Tasya vs Sella

Langit malam, ditemani bintang bintang Adibah duduk dibalkon kamarnya. Sejak tadi padi Steven tidak bisa dihubungi, dan ketika Adibah kerumahnya kata Sofya Steven pergi ntah kemana.

Adibah merasa aneh tidak biasanya Steven menghilang tidak ada kabar, ia khawatir terjadi sesuatu dengan Steven.

" ya Allah dimanapun Steven berada tolong lindungi dia " doa Adibah dalam hati.

Setelah puas menikmati angin malam Adibah memilih untuk masuk ke kamarnya dan mengistirahatkan tubuhnya. Saat ia meletakkan smartphonenya di atas nakas tiba tiba sebuah notifikasi masuk.

Steven 💕

Haii dib

sorry baru bisa ngabarin kamu, kamu pasti khawatir banget, aku baik baik aja kok 😉

udah tidur ya ?

ya udah good night 💞

Adibah enggan untuk membalasnya karena matanya sudah sangat lelah, ia kembali meletakkan smartphonenya di atas nakas lalu memejamkan matanya.

...***...

Disisi lain Steven baru pulang dari rumah Sella ia menghidupkan smartphonenya,Saat Steven melihat room chatnya dengan Adibah banyak sekali panggilan dan pesan masuk dari Adibah, betapa khawatirnya gadis tersebut. Steven merasa bersalah akhirnya ia memilih untuk mengirim pesan kepada Adibah.

^^^Dibah 💕^^^

^^^Haii dib^^^

^^^sorry baru bisa ngabarin kamu, kamu pasti khawatir banget, aku baik baik aja kok 😉^^^

^^^udah tidur ya ?^^^

^^^ya udah good night 💞^^^

Tampak pesannya sudah dibaca namun 10 menit Steven menunggu tapi tidak ada balasan. Steven semakin merasa bersalah, ia takut jika Adibah marah kepadanya. Ia memutuskan akan meminta maaf kepada Adibah besok disekolah. Steven merebahkan tubuhnya di kasurnya, ia sangat lelah, dan tak lama Steven terlelap.

...***...

Keesokan paginya Adibah mendapat pesan dari steven bahwa Steven tidak bisa menjemputnya, Alhasil Adibah diantar oleh pak Hadi kesekolahnya.

" pak Dibah masuk ya " Pamit Adibah kepada pak Hadi.

" iya neng hati hati jangan jatoh lagi " nasehat pak Hadi.

" ok pak " Adibah turun dari mobilnya, dan tak lama pak hadipun meninggalkan sekolahnya.

Adibah berjalan masih tertatih karena luka dilututnya masih sakit. Perlahan ia menaiki tangga Adibah merasa ada yang aneh mengapa sepanjang koridor murid murid menatapnya, apakah ada yang salah dengan penampilannya. Adibah merasa tidak ada yang salah dengan penampilannya ia memilih tetap melangkah menuju kelasnya.

Disisi lain sedang terjadi adu mulut antara Tasya dan Steven.

" ven Lo gila ya ? ngapain sih nih cewek masuk sekolah kita, masuk kelas kita lagi " ucap Tasya emosi saat melihat Steven datang bersama Sella.

" sya itu hak Sella mau sekolah dimana " balas Steven.

" Lo bener bener gak ada otak ya ven, kalau Adibah tau gimana ? Lo gak mikirin perasaan dia " bentak Tasya.

" emang Adibah siapanya Steven ?" tanya Sella dengan wajah sok polosnya.

" diem Lo, karena Lo Steven berubah, saat dia nemuin kebahagiaannya Lo datang buat ngancurin lagi " bentak Tasya lalu menyeret tangan sella keluar kelas.

" sya Lo apa apaan sih, Tasya.... " ucap Steven berusaha membantu sella.

" sya maafin gue, gue khilaf sya sekarang gue udah berubah sya " mohon Sella pada Tasya.

" gue gak mau percaya lagi sama Lo " bentak Tasya terus menyeret Sella.

Semua penghuni kelas bingung dengan apa yang terjadi, pasalnya Steven datang bersama gadis tersebut (Sella), yang mereka tau Sella itu siswi baru. Tapