Setelah anakmu lahir, aku akan menikahinya. Mungkin ini adalah impian terbesarku bersanding dengannya. Entah kenapa rasa bersalahku masih membuatku terdiam saat bersamanya?
Aku akan menikahinya, tapi dipikirannya selalu saja Selena. Apa itu hanya alasannya untuk menolakku?
Di setiap hari-hariku menunggunya, bukannya kamu yang selalu datang menghantuiku, tapi malah Selena. Aku sudah berusaha berkali-kali bilang padanya, "Aku tidak bisa meneruskan hubungan ini Sel. Kamu tau sendiri kan, ini pesan terakhir Kevin. Jadi aku mohon kamu mengerti!"
"Rey, aku tidak terima. Lagian Kevin itu sudah mati. Dia juga akan mengertimu. Mau ditaruh dimana mukamu dan keluargamu seorang Reyhan Winata menikahi seorang janda beranak."
"Tutup mulut Sel!" tanganku sudah siap untuk menamparnya. Namun aku tahan, aku tau dia seorang wanita tidak sepantasnya aku berlaku sekasar itu terus menerus.
"Apa? Kamu mau menamparku? Ayo tampar! Ayo!" dahiku mengkerut seketika mendengarnya.
"Dengarkan aku ya Sel! Aku akan menikahi Kinan. Jadi aku harap kamu terima semua keputusanku!"
"Aku tidak terima, sampai kapan pun aku tidak terima!"
"Aku tidak peduli itu, aku juga tidak membutuhkan restu darimu."
"Oh iya, aku akan menghancurkan keluarga kalian!"
"Jangan sekali-kali kamu menyentuh mereka, atau ...!"
"Atau aku akan bongkar semuanya pada Kinan, kalau kamu adalah budak cintanya." Seketika ancamanku langsung dipotong olehnya. Dan mengancamku kembali.
Mataku membulat mendengarnya, "Cukup Sel!" bentakku.
"Kamu kira walaupun Kevin sudah mati, kamu akan terlepas dari ancamanku Rey. Haa, haa, haa" Dia tertawa licik. Dengan wajah menyebalkan yang rasanya ingin ku remas-remas.
Dia menggoda-goda dan membisikan sesuatu ke telingaku, "Aku akan bilang pada Kinan, semuanya. Dan sepertinya akan ku tambah irisan bawang agar bisa lebih pedih dimatanya. Kalau sahabat terbaik suaminya itu ternyata diam-diam memimpikan bersanding dengannya dari dulu."
Aku hanya berdiri terdiam, tidak bisa lagi berkata-kata. Bagaimana jika itu benar dia lakukan? Bagaimana jika Kinan mengetahui rahasiaku selama ini? Aku tidak akan memaafkan perasaan terlarangku ini Vin.
Mak lampir itu pergi begitu saja. Sepertinya dia puas melihatku semakin terpuruk seperti ini. Ucapannya seperti hantu yang selalu membayangiku setiap aku bertemu dengan Kinan.
...****************...
Hari itu aku menikahinya sama seperti janjiku padamu. Dia keluar dengan sangat cantik. Tapi sedikit pun aku tidak melihat senyum kebahagian dalam wajahnya.
Aku tau dia terpaksa menikah denganku hanya karena keadaan bukan karena kasih sayang. Aku tidak menginginkan pernikahan yang seperti ini Vin. Lalu bagaimana aku harus membahagiakannya?
Semua berjalan lancar, karena aku sudah mempersiapkannya dari dulu Vin, sebelum kamu menikahinya. Lagi-lagi maafkan kehaluanku ini.
Aku membawanya dan anakmu ke rumah pribadiku. Aku harap dia betah disana.
Malam ini adalah malam yang ditunggu setiap pengantin baru. Dia malam ini sangat cantik dan malam ini dia sudah menjadi milikku seutuhnya. Tapi sungguh aku tidak berani menyentuhnya. Ucapan Selena masih saja menghantuiku. Belum lagi kamu bilang dia trauma mendalam dengan hal seperti ini. Aku tidak tau harus bagaimana Vin?
Jangankan mendekatinya, menatap mata indahnya saja pun aku tidak sanggup. Aku tidak bisa sepertimu Vin? Bahkan kamu tidak bercerita padaku bagaimana caranya bisa menyentuhnya tanpa membuatnya menangis?
Akhirnya aku putuskan untuk tidur di sofa. Semoga ini bisa membuatnya tenang.
"Kevin, Kevin," teriaknya yang seketika membangunkanku. Dia menangis langsung memelukku. Apakah seperti di malam-malamnya? Aku merasa benar-benar tidak bisa menggantikanmu Vin.
...****************...
Tok tok tok
Malam berikutnya sepulang kerja. Ku ketuk pintu kamar berkali-kali tapi sedikit pun dia tidak menjawab dan membukakan pintu. Ku lihat jam di tangan kiriku. Ini belum begitu malam, apa Kinan sudah tidur? Apa dia kelelahan?
