Pak guru

“Duuhhh.. gimana inii… habis kitaa” gerutu Selly yang terus mondar mandir di ruang ganti baju.

“Kenapa bisa sih gue di gendong guru itu? Nyesel gue udah minum banyak!” dengus Samira sambil mengencangkan ikatan rambutnya. “Sory ya sel, gara-gara gue lo bakal kena hukuman juga….” Lanjut Samira sambil meraih tangan Selly.

“Gag pa-pa sih kalo d hukum bareng lo, hahaha” ujar Selly seraya terbahak.

“Ah gila lo, mana ada di hukum seneng kayak begitu! Mana dia ngancam gue lagi, nyuruh cerita di depan kelas soal kejadian semalem. Mana gue tau, kan gue gag sadar!” tutur Samira dengan wajah penuh sesal.

“Hah lo gag inget?” Selly kaget sendiri. Samira menganggukan kepalanya. “Sampe bagian mana yang lo inget semalem?” selidik Selly.

“Eemmm… yang gue inget, ada cowok nenggakin minumannya ke gue, terus gue joget-joget, udah itu lupa gue.” Terang samira. “Gue juga gag tau kalo lo dateng ke sana…” lanjutnya dengan suara lebih pelan sambil memainkan jari telunjuknya saling berhadapan.

“Astaga, setelah itu tuh masih panjang sam ceritanya. Dan lo lupa? Gila lu ya?! Kalo lo di apa-apain gimana lo gag inget apa-apa?!” cerocos Selly.

“Tapi tadi gue bangun, gag ada noda darah di sprei, ************ gue juga gag sakit!” kilah Samira dengan wajah polosnya.

Selly menahan senyumnya dengan kesal mendengar penjelasan Samira. Rupanya hanya itu yang Samira tau tentang hubungan intim laki-laki dan perempuan.

“Berarti gag terjadi apa-apa kan sel?” Samira malah mulai ragu.

“Mana gue tau, gue kan gag liat *****!” kilah Selly yang mulai gemas dengan kepolosan Samira.

“Gue yakin, gag terjadi apa-apa semalem.” Samira mencoba menghibur dirinya sendiri.

“Lo seyakin itu sama laki-laki yang baru lo temuin?”

“Ya lagian kalo gue kenapa-napa kan ada bukti foto di hape lo. Jadi kita gag kehilangan jejak!” tukas Samira walau sebenarnya ragu. “Duuhh gue kapok deh minum lagi…” sambungnya sambil memukul-mukul pipinya sendiri.

Selly hanya menghela nafas dalam melihat tingkah sahabatnya. Selly tahu, kalau sampai Samira melakukan hal gila seperti minum-minum semalam, pasti ia sedang menahan sakit atau sedih yang tidak bisa diungkapkannya. Dan Selly, hanya bisa menunggu Samira untuk bercerita sendiri.

“Apapun hukumannya, gue temenin lo. Jadi lo gag usah ngerasa sendiri lagi…” lirih Selly yang tiba-tiba ingin memeluk sahabatnya.

“Hey, gue baik-baik aja sel… Cuma di hukum doang. Paling banter juga di tabok!” sahut Samira dengan senyum pura-pura kuat yang biasa ia tampilkan.

“Gue gag suka lo bilang kalo lo baik-baik aja, padahal lo gag baik-baik aja…” bisik Selly dengan nafas berat menahan tangis.

“Sel, gue baik-baik aja. Dan akan selalu baik-baik aja okey…” hibur Samira, walau sebenarnya dia memang tidak sedang baik-baik saja. Tapi tentu tidak lebih baik kalau harus membuat Selly merasa cemas.

****

Samira dan Selly berjalan beriringan masuk ke lapang basket. Di sana sudah menunggu siswa lain dan Barra yang sedang menjelaskan. Sontak Samira dan Selly segera berlari karena takut di hukum lagi. Selly mengangguk ke arah Barra, sementara Samira masih terdiam dengan wajah dinginnya.

“Okey, kalian boleh bagi tim, masing-masing enam orang, boleh campur laki-laki dan perempuan. Tapi ingat tidak boleh kontak fisik.” Terang Barra.

“Baik pak…” sahut para siswa bersamaan.

Para siswa mulai sibuk mencari teman sekelompoknya. Sementara Barra ke pinggir lapangan untuk mengambil minum. Dari kejauhan ia memperhatikan Samira.

