Takut Kehilanganmu

Kinan POV

Tak selang lama aku menutup kamar karena rasa kecewaku padanya, akhirnua ku buka pintu perlahan-lahan. Ku intip Rey dari atas sepertinya dia sudah berangkat kerja. Sepertinya dia menanggapi serius ucapanku tadi.

Membosankan sekali di rumah sendiri, coba kalau masih ada Kevin. Mungkin kita akan bercanda tawa sepuasnya.

Sudah cukup! aku tidak mau terpuruk dalam keadaan ini. Aku tidak mau terus menerus menyesali nasibku. Lebih baik aku ke toko kueku. Lama sekali rasanya aku tidak kesana.

Ku gendong Pinky yang masih tertidur pulas. Ada mobil Kevin yang tidak terpakai semenjak dia meninggal. Ku pandangi mobil itu. "Huuuuf." Ku helakan kasar napas ini. Ku kipas-kipaskan jariku untuk menahan air mata yang sepertinya sudah tak sanggup lagi ku tampung.

Aku langsung berjalan keluar mencari taksi. Tidak lama kemudian aku sampai ke toko kueku. Wina dia menyambutku penuh antusias.

"Kinan, kamu kenapa kesini? Pakai acara bawa Pinky segala. Siang ini kan panas sekali. Kamu tidak kasian padanya?" tanyanya yang membuatku seperti diusir dari tokoku sendiri.

"Ini toko kueku, lagian aku kesini juga tidak jalan kaki. Kenapa aku tidak boleh kesini begitu?"

"Iya maaf, bukannya begitu. Pinky kan masih bayi belum bisa bicara ini panas, ini dingin, ini nyaman, ini tidak nyaman. Aku kan cuma kasihan padanya."

"Lalu kamu tidak kasihan padaku? Di rumah sebesar itu sendiri. Di kamar, di dapur, di meja makan, bahkan di kamar mandi pun selalu dihantui bayangan Kevin. Bisa nangis terus aku sepanjang waktu."

"Lagian salah sendiri kenapa kamu tidak di rumah Rey saja?"

"Wina, aku sudah bilang, kalau aku akan sendiri-sendiri dulu dengannya."

"Haaah, beneran?"

"Menurutmu?"

"Oke, kalau begitu kabari aku kalau kamu sudah berpisah dengan Rey. Aku bersiap untuk menggodanya. Semoga saja dia tergoda denganku dan menjadikan aku istrinya. Tidak susah untuk belajar mencintainya, tampan, kaya, baik hati. Tidak ada wanita yang menolak."

Mataku melotot seketika mendengar ucapan Wina, ku tarik tangannya, "Bicara apa kamu Win?" tanyaku dengan mengerutkan dahiku.

Dia malah tertawa terbahak-bahak. Aku bingung dengan tingkahnya kali ini. Aku masih menatapnya tajam penuh amarah. "Kenapa kamu tertawa?"

Dia membungkam mulutnya sendiri, "Kenapa kamu takut kan? Padahal ini cuma aku. Bagaimana kalau wanita lain?" Aku masih diam menelaah semua ucapannya.

"Begini saja, aku tau kamu masih cinta Kevin. Kamu pergi nyusul Kevin sana! Biar Pinky jadi anakku dan Rey jadi suamiku. Dan kami hidup bahagia selamanya. Haa, haa, haa,"

"Dan kamu Kinan, belum tentu kamu nyusul Kevin akan bertemu dia disana. Yang pasti kamu akan melihatku bahagia dengan mereka. Nyesek pasti?"

Ku kerutkan mukaku, ku tatap tajam mata Wina. Dan dia masih tertawa menggodaku. "Win, ceritanya akan beda kalau dia mencintaiku!"

"Ya buat dia mencintaimu dong!" teriaknya.

"Kamu kira itu mudah apa? Aku sudah menggodanya tapi dia hanya diam saja."

"Kurang hoooott," teriaknya yang langsung tanganku reflek membungkamnya karena saat itu beberapa orang melihat kami.

