Episode 12

Malam yang menyakitkan

“Kamu mau dianggab sebagai istri hah.... oke... aku ikuti maumu...!!!” Seno tiba-tiba menarik baju yang dipakai Karina dengan kasar dan berusaha melepaskannya. Karina dengan sekuat tenaga mencoba mempertahankan.

“Ini kan yang kamu inginkan, dianggab sebagai istri...” Seno terus mengoceh sambil tangannya terus melepas seluruh baju yang dipakai Karina, kemudian menarik Karina ke tempat tidur. Karina terus memberontak, tetapi tenaga Seno sangat kuat. Setelah baju Karina semua terlepas, Seno memegang kuat kedua tangan Karina yang dinaikkan di atas kepala, sementara tangan satunya melucuti pakaiannya sendiri. Karina terus berontak, semakin Karina bergerak, cengkeraman Seno di tangannya makin kuat. Entah setan apa yang menguasai Seno, sehingga dia bisa berbuat begitukasar.

“Kamu mau diakui sebagai istri kan.... aku turuti...!!!” Kembali Seno berucap dengan nafas yang menderu. Lama-lama tenaga Karina melemah, dan dia menyerah apapun yang akan dilakukan suaminya. Akhirnya semua terjadi begitu saja, Seno telah melampiaskan emosinya pada Karina.

Kesucian yang selama ini Karina jaga dan akan dipersembahkan pada suaminya, sekarang sudah terrenggut. Meskipun oleh suaminya sendiri, tetapi dengan cara yang sangat menyakitkan. Karina hanya bisa terisak pilu setelah semuanya selesai sambil tidur memunggungi suaminya, sedangkan Seno yang masih sempat mendengar isakan Karina, kemudian tertidur pulas tertelungkup di sampingnya. Mas kalau kamu meminta hakmu dengan baik-baik, aku akan rela menyerahkan, bukan dengan cara seperti ini. Karina makin terisak, apalagi terbayang wajah kedua orang tuanya.

Akhirnya Karina bangkit dan menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya sambil berurai air mata. Badannya terasa sakit semua, dan setelah berdiri di depan kaca kamar mandi, terlihat tanda merah-merah di leher dan dadanya, air matanya terus mengalir dan dadanya terasa sesak. Setelah menyelesaikan mandinya dan berganti

pakaian, Karina keluar kamar . Sampai di tangga paling bawah, berpapasan dengan bi Asih yang rupanya dari tadi mondar mandir mengkhawatirkan majikannya. Saat mata keduanya bertemu, Karina tidak bisa menahan air matanya. Bi Asih menghampiri dan memeluk Karina. Tangis Karina pecah kembali. Rupanya bi Asih paham apa yang terjadi dengan majikannya, apalagi melihat leher Karina yang penuh dengan tanda merah, karena tadi sempat mendengar teriakan Seno dari pintu yang tidak tertutup rapat.

“Bi... tolong jangan cerita pada siapa-siapa ya...” Kata Karina sambil terhisak.

“Tapi non... den Seno sudah kelewatan....” Bi Asih ikut menangis.

“Tolong bi.... jangan.... Bi Asih janji ya, jangan cerita apa-apa sama mama....” Suara Karina terdengar memohon.

“Baiklah non.... Sekarang non Karin mau kemana?”

“Karin ingin sendiri dulu bi, biar tidur di kamar tamu saja.”

“Non Karin makan dulu ya... atau minum susu..?”

“Nggak usah bi, bibi makan saja, mas Seno masih tidur...” Kemudian Karina berjalan memasuki kamar. Bi Asih yang memandangi dari belakang hanya bisa mengelus dada sambil mengusap air matanya.

Lewat tengah malam, Seno terbangun. Matanya terbuka dan mencoba mengingat-ingat apa yang terjadi. Setelah kesadarannya penuh, Seno meloncat berdiri dan menoleh kiri kanan tidak menemukan siapapun. Terlihat ranjangnya yang sangat berantakan ada noda darah di sprei.