“Sam, sekelompok sama gue yaa…” tawar Bagas dengan semangat. Samira hanya mengangkat bahunya acuh.

“Yah, jangan dong, masa yang jago sama yang jago…” protes salah satu siswa.

“Udah, masih banyak yang lain yang jago. Kalo lo mau masuk kelompok gue juga boleh, asal jangan rusuh!” tukas Bagas yang tidak ingin terpisah dari Samira.

Kelompok sudah di buat. Samira dan Selly tergabung dalam kelompok bagas dengan 3 anak laki-laki lainnya.

Pertandingan antar group di mulai. Barra mulai menentukan peraturan mainnya. Group yang pertama main adalah group Bagas dengan group Tedy sebagai lawannya. Barra membunyikan peluit tanda permainan di mulai. Syaratnya adalah harus anak perempuan yang melakukan tembakan langsung ke keranjang.

Group Tedy memulai permainan, bola di kuasai kelompok Tedy, Bagas mulai bergerak lincah merebut bola yang di dribe Tedy, Samira dan Selly menunggu mendapat operan.

“Sam!” seru Bagas setelah dapat merebut bola ia mengopernya pada Samira. Dengan sigap Samira menerimanya. Ia mendribe kemudian melempar bola ke keranjang dan Binggo! Bola masuk tepat sasaran.

“Yeaaayyy” Selly bersorak seraya memeluk Samira.

“Good job!” seru bagas sambil melakukan toas pada Samira, Samira membalasnya dengan semangat. Hanya saat bermain basket  Samira bisa berekpresi bebas, tertawa, tersenyum, mendengus bahkan berteriak. Sesuatu yang mahal dan jarang Bagas temui. Dan Bagas semakin tertarik jauh pada sosok Samira yang membuatnya jatuh cinta pada pandangan pertama. Tanpa Samira sadari, sang wasit pun senyum-senyum gemas melihat ekspresi Samira.

Bola kedua dikuasai Selly. Dengan tergagap ia mendribe bolanya. Selly memang tidak terlalu bisa bermain basket, berbeda dengan Samira yang sangat menyukai basket dan mampu memainkannya.

“Sel, oper gue!” teriak Samira. Dengan ragu Selly mengoper, namun bola di hadang oleh tim Tedy.

“Ah shit!” dengus Samira. Ia kembali berlari , Bagas memberi isyarat Samira untuk menunggu sementara Bagas dan anak laki-laki lainnya menyerang hendak merebut bola. Tim Bagas berhasil merebut bola. “Gas!” teriak Samira, dengan semangat Bagas kembali mengoper bola pada Samira, Samira meloncat dan lagi bola masuk , namun,

“Bruk!” Samira terjatuh. Saat mendarat seorang gadis berlari ke arahnya dan menghalangi pijakan Samira dengan kakinya.

“Aw!” Samira mengaduh.

“Ups! Sory….” Ujar gadis tersebut seraya terkekeh.

Barra meniup peluitnya dan segera berlari ke arah Samira.

“Sam, kamu gag pa-pa kan?” Bagas dengan segera berada di samping Samira. Ia memperhatikan kaki Samira yang berdarah di bagian lutut.

“Gag pa-pa, lecet doang kayaknya.” Sahut Samira sambil meringis.

“Hey intan! Lo sengaja ya!” teriak Selly seraya mendorong tubuh Intan menjauh. Intan adalah teman sekelas Samira yang sangat memusuhinya.

“Ayolah, ini hanya permainan cantik, mana ada gue sengaja! Sory ya sam.” sahut intan dengan seringai liciknya.

“Lo tuh ya!” Selly berusaha menjambak rambut Intan, namun anak laki-laki lain menahannya. Intan melenggang begitu saja tanpa beban. “Lo bakalan nyesel cewek gila!” teriak Selly sambil berdecih sebal. Dan Intan hanya tertawa.

“Kamu bisa berdiri?” tanya Barra dengan wajah cemasnya. Ia berusaha menyentuh luka Samira.

“Gue gag pa-pa!” sahut Samira menjauhkan kakinya dari Barra.

“Sam, itu pak barra. Kok lo ngomongnya gitu?” bisik Bagas dengan wajah cemasnya, khawatir Samira kena masalah lagi.

“Oh maaf pak, saya kira anak-anak…” ulang Samira tanpa menatap Barra. Barra hanya tersenyum.

“Ya udah kalo bisa berdiri, ikut saya ke UKS, yang lain lanjutin permainan.” Tukas Barra seraya berdiri.

“Ayo sam, gue bantu.” Bagas mengulurkan tangannya. Membuat Barra sedikit kesal.

“Sel, bantu gue!” seru Samira mengabaikan tawaran bagas.

“Oh oke, sini pegangan ke gue.” Sahut Selly yang mengerti maksud sahabatnya. Namun saat hendak berdiri,

“Shit!” dengus Samira.

“Kaki kamu terkilir. Jangan angkuh!” seru Barra sambil menggendong tubuh Samira. Mata Samira terbelalak. Begitupun teman-temannya. “Kenapa, kamu ingat sesuatu?” ucap Barra tanpa membalas tatapan kaget Samira. Terlihat seringai tipis di wajahnya.

“Lepasin gue, gue bisa jalan sendiri!” berontak Samira.

“Kamu mau kita jatuh bersama dan terlihat lebih dramatis?” ungkap Barra dengan tatapan tajam yang bisa melelehkan hati wanita mana pun kecuali Samira.

Samira mendengus sebal, ia memalingkan wajahnya dari Barra. Dan Barra hanya tersenyum puas.

***

Terpopuler

Comments

Calzi

Calzi

mmmm barra kayanya tajir, jd penasaran knp jd guru SMA

2021-11-02

1

Chybie Abi MoetZiy

Chybie Abi MoetZiy

aku mulai poling inlop k aa barra...!!!! 😍😍😍😍

2021-07-17

1

⚔️👑𝟚𝟙ℕ⚔️ 𝕁𝕦𝕞ဣ࿐༻

⚔️👑𝟚𝟙ℕ⚔️ 𝕁𝕦𝕞ဣ࿐༻

p kalau itu nyata sekolah depan rumah gempardeh

2021-01-29

0

lihat semua
Episodes
1 Langganan
2 I miss U
3 Kalung dady
4 Bocah!!
5 Tak risih
6 Dady…. I love you
7 Gila!
8 Pak guru
9 Sakit
10 Kalian penting.
11 Tatapan itu...
12 Dasar gila!
13 I’m Stuck With You...
14 2 orang menyebalkan
15 Menghilang
16 Pohon harapan
17 Samiraaaaaa!!!!!
18 Sate kenangan
19 Cerita Intan
20 Pergilah, itu lebih baik untuk kita berdua
21 Ananta
22 Jangan lama dady...
23 Anda?
24 Apa ini namanya ciuman?
25 Urusan kita tidak sependek yang kamu kira
26 Sarapan pagi
27 Sangat manis
28 Gebetan
29 Bola basket
30 Ketemu produser
31 Sepiring nasi goreng
32 Gemintang
33 Ancaman
34 Lembutt...
35 Cup!
36 Baku hantam
37 Kue untuk Samy
38 Cukup!!!
39 Drama korea
40 Viral
41 Fitnah
42 Samira Alesya Putri
43 I love you
44 Masa lalu
45 Ulang tahun
46 Kado Selly
47 Menunggu....
48 Akan merindukanmu...
49 Bimbang
50 Pesta ulang tahun
51 Berbalik
52 Keyakinan
53 Bukan diriku
54 Haluuu Sesion
55 Kejutan besar
56 Refleksi Ananta
57 Tatap-tatapan
58 Kenangan masa kecil
59 Tebing pertahanan Samira
60 Astaga, mati gue!
61 Surprise no surprise
62 Mengikhlaskan
63 Hati yang terluka
64 Kegalauan Selly
65 Kencan
66 Para paparazi
67 Dalang paparazi
68 Terabaikan
69 Cookies terakhir
70 Berjarak
71 single mother
72 Semakin mendekat semakin menghindar
73 Tanpa titik temu
74 Kebencian
75 Jangan lagi peduli
76 Om Barra
77 Menyempurnakan kesalahan
78 Meninggalkan kesalahan
79 Pilihan Samira
80 Mulai peduli
81 Ancaman Selly
82 Inikah sesal?
83 Kamar 301
84 Kejutan di pagi hari
85 Kesempatan Barra
86 Kamu harus baik-baik saja
87 Meet dady
88 “Mommy, are you okey?”
89 kedekatan
90 Kepang by mommy
91 Dilema perpisahan
92 Mengenang
93 mendekat dan menjauh
94 Rapat manajemen
95 Pertemuan tidak diduga
96 Tidak bisa berpura-pura
97 Mimpi indah
98 Masih peduli
99 Om Chairil
100 I love her
101 Hari bersama Selly
102 Devia
103 Penyesalan Andreas
104 Kepastian
105 Jatuh cinta lagi
106 Salah orang
107 Peringatan Erik
108 Pertemuan
109 Keputusan Samira
110 Beranjak dari masa lalu
111 It's not goodbye
112 Aisyah
113 Waktu
114 Mimpi Barra
115 Menunggu atau mengejar
116 Makan malam
117 Kebanggan Handoko
118 Tamu tak di duga
119 Gardenia
120 Camping
121 Marigold cafe
122 Menikmati waktu berdua
123 Tersekap
124 Luka-luka Samira
125 Pulang
126 Pelukan mommy
127 Double date
128 Luka Ananta
129 Be Mine
130 Thank you
131 EP (Extra Part) 1
132 EP (Extra Part) 2
133 EP (Extra Part) 3
134 EP (Extra Part) 4
135 EP (Extra Part) 5
136 EP (Extra Part) 6
137 EP (Extra Part) 7
138 EP (Extra Part) 8
139 EP (Extra Part) 9
140 EP (Extra Part) 10
141 EP (Extra Part) 11
142 EP (Extra Part) 12
143 EP (Extra Part) 13
144 EP (Extra Part) 14
145 EP (Extra Part) 15
146 EP (Extra Part) 16
147 EP (Extra Part) 17
148 EP (Extra Part) 18
149 EP (Extra Part) 19
150 EP (Extra Part) 20
151 EP (Extra Part) 21
152 EP (Extra Part) 22
153 EP (Extra Part) 23
154 EP (Extra Part) 24
155 EP (Extra Part) 25
156 EP (Extra Part) 26
157 EP (Extra Part) 27
158 EP (Extra Part) 28
159 EP (Extra Part) 29
160 EP (Extra Part) 30
161 EP (Extra Part) 31
162 EP (Extra Part) 32
163 EP (Extra Part) 33
164 EP (Extra Part) 34
165 EP (Extra Part) 35
166 EP (Extra Part) 36
167 EP (Extra Part) 37
168 EP (Extra Part) 38
169 EP (Extra Part) 39
170 EP (Extra Part) 40
171 EP (Extra Part) 41
172 EP (Extra Part) 42
173 EP (Extra Part) 43
174 EP (Extra Part) 44
175 EP (Extra Part) 45
176 EP (Extra Part) 46
177 EP (Extra Part) 47
178 EP (Extra Part) 48
179 EP (Extra Part) 49
180 EP (Extra Part) 50
181 EP (Extra Part) 51
182 EP (Extra Part) 52
183 EP (Extra Part) 53
184 EP (Extra Part) 54
185 EP (Extra Part) 55
186 EP (Extra Part) 56
187 EP (Extra Part) 57
Episodes

