Bukalah Hatimu Untukku

Bukalah Hatimu Untukku

Episode 1

Perjodohan

“Aku mau bicara, duduklah...” Kata Seno, masih tetap dengan nada datar.

“Ya mas....” Jawab Karina sambil duduk di sofa berhadapan dengan Seno yang duduk di tepi ranjang.

“Kita sudah sama-sama tahu kan, pernikahan ini keinginan orang tua kita, jadi kamu jangan terlalu banyak berharap pada diriku. Asal kamu tahu, dengan pernikahan ini, kebahagiaanku sudah terrenggut. Jangan kuatir, aku tidak akan meminta hak ku sebagai seorang suami. Kamu tidak usah ikut campur urusanku, karena aku juga tidak akan mencampuri urusanmu. Aku minta, kita tetap bersikap wajar di hadapan orang tua terutama eyang. Aku tidak mau mereka berpikir macam-macam dengan pernikahan kita, sampai saatnya nanti tiba. Aku akan tetap memperjuangkan kebahagiaanku.” Panjang lebar Seno bicara tentang pernikahan yang harus mereka jalani. Dada Karina terasa nyeri mendengarnya, tetapi dia berusaha keras agar air matanya tidak menetes. Dia tidak mau terlihat lemah di hadapan Seno, di harus terlihat tegar. Kemudian Karina mengangkat wajahnya dan memandang Seno,

lalu menarik nafas panjang.

“Baik mas, tapi aku punya permintaan. Ijinkan aku untuk mengurus keperluanmu sehari-hari, seperti menyiapkan pakaian, makan minum dan lainnya. Aku juga tidak mau terlihat sebagai istri yang tidak peduli pada suami, paling tidak di depan keluargamu.” Kata Karina pelan namun dengan suara tegas, meskipun hatinya sangat terluka.

“Terserah kamu..... dan satu lagi, kita akan segera pindah ke rumah pribadiku” Jawab Seno pendek dengan senyuman sinis. Karena dalam pikirannya, dia akan membuat Karina tidak betah dan meninggalkasn dirinya tanpa harus diminta.

“Ya mas....”

“Untuk malam ini, silakan kamu tidur di ranjang dan aku tidur di sofa...”

“Jangan mas... biar aku yang tidur di sofa..”

“Jangan membantah..! Aku tidak suka omonganku dibantah..!!!” Kata Seno dengan tegas, kemudian berdiri dan keluar kamar.

Karina menunduk dan tanpa terasa air mata yang dari tadi ditahan, sekarang tumpah begitu Seno munutup pintu. Karina berlari ke kamar mandi dan menangis di sana. Ayah, ibu... perkawinan seperti apa yang akan ku jalani ini? Kenapa begitu menyakitkan sejak awal? Akan sampai kapan? Air mata terus menetes, apalagi saat Karina mengingat kata-kata Seno kalau kebahagiaannya terrenggut dengan pernikahan ini. Aku akan berusaha semampuku untuk mengembalikannya mas...

Itulah percakapan yang terjadi antara Seno dan Karina di malam hari setelah paginya mereka resmi menjadi suami istri.

******

Semua bermula dari pembicaraan orang tua Karina kira-kira dua minggu yang lalu.

 “Kamu akan menikah dengan anak sahabat ayah nak..... “

Itu kalimat pendek yang diucapkan ayah Karina, pak Handoko tadi sore. Meskipun pendek, kalimat itu sangat mengejutkan dan tidak pernah disangka oleh Karina. Dia tidak pernah membayangkan akan menikah dengan orang yang tidak dia cintai, bahkan tidak dia kenal. Tapi untuk menolak, Karina tidak sanggub. Dia sangat menghormati dan mencintai kedua orang tuanya, apalagi dia sebagai anak tunggal dan sekarang kondisi ayahnya yang sudah mulai sering sakit-sakitan.

