Seminggu berlalu Steven semakin menjauh dari Adibah. Setiap kali Steven mendekati Adibah selalu saja dihalangi oleh Sella begitupun sebaliknya seperti saat ini.
Adibah dkk sedang berkumpul dimeja mereka untuk makan bersama seperti biasa,saat Steven ingin bergabung tiba tiba Sella menarik tangannya.
" stev makan dikantin aja temenin aku, kan aku belum ada temen. " ucap Tasya bergelayut manja ditangan Steven.
Steven menghembuskan nafas kasar, ia rindu kebersamaan bersama Adibah dkk. Namun ia kasihan dengan Sella yang belum memiliki teman.
" jelas la Lo gak ada temen, orang gak ada yang mau temenan sama cewek kayak Lo " sinis Tasya.
" Tasya " peringat Adibah Tasya hanya mengedikan bahunya acuh.
" udah sana temenin Sella, kita udah biasa kok makan berempat " ucap Adibah lembut menyiratkan sesuatu.
Steven merasa tertohok dengan ucapan Adibah, ia merasa dijauhi saat ini.
" tapi Dib.."
" udah Sono kalian jijik gue ngeliat ni cewek " ucap Tasya memotong ucapan Steven.
" Sya Lo kenapa sih nyari masalah terus sama gue, salah gue apa sama Lo " ucap Sella sedikit membentak Tasya.
Merasa emosinya tersulut, Tasya menggebrak mejanya lalu berdiri.
" cih sok polos banget, gue benci sama Lo, kenapa gak terima " ucap Tasya sarkas.
" ya tapi salah gue apa sya " lanjut Sella semakin membuat Tasya muak.
" Lo punya otakkan ? pikir sendiri. mangkanya punya otak itu digunain !" bentak Tasya lagi.
Wajah Sella mulai memerah terlihat jelas bahwa ia tengah menahan emosi. Adibah sebenarnya juga sudah muak dengan sikap Tasya yang selalu menghalangi steven untuk dekat dengan mereka. Tapi ia harus bersabar.
Plakk...
Bukan Sella maupun Tasya pelakunya melainkan Steven. Adibah syok baru kali ini Adibah melihat Steven bermain tangan dengan perempuan.
" tolong jaga ucapan Lo sya " ucap Steven lalu menarik tangan sella keluar kelas.
Tasya langsung meneteskan air matanya perih yang ia rasa tak seperih sakit hati ditampar oleh sahabat sendiri. Fajar mendekati Tasya mencoba menenangkannya.
" Steven " teriak Adibah membuat Steven dan Sella berhenti.
Adibah menghampiri Steven dan Sella.
Plakk...
" ini buat Lo yang udah nampar Tasya, Lo boleh buat gue kecewa tapi jangan sahabat Lama Lo yang selalu ada buat lo " Adibah sangat marah sehingga ia menggunakan panggilan lo-gue ke Steven.
" dan Lo..." tunjuk Adibah pada sella.
" jangan pernah berusaha ngancurin persahabatan mereka " lalu Adibah meninggalkan kedua remaja tersebut yang masih mencoba mencerna ucapan Adibah.
" udah sya ayo makan, bersabar itu butuh energi " sindir Adibah saat tiba mejanya.
Steven yang mendengar ucapan Adibah merasa sakit yang sulit untuk dijelaskan, pasalnya Adibah jarang sekali marah, dan ini kali pertama Steven melihat Adibah marah.
" Steven kok melamun ayo kekantin " ajak Sella menarik tangan Steven.
" Najis " ucap Tasya saat melihat Steven hanya menurut dengan Sella.
" udah sya ayo makan ntar keburu masuk loh " ucap Adibah lalu mereka melahap bekal yang dibawa oleh Adibah dan Tasya.
...***...
Dikantin Steven sama sekali tidak fokus, perkataan Adibah tadi selalu terngiang ngiang diotaknya seperti kaset kusut.
" ini buat Lo yang udah nampar Tasya, Lo boleh buat gue kecewa tapi jangan sahabat Lama Lo yang selalu ada buat lo "
" udah sya ayo makan, bersabar itu butuh energi "
Apakah ia telah mengecewakan sahabatnya, tapi apakah salah ia berjuang untuk cinta pertamanya. "Lo boleh buat gue kecewa tapi jangan sahabat Lama lo yang selalu ada buat lo" kalimat itu apakah Adibah kecewa dengan dirinya Steven sangat merasa bersalah.
