Pesan Terakhirmu
Di usia kehamilanku 8 bulan ini, dia begitu sangat menyayangiku. Betapa bahagianya aku mempunyai suami sepertinya. Jika mengingat awal pertemuan kami dulu, rasanya tidak pantas untuk dijadikan cerita yang di dengar banyak orang.
Dia, orang yang sudah menyelamatkanku dari dunia malam. Aku tidak tahu nasibku jika kala itu tidak bertemu dengannya. Dia adalah tamu pertamaku. Mungkin dia bukan laki-laki baik, sudah terdengar jelas ditelingaku dia sering bermain wanita.
Tapi, dia berubah dan benar-benar berubah saat mengenalku. Aku tidak menyangka dia bisa mencintai wanita sepertiku. Wanita yang mempunyai trauma masa lalu buruk, bahkan sangat buruk. Aku malu untuk menceritakan, apalagi untuk mengingatnya kembali rasanya benar-benar sakit.
Kevin Arkananta, namamu ku ukir dalam bahkan sangat dalam. Tidak akan pernah hilang. Kebahagian yang kamu berikan padaku benar-benar mengubah masa lalu hidupku yang kelam.
Hari ini adalah hari pertunangan sahabatnya. Sebenarnya sangat lucu melihat persahabatan mereka. Mereka sering bertengkar dengan masalah sepele tapi tidak lama kemudian mereka berbaikan kembali. Seperti itu dan terus seperti itu.
Suamiku terlihat begitu menyayangi sahabatnya yang satu ini. Reyhan Winata, laki-laki seumuran dengan suamiku. Dia bercerita kalau mereka bersahabat dari masa mereka kuliah dulu dan berlanjut sampai sekarang. Sosok Rey ini sifatnya sebenarnya hampir sama dengan suamiku. Dia juga hobi bermain perempuan. Dan mereka berdua dulu pernah memperebutkanku atau menjadikanku taruhan mereka. Entahlah aku tidak begitu mengetahui cerita yang sebenarnya.
Mereka bilang harusnya Rey yang menjadi tamu pertamaku saat itu. Tapi suamiku telah bermain curang padanya. Dia membayarku lebih besar darinya, dan akhirnya dia menang melawan sahabatnya itu.
Harusnya aku marah, ya memang aku marah pada mereka. Bahkan berkali-kali aku marah pada mereka. Tapi anehnya kenapa mereka tidak pernah menyerah untuk meminta maaf padaku. Dan aku begitu saja memaafkan mereka. Kadang aku juga merasa bodoh kenapa bisa jatuh cinta pada salah satu dari mereka.
Rey, dia sangat berperan penting dalam kisah cinta kami. Dia yang ikut menyelamatkan kisah cinta kami yang dulu hampir tidak dapat bersatu. Aku juga heran, sekaligus iri beruntung sekali suamiku mempunyai sahabat sepertinya.
"Sayang, kamu sangat cantik sekali hari ini. Anak kita kelak pasti juga akan cantik sepertimu. Aku sangat beruntung bisa memilikimu," ucap suamiku yang membuatku melayang saat itu. Dia memeluk kami erat sangat erat. Seperti tidak ingin melepaskan kami.
Aneh sekali biasanya sifatnya tidak berlebihan seperti ini, dia memelukku sangat lama, "Sakit, sudah yang!" Aku mendorong pelan dadanya.
"Ayo kita harus segera ke pertunangan Rey, dia kan sahabatmu!" Aku menggandengnya keluar kamar. Tapi sesampainya di depan pintu dia menghentikan langkahnya. Matanya berkeliling melihat seluruh isi rumah. "Ada apa?" dia hanya tersenyum melihatku.
Tak selang beberapa lama kemudian dia berkata, "Aku tidak tahu, sepertinya aku sangat menyayangi rumah ini. Rumah yang menumbuhkan cinta dalam hati kita." Tangannya memegang kedua pipiku. Kemudian dia berlutut mencium perutku yang semakin membuncit yang berisi buah cinta kami.
Cuuuup
Dia mencium dan memeluk buah cinta kami. "Sayang, Papa sangat bahagia dengan kehadiranmu. Jadi anak baik ya! Nurut sama Mama ya! Tidak boleh nakal!" Aku mengelus rambutnya yang masih saja terus berbicara pada calon anak kami.
"Sayang, ayo! Rey pasti sudah menunggumu." Dia menghentikan ciuman itu dan kepalanya terlihat menunduk. Dia mulai berdiri dan mengerutkan dahinya menatapku tajam.
"Aku tidak rela Rey bertunangan bahkan menikah dengan wanita seperti Selena. Kakiku rasanya berat sekali untuk melangkah kesana. Aku tidak merestuinya. Harusnya dia juga bisa mendapatkan wanita sepertimu." Dia membuang mukanya.