“Tapi yah..... Karin tidak mengenal laki-laki itu, dan Karin juga tidak tahu apakah dia juga mau menerima perjodohan ini. Apakah dia juga akan mencintai Karin, apakah kami bisa saling mencintai seperti ayah dan ibu....?” Jawab Karina dengan wajah sedih.

“Nak.... percayalah.... Ayah dan ibu tidak salah memilih. Dengan kebersamaan yang akan kalian jalani, cinta itu akan tumbuh dengan sendirinya...” Kata ibunya lembut sambil mengelus kepalanya.

“Tapi bu......”

“Karina.... ayah dan ibu tidak pernah meminta apapun dari kamu nak, ayah mohon untuk kali ini penuhilah permintaan kami. Ayah akan rela kalau Tuhan memanggil dan kamu sudah berada di sisi orang-orang yang tepat...” Kata ayahnya lagi dengan suara pelan.

Karina beranjak dan memeluk ayahnya. Dia kaget dengan perkataan ayahnya.

“Ayah.... kenapa ayah bicara begitu? Ayah tidak akan kemana-mana, ayah sehat, ayah akan selalu ada di dekat Karin dan ibu......” Kata Karina sambil bercucuran air mata. Ayah tersenyum sambil mengelus dan mencium kepala Karina.

“Nak.... umur tidak ada yang tahu, tapi kalau memang waktunya sudah tiba.... ayah akan pergi dengan tenang...”

Tangis Karina makin menjadi, di hatinya seperti ada yang akan hilang. Dadanya sesak mendengar ucapan ayahnya. Apakah dia harus menerima perjodohan ini? Bagaimana dengan cita-citanya. Bagaimana dengan kuliahnya. Bagaimana dengan pekerjaannya. Ah..... kenapa harus seperti ini.

“Sudah ah.... kok seperti apa aja, kamu pakai nangis-nangis begini Karin....” Kata ayahnya sambil mencubit hidung Karina untuk mencairkan suasana sedih. Ayahnya memang suka begitu, memperlakukan Karina seperti anak

kecil dan membuat suasana nyaman. Ya.... keluarga kecil yang saling menyayangi, saling mendukung dalam suasana apapun, dan Karina merasa tidak kekurangan kasih sayang orang tuanya, meskipun mereka hidup sederhana. Ayahnya kemudian menceritakan semua perjalanan persahatannya waktu masih muda.

“Bagaimana Karin... Kamu bersedia kan...?” Tanya ayah lagi.

“Ayah... ibu... kalau memang itu permintaan ayah, Karin akan menerima..” Jawab Karina pelan sambil menundukkan kepalanya.

“Terimakasih nak, kami akan selalu mendoakan kamu agar kamu selalu bahagia. Pernikahanmu kekal selamanya dan hanya maut yang bisa memisahkan.” Kata ayahnya lagi.

 

Malam harinya, Karina tidak bisa tidur memikirkan permintaan orang tuanya. Bagaimana dengan laki-laki yang selama ini secara diam-diam sudah bersemayam di hatinya? Terlintas dalam pikirannya, wajah laki-laki kakak tingkatnya yang bernama Pramudya. Meskipun kata cinta tidak pernah terucap, tetapi Kirana merasa kalau

Pramudya juga mempunyai rasa yang sama pada dirinya. Dengan perilakunya, tatapan matanya, perhatiannya, bahkan sampai hal-hal yang kecilpun, sepertinya sudah mewakili perasaan Pramudya pada Karina. Tapi apakah begitu?