Aku bisikan ditelinganya, "Kamu kira aku ini wanita penggoda apa? Kamu kira aku ini tidak punya malu."

"Siapa yang menyebutmu wanita penggoda, dia kan sudah sah menjadi suamimu. Ya tugasmu membuatnya mencintaimu bagaimana pun caranya." Aku hanya menunduk terdiam.

"Masih tetep pilih pisah? Ya sudah minta nomor WA suamimu! Aku akan menghubunginya dan menggodanya, semoga saja dia tertarik padaku!" ucapanya yang seketika membuat mataku melotot. Tangan Wina mengambil ponselku. Dengan cepat aku merebutnya.

"Tidak," teriakku. Yang ada dia malah tertawa lagi. Kenapa bertemu Wina menjadi menyebalkan seperti ini. "Lebih baik aku pulang!" pamitku mengambil tas yang ada di meja.

"Ya sudah pulang sana! Persiapan nanti malam!" ucapanya dengan menahan tawa. Aku hanya meliriknya tajam dan melangkahkan kakiku keluar.

Rey POV

Siang ini rasanya ingin pecah kepalaku. Dipikiranku lagi-lagi tidak bisa melupakan ucapan Kinan. Apa aku harus menyerah sampai disini? Tapi, aku benar-benar tidak bisa hidup tanpanya. Ini adalah impianku, ini adalah pesan terakhir sahabatku, ini adalah sumber kebahagiaanku.

Aku berdiri dan mondar-mondir dengan keadaan ini. Sedang apa dia sekarang? Pinky apa dia baik-baik saja? Aku lupa menciumnya tadi pagi. Apa lebih baik aku meneleponnya? Tapi apa dia mau mengangkatnya?

Pertanyaan-pertanyaan konyol yang selalu bersarang dulu diotakku yang membuatku ragu. Ku mainkan hpku.

Aku : Pinky lagi apa?

Sebenarnya aku hanya iseng-iseng mengetik pesan ini padanya. Namun aku bingung sendiri kenapa tiba-tiba terkirim padanya. Apa lamunanku yang mengirimnya? Ah konyol sekali. Aku sangat malu pada diriku sendiri. Namun, tak beberapa lama kemudian terdapat pesan dari ponselku.

Kinan : Pinky lagi tidur.

Mataku membulat melihat balasan pesan darinya. Jariku rasanya gemetar tidak sabar untuk membalasnya kembali.

Aku : Kamu lagi apa?

Ku taruh ponselku, gosok-gosokan tanganku. Sungguh tidak sabar untuk menunggu balasannya.

Kinan : Lagi tiduran di samping Pinky. Kamu sudah makan siang belum?

Seketika kepalaku yang pecah tadi utuh kembali. Istriku perhatian sekali kamu.

Aku : Belum.

Padahal setengah jam yang lalu aku baru makan siang. Maafkan aku yang sudah berbohong ini Tuhan! Aku tau ini berdosa tapi aku cuma ingin mendapat perhatian istriku saja. Saat ini mungkin aku seperti orang gila tersenyum-senyum sendiri. Tapi aku tidak peduli itu. Aku tidak sabar menantikan balasannya.

Kinan : Kenapa? Kepalamu masih sakit?

Aku : Iya, kan aku sudah bilang semalam aku kebanyak minum.

Ku bungkam mulutku yang tidak bisa menahan tawa ini. Ku putar-putar ponselku. Jantungku berdegup kencang kali ini. Bahkan ini rasanya seperti orang yang pendekatan waktu pacaran.

Kinan : Jangan minum lagi, aku tidak suka!

Dahiku mengkerut seketika melihat balasan pesan darinya. Namun aku suka dia perhatian padaku. Aku juga tidak menyangka secepat ini Kinan membalasnya.

Aku : Maaf, aku tidak akan mengulanginya lagi.