Seno terduduk dengan lemas setelah menyadari apa yang sudah dia lakukan pada Karina. Seno mengusap wajahnya dengan kasar kemudian mengacak-acak rambutnya. Ada penyesalah di hatinya dengan perlakuannya pada Karina. Hampir di sisa malam Seno tidak dapat memejamkan matanya , akhirnya bangun kesiangan.

Pagi-pagi Karina sudah bangun dan tetap menyiapkan sarapan untuk Seno, tetapi setelah makanan siap, kembali Karina masuk ke kamar. Dia belum sanggup untuk ketemu dengan suaminya. Sementara itu, Seno setelah mandi dan berganti pakaian, keluar kamar menuju ruang makan.

“Bi... Karin kemana..?” Tanya Seno karena tidak menemukan Karina di dapur.

“Tadi setelah menyiapkan sarapan, masuk ke kamar lagi den, di kamar tamu. Lebih baik den Seno jangan ganggu non Karin dulu.” Kata bi Asih sambil menunduk.

“Saya salah bi.....” Kata Seno dengan pelan. Dia memang sangat dekat dengan bi Asih, sehingga tidak ada yang perlu ditutupi.

“Biarkan non Karin sendiri dulu. Sekarang den Seno sarapan saja.”

Setelah menyelesaikan sarapannya, Seno berangkat ke kantor.

Saat Karina tiduran di kamar, ponselnya berbunyi, rupanya dari Rossa.

“Hei.... kamu kenapa suaramu begitu..?” Rossa penasaran.

“Aku....... “ Karina terisak.

“Karin... kamu ada di mana..?”

“Aku di rumah....” Jawab Karina pelan.

“Oke sharelok, aku datang...!”

Rossa sampai di rumah Karina langsung diantar ke kamarnya, karena bi Asih sudah dikasih tahu kalau ada temannya yang mau datang.

Begitu muncul di dekat pintu, Karina langsung memeluk Rossa dan menangis tersedu-sedu. Rossa menutup pintu dan membawa Karina duduk di sofa yang ada di kamar itu. Rossa membiarkan Karina melepas tangisnya. Setelah beberapa saat Karina mulai tenang, pelan-pelan Rossa bertanya.

“Karin.... ada masalah apalagi?”

“Ross...mas  Seno...... mas Seno.....  “ Suara Karina tercekat.

“Tenang Karin..... kenapa dengan suamimu?” Setelah membiarkan Karina sejenak, kembali Rossa bertanya kepada Karina. Dengan tersendat, Karina menceritakan semuanya. Dia memang dari dulu selalu terbuka dengan Rossa, begitu juga sebaliknya. Lagi-lagi Rossa terkejut dengan kejadian yang dialami sahabatnya. Kembali Rossa memeluk Karina setelah Karina selesai bercerita. Rossa tidak tahu harus bicara apa. Mereka sama-sama diam, hanya isak pilu Karina yang terdengar.

“Kamu masih mau bertahan Karin...?” Tanya Rossa.

“Ross... aku masih memegang pesan ayah, lagi pula masih ada ibu. Aku tidak mau menyakiti ibu dengan pernikahanku ini...”

“Apa karena kamu juga sudah mulai mencintai suamimu...?” Tanya Rossa mengejutkan Karina. Karina menunduk

makin dalam, dia tidak menjawab. Apakah aku sudah mulai mencintai mas Seno? Apakah rasa cinta sudah mulai tumbuh? Tapi....... Pikiran Karina berkecamuk.

Rossa hanya bisa menarik nafas panjang dengan kediaman Karina. Dipaksapun percuma, karena Rossa tahu, Karina adalah orang yang teguh dengan pendirian.

Satu minggu sudah berlalu sejak kejadian malam yang menyakitkan bagi Karina. Seno pun sudah meminta maaf, tetapi sikapnya tidak ada perubahan. Namun setiap bertemu dengan Karina, ada perasaan aneh di hatinya. Entah apa, Seno tidak tahu.

