Selena memaksaku untuk segera bertunangan dengannya. Ini adalah awal mimpi burukku. Aku sering merenungi betapa sialnya nasibku ini. Dan berapa beruntungnya nasibmu Vin.
Hari itu hari pertunanganku dengannya. Aku hanya menunggu kedatangan kalian berdua. Ku lihat dari dalam kamu membukakan pintu mobil untuk Kinan. Lama tak bertemu, perut istrimu semakin membesar. Namun tidak merubah kecantikannya, bahkan lebih terpancar dari biasanya. Aku sangat bahagia melihatnya. Lagi-lagi aku selalu berpikir seperti ini.
Aku mendekati kalian berdua. Dan kamu, masih saja belum merestuiku dengan Selena. Aku tidak mengerti kenapa kamu sangat membenci Selena. Ya aku tau sifatnya memang menyebalkan sejak dulu. Tapi apa cuma gara-gara itu? Entahlah apa yang sebenarnya kamu ketahui. Namun aku juga membencinya karena dia sudah lancang padaku.
Saat itu acara pertunangan akan dimulai. Aku menoleh pada kalian berdua seolah-olah meminta izin padamu Vin. Tapi kamu terlihat tidak suka dengan semua ini. Apa yang ada dipikiranmu saat itu? Kinan dia seperti sedang menenangkanmu.
Duuuuaaaar
Suara tembakan ke udara itu telah mengubah suasana seketika. Ada apa ini? Tiba-tiba seseorang dari mereka telah siap dengan pistolnya dan mengarahkan padaku. Mataku membulat melihatnya. Apa ini hari terakhirku di dunia ini?
"Rey awaaas,"
Duuuuaaaaaar
Kamu seketika jatuh memelukku. Ku lihat punggungmu terkena peluru itu. Kita terjatuh bersama. Aku duduk memangku kepalamu. Aku masih belum bisa menerima kenyataan ini. Kenapa Kamu harus melakukan itu semua Vin?
Kinan menangis tersedu-sedu disampingmu melihat kenyataan pahit ini. Aku tidak bisa membayangkan bagaimana perasaannya saat itu. Kenapa kamu tega membuatnya menangis Vin? Aku tidak terima dengan semua perlakuanmu padanya. Kenapa kamu mengorbankan nyawamu untukku, tanpa sedikit pun kamu memikirkan nasib wanitamu? Jika seperti ini aku menyesal tidak merebutnya darimu dulu.
Dia masih menangis di sampingmu. Kamu pegang tanganku, "Rey ada satu pesan terakhirku padamu. Jadikan Kinan istrimu! Jaga dan sayangilah, dia dan calon anakku! Aku akan melihat kalian bahagia dari atas sana," ucapmu yang membuatku semakin terpuruk dengan keadaan ini.
Kamu satukan tanganku dengan tangan Kinan di dadamu. Sungguh aku ikut merasakan detak jantungmu yang semakin melemah.
"Kamu adalah sahabat terbaik dalam hidupku." Kamu pejamkan matamu. Tidak terasa lagi detak jantungmu.
"Keviiiiiin," teriakku sekencang-kencangnya membangunkanmu.
Aku memang mencintainya tapi bukan seperti ini caranya Vin. Aku sadar, aku tidak akan bisa menggantikan posisimu dihati Kinan. Maafkan aku! Aku sangat menyesal dengan perasaan ini. Aku sungguh sangat malu padamu. Aku bukan sahabat terbaikmu.
Kamu lihat Vin, dia menangis dan terus menangis di dadamu. Apa yang harus aku lakukan? Tolong beritahu aku Vin!
Tanganku bergemetar, aku beranikan untuk mengelus kepalanya, "Kinan, aku berjanji padamu. Aku akan melakukan permintaan Kevin. Tenanglah! Aku akan menjagamu."
Dia menatapku tajam. Dan menggeleng-gelengkan kepalanya. Aku tau maksudnya. Ya, aku tidak akan bisa menggantikanmu Vin.
"Rey, aku tidak bisa kamu menggagalkan pertunangan ini hanya karena Kevin," teriak Selena yang semakin memperkeruh keadaan saat itu.
"Maaf Sel, aku tidak bisa," ucapku yang membuat tertunduk dengan keadaan ini.
"Rey, aku mohon jangan batalkan pertunangan kalian hanya karena suamiku. Aku bisa menjaga diriku dan calon anakku sendiri." Entah kenapa ucapan yang keluar dari mulut istrimu malah seperti menjadikanku untuk yakin atas keputusanku kali ini. Aku akan menjaganya Vin, semampuku. Walaupun aku tidak bisa menggantikan posisimu dihatinya.