Apa dia membalasnya? Aku masih menunggu. Bahkan aku belum tanya kembali, dia sudah makan apa belum. Eh, tapi tunggu ini dibalas dulu. "Ayo balas!" Aku berbicara seperti orang gila.

Kinan : Maafkan aku juga soal tadi pagi! Jangan kamu anggap serius ya! Aku tidak akan berbicara pisah lagi.

"Aaaaaaaaahhhhkk," teriakku yang membuat karyawanku tiba-tiba datang melihat keadaanku.

"Pak Rey tidak apa-apa?" tanya mereka dengan wajah cemas.

Aku hanya mampu menahan tawaku, "Tidak apa-apa, kalian lanjutkan lagi kerja kalian!" Mereka pergi meninggalkanku. Aku malu dengan semua ini. Tapi aku sangat bahagia. Dengan cepat ku ambil ponselku lagi dan membalasnya.

Aku : Ya tidak apa-apa. Jangan diulangi lagi ya! Kamu dan Pinky sudah menjadi tanggung jawabku. Bolehkah aku nanti pulang kesitu? Aku janji tidak akan mabuk lagi.

Ku gigit bibir bawahku. Ku pandang terus hpku, tidak ingin sedetikpun terlewat membaca pesan darinya.

Kinan : Iya boleh.

"Aaaaaahhhkk," teriakku tanpa suara. Aku tidak sabar untuk pulang sore.

**Dukung terus Author,

Dengan like, coment, dan votenya**! ^_^

Terpopuler

Comments

Harni

Harni

baru baru baca novelmu Thor. dan suka dg alur ceritanya. bahasanya. jadi ikut terbawa suasana hati bang Rey. aaaaakkhh😀