Akhir-akhir ini, setiap pulang kantor terlihat wajah Seno kusut. Karina tidak berani lagi menegurnya meskipun tugasnya tidak pernah dilewatkan. Karina hanya akan bicara kalau Seno bertanya ataupun saat memberitahu untuk makan.

Siang itu bu Handoko menelepon Karina, memberitahu kalau tiga hari lagi akan pulang kampung. Karina berjanji besok akan ke rumah sebelum ibunya berangkat.

Saat sampai di rumah ibunya, terlihat barang-barang sudah mulai berkurang. Ibunya sedang sibuk beres-beres.

“Bu.... harus ya... ibu pergi...?” Tanya Karina dengan wajah sedih.

“Karin.... ibu kan cuma pulang kampung, nggak kemana-mana. Kamu bisa datang kapan saja kalau kangen ibu sama nenek.”

“Tapi.....”

“Sudahhhh... jangan buat langkah ibu berat. O ya... mana barang-barang yang mau kamu bawa, biar yang lain nanti dikasih tetangga.”

Karina tidak banyak mengambil barang, termasuk beberapa foto keluarga yang akan dia bawa.

“Bu.... lusa mau naik apa? Biar Karin antar ya...”

“Naik travel langganan biar nggak capek. Kamu nggak usah ngantar, kan berangkat juga sore, nanti suamimu pulang kamu belum sampai rumah, karena jalanan macet.”

“Jadi... Karin nggak boleh nganter, biar cuma sampai travel bu...?”

Bu Handoko diam sejenak dari aktifitas beres-beresnya, kemudian melangkah pelan dan duduk di sebelah Karina dan menggenggam tangan Karina. Mata teduhnya memandang anak kesayangannya dengan penuh kasih, kemudian tersenyum. Karina merasa, senyum ibunya sekarang yang termanis menghiasi wajahnya. Memang biasanya senyum ibu manis, tapi sekarang.... justru yang paling manis. Matanya begitu teduh menatapnya.

******

Hai..... hai.... hai... Makasih buat yang tetap setia mampir di kisah Karina, juga dukungannya.

Yuk terus ikuti perjalanan nasib Karina yang penuh liku-liku, dan jangan lupa mampir juga jempol manisnya untuk vote, like & komen ya... biar terus semangat up nya.

I love U all... Muuaachhh....😘😘😘

Terpopuler

Comments

Amarantha Chitoz

Amarantha Chitoz

Masih sabar lanjut baca thor...

2024-08-12

0

Suharni Merianti

Suharni Merianti

seandai ya mama ku masih ada pasti aku akan cerita semua ya.iya ilahhh Thor jdi kangen mama ku

2021-10-15

0

3 semprul

3 semprul

ceritanya keren 👍👍👍

2021-09-05

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Pikiran Karina
82 Ungkapan perasaan Seno
83 Permintaan Karina
84 Cemburu lagi
85 85
86 86 Kedatangan Novia
87 87 Keheranan Robby
88 Ulang tahun Samuel
89 Di restaurant
90 Menunggu penjelasan
91 Take a walk
92 Sakit
93 Hamil
94 Ngidam
95 Who is she
96 Untuk sementara
97 Suasana yang kaku
98 98 Samuel sakit
99 99. Perasaan Karina
100 100. Bakat Samuel
101 101. Rasa marah
102 102. Sebuah Keputusan
103 103. Hari-hari menjelang persalinan
104 104. Kelahiran
105 105. Bisikan Seno
106 106. Kesedihan Samuel
107 107. Sebuah kemajuan
108 108. Airmata Samuel
109 109. Bahagia
110 110. Kebahagiaan Seno dan Karina
111 111. Keinginan Karina
112 112. Pusing lagi
113 113. Bercanda bersama
114 114. Kerjasama
115 115. Trust me
116 116. Rencana liburan
117 117. Liburan
118 118. Sebuah rasa di
119 Persiapan
120 120. Ngumpul bareng
121 121. Resepsi
122 122. Sebuah penawaran
123 123. Kerjasama
124 124. Cemburu lagi
125 125. Christian
126 126. Kembali terpesona
127 127. Kangen kamu
128 128. Menuntaskan kerinduan
129 129. Kegusaran Seno
130 130. Makan siang
131 131. Terasa nyeri
132 Penyesalan Seno
133 133. Pertemuan di mall
134 134. Mengikuti
135 135. Undangan pernikahan
136 136. Kejutan
137 137. Di rumah sakit
138 138. Di rumah sakit (2)
139 139. Menengok
140 140. Samuel pulang
141 141. Sebuah kasih sayang
142 142. Permohonan
143 143. Keinginn seorang ibu
144 144. Di pertambangan
145 145. Menyusul
146 146. Keberangkatan
147 147. Di rumah sakit
148 148. Air mata Samuel
149 149. Bahagia
150 150. Dengan hati
151 151. Mulai tidak stabil
152 152. Mulai ke kantor
153 153. Bertemu kembali
154 154. Minta ijin
155 155. Janji bertemu
156 156. Makan bersama
157 157. Keakraban keluarga
158 158. Dapat ijin
159 159. Memberi support
160 160. Rencana
161 161. Panik
162 162. Ara sakit
163 163. Pertemuan pertama
164 164. Ledekan
165 165. Akan berobat
166 166. Di supermarket
167 167. Janji Seno
168 168. Kegembiraan Samuel dan Ara
169 169. Sakit
170 170. Ngungsi
171 171. Ara yang jahil
172 172. Rasa bersalah
173 173. Ulah Ara
174 174. Forever
175 175. Kebahagiaan Karina
176 176. Kumpul keluarga
177 177. Perpisahan
178 178. Ara protes
179 179. Berulah lagi
180 180. Putus asa
181 181. Ungkapan
182 182. Jawaban konyol