Saat itu aku masuk pelan-pelan. Ku lihat tempat tidur dan diseluruh sudut kamar tidak ada dirinya. Mungkin sedang di kamar mandi.
Cekleek
Gleeek
Ku telan salivaku. Mataku seketika membulat melihat pemandangan indah ini. Jantungku rasanya berdegup lebih kencang. Aku terdiam tidak bisa berkata-kata lagi Vin.
Wajahnya cantik sekali. Rambut panjangnya terurai indah, kali ini aku bisa melihat jelas seluruh lekuk tubuhnya. Aku hanya bisa membayangkan menikmati tubuh indah itu.
Boxerku rasanya sangat sesak. Ku lirik ke bawah sebentar. Oh tidak jangan sampai Kinan melihatnya, mau ditaruh dimana mukaku ini. Lagi-lagi mataku tidak ingin lepas menatapnya tajam. Ya hanya mataku yang mampu menikmatinya.
Namun tiba-tiba dia berlari dan menyelimuti tubuhnya di tempat tidur. Apa aku terlihat sangat bernafsu menatapnya? Apa dia risih dengan mataku yang jelalatan ini?
Aku mencoba mendekatinya, "Kinan, kamu tidak apa-apa?" dia tidak menjawab sama sekali. Oke, mungkin besok pagi akan ku tanya lagi.
Kali ini aku sudah tak sanggup menahan lagi rasanya. Aku berjalan ke kamar mandi, mengambil sabun cair, dan ku mainkan fantasiku kali ini dengannya. Semoga dia tidak tau aku sering melakukan kebiasaa buruk seperti ini.
...****************...
Pagi itu aku melihatnya sangat murung. Dia berlari begitu saja menjauhiku. Apa yang harus ku lakukan? Apa mataku semalam membuatnya risih? Aku cepat-cepat menghabiskan sarapanku dan berpamitan padanya. Ku cium gadis cantikmu Vin. Aku benar-benar menyayanginya, dia seperti malaikat kecil yang menyatukan cintaku pada wanitamu.
Saat makan siang ku dengar kabar jika Kinan pergi dari rumahku. Tanpa berpikir panjang aku langsung mencarinya di rumahmu. Aku sangat menyesal dengan tingkah mataku yang pasti membuatnya seperti ditelanjangi. Lalu apa yang harus ku lakukan?
Ku ketuk pintu rumahmu, "Kinan, jika aku punya salah aku minta maaf!" hanya kata-kata itu yang ada dipikiranku. Dia berkata hanya merindukanmu. Aku sadar diri, hanya kamu yang ada dihatinya. Aku berjalan pergi dari rumahmu dengan membawa rasa sakit ini. Bagaimana jika dia tidak mau kembali ke rumahku?
Aku pusing memikirkan pernikahan ini. Tidak mungkin memaksa orang untuk mencintaiku. Tidak mungkin juga laki-laki sepertimu bisa begitu saja digantikan oleh laki-laki sepertiku.
Aku terpuruk dengan keadaanku. Aku membenci diriku sendiri. Aku benar-benar seperti laki-laki tidak berguna. Malam ini aku putuskan untuk minum. Aku tau ini salah, tapi aku tidak kuat menahan sendiri.
Aku tidak tau apa yang terjadi, seingatku aku pulang ke rumahmu mengajak Kinan untuk mau kembali ke rumahku. Tapi saat pagi tiba aku tidur di kamarmu. Apa yang terjadi semalam? Pikiranku tidak karuan, aku takut telah menyentuhnya. Aku cari dia dibawah dengan kepalaku yang masih terasa sangat berat ini.
Aku bertanya padanya namun dia bilang tidak terjadi apa-apa. Tapi ada hal yang mengejutkan, "Rey, lebih baik kita jangan lanjutkan hubungan ini. Diantara kita tidak ada cinta. Jika dipaksakan hanya akan merusak kebahagiaan masing-masing."
Deg
Apa ini akhir dari pernikahanku? Aku memang tidak bisa memberikan kebahagian untuknya Vin. Maafkan aku!
flashback off
**Dukung terus Author,
Dengan like, coment, dan votenya**! ^_^
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
KURANG NYA KOMUNIKASI DAN GAK JUJUR TTG PERASAAN DENGAN PASANGAN,APALAGI GAK TEGAS DENGAN MANTAN,MENAMBAHKAN LAGI KESALAH PAHAMAN DI ANTARA MEREKA..REY YG SOK GENGSI YANG AKHIRNYA MEMAKAN DIRI SENDIRI
2025-02-14
0
🏕V⃝🌟🍾ᚻᎥ∂ ᶢᵉˢʳᵉᵏ 💃V@X💃
dasar selena wanita ukar mka dr itu rey bersikap dingin kpd kunan
2021-07-28
1
Lina Marlina
baru baca sampai sini...nyesekkkk
2021-07-12
0