" Steven..." teriak gadis yang berada didepannya.
" eeh i...iya kenapa sel ?" tanya Steven.
" jadi kamu gak dengerin aku ngomong ? kamu masih mikirin sahabat kamu yang suka ngatur ngatur itu " ucap Sella sedikit kesal
" maksud kamu " ucap Steven yang merasa tidak terima sahabatnya dibilang seperti itu.
" ee udah ayo makan bentar lagi bel masuk " sella berusaha mengalihkan perhatian Steven karena melihat raut wajah Steven yang berubah.
" sell mulai saat ini kita deketnya cukup di luar sekolah aja ya, kalau disekolah biarin aku bareng sahabat sahabat aku, kamu juga bisa cari teman baru kan " ucap Steven disela sela makannya.
" tapi kenapa stev ?" tanya Sella memasang wajah sedihnya.
" aku gak mau kamu terus dikasarin sama Tasya, aku juga gak mau hubungan aku dan sahabatku berantakan sell " jelas Steven.
" tap..." ucap Sella ingin membantah.
" udah sell, aku ke kelas duluan ya bye " ucap steven lalu meninggal Sella sendirian kantin.
" gue tau Lo udah mulai suka sama dia, tapi gak semudah itu Lo cuma buat gue stev " batin seorang gadis.
...***...
" sya gue minta maaf, gue salah maafin gue sya " ucap Steven setelah sampai dikelasnya dan langsung menghampiri Tasya.
Tasya tidak merespon ucapan Steven.
" udah stev mungkin Tasya butuh waktu jangan dipaksain " ucap Adibah mencoba menenangkan Steven.
" Dib lo kecewa ya sama gue, gue minta maaf Dib, gue gak maksud nampar Tasya Dib maafin gue " ucap Steven memegang tangan Adibah.
Adibah membalas genggaman tangan Steven.
" stev, semua orang pernah buat salah tapi jangan pernah mengulangi, aku yakin Tasya bakal maafin kamu kalau kamu mau berubah " ucap Adibah tersenyum manis kepada Steven.
Senyum manis Adibah membuat Steven tambah merasa bersalah.
" sya..." ucap Steven berusaha berbicara lagi dengan Tasya.
" ven gue cuma gak mau Lo jatuh di lubang yang sama, gue cuma berusaha agar Lo gak ngerasain sakit hati lagi ven, gue gak mau Lo berubah lagi ven, gue gak mau " ucap Tasya akhirnya sambil meneteskan air matanya.
Steven langsung beranjak menuju tempat Tasya dan memeluknya.
" maafin gue sya" lirih Steven.
" baikan.......baikan.....baikan.....baikan " ucap fajar diikuti oleh beberapa murid yang berada didalam kelas termasuk Adibah dan Alex.
" ya gue maafin " ucap Tasya membuat Adibah, fajar dan Alex mendekati mereka dan berpelukan ala Teletubbies.
" yeee kalau baikan ginikan enak " ucap Adibah bersemangat.
" ok spesial hari ini babang fajar traktir mie ayam didepan komplek rumah Adibah cusss " ucap fajar heboh sendiri.
" Cass cuss Cass cusss kita belum pulang bege " Alex menoyor kepala fajar.
" apaan sih sakit tau, ya ntar pulang sekolah la bege " ucap fajar balik menoyor kepala Alex.
" btw emang Lo punya uang mau traktir kita biasanya juga gratisan Mulu " ledek Steven.
" sialan emang gini gini harta keluarga gue gak bakal habis tujuh turunan " sombong fajar.
" berisik udah masuk " ucap Tasya
Mendengar ucapan Tasya lantas mereka semua tertawa bersama. Seperti itulah persahabatan mereka akan selalu saling memaafkan jika ada yang salah, dan selalu mengingatkan satu sama lain.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
🐝⃞⃟⃝𝕾𝕳Simple Hayati
boom like 5 episod dulu ya ntar aku mampir lagi.
ditunggu feedbacknya
2021-01-21
1