183 183. Di sekolah Ara
184 184. Minta dedek besar
185 185. Sebuah kebersamaan
186 186. Malam minggu ceria
187 187. Berita bahagia
188 188. Kabar sedih
189 189. Kepergian Tommy
190 190. Duka
191 191. Menjelang persalinan
192 192. Welcome baby
193 193. Kecemburuan Ara
194 194. Tertunda
195 195. Kerinduan Ara
196 196. Bahagia
197 197. EXTRA PART 1
198 198. Extra Part 2
199 199. EXTRA PART
200 200. EXTRA PART
201 201. Season 2
202 Pagi yang ceria
203 203. Galau
204 204. Malam panjang
205 205. Penasaran
206 206. Terpesona
207 207. Bayangan Dira
208 2.08. Langkah pertama
209 2.09 Janji
210 2.10. Tidak percaya
211 2.11. Berdua lagi
212 2.12 Siapa kita
213 2,13 Sebuah ungkapan
214 2.14 Cemburu?
215 2.15 Restu ibu
216 2.16 Pertemuan
217 2.17 Kenangan lama
218 2.18 Perkenalan
219 2.19 Nyaman
220 2.20 Menghindar
221 2.21 Percaya
222 2.22 Suara hati
223 2.23 Terkejut
224 2.24 Kisah lama
225 2.25 Kisah lama (2)
226 2.26 Masih di rumahsakit
227 2.27 Kejutan untuk El
228 2.28 Harus melupakan
229 2.29 Cerita Arum
230 2,30 Masih Cerita Arum
231 2.31 Kesedihan bu Arum
232 2.32 Bertemu
233 2.33 Cerita Haryo
234 2.34 Masih cerita Haryo
235 2.35 Gelisah
236 2.36 Luka hati Dira
237 2.37 Keinginan Vira
238 2.38 Kekagetan El
239 2.39 Sakit
240 2.40 Omelan Chika
241 2.41 Kesedihan Vira
242 2.42 Kerisauan Dira
243 2.43 Permohonan Vira
244 2.44 Cerita Vira
245 2.45 Pertemuan
246 2.46 Permintaan seorang kakak
247 2.47 Kejahilan Dira
248 2.48 Keluarga bahagia
249 2.49 Di sebuah villa
250 2.50 Di sebuah villa (2)
251 2.51 Hari bahagia
252 2.52 Pulang
253 2.53 Permintaan eyang
254 2.54 Sebuah rencana
255 2.55 Makan es cream
256 2.56 Pertunangan
257 2.57 Penasaran
258 2.57 Cemburu?
259 2.59 Minta Vitamin
260 2.60 Dokter Sony
261 2.61 Sebuah jawaban
262 2.62 Harapan
263 2.63 Kesal
264 2.64 Penjelasan
265 2.65 Sakit
266 2.66 Setelah sakit
267 2.67. Bertemu bu Satrio
268 2.68 Niat Sony
269 2.69 Persiapan
270 2.70 Persiapan (2)
271 2.71 Resmi
272 2.72 Akhirnya.....
273 2.73 Rasa itu
274 2.74 Candaan
275 2.75 Hukuman
276 2.76 Ulah El
277 2.77 Keputusan Dira
278 2.78 Menunggu hasil
279 2.79 Ulah bumil
280 2.80 Urusan dalam
281 2.81 Ketemu lagi
282 2.82 Kesal lagi
283 2.83 Suami siaga
284 2.84 El junior
285 2.85 Welcome home
286 2.86 Milik bersama
287 2.87 Bahagia
288 CINTANYA ARA
289 CINTANYA ARA
290 INFO TERUPDATE
291 INFO LAGI
292 EXTRA PART
Episodes

