Tanpamu 2

Terlihat lagi ada bingkai berisi foto di dalam salah satu laci lemari itu. Aku tidak tau harus tertawa atau menangis melihatnya. Ya ini foto saat kita berjalan-jalan dulu setelah sekian lama tidak bertemu. Dia masih saja menyimpannya.

Tok tok tok

Suara ketukan pintu itu membuyarkan semua kenangan yang ingin ku ulang kembali.

"Masuk," jawabku pelan.

"Kinan," dia berlari memelukku. "Maafkan aku baru tau kabar Kevin sudah tidak ada," ucap Wina yang masih memelukku dan menangis tersedu-sedu.

"Perasaanmu pasti hancur saat ini, katakan apa? Apa yang bisa aku lakukan buatmu? Apa kita jalan-jalan, atau kita nonton atau kita ke pantai?" Kinan jangan menangis terus!"

"Apa? Apa yang kamu pegang?" Dia mengambil bingkai berisi foto kami. "Foto, ini foto kalian dulu kan?" tanyanya. Aku hanya terdiam dan sesekali menghapus air mata yang mengalir di pipiku.

Dia menangis bertambah keras, "Kevin kenapa harus secepat ini kamu pergi. Aku benar-benar kehilanganmu." Dia heboh sendiri dengan perasaannya saat itu. Aku hanya memandanginya.

Dia sahabatku, dia juga tau betul bagaimana dulu kisah cintaku. Bahkan dia lebih tau kalau aku sebenarnya mencintai Kevin yang tidak aku sadari dari dulu.

Kami berbincang-bincang lama, karena sudah satu minggu ini kita tidak bertemu. Dia minta izin pulang ke rumah orang tuanya. Ya dia orang yang aku percaya mengurus toko kueku selama ini. Seharian ini dia menemaniku, kali ini dia bisa membuat aku sedikit tersenyum dan melupakan kesedihan ini.

"Kinan, aku pamit pulang dulu ya. Aku janji akan sering kesini. Sudah sekarang kamu harus fokus dengan kesehatanmu dan calon anakmu. Urusan toko kue biar aku semua yang mengurus." Aku menganguk dan tersenyum padanya. Lelah sekali telingaku mendengar ocehannya kali ini.

...****************...

Satu bulan telah berlalu. Sedikit banyak aku sudah mulai bisa menerima kenyataan pahit ini. Di usia kehamilanku yang semakin membesar ini membuatku sangat tidak nyaman untuk bergerak.

Aku sulit untuk tidur nyenyak setiap malam. Badanku terasa sakit semua. Untuk miring tidak nyaman, untuk terlentang apalagi sangat tidak dianjurkan. Andai masih ada suamiku disini. Mungkin akan tidak akan ku biarkan dia tidur nyenyak.

Melihat ibu-ibu hamil diluar sana kadang aku merasa iri. Betapa bahagianya ada suami siaga yang disamping mereka. "Sepertinya kamu memang lari dari tanggung jawab ini Vin."

Rey, yang dilakukan Rey setiap hari masih selalu menemuiku. Aku tidak tau kenapa semakin kesini dia semakin berbeda. Tidak seperti sosok Rey yang aku kenal dulu.

Siang ini dia datang ke rumah. Kami berdua hanya duduk terdiam dengan jarak kursi yang sedikit jauh. Ku lihat dia, kadang melihatku tapi tak lama kemudian dia membuang mukanya. Tidak ada pembicaraan yang menarik dari Kami.

Pertanyaan yang sama terlontar dari mulutnya. "Apa hari ini kamu baik-baik saja?" Hanya itu lalu dia duduk termenung dan terdiam. Aku tidak tau apa yang ada dalam hatinya. Aku juga tidak bisa membayangkan jika kita menjadi suami istri. Apakah akan seperti ini? Kenapa Kevin sangat konyol sekali seperti memaksa kita menikah?