Karina memang belum pernah pacaran, dan baru kali ini dia mempunyai getaran di hatinya yang berbeda tiap berjumpa, karena selama ini dia hanya konsentrasi pada belajar dan belajar saja, itulah sebabnya dari SMP dia sudah menyandang sebagai siswa berprestasi. Bahkan untuk kuliahpun dia mendapat beasiswa. Karina merasa,

ayahnya hanya punya penghasilan yang pas-pasan sebagai pegawai kecil, sedangkan ibunya punya ketrampilan memasak dan sering mendapat pesanan, sehingga dapat ikut menopang kebutuhan keluarga. Itulah mengapa Karina termotivasi untuk rajin belajar dan mengejar beasiswa. Orang tuanya memang tidak pernah mengeluh,

tetapi Karina menjadi anak yang tahu diri. Tidak pernah meminta sesuatu yang menurutnya di luar kemampuan orang tuanya, apalagi satu tahun terakhir orang tuanya harus mengeluarkan biaya pengobatan untuk ayahnya. Itulah mengapa, memasuki semester ketiga, Karina memutuskan kuliah sambil bekerja, dan beruntung dapat bekerja di sebuah perusahaan yang bergerak di bidang desain interior, sesuai dengan jurusan kuliahnya dan cita-citanya. Dan lebih beruntung lagi, Karina diberi kelonggaran waktu untuk kuliah dari tempat bekerjanya. Memang bukan perusaan besar dan gajinya pun juga tidak besar, tetapi cukup untuk menambah-nambah keperluan kuliahnya, dan yang jelas Karina mendapat tambahan pengalaman.

Awal mulanya, kedua orang tuanya menentang Karina bekerja. Mereka menginginkan Karina hanya fokus kuliah, tetapi Karina berkeras, dan dia berjanji tetap memprioritaskan kuliahnya. Dan di kampuslah Karina bertemu dengan Pramudya, seorang pemuda sederhana, yang karena prestasinya diangkat sebagai asisten dosen dan mengajar di kelas Karina, laki-laki yang membuat hatinya berdebar-debar.

Hampir semalaman Karina tidak dapat tidur, memikirkan perjodohan yang akan dia jalani. Karena letih dengan semua pikirannya, akhirnya Karina tertidur, entah jam berapa.

*****

“Hei..... kenapa muka kamu kusut begitu sih, sebentar lagi kelasnya pak Pram lho...?” Tanya Disti, sahabat Karina saat ketemu di kampus.

“Aku lagi pusing...” Jawab Karina pendek.

“Kamu sakit...?”

Karina menggeleng.

“Terus kenapa...?”

“Kapan-kapan aku cerita... Udah yuk masuk, entar telat nggak enak” Karina menarik tangan Disti untuk memasuki kelas.

Sepanjang mata kuliah yang diberikan oleh Pramudya, Karina tidak bisa konsentrasi, bahkan lebih banyak melamun, padahal biasanya dia selalu semangat apabila mengikuti mata kuliah yang diajarkan Pramudya. Bahkan berkali-kali Disti menyenggol kakinya saat Pramudya melayangkan pandangannya pada Karina karena melihat Karina sedang melamun.

“Ssstttt..... lihat itu pak Pram sering ngliatin kamu...!!!’ Kembali Disti menyenggol kaki Karina di bawah meja. Ya... Pramudya juga merasa aneh melihat Karina, karena tidak seperti biasanya, yang selalu ceria, tersenyum manis dengan tatapan mata teduhnya. Kali ini wajahnya terlihat sedih, seperti ada masalah yang membebani. Wajah gadis yang diam-diam selalumenguasai hatinya itu terlihat murung dan sering melamun.

Sebagai seorang sahabat, Disti bukannya tidak tahu kalau asisten dosen yang sedang berdiri di depan itu mempunyai perhatian yang besar pada Karina, dan menurut perasaan Disti, Karina juga menyimpan perasaan yang spesial pada Pramudya. Tetapi entah kenapa, keduanya masih sama-sama diam, tidak saling mengungkapkan.

Ataukah perkiraan Disti salah tentang keduanya?

“Baik... apakah masih ada pertanyaan...?” Terdengar suara Pramudya menjelang akhir jam mengajarnya. Tidak ada tanggapan dari mahasiswa.

