Menikah

Sepanjang perjalanan kami hanya diam saja. Benar-benar berbeda jauh dengan Kevin. Dia pasti selalu heboh menggodaku dimana saja. Ini sangat membosankan. Rey benar-benar terdiam, apa mungkin aku bukan seleranya? Pertanyaan yang sudah pasti jawabannya, aku bukanlah seleranya.

Tak selang beberapa lama sampailah di rumahnya. Rey memandangiku sesekali.

"Kenapa? Kamu tidak perlu takut, orang tuaku tidak segalak yang ada dipikiranmu. Tenanglah mereka akan menerimamu!" ucapnya yang sedikit membuatku tenang.

Dia membukakan pintu mobilnya untukku dan juga anakku yang sedang tertidur pulas digendonganku. Kami berjalan pelan ke arah pintu rumahnya.

Pintu rumah itu sudah terbuka. Aku berjalan pelan di belakang Rey. "Ayo Kinan!" serunya.

"Pa, Ma, kenalin ini Kinan!" Aku tidak tau betul bagaimana ekspresi wajah mereka saat melihatku dan anakku. Bahkan aku tidak mampu mengangkat kepalaku.

"Kinan, kemari duduklah!" Aku bisa sedikit mengangkat kepalaku dan melihat ekspresi wajah mereka. Dan ternyata mereka tersenyum pada kami.

Aku duduk di samping Rey. Dengan kepala yang masih menunduk. "Pa, Ma, aku minta restu kalian untuk menikahi Kinan!"

Deg

"Sa-ya minta maaf, atas suami Saya Om, Tante! Saya tidak pantas untuk menikah dengan Rey. Saya sadar betul siapa. Jika kalian tidak merestui, kami tidak perlu menikah." Dengan cepat aku berdiri dan menundukan kepalaku pada mereka dan melangkahkan kakiku keluar. Aku benar-benar malu.

"Tunggu! Kinan kamu mau kemana?" tanya wanita separuh baya itu. Dia memegang bahuku dan mengelus-elus kepala anakku yang tertidur di gendonganku.

"Ayo duduk dulu!" Dia duduk di sampingku. "Namanya siapa?" tanyanya. Aku melihat ke wajah Rey, dia tersenyum padaku. Begitu juga Papanya.

"Na-manya Pinky," jawabku gugup.

"Lucu sekali, Pinky? Namanya Pinky?" Mereka tersenyum lebar. Aku hanya mampu memberikan setengah senyumanku.

"Boleh Mama menggendongnya?" tanyanya yang membuatku berani mengangkat kepalaku dan menatapnya.

"Bo-leh," jawabku yang masih gugup. Ku buka tali gendonganku dan ku serahkan anakku padanya. Wanita itu terlihat tersenyum sumringah.

"Cantik sekali," ucapnya.

"Jadi rencana kalian akan menikah kapan?" tanya Papa Rey pada kami.

"Om, Rey tidak perlu harus dipaksa menikah seperti keinginan almarhum suami saya. Sa-ya ...." Belum selesai berbicara, Mama Rey memegang tanganku.

"Kinan, kami berhutang nyawa pada Kevin. Kami juga sudah mengenal Kevin dari dulu. Dia sudah seperti anak kami sendiri. Tanpa Kevin mungkin sekarang Mama akan kehilangan anak Mama satu-satunya. Kami tidak memandangmu sebelah mata Kinan. Kami justru sangat bangga padamu. Biarkan Rey melaksanakan pesan terakhir Kevin. Hanya itu yang bisa dia lakukan."

"Ta-pi ... Selena?" tanyaku yang masih belum percaya mereka dengan baik menerimaku dan juga anakku.

"Kami sudah meminta maaf pada keluarga Selena dan mereka menerimanya. Rey, apa kamu sudah bicara dengan Selena?" tanya Mamanya pada Rey.

"Su-dah," jawab Rey gugup. Kenapa dia seperti menyembunyikan sesuatu?