"Rey," sapaku untuk mengusir kejenuhan ini. Dia melihatku kemudian menundukan pandangannya. Ada apa dengannya? Kenapa dia selalu seperti itu semenjak Kevin pergi?

"Aku tau kamu tidak bahagia dengan semua ini," ucapanku yang seketika membuat dia mengangkat kepalanya.

"Ti-tidak a-ku," jawabnya sangat gugup. Ya aku tau dia tidak mungkin mengakuinya di depanku.

"Apa polisi sudah menemukan pelakunya?" tanyaku untuk mengalihkan kegugupannya. Dia hanya melamun menggelengkan kepalanya.

"Apa selama ini kamu punya musuh?" Dia menatapku dan lagi-lagi membuang mukanya.

"Tidak," jawabnya singkat. Ini benar-benar aneh. Mana mungkin orang tiba-tiba ingin menghabisi nyawa orang lain tanpa ada sebab. Aku merenung dan sesekali ku lihat Rey seketika mengalihkan pandangannya.

"Oh iya bagaimana perusahaan Kevin? Aku tidak bisa mengurusnya, itu bukan keahlianku," tanyaku, yang semakin jenuh dengan sifat Rey.

"Aku sudah menelepon Papanya Kevin, dia sudah mengambil alih semuanya."

"Aku tidak mengerti sebenarnya apa masalah Kevin dengan Papanya, kenapa saat anaknya sudah tiada bahkan sedikit pun dia tidak datang menemui untuk terakhir kalinya."

"Aku juga tidak tau betul apa masalah mereka. Ya sudah, aku pamit dulu. Jika ada apa-apa kabari saja aku!" ucapnya dengan wajah datar. Aku langsung saja meninggalkannya pergi. Benar-benar membuatku bosan lama-lama dengannya.

...****************...

Malam ini benar-benar aku tidak bisa tidur. Waktu menunjukan pukul 02.00 WIB. Perutku terasa sedikit sakit. Ku lihat ada sedikit bercak darah. Apa mungkin aku akan melahirkan? Aku sangat gugup, ini pengalaman pertamaku. Bahkan tanpa ditemani suamiku.

"Huuuuff," Ku hembuskan napas pelan mengusir ketegangan ini. Dengan cepat ku beritahu Tante Ina. Ku ambil semua barang-barang persiapanku untuk melahirkan yang sebelumnya sudah ku tata rapi.

Rasa sakit ini belum terlalu sering. Tante menyuruhku untuk menelepon Rey. Tapi aku sangat canggung. Aku tidak mau merepotkannya di malam ini. Akhirnya aku dan Tante Ina berangkat ke rumah sakit sendiri diantar sopir.

Sesampainya di rumah sakit, dokter memeriksaku. Dia bilang mungkin sekitar 8 jam lagi aku akan melahirkan.

"Huuuuff," napas ku hela. Ku ambil hpku, untuk mengusir ketegangan ini. Tak tau kenapa rasanya ingin ku mengirim pesan pada Kevin. Aku ingin marah padanya.

Sekarang Anakmu akan lahir. Dimana *kamu? Cepat kemari? Mengapa kamu tega membiarkanku berjuang sendiri. Jahat kamu Vin. Tidak tanggung jawab*.

Sepertinya aku sudah gila. Hpnya saja di rumah. Orangnya juga sudah tiada. Namun tak selang beberapa lama kemudian. Ada pesan masuk.

Rey : "Kenapa belum tidur? Kamu tidak apa-apa kan?"

Seketika mataku melebar. Bagaimana Rey sedetail itu tau keadaanku? Apa dia melihat statusku online. Dia langsung meneleponku

Rey : "Apa kamu baik-baik saja?"

Aku : "A-ku di rumah sakit."

Rey : "Apa kamu akan melahirkan?"

Aku : "Heem."

Rey : "Aku akan segera kesana, tenanglah!"

Aku : "Ti-dak per,"

Tut tut tut

Ku jauhkan ponselku dari telingaku. Dia langsung menutup pembicaraan di telepon.