“Oke, sepertinya sudah jelas semua. Kalau memang tidak ada diskusi lagi, saya akhiri sampai di sini. Tolong pelajari lagi bab yang kita bahas tadi, minggu depan saya akan memberikan kuis. Selamat siang.” Pramudya menyelesaikan tugasnya lalu mengemasi buku-buku yang dia bawa tadi. Di sekelilingnya terdengar suara-suara

dengungan mahasiswa karena minggu depan akan ada kuis, tetapi Pramudya tidak menanggapi. Setelah selesai, Pramudya sempat melirik ke arah Karina yang juga sedang membereskan bukunya dengan kepala tertunduk, kemudian dia melangkah meninggalkan ruang kuliah.

“Yuk ke kantin sambil tunggu kelas berikutnya, lumayan masih ada waktu banyak.” Ajak Disti. Keduanya melangkah meninggalkan kelas menuju kantin.

******

Halo...... ketemu lagi di cerita yang lain ya..... Mudah-mudahan dapat terus menghibur .

Yuk dukung dengan vote, komen & like biar tetap semangat.

Jangan lupa ya..... habis baca, mampir jempol manisnya....

I love U all.... mmuaaachhhh😘😘🥰

Terpopuler

Comments

Amarantha Chitoz

Amarantha Chitoz

coba ngikutin dl thorrr

2024-08-12

1

Rena Agustina

Rena Agustina

iihhh itulah kesalahan perempuan selalu main hati dari awal.dah tahu kan di jodohkan berarti tak ada cinta.dan cinta tak bisa dipaksa.jd jangan main hati buat ya terlalu sakit.dan salah kedua dah tau tak ada rasa tapi mau mengurusi semua keperluan suami ujung ujung nya di jadiin babu ...

2021-12-09

0

Mamahnya Difa

Mamahnya Difa

cerita nya kaya nya menarik, tpi aku kurang suka dengan nama cowok nya, seno apa gak ada nma yang lebih keren lgi thor😁

