dan kecantikan wanita yang mereka tahu desainer terkenal tersebut.
Rose melihat ke sekitarnya sebentar sebelum kembali melihat layya berharap jawaban.
"iya? dua! cowok dan cewek". jawab layya sembari tersenyum dan membentuk dua jarinya.
Rose membulatkan matanya. ia mengedip ngedipkan matanya beberapa kali tidak percaya. jika di katakan gosip, ini akan menjadi gosip yang sangat luar biasa tidak ada yang tahu kalau desainer Zunaira sudah punya anak sehingga banyak pria mengagumi dan menyukainya bahkan ia dengar bu zunaira pernah mendapat lamaran dari anak perdana menteri di sini dan ia sangat tahu siapa sosok pria itu dan ia dengar bu Zunaira menolak. tidak ada yang tahu alasannya tapi sekarang ia tahu...
"aku yakin suami anda sangat mencintai anda". entah kenapa ucapan itu yang keluar dari mulut rose. dan ia juga sangat yakin suaminya bukan orang biasa.
"rasanya aku melihat anak anda". ucap rose sembari mengeluarkan hp di saku jas kerjanya.
Sedangkan layya mematung dengan ucapan rose nafasnya mendadak berhenti dengan degupan jantungnya yang tidak normal.
'cinta? '. layya mendengus. 'aku rasa itu aku yang benar, karna sampai sekarang, aku belum bisa melupakan wajahnya'.
"ayo bu? ".
Layya tersadar ia cepat cepat mengembalikan ekspresi wajahnya seperti tadi ramah. sedangkan tidak ada yang tahu hatinya. bekerja adalah obat yang sangat ampuh baginya untuk melupakan pria itu namun hanya sejenak sebelum ia kembali dan melihat kedua anaknya. namun sama sekali tidak. pernah tersirat dalam hati dan pikirannya kalau ia menyesal tapi malah...ia sangat bersyukur kepada allah karna memberikannya harta yang tidak ternilai. kebahagiannya dunia dan akhirat. kedua anaknya yang sangat ia cintai melebihi dari dirinya sendiri atau...pria itu.
Rose tersenyum melihat hasil selfinya. ia menemani layya ke lobby saat layya pamit dan ia senang melakukannya. wajahnya tidak pernah hilang dari senyuman dari lobby sampai sekarang masuk keruangannya lagi.
"berhenti senyam senyum dan bawa berkas yang aku minta tadi".
Brakh...
Rose hampir saja terlonjak kaget dan menjatuhkan hp yang sedang ia tatap gambar di sana dengan suara tiba tiba atasannya. tunggu...bukankah tadi beliau ke...
Rose memiringkan kepalanya mencoba melihat atasannya dari jendela kaca yang tembus keruangan presdir dari ruangannya. ia mengerjap.
"apa dia lagi bad mood lagi? ". rose mengedikkan bahunya acuh sebelum melangkah ke meja kerjanya dan melihat berkas yang di minta presdirnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments
Momy Victory 🏆👑🌹
bukan 2 jagoan.... kembar sepasang Yusuf dan Maryam.....apakah Maryam anak cowok?
2021-03-22
0
Firchim04
Hai author semangat terus ya 😊
Kalau ada waktu, jangan lupa mampir di karyaku :
"Dosenku Sahabatku"
"Suamiku Adik Kelasku"
2020-09-27
0
Penjaga Hati
semngat kk
salam hangat mampir juga di karyaku 🙏
2020-07-25
0