" Ya sudah jadi kapan Rey? Lebih cepat lebih baik," ucap Papanya.

"Minggu depan bagaimana Pa?"

"Haaah," Aku tercengang mendengarnya. Kenapa dia sama seperti Kevin. Terlalu terburu-buru, tapi ini ceritanya sangat berbeda.

"Ya sudah, nanti malam kita akan melamarmu ya Kinan." Aku masih bingung dengan semua ini. Kenapa secepat ini?

"Tapi ...."

"Kalian mau merayakan dimana?"

"Ja-ngan Tante, sa-ya tidak suka dirayakan seperti itu. Cukup menikah secara sederhana saja." Aku tidak tau ucapanku ini menyinggung perasaan mereka atau tidak. Rey ini anak satu-satunya masak menikah diam-diam seperti ini. Sedangkan jika aku mau dirayakan, mau ditaruh dimana mukaku ini. Yang ada aku akan mempermalukan mereka, menikahi seorang janda.

"Ya sudah kalau begitu, kapan-kapan saja kita merayakannya. Yang penting kalian menikah dulu," ucapnya yang sedikit membuatku lega.

...****************...

Seminggu telah berlalu, hari ini adalah hari pernikahan kami. Kevin, apa kamu melihatnya? Ini kan maumu? Bagaimana bisa kamu tega memaksa sahabatmu untuk menikahiku. Bahkan tidak ada cinta dalam dirinya padaku. Betapa malunya aku.

Aku berjalan bersama Wina, mendekati Rey dan kerumunan orang yang sudah menungguku. Aku hanya bisa tertunduk malu. Kenapa mereka melihatku seperti itu? Apa ada yang salah dengan kebayaku? Atau tata rias di wajahku terlalu berlebihan. Aku ingin segera selesai acara ini. Aku benar-benar tidak nyaman.

Ijab kabul itu sudah di ucap lancar oleh Rey. Aku mencium tangannya. Ya sekarang aku sudah menjadi istrinya. Lagi-lagi aku mengingat Kevin. Kenapa tidak sebahagia dulu dengannya? Aku merasa sangat kecil disini.

Semua tamu sudah pulang. Rey membawa Kami ke rumah pribadinya. Aku benar-benar belum mengenal rumah ini. Entah kenapa aku tiba-tiba merindukan rumah Kevin. Tapi aku takut melangkahkan kakiku kesana lagi. Aku sudah lelah rasanya mengingatnya apalagi menangisi kepergiannya.

Rey menunjukan satu persatu ruangan dalam rumahnya. Rumah ini lebih besar dari rumah Kevin. Aku masih sedikit sulit mengingatnya.

Anakku sudah tidur, Rey sudah menyiapkan tempat tidur bayi di samping tempat tidurnya. "Pinky tidurkan saja disana!" serunya.

Ku letakkan perlahan-lahan anakku disana. Aku masih gugup. Ini malam pertama kami. Tapi Rey dia sangat berbeda dengan Kevin. Dia sangat dingin padaku. Bagaimana ini? Aku masih duduk terdiam di tepi tempat tidurnya.

"Kamu terlihat sangat lelah. A-ku akan tidur di sofa tidak apa-apa, tidurlah senyamanmu!"

"Haaah." Malam ini dia tidak memintanya bahkan tidak mau satu tempat tidur denganku. Apa aku sangat tidak menarik baginya?

Ku lihat dia mengambil bantal dan tidur di sofa kamar itu. Dan aku tidur sendiri berusaha memejamkan mataku.

"Kevin," teriakku melihatnya.

"Sayang," ucapnya sambil memelukku erat.

"Kamu jahat, kamu jahat," ucapku dengan memukul-mukul dadanya.

"Maafkan aku, senyum dong! Istriku cantik sekali."

"Apa kamu bilang cantik? Itu menurutmu tapi menurut Rey tidak. Bahkan kamu paksa dia menikahiku. Apa-apaan kamu Vin? Aku sangat membencimu."