2021-11-11

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Pikiran Karina
82 Ungkapan perasaan Seno
83 Permintaan Karina
84 Cemburu lagi
85 85
86 86 Kedatangan Novia
87 87 Keheranan Robby
88 Ulang tahun Samuel
89 Di restaurant
90 Menunggu penjelasan
91 Take a walk
92 Sakit
93 Hamil
94 Ngidam
95 Who is she
96 Untuk sementara
97 Suasana yang kaku
98 98 Samuel sakit
99 99. Perasaan Karina
100 100. Bakat Samuel
101 101. Rasa marah
102 102. Sebuah Keputusan
103 103. Hari-hari menjelang persalinan
104 104. Kelahiran
105 105. Bisikan Seno
106 106. Kesedihan Samuel
107 107. Sebuah kemajuan
108 108. Airmata Samuel
109 109. Bahagia
110 110. Kebahagiaan Seno dan Karina
111 111. Keinginan Karina
112 112. Pusing lagi
113 113. Bercanda bersama
114 114. Kerjasama
115 115. Trust me
116 116. Rencana liburan
117 117. Liburan
118 118. Sebuah rasa di
119 Persiapan
120 120. Ngumpul bareng
121 121. Resepsi
122 122. Sebuah penawaran
123 123. Kerjasama
124 124. Cemburu lagi
125 125. Christian
126 126. Kembali terpesona
127 127. Kangen kamu
128 128. Menuntaskan kerinduan
129 129. Kegusaran Seno
130 130. Makan siang
131 131. Terasa nyeri
132 Penyesalan Seno
133 133. Pertemuan di mall
134 134. Mengikuti
135 135. Undangan pernikahan
136 136. Kejutan
137 137. Di rumah sakit
138 138. Di rumah sakit (2)
139 139. Menengok
140 140. Samuel pulang
141 141. Sebuah kasih sayang
142 142. Permohonan
143 143. Keinginn seorang ibu
144 144. Di pertambangan
145 145. Menyusul
146 146. Keberangkatan
147 147. Di rumah sakit
148 148. Air mata Samuel
149 149. Bahagia
150 150. Dengan hati
151 151. Mulai tidak stabil
152 152. Mulai ke kantor
153 153. Bertemu kembali
154 154. Minta ijin
155 155. Janji bertemu
156 156. Makan bersama
157 157. Keakraban keluarga
158 158. Dapat ijin
159 159. Memberi support
160 160. Rencana
161 161. Panik
162 162. Ara sakit
163 163. Pertemuan pertama
164 164. Ledekan
165 165. Akan berobat
166 166. Di supermarket
167 167. Janji Seno
168 168. Kegembiraan Samuel dan Ara
169 169. Sakit
170 170. Ngungsi
171 171. Ara yang jahil
172 172. Rasa bersalah
173 173. Ulah Ara
174 174. Forever
175 175. Kebahagiaan Karina
176 176. Kumpul keluarga
177 177. Perpisahan
178 178. Ara protes
179 179. Berulah lagi
180 180. Putus asa
181 181. Ungkapan
182 182. Jawaban konyol
183 183. Di sekolah Ara
184 184. Minta dedek besar