Dia masih menangismu, memelukmu, menciumimu. Sungguh Vin, ini sangat menyakitkan baginya. Ku bantu dia berdiri dari kenyataan ini. Wajahnya terlihat pucat. Tubuhnya seperti tidak berdaya.
Ku urusi semua pemakamanmu. Aku berjanji pada diriku akan bertanggung jawab dengan semua ini. Aku akan mencari tau siapa dalang dari semua ini. Aku tidak akan memaafkan mereka.
Aku tidak bisa menahan tetesan air mata ini. Aku sangat kehilanganmu Vin. Tidak ada yang bisa menggantikanmu di dunia ini. Hanya kamu sahabat terbaikku.
Aku melihat istrimu sangat terpuruk. Dia jatuh, Aku bisa merasakan beban hidupnya. Dia mengandung anakmu Vin. Kenapa kamu sebodoh ini tidak memikirkannya?
Aku membawanya ke rumah sakit, dia seperti ingin menyusulmu. Dan aku berjanji untuk kali ini. Jika dia menyusulmu, maka aku juga akan ikut menyusulmu. Aku tidak bisa hidup dengan rasa bersalah seperti ini. Aku tidak bisa hidup tenang jika kalian berdua meninggalkanku sendiri.
Beberapa kali aku meyakinkannya, namun tidak bisa merubah keadaannya. Bahkan aku tidak berani menatap matanya. Mata itu penuh dengan bayanganmu Vin. Aku hanya bisa tertunduk dengan rasa bersalah ini lagi.
Setiap hari aku mencoba menemuinya, ingin sekali aku menghiburnya. Tapi nyaliku berubah menjadi kecil saat dia menatapku. Aku seperti sumber penyebab dari kesedihannya.
"Apa hari ini kamu baik-baik saja?" hanya itu yang bisa keluar dari mulutku. Entah kenapa rahangku seperti mengatup saat bersamanya.
"Rey," dia memanggilku. Aku benar-benar tidak sanggup melihat mata itu. "Aku tau kamu tidak bahagia dengan semua ini."
Deg
Aku tercengang mendengar ucapannya, kali ini Ku beranikan diriku menatapnya. Apa dia tidak bahagia dengan adanya aku di hari-harinya?
...****************...
Hari kelahiran anakmu semakin dekat. Aku tidak bisa tidur memikirkannya. Apa yang harus ku lakukan. Aku selalu berpesan pada semua orang di rumahmu jika terjadi apapun terhadapnya agar selalu menghubungiku. Tapi aku tidak yakin, apakah mereka semua percaya padaku.
Aku selalu melihat kapan terakhir dia mengecek WA nya. Aku berusaha meneleponnya. Benar saja Anakmu akan lahir. Tapi mengapa tidak ada yang memberitahuku? Aku sangat menyalahkan diriku sendiri saat itu.
Ku berlari menuju rumah sakit itu, aku melihatnya berteriak kesakitan. Dokter bertanya padaku, apakah aku suaminya?
Belum selesai aku menjawab dokter langsung lari ke arah Kinan karena dia berteriak sudah tidak bisa menahan sakitnya. Berkali-kali dia bilang ingin menyusulmu.
Aku mendekatinya. Ku pegang tangannya, aku usap keringat di dahinya, "Kinan kamu jangan bicara seperti itu!" Aku berusaha keras untuk memberikan kekuatan untuknya.
"Sakit Rey, kamu tidak tau penderitaanku bagaimana. Aku tidak kuat menanggungnya sendiri," ucapnya yang membuatku seperti tertampar saat itu. Tak terasa air mataku keluar. Sungguh jika aku bisa, aku akan menggantikan posisinya saat itu. Aku tidak tau harus bagaimana Vin. Dia membutuhkanmu saat ini, bukan aku.
Aku relakan tubuhku yang tidak berguna ini untuk melampiaskan kekesalannya. Aku tidak peduli sakit cengkraman tangannya. Aku peluk dirinya, dengan air mata yang tak berhenti menetes ini. Bagiku itu tidak seberapa dengan semua penderitaannya. Aku minta maaf Kinan. Semua salahku, akulah benalu di hubungan kalian. Aku memang orang yang tidak berguna.
Terimakasih ya yang sudah baca, like, coment, votenya. 😘😘😘*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
Ririn Satkwantono
ngikuuuuut
2021-07-09
0
Sri Asih
👍👍👍😭😭😭
2021-05-29
0
Woonyoung
kayanya author pecinta lakorn ya, baifern cantik amat ya kaya palakor mikir 2x deh klo mau ngedekitin suaminya
2021-05-23
0