"Haa, haa, haa," dia hanya tertawa.

"Ini tidak lucu Vin." Aku cubit keras perutnya. Dia mengeluh kesakitan. Lalu memelukku kembali. Apa maksudnya?

"Aku menyanyangi kalian. Tenanglah sayang, aku sudah bahagia disini. Lebih bahagia lagi jika melihat kalian bahagia," ucapanya yang masih memelukku dan mengelus-elus kepalaku.

"Aku tidak bahagia Vin, kamu jahat."

"Hei, ingat kamu akan berdosa jika seperti itu lagi. Sayang aku pergi dulu ya. Aku sangat menyanyangimu. Cuuup cuuup." Dia mencium keningku dan tiba-tiba pergi begitu saja.

"Kevin, Kevin kamu dimana?" teriakku.

Tiba-tiba ada yang memukul-mukul pipiku. "Kinan bangun!"

"Haaaah," napasku terpenggal-penggal, aku hanya mimpi. "Kevin ... Kevin." Aku menangis dipelukan Rey.

**Dukung terus Author,

Dengan like, coment, dan votenya**! ^_^

Terpopuler

Comments

❀𝖒𝖆𝘺, 𝘻𝖆𝖎𝖈𝖍𝖎𝖐🐇❀🌽

❀𝖒𝖆𝘺, 𝘻𝖆𝖎𝖈𝖍𝖎𝖐🐇❀🌽

🤧🤧🤧🤧🤧babang kevin i miss u

2021-10-30

0

🏕V⃝🌟🍾ᚻᎥ∂ ᶢᵉˢʳᵉᵏ 💃V@X💃

🏕V⃝🌟🍾ᚻᎥ∂ ᶢᵉˢʳᵉᵏ 💃V@X💃

kadihsn bgt sih kiban,, tpi msih penasaran dngn dngn rey knp tiba2jd dingin sikapnya krn dlu rey tdk sprti itu🤔🤔🤔

2021-07-27

0

Sri Asih

Sri Asih

syukurlah ortu Rey baik ma Kinan...