185 185. Sebuah kebersamaan
186 186. Malam minggu ceria
187 187. Berita bahagia
188 188. Kabar sedih
189 189. Kepergian Tommy
190 190. Duka
191 191. Menjelang persalinan
192 192. Welcome baby
193 193. Kecemburuan Ara
194 194. Tertunda
195 195. Kerinduan Ara
196 196. Bahagia
197 197. EXTRA PART 1
198 198. Extra Part 2
199 199. EXTRA PART
200 200. EXTRA PART
201 201. Season 2
202 Pagi yang ceria
203 203. Galau
204 204. Malam panjang
205 205. Penasaran
206 206. Terpesona
207 207. Bayangan Dira
208 2.08. Langkah pertama
209 2.09 Janji
210 2.10. Tidak percaya
211 2.11. Berdua lagi
212 2.12 Siapa kita
213 2,13 Sebuah ungkapan
214 2.14 Cemburu?
215 2.15 Restu ibu
216 2.16 Pertemuan
217 2.17 Kenangan lama
218 2.18 Perkenalan
219 2.19 Nyaman
220 2.20 Menghindar
221 2.21 Percaya
222 2.22 Suara hati
223 2.23 Terkejut
224 2.24 Kisah lama
225 2.25 Kisah lama (2)
226 2.26 Masih di rumahsakit
227 2.27 Kejutan untuk El
228 2.28 Harus melupakan
229 2.29 Cerita Arum
230 2,30 Masih Cerita Arum
231 2.31 Kesedihan bu Arum
232 2.32 Bertemu
233 2.33 Cerita Haryo
234 2.34 Masih cerita Haryo
235 2.35 Gelisah
236 2.36 Luka hati Dira
237 2.37 Keinginan Vira
238 2.38 Kekagetan El
239 2.39 Sakit
240 2.40 Omelan Chika
241 2.41 Kesedihan Vira
242 2.42 Kerisauan Dira
243 2.43 Permohonan Vira
244 2.44 Cerita Vira
245 2.45 Pertemuan
246 2.46 Permintaan seorang kakak
247 2.47 Kejahilan Dira
248 2.48 Keluarga bahagia
249 2.49 Di sebuah villa
250 2.50 Di sebuah villa (2)
251 2.51 Hari bahagia
252 2.52 Pulang
253 2.53 Permintaan eyang
254 2.54 Sebuah rencana
255 2.55 Makan es cream
256 2.56 Pertunangan
257 2.57 Penasaran
258 2.57 Cemburu?
259 2.59 Minta Vitamin
260 2.60 Dokter Sony
261 2.61 Sebuah jawaban
262 2.62 Harapan
263 2.63 Kesal
264 2.64 Penjelasan
265 2.65 Sakit
266 2.66 Setelah sakit
267 2.67. Bertemu bu Satrio
268 2.68 Niat Sony
269 2.69 Persiapan
270 2.70 Persiapan (2)
271 2.71 Resmi
272 2.72 Akhirnya.....
273 2.73 Rasa itu
274 2.74 Candaan
275 2.75 Hukuman
276 2.76 Ulah El
277 2.77 Keputusan Dira
278 2.78 Menunggu hasil
279 2.79 Ulah bumil
280 2.80 Urusan dalam
281 2.81 Ketemu lagi
282 2.82 Kesal lagi
283 2.83 Suami siaga
284 2.84 El junior
285 2.85 Welcome home
286 2.86 Milik bersama
287 2.87 Bahagia
288 CINTANYA ARA
289 CINTANYA ARA
290 INFO TERUPDATE
291 INFO LAGI
292 EXTRA PART
Episodes