Tak selang beberapa lama.

Tok tok tok

Rey langsung masuk begitu saja. Wajahnya terlihat cemas. Tante Ina seketika bangun dari tidurnya yang berada disampingku. "Rey," sapa Tante Ina.

"Bu Ina kenapa tidak memberitahuku Kinan akan melahirkan?" tanyanya.

"Kinan yang melarangnya," jawab Tante Ina sambil menoleh ke arahku.

"Kinan, kan aku sudah bilang kamu dan calon anakmu sekarang tanggung jawabku." Dia lagi-lagi mengucap kalimat itu.

"Apa yang kamu rasakan sekarang?" tanyanya dengan mengerutkan dahinya. Terlihat jelas di matanya ada kekhawatiran.

"Aku tidak apa-apa?"

"Kalau sakit bilang padaku!"

**Dukung terus Author,

Dengan like, coment dan votenya**! ^_^

Terpopuler

Comments

❀𝖒𝖆𝘺, 𝘻𝖆𝖎𝖈𝖍𝖎𝖐🐇❀🌽

❀𝖒𝖆𝘺, 𝘻𝖆𝖎𝖈𝖍𝖎𝖐🐇❀🌽

abg rey perhatian mu uwwu bgt.
mengalihkan dunia ku😘😘😘

2021-10-29

0

❀𝖒𝖆𝘺, 𝘻𝖆𝖎𝖈𝖍𝖎𝖐🐇❀🌽

❀𝖒𝖆𝘺, 𝘻𝖆𝖎𝖈𝖍𝖎𝖐🐇❀🌽

abg rey perhatian mu mengalihkan dunia ku

2021-10-29

0

🏕V⃝🌟🍾ᚻᎥ∂ ᶢᵉˢʳᵉᵏ 💃V@X💃

🏕V⃝🌟🍾ᚻᎥ∂ ᶢᵉˢʳᵉᵏ 💃V@X💃

ada apa dngn rey knp dia jd berubah diem saja

2021-07-27

0

lihat semua
Episodes
1 Pertunangan
2 Kepergianmu untuk selamanya
3 Tanpamu
4 Tanpamu 2
5 Terimakasih Rey
6 Menikah
7 Memalukan
8 Pergi dari rumah
9 Bukan sahabat yang baik [POV Rey]
10 Berusaha melupakanmu [POV Rey]
11 Obat nyamuk [POV Rey]
12 Terjerat cinta mak lampir [POV Rey]
13 Dia milikmu seutuhnya [POV Rey]
14 Bukan seperti ini [POV Rey]
15 Tak menyentuhmu [POV Rey]
16 Takut Kehilanganmu
17 Persiapan
18 Dia laki-laki normal
19 Objek fantasiku
20 Tertidur
21 Ciuman pertama
22 Terungkap
23 Maafkan Aku
24 Tutup matamu
25 Pulang ke rumah
26 Jangan goda suamiku!
27 Dia mengandung anakmu
28 Jangan hukum suamiku!
29 Serumah dengannya
30 Berhenti mencintaiku!
31 Kamu dimana?
32 Dompet kosong
33 Membunuhmu
34 Aku hamil Rey
35 Sang mantan ( Rivan )
36 Susah senang bersama
37 Sepiring berdua
38 Tutup matamu 2
39 Overcook
40 Ghibah tetangga
41 Berbohong
42 Melihat si kecil
43 Rumput tetangga lebih hijau, burungnya pun lebih berkicau
44 Buka pintunya!
45 Terbaik
46 Oh Sisca
47 Mood booster
48 Babang tamvan
49 Mawar putih
50 Lutpi Anjayani
51 Save
52 Lilin kecil dalam kegelapan
53 Sebut saja mawar
54 Aku sakit
55 Tawaran
56 Satu selamanya
57 Hancur
58 Pecah
59 Malaikat kecilku
60 Salah lagi
61 Aero R Winata
62 Pulang
63 Merindukanmu
64 Sabar atau kurang kerjaan
65 Ada paku di kepalamu
66 Ajari aku!
67 Apa fungsinya?
68 Temaram
69 Oh Papa
70 Siang kita
71 Mama dorong sapi
72 Hangover
73 Hangover 2
74 Bye-bye Aku