2021-05-29

0

lihat semua
Episodes
1 Pertunangan
2 Kepergianmu untuk selamanya
3 Tanpamu
4 Tanpamu 2
5 Terimakasih Rey
6 Menikah
7 Memalukan
8 Pergi dari rumah
9 Bukan sahabat yang baik [POV Rey]
10 Berusaha melupakanmu [POV Rey]
11 Obat nyamuk [POV Rey]
12 Terjerat cinta mak lampir [POV Rey]
13 Dia milikmu seutuhnya [POV Rey]
14 Bukan seperti ini [POV Rey]
15 Tak menyentuhmu [POV Rey]
16 Takut Kehilanganmu
17 Persiapan
18 Dia laki-laki normal
19 Objek fantasiku
20 Tertidur
21 Ciuman pertama
22 Terungkap
23 Maafkan Aku
24 Tutup matamu
25 Pulang ke rumah
26 Jangan goda suamiku!
27 Dia mengandung anakmu
28 Jangan hukum suamiku!
29 Serumah dengannya
30 Berhenti mencintaiku!
31 Kamu dimana?
32 Dompet kosong
33 Membunuhmu
34 Aku hamil Rey
35 Sang mantan ( Rivan )
36 Susah senang bersama
37 Sepiring berdua
38 Tutup matamu 2
39 Overcook
40 Ghibah tetangga
41 Berbohong
42 Melihat si kecil
43 Rumput tetangga lebih hijau, burungnya pun lebih berkicau
44 Buka pintunya!
45 Terbaik
46 Oh Sisca
47 Mood booster
48 Babang tamvan
49 Mawar putih
50 Lutpi Anjayani
51 Save
52 Lilin kecil dalam kegelapan
53 Sebut saja mawar
54 Aku sakit
55 Tawaran
56 Satu selamanya
57 Hancur
58 Pecah
59 Malaikat kecilku
60 Salah lagi
61 Aero R Winata
62 Pulang
63 Merindukanmu
64 Sabar atau kurang kerjaan
65 Ada paku di kepalamu
66 Ajari aku!
67 Apa fungsinya?
68 Temaram
69 Oh Papa
70 Siang kita
71 Mama dorong sapi
72 Hangover
73 Hangover 2
74 Bye-bye Aku
75 Aku bosan warna pink Papa
76 Papaku Spidermanku
77 Tak bertahan lama
78 Papa jangan tinggalkan aku!
79 Tantrum
80 Adek itu datangnya dari mana?
81 Papa kapan menanam benihnya?
82 Oh Arion
83 Ingat pesan papa!
84 Merinding
85 Cintaku akan selalu indah
86 Kamu bukan papaku
87 Siapa Om Kevin?
88 Bye Bye
89 Come back
90 Satu
91 Dua
92 Tiga
93 Empat
94 Lima
95 Enam
96 Tujuh
97 Delapan
98 Sembilan
99 Promo
100 Ini bukan extra part
101 Promo Novel My Crazy Husband
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Pertunangan
2
Kepergianmu untuk selamanya
3
Tanpamu
4
Tanpamu 2
5
Terimakasih Rey
6
Menikah
7
Memalukan
8
Pergi dari rumah
9
Bukan sahabat yang baik [POV Rey]
10
Berusaha melupakanmu [POV Rey]
11
Obat nyamuk [POV Rey]
12
Terjerat cinta mak lampir [POV Rey]
13
Dia milikmu seutuhnya [POV Rey]
14
Bukan seperti ini [POV Rey]
15
Tak menyentuhmu [POV Rey]
16
Takut Kehilanganmu
17
Persiapan
18
Dia laki-laki normal
19
Objek fantasiku
20
Tertidur
21
Ciuman pertama
22
Terungkap
23
Maafkan Aku
24
Tutup matamu
25
Pulang ke rumah
26
Jangan goda suamiku!
27
Dia mengandung anakmu
28
Jangan hukum suamiku!
29
Serumah dengannya
30
Berhenti mencintaiku!
31
Kamu dimana?
32
Dompet kosong
33
Membunuhmu
34
Aku hamil Rey
35
Sang mantan ( Rivan )
36
Susah senang bersama
37
Sepiring berdua
38
Tutup matamu 2
39
Overcook
40
Ghibah tetangga
41
Berbohong
42
Melihat si kecil
43
Rumput tetangga lebih hijau, burungnya pun lebih berkicau
44
Buka pintunya!
45
Terbaik
46
Oh Sisca
47
Mood booster
48
Babang tamvan
49
Mawar putih
50
Lutpi Anjayani
51
Save
52
Lilin kecil dalam kegelapan
53
Sebut saja mawar
54
Aku sakit
55
Tawaran
56
Satu selamanya
57
Hancur
58
Pecah
59
Malaikat kecilku
60
Salah lagi
61
Aero R Winata
62
Pulang
63
Merindukanmu
64
Sabar atau kurang kerjaan
65
Ada paku di kepalamu
66
Ajari aku!
67
Apa fungsinya?
68
Temaram
69
Oh Papa
70
Siang kita
71
Mama dorong sapi
72
Hangover
73
Hangover 2
74
Bye-bye Aku
75
Aku bosan warna pink Papa
76
Papaku Spidermanku
77
Tak bertahan lama
78
Papa jangan tinggalkan aku!
79
Tantrum
80
Adek itu datangnya dari mana?
81
Papa kapan menanam benihnya?
82
Oh Arion
83
Ingat pesan papa!
84
Merinding
85
Cintaku akan selalu indah
86
Kamu bukan papaku
87
Siapa Om Kevin?
88
Bye Bye
89
Come back
90
Satu
91
Dua
92
Tiga
93
Empat
94
Lima
95
Enam
96
Tujuh
97
Delapan
98
Sembilan
99
Promo
100
Ini bukan extra part
101
Promo Novel My Crazy Husband

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!