Updated 292 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Pikiran Karina
82
Ungkapan perasaan Seno
83
Permintaan Karina
84
Cemburu lagi
85
85
86
86 Kedatangan Novia
87
87 Keheranan Robby
88
Ulang tahun Samuel
89
Di restaurant
90
Menunggu penjelasan
91
Take a walk
92
Sakit
93
Hamil
94
Ngidam
95
Who is she
96
Untuk sementara
97
Suasana yang kaku
98
98 Samuel sakit
99
99. Perasaan Karina
100
100. Bakat Samuel
101
101. Rasa marah
102
102. Sebuah Keputusan
103
103. Hari-hari menjelang persalinan
104
104. Kelahiran
105
105. Bisikan Seno
106
106. Kesedihan Samuel
107
107. Sebuah kemajuan
108
108. Airmata Samuel
109
109. Bahagia
110
110. Kebahagiaan Seno dan Karina
111
111. Keinginan Karina
112
112. Pusing lagi
113
113. Bercanda bersama
114
114. Kerjasama
115
115. Trust me
116
116. Rencana liburan
117
117. Liburan
118
118. Sebuah rasa di
119
Persiapan
120
120. Ngumpul bareng
121
121. Resepsi
122
122. Sebuah penawaran
123
123. Kerjasama
124
124. Cemburu lagi
125
125. Christian
126
126. Kembali terpesona
127
127. Kangen kamu
128
128. Menuntaskan kerinduan
129
129. Kegusaran Seno
130
130. Makan siang
131
131. Terasa nyeri
132
Penyesalan Seno
133
133. Pertemuan di mall
134
134. Mengikuti
135
135. Undangan pernikahan
136
136. Kejutan
137
137. Di rumah sakit
138
138. Di rumah sakit (2)
139
139. Menengok
140
140. Samuel pulang
141
141. Sebuah kasih sayang
142
142. Permohonan
143
143. Keinginn seorang ibu
144
144. Di pertambangan
145
145. Menyusul
146
146. Keberangkatan
147
147. Di rumah sakit
148
148. Air mata Samuel
149
149. Bahagia
150
150. Dengan hati
151
151. Mulai tidak stabil
152
152. Mulai ke kantor
153
153. Bertemu kembali
154
154. Minta ijin
155
155. Janji bertemu
156
156. Makan bersama
157
157. Keakraban keluarga
158
158. Dapat ijin
159
159. Memberi support
160
160. Rencana
161
161. Panik
162
162. Ara sakit
163
163. Pertemuan pertama
164
164. Ledekan
165
165. Akan berobat
166
166. Di supermarket
167
167. Janji Seno
168
168. Kegembiraan Samuel dan Ara
169
169. Sakit
170
170. Ngungsi
171
171. Ara yang jahil
172
172. Rasa bersalah
173
173. Ulah Ara
174
174. Forever
175
175. Kebahagiaan Karina
176
176. Kumpul keluarga
177
177. Perpisahan
178
178. Ara protes
179
179. Berulah lagi
180
180. Putus asa
181
181. Ungkapan
182
182. Jawaban konyol
183
183. Di sekolah Ara
184
184. Minta dedek besar
185
185. Sebuah kebersamaan
186
186. Malam minggu ceria
187
187. Berita bahagia
188
188. Kabar sedih
189
189. Kepergian Tommy
190
190. Duka
191
191. Menjelang persalinan
192
192. Welcome baby
193
193. Kecemburuan Ara
194
194. Tertunda
195
195. Kerinduan Ara
196
196. Bahagia
197
197. EXTRA PART 1
198
198. Extra Part 2
199
199. EXTRA PART
200
200. EXTRA PART
201
201. Season 2
202
Pagi yang ceria
203
203. Galau
204
204. Malam panjang
205
205. Penasaran
206
206. Terpesona
207
207. Bayangan Dira
208
2.08. Langkah pertama
209
2.09 Janji
210
2.10. Tidak percaya
211
2.11. Berdua lagi
212
2.12 Siapa kita
213
2,13 Sebuah ungkapan
214
2.14 Cemburu?
215
2.15 Restu ibu
216
2.16 Pertemuan
217
2.17 Kenangan lama
218
2.18 Perkenalan
219
2.19 Nyaman
220
2.20 Menghindar
221
2.21 Percaya
222
2.22 Suara hati
223
2.23 Terkejut
224
2.24 Kisah lama
225
2.25 Kisah lama (2)
226
2.26 Masih di rumahsakit
227
2.27 Kejutan untuk El
228
2.28 Harus melupakan
229
2.29 Cerita Arum
230
2,30 Masih Cerita Arum
231
2.31 Kesedihan bu Arum
232
2.32 Bertemu
233
2.33 Cerita Haryo
234
2.34 Masih cerita Haryo
235
2.35 Gelisah
236
2.36 Luka hati Dira
237
2.37 Keinginan Vira
238
2.38 Kekagetan El
239
2.39 Sakit
240
2.40 Omelan Chika
241
2.41 Kesedihan Vira
242
2.42 Kerisauan Dira
243
2.43 Permohonan Vira
244
2.44 Cerita Vira
245
2.45 Pertemuan
246
2.46 Permintaan seorang kakak
247
2.47 Kejahilan Dira
248
2.48 Keluarga bahagia
249
2.49 Di sebuah villa
250
2.50 Di sebuah villa (2)
251
2.51 Hari bahagia
252
2.52 Pulang
253
2.53 Permintaan eyang
254
2.54 Sebuah rencana
255
2.55 Makan es cream
256
2.56 Pertunangan
257
2.57 Penasaran
258
2.57 Cemburu?
259
2.59 Minta Vitamin
260
2.60 Dokter Sony
261
2.61 Sebuah jawaban
262
2.62 Harapan
263
2.63 Kesal
264
2.64 Penjelasan
265
2.65 Sakit
266
2.66 Setelah sakit
267
2.67. Bertemu bu Satrio
268
2.68 Niat Sony
269
2.69 Persiapan
270
2.70 Persiapan (2)
271
2.71 Resmi
272
2.72 Akhirnya.....
273
2.73 Rasa itu
274
2.74 Candaan
275
2.75 Hukuman
276
2.76 Ulah El
277
2.77 Keputusan Dira
278
2.78 Menunggu hasil
279
2.79 Ulah bumil
280
2.80 Urusan dalam
281
2.81 Ketemu lagi
282
2.82 Kesal lagi
283
2.83 Suami siaga
284
2.84 El junior
285
2.85 Welcome home
286
2.86 Milik bersama
287
2.87 Bahagia
288
CINTANYA ARA
289
CINTANYA ARA
290
INFO TERUPDATE
291
INFO LAGI
292
EXTRA PART

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!