2021-11-27

0

🏕V⃝🌟🍾ᚻᎥ∂ ᶢᵉˢʳᵉᵏ 💃V@X💃

🏕V⃝🌟🍾ᚻᎥ∂ ᶢᵉˢʳᵉᵏ 💃V@X💃

semoga mereka bisa bahagia 😍😍😍

2021-07-28

0

Lina Marlina

Lina Marlina

dan sekarang ganti dengan senyuman😘😘😘😘

2021-07-12

0

lihat semua
Episodes
1 Pertunangan
2 Kepergianmu untuk selamanya
3 Tanpamu
4 Tanpamu 2
5 Terimakasih Rey
6 Menikah
7 Memalukan
8 Pergi dari rumah
9 Bukan sahabat yang baik [POV Rey]
10 Berusaha melupakanmu [POV Rey]
11 Obat nyamuk [POV Rey]
12 Terjerat cinta mak lampir [POV Rey]
13 Dia milikmu seutuhnya [POV Rey]
14 Bukan seperti ini [POV Rey]
15 Tak menyentuhmu [POV Rey]
16 Takut Kehilanganmu
17 Persiapan
18 Dia laki-laki normal
19 Objek fantasiku
20 Tertidur
21 Ciuman pertama
22 Terungkap
23 Maafkan Aku
24 Tutup matamu
25 Pulang ke rumah
26 Jangan goda suamiku!
27 Dia mengandung anakmu
28 Jangan hukum suamiku!
29 Serumah dengannya
30 Berhenti mencintaiku!
31 Kamu dimana?
32 Dompet kosong
33 Membunuhmu
34 Aku hamil Rey
35 Sang mantan ( Rivan )
36 Susah senang bersama
37 Sepiring berdua
38 Tutup matamu 2
39 Overcook
40 Ghibah tetangga
41 Berbohong
42 Melihat si kecil
43 Rumput tetangga lebih hijau, burungnya pun lebih berkicau
44 Buka pintunya!
45 Terbaik
46 Oh Sisca
47 Mood booster
48 Babang tamvan
49 Mawar putih
50 Lutpi Anjayani
51 Save
52 Lilin kecil dalam kegelapan
53 Sebut saja mawar
54 Aku sakit
55 Tawaran
56 Satu selamanya
57 Hancur
58 Pecah
59 Malaikat kecilku
60 Salah lagi
61 Aero R Winata
62 Pulang
63 Merindukanmu
64 Sabar atau kurang kerjaan
65 Ada paku di kepalamu
66 Ajari aku!
67 Apa fungsinya?
68 Temaram
69 Oh Papa
70 Siang kita
71 Mama dorong sapi
72 Hangover
73 Hangover 2
74 Bye-bye Aku
75 Aku bosan warna pink Papa
76 Papaku Spidermanku
77 Tak bertahan lama
78 Papa jangan tinggalkan aku!
79 Tantrum
80 Adek itu datangnya dari mana?
81 Papa kapan menanam benihnya?
82 Oh Arion
83 Ingat pesan papa!
84 Merinding
85 Cintaku akan selalu indah
86 Kamu bukan papaku
87 Siapa Om Kevin?
88 Bye Bye
89 Come back
90 Satu
91 Dua
92 Tiga
93 Empat
94 Lima
95 Enam
96 Tujuh
97 Delapan
98 Sembilan
99 Promo
100 Ini bukan extra part
101 Promo Novel My Crazy Husband
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Pertunangan
2
Kepergianmu untuk selamanya
3
Tanpamu
4
Tanpamu 2
5
Terimakasih Rey
6
Menikah
7
Memalukan
8
Pergi dari rumah
9
Bukan sahabat yang baik [POV Rey]
10
Berusaha melupakanmu [POV Rey]
11
Obat nyamuk [POV Rey]
12
Terjerat cinta mak lampir [POV Rey]
13
Dia milikmu seutuhnya [POV Rey]
14
Bukan seperti ini [POV Rey]
15
Tak menyentuhmu [POV Rey]
16
Takut Kehilanganmu
17
Persiapan
18
Dia laki-laki normal
19
Objek fantasiku
20
Tertidur
21
Ciuman pertama
22
Terungkap
23
Maafkan Aku
24
Tutup matamu
25
Pulang ke rumah
26
Jangan goda suamiku!
27
Dia mengandung anakmu
28
Jangan hukum suamiku!
29
Serumah dengannya
30
Berhenti mencintaiku!
31
Kamu dimana?
32
Dompet kosong
33
Membunuhmu
34
Aku hamil Rey
35
Sang mantan ( Rivan )
36
Susah senang bersama
37
Sepiring berdua
38
Tutup matamu 2
39
Overcook
40
Ghibah tetangga
41
Berbohong
42
Melihat si kecil
43
Rumput tetangga lebih hijau, burungnya pun lebih berkicau
44
Buka pintunya!
45
Terbaik
46
Oh Sisca
47
Mood booster
48
Babang tamvan
49
Mawar putih
50
Lutpi Anjayani
51
Save
52
Lilin kecil dalam kegelapan
53
Sebut saja mawar
54
Aku sakit
55
Tawaran
56
Satu selamanya
57
Hancur
58
Pecah
59
Malaikat kecilku
60
Salah lagi
61
Aero R Winata
62
Pulang
63
Merindukanmu
64
Sabar atau kurang kerjaan
65
Ada paku di kepalamu
66
Ajari aku!
67
Apa fungsinya?
68
Temaram
69
Oh Papa
70
Siang kita
71
Mama dorong sapi
72
Hangover
73
Hangover 2
74
Bye-bye Aku
75
Aku bosan warna pink Papa
76
Papaku Spidermanku
77
Tak bertahan lama
78
Papa jangan tinggalkan aku!
79
Tantrum
80
Adek itu datangnya dari mana?
81
Papa kapan menanam benihnya?
82
Oh Arion
83
Ingat pesan papa!
84
Merinding
85
Cintaku akan selalu indah
86
Kamu bukan papaku
87
Siapa Om Kevin?
88
Bye Bye
89
Come back
90
Satu
91
Dua
92
Tiga
93
Empat
94
Lima
95
Enam
96
Tujuh
97
Delapan
98
Sembilan
99
Promo
100
Ini bukan extra part
101
Promo Novel My Crazy Husband

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!