Updated 187 Episodes

1
Langganan
2
I miss U
3
Kalung dady
4
Bocah!!
5
Tak risih
6
Dady…. I love you
7
Gila!
8
Pak guru
9
Sakit
10
Kalian penting.
11
Tatapan itu...
12
Dasar gila!
13
I’m Stuck With You...
14
2 orang menyebalkan
15
Menghilang
16
Pohon harapan
17
Samiraaaaaa!!!!!
18
Sate kenangan
19
Cerita Intan
20
Pergilah, itu lebih baik untuk kita berdua
21
Ananta
22
Jangan lama dady...
23
Anda?
24
Apa ini namanya ciuman?
25
Urusan kita tidak sependek yang kamu kira
26
Sarapan pagi
27
Sangat manis
28
Gebetan
29
Bola basket
30
Ketemu produser
31
Sepiring nasi goreng
32
Gemintang
33
Ancaman
34
Lembutt...
35
Cup!
36
Baku hantam
37
Kue untuk Samy
38
Cukup!!!
39
Drama korea
40
Viral
41
Fitnah
42
Samira Alesya Putri
43
I love you
44
Masa lalu
45
Ulang tahun
46
Kado Selly
47
Menunggu....
48
Akan merindukanmu...
49
Bimbang
50
Pesta ulang tahun
51
Berbalik
52
Keyakinan
53
Bukan diriku
54
Haluuu Sesion
55
Kejutan besar
56
Refleksi Ananta
57
Tatap-tatapan
58
Kenangan masa kecil
59
Tebing pertahanan Samira
60
Astaga, mati gue!
61
Surprise no surprise
62
Mengikhlaskan
63
Hati yang terluka
64
Kegalauan Selly
65
Kencan
66
Para paparazi
67
Dalang paparazi
68
Terabaikan
69
Cookies terakhir
70
Berjarak
71
single mother
72
Semakin mendekat semakin menghindar
73
Tanpa titik temu
74
Kebencian
75
Jangan lagi peduli
76
Om Barra
77
Menyempurnakan kesalahan
78
Meninggalkan kesalahan
79
Pilihan Samira
80
Mulai peduli
81
Ancaman Selly
82
Inikah sesal?
83
Kamar 301
84
Kejutan di pagi hari
85
Kesempatan Barra
86
Kamu harus baik-baik saja
87
Meet dady
88
“Mommy, are you okey?”
89
kedekatan
90
Kepang by mommy
91
Dilema perpisahan
92
Mengenang
93
mendekat dan menjauh
94
Rapat manajemen
95
Pertemuan tidak diduga
96
Tidak bisa berpura-pura
97
Mimpi indah
98
Masih peduli
99
Om Chairil
100
I love her
101
Hari bersama Selly
102
Devia
103
Penyesalan Andreas
104
Kepastian
105
Jatuh cinta lagi
106
Salah orang
107
Peringatan Erik
108
Pertemuan
109
Keputusan Samira
110
Beranjak dari masa lalu
111
It's not goodbye
112
Aisyah
113
Waktu
114
Mimpi Barra
115
Menunggu atau mengejar
116
Makan malam
117
Kebanggan Handoko
118
Tamu tak di duga
119
Gardenia
120
Camping
121
Marigold cafe
122
Menikmati waktu berdua
123
Tersekap
124
Luka-luka Samira
125
Pulang
126
Pelukan mommy
127
Double date
128
Luka Ananta
129
Be Mine
130
Thank you
131
EP (Extra Part) 1
132
EP (Extra Part) 2
133
EP (Extra Part) 3
134
EP (Extra Part) 4
135
EP (Extra Part) 5
136
EP (Extra Part) 6
137
EP (Extra Part) 7
138
EP (Extra Part) 8
139
EP (Extra Part) 9
140
EP (Extra Part) 10
141
EP (Extra Part) 11
142
EP (Extra Part) 12
143
EP (Extra Part) 13
144
EP (Extra Part) 14
145
EP (Extra Part) 15
146
EP (Extra Part) 16
147
EP (Extra Part) 17
148
EP (Extra Part) 18
149
EP (Extra Part) 19
150
EP (Extra Part) 20
151
EP (Extra Part) 21
152
EP (Extra Part) 22
153
EP (Extra Part) 23
154
EP (Extra Part) 24
155
EP (Extra Part) 25
156
EP (Extra Part) 26
157
EP (Extra Part) 27
158
EP (Extra Part) 28
159
EP (Extra Part) 29
160
EP (Extra Part) 30
161
EP (Extra Part) 31
162
EP (Extra Part) 32
163
EP (Extra Part) 33
164
EP (Extra Part) 34
165
EP (Extra Part) 35
166
EP (Extra Part) 36
167
EP (Extra Part) 37
168
EP (Extra Part) 38
169
EP (Extra Part) 39
170
EP (Extra Part) 40
171
EP (Extra Part) 41
172
EP (Extra Part) 42
173
EP (Extra Part) 43
174
EP (Extra Part) 44
175
EP (Extra Part) 45
176
EP (Extra Part) 46
177
EP (Extra Part) 47
178
EP (Extra Part) 48
179
EP (Extra Part) 49
180
EP (Extra Part) 50
181
EP (Extra Part) 51
182
EP (Extra Part) 52
183
EP (Extra Part) 53
184
EP (Extra Part) 54
185
EP (Extra Part) 55
186
EP (Extra Part) 56
187
EP (Extra Part) 57

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!