75 Aku bosan warna pink Papa
76 Papaku Spidermanku
77 Tak bertahan lama
78 Papa jangan tinggalkan aku!
79 Tantrum
80 Adek itu datangnya dari mana?
81 Papa kapan menanam benihnya?
82 Oh Arion
83 Ingat pesan papa!
84 Merinding
85 Cintaku akan selalu indah
86 Kamu bukan papaku
87 Siapa Om Kevin?
88 Bye Bye
89 Come back
90 Satu
91 Dua
92 Tiga
93 Empat
94 Lima
95 Enam
96 Tujuh
97 Delapan
98 Sembilan
99 Promo
100 Ini bukan extra part
101 Promo Novel My Crazy Husband
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Pertunangan
2
Kepergianmu untuk selamanya
3
Tanpamu
4
Tanpamu 2
5
Terimakasih Rey
6
Menikah
7
Memalukan
8
Pergi dari rumah
9
Bukan sahabat yang baik [POV Rey]
10
Berusaha melupakanmu [POV Rey]
11
Obat nyamuk [POV Rey]
12
Terjerat cinta mak lampir [POV Rey]
13
Dia milikmu seutuhnya [POV Rey]
14
Bukan seperti ini [POV Rey]
15
Tak menyentuhmu [POV Rey]
16
Takut Kehilanganmu
17
Persiapan
18
Dia laki-laki normal
19
Objek fantasiku
20
Tertidur
21
Ciuman pertama
22
Terungkap
23
Maafkan Aku
24
Tutup matamu
25
Pulang ke rumah
26
Jangan goda suamiku!
27
Dia mengandung anakmu
28
Jangan hukum suamiku!
29
Serumah dengannya
30
Berhenti mencintaiku!
31
Kamu dimana?
32
Dompet kosong
33
Membunuhmu
34
Aku hamil Rey
35
Sang mantan ( Rivan )
36
Susah senang bersama
37
Sepiring berdua
38
Tutup matamu 2
39
Overcook
40
Ghibah tetangga
41
Berbohong
42
Melihat si kecil
43
Rumput tetangga lebih hijau, burungnya pun lebih berkicau
44
Buka pintunya!
45
Terbaik
46
Oh Sisca
47
Mood booster
48
Babang tamvan
49
Mawar putih
50
Lutpi Anjayani
51
Save
52
Lilin kecil dalam kegelapan
53
Sebut saja mawar
54
Aku sakit
55
Tawaran
56
Satu selamanya
57
Hancur
58
Pecah
59
Malaikat kecilku
60
Salah lagi
61
Aero R Winata
62
Pulang
63
Merindukanmu
64
Sabar atau kurang kerjaan
65
Ada paku di kepalamu
66
Ajari aku!
67
Apa fungsinya?
68
Temaram
69
Oh Papa
70
Siang kita
71
Mama dorong sapi
72
Hangover
73
Hangover 2
74
Bye-bye Aku
75
Aku bosan warna pink Papa
76
Papaku Spidermanku
77
Tak bertahan lama
78
Papa jangan tinggalkan aku!
79
Tantrum
80
Adek itu datangnya dari mana?
81
Papa kapan menanam benihnya?
82
Oh Arion
83
Ingat pesan papa!
84
Merinding
85
Cintaku akan selalu indah
86
Kamu bukan papaku
87
Siapa Om Kevin?
88
Bye Bye
89
Come back
90
Satu
91
Dua
92
Tiga
93
Empat
94
Lima
95
Enam
96
Tujuh
97
Delapan
98
Sembilan
99
Promo
100
Ini bukan extra part
101
Promo Novel My Crazy Husband

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!