Aku pegang pipinya, "Kamu tidak boleh seperti itu sayang! Aku juga wanita yang banyak kekurangannya. Jika mereka saling mencintai dan saling menerima kekurangan masing-masing kenapa harus tidak? Sudahlah ayo kita segera kesana!" Aku menggandeng tangannya keluar rumah.
Aku tidak tahu pasti kenapa suamiku sangat membenci calon istri dari sahabatnya itu. Ya memang wanita itu sepertinya masih tidak menyukaiku karena kesalahpaham dulu, saat Rey lebih mementingkanku dari pada dia. Itu pun karena disuruh oleh suamiku. Aku juga sangat merasa bersalah disitu dan suamiku pun juga ku akui sangat berlebihan.
Sesampainya di rumah di acara pertunangan mereka, suamiku ini masih saja seperti enggan untuk melangkahkan kakinya ke dalam. Matanya terlihat menyimpan sesuatu. Wajahnya pun menjadi sayu. Tubuhnya seperti tak berdaya untuk berjalan.
"Sayang ayo!" Aku menarik tangannya paksa, karena terdengar jelas dari dalam sana acara itu akan segera dimulai. Aku berjalan menggandeng suamiku, langkahku lebih depan dan dia berada masih berjalan pelan dibelakangku.
Rey berjalan menyambut kami, "Vin kamu lama sekali, aku hanya menunggumu untuk memulai acara pertunangan ini."
Suamiku hanya terdiam menatapnya, "Aku tidak merestuimu Rey, harusnya kamu mencari wanita seperti Kinan. Bukan mak lampir seperti itu." Ucapannya sontak membuatku kaget. Kenapa dia selalu berbicara seperti itu?
Rey merangkul bahunya, "Jika di dunia ini ada dua Kinan mungkin aku akan menikahinya." Rey tertawa dengan membuang mukanya. Aku tidak mengerti dengan bahasa tubuh mereka.
Kami berjalan bertiga, dan Rey dia sudah ditunggu semua orang untuk menyematkan cincin di jari manis calon tunangannya Selena. Terlihat di wajah suamiku, dia seperti masih tidak terima dengan kenyataan ini. Tatapan tajam penuh amarah di tunjukan pada Selena. Aku mencoba mengalihkan pandangan buruknya dan mengelus-elus bahunya. Tapi tetap tidak mendapatkan hasil.
Cincin akan disematkan Rey pada jari Selena. Namun tiba-tiba saja ada tiga orang tidak dikenal mengenakan baju hitam dan menutupi wajahnya datang yang membuat semua orang ketakutan.
Dooorrr
Suara tembakan pistol di udara itu seolah-olah memberi tanda untuk tidak melanjutkan pertunangan ini. Siapa mereka? Apa maksud dan tujuan mereka? Pertanyaan itu menjadi buah bibir semua orang yang berada disitu.
Tidak berapa lama, salah satu dari penjahat itu mengarahkan pistolnya ke badan Rey. Aku dan suamiku melihatnya jelas. Dengan cepat suamiku berlari ke arah sahabatnya itu dan meninggalkanku sendiri.
"Rey awaaaasss,"
Dooorrr
Deg
Jantungku rasanya berhenti seketika. Aku melihat punggungnya terluka terkena tembakan itu dan dipeluk oleh sahabatnya yang akan dia tolong. Ini seperti mimpi buruk bahkan sangat buruk dalam hidupku.
Ku berlari dengan memegang perut yang berisi buah cinta kami. Air mataku sudah penuh membanjiri pipiku. Napasku, rasanya seperti sangat berat. Otakku, oh rasanya otakku tidak kuat menerima kenyataan ini. Tubuhku pun rasanya sudah tidak ada daya.
"Keviiiiinnn," teriakan Rey yang menggema di seluruh ruangan membuatku sadar ini bukan mimpi buruk, ini awal dari kenyataan buruk dalam hidupku.
***Dukung terus Author,
Dengan like, coment, dan votenya***! ^_^
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
Acheuom Rahmawatie
menarik
2021-12-13
0
❀𝖒𝖆𝘺, 𝘻𝖆𝖎𝖈𝖍𝖎𝖐🐇❀🌽
aku baca balik buat mengenang kisah ini😭😭😭😭😭😭
2021-10-28
0
mila
thor...maaf ini sekuel novel thor yg mana ya,yg my rich husband bukan,soalnya nama2 pemeran nya sama....bukan nya my rich husband ga ada sekueo nya ya thor...atw aku nya yg kurang up date🙏
2021-10-12
0