Updated 292 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Pikiran Karina
82
Ungkapan perasaan Seno
83
Permintaan Karina
84
Cemburu lagi
85
85
86
86 Kedatangan Novia
87
87 Keheranan Robby
88
Ulang tahun Samuel
89
Di restaurant
90
Menunggu penjelasan
91
Take a walk
92
Sakit
93
Hamil
94
Ngidam
95
Who is she
96
Untuk sementara
97
Suasana yang kaku
98
98 Samuel sakit
99
99. Perasaan Karina
100
100. Bakat Samuel
101
101. Rasa marah
102
102. Sebuah Keputusan
103
103. Hari-hari menjelang persalinan
104
104. Kelahiran
105
105. Bisikan Seno
106
106. Kesedihan Samuel
107
107. Sebuah kemajuan
108
108. Airmata Samuel
109
109. Bahagia
110
110. Kebahagiaan Seno dan Karina
111
111. Keinginan Karina
112
112. Pusing lagi
113
113. Bercanda bersama
114
114. Kerjasama
115
115. Trust me
116
116. Rencana liburan
117
117. Liburan
118
118. Sebuah rasa di
119
Persiapan
120
120. Ngumpul bareng
121
121. Resepsi
122
122. Sebuah penawaran
123
123. Kerjasama
124
124. Cemburu lagi
125
125. Christian
126
126. Kembali terpesona
127
127. Kangen kamu
128
128. Menuntaskan kerinduan
129
129. Kegusaran Seno
130
130. Makan siang
131
131. Terasa nyeri
132
Penyesalan Seno
133
133. Pertemuan di mall
134
134. Mengikuti
135
135. Undangan pernikahan
136
136. Kejutan
137
137. Di rumah sakit
138
138. Di rumah sakit (2)
139
139. Menengok
140
140. Samuel pulang
141
141. Sebuah kasih sayang
142
142. Permohonan
143
143. Keinginn seorang ibu
144
144. Di pertambangan
145
145. Menyusul
146
146. Keberangkatan
147
147. Di rumah sakit
148
148. Air mata Samuel
149
149. Bahagia
150
150. Dengan hati
151
151. Mulai tidak stabil
152
152. Mulai ke kantor
153
153. Bertemu kembali
154
154. Minta ijin
155
155. Janji bertemu
156
156. Makan bersama
157
157. Keakraban keluarga
158
158. Dapat ijin
159
159. Memberi support
160
160. Rencana
161
161. Panik
162
162. Ara sakit
163
163. Pertemuan pertama
164
164. Ledekan
165
165. Akan berobat
166
166. Di supermarket
167
167. Janji Seno
168
168. Kegembiraan Samuel dan Ara
169
169. Sakit
170
170. Ngungsi
171
171. Ara yang jahil
172
172. Rasa bersalah
173
173. Ulah Ara
174
174. Forever
175
175. Kebahagiaan Karina
176
176. Kumpul keluarga
177
177. Perpisahan
178
178. Ara protes
179
179. Berulah lagi
180
180. Putus asa
181
181. Ungkapan
182
182. Jawaban konyol
183
183. Di sekolah Ara
184
184. Minta dedek besar
185
185. Sebuah kebersamaan
186
186. Malam minggu ceria
187
187. Berita bahagia
188
188. Kabar sedih
189
189. Kepergian Tommy
190
190. Duka
191
191. Menjelang persalinan
192
192. Welcome baby
193
193. Kecemburuan Ara
194
194. Tertunda
195
195. Kerinduan Ara
196
196. Bahagia
197
197. EXTRA PART 1
198
198. Extra Part 2
199
199. EXTRA PART
200
200. EXTRA PART
201
201. Season 2
202
Pagi yang ceria
203
203. Galau
204
204. Malam panjang
205
205. Penasaran
206
206. Terpesona
207
207. Bayangan Dira
208
2.08. Langkah pertama
209
2.09 Janji
210
2.10. Tidak percaya
211
2.11. Berdua lagi
212
2.12 Siapa kita
213
2,13 Sebuah ungkapan
214
2.14 Cemburu?
215
2.15 Restu ibu
216
2.16 Pertemuan
217
2.17 Kenangan lama
218
2.18 Perkenalan
219
2.19 Nyaman
220
2.20 Menghindar
221
2.21 Percaya
222
2.22 Suara hati
223
2.23 Terkejut
224
2.24 Kisah lama
225
2.25 Kisah lama (2)
226
2.26 Masih di rumahsakit
227
2.27 Kejutan untuk El
228
2.28 Harus melupakan
229
2.29 Cerita Arum
230
2,30 Masih Cerita Arum
231
2.31 Kesedihan bu Arum
232
2.32 Bertemu
233
2.33 Cerita Haryo
234
2.34 Masih cerita Haryo
235
2.35 Gelisah
236
2.36 Luka hati Dira
237
2.37 Keinginan Vira
238
2.38 Kekagetan El
239
2.39 Sakit
240
2.40 Omelan Chika
241
2.41 Kesedihan Vira
242
2.42 Kerisauan Dira
243
2.43 Permohonan Vira
244
2.44 Cerita Vira
245
2.45 Pertemuan
246
2.46 Permintaan seorang kakak
247
2.47 Kejahilan Dira
248
2.48 Keluarga bahagia
249
2.49 Di sebuah villa
250
2.50 Di sebuah villa (2)
251
2.51 Hari bahagia
252
2.52 Pulang
253
2.53 Permintaan eyang
254
2.54 Sebuah rencana
255
2.55 Makan es cream
256
2.56 Pertunangan
257
2.57 Penasaran
258
2.57 Cemburu?
259
2.59 Minta Vitamin
260
2.60 Dokter Sony
261
2.61 Sebuah jawaban
262
2.62 Harapan
263
2.63 Kesal
264
2.64 Penjelasan
265
2.65 Sakit
266
2.66 Setelah sakit
267
2.67. Bertemu bu Satrio
268
2.68 Niat Sony
269
2.69 Persiapan
270
2.70 Persiapan (2)
271
2.71 Resmi
272
2.72 Akhirnya.....
273
2.73 Rasa itu
274
2.74 Candaan
275
2.75 Hukuman
276
2.76 Ulah El
277
2.77 Keputusan Dira
278
2.78 Menunggu hasil
279
2.79 Ulah bumil
280
2.80 Urusan dalam
281
2.81 Ketemu lagi
282
2.82 Kesal lagi
283
2.83 Suami siaga
284
2.84 El junior
285
2.85 Welcome home
286
2.86 Milik bersama
287
2.87 Bahagia
288
CINTANYA ARA
289
CINTANYA ARA
290
INFO TERUPDATE
291
INFO LAGI
292
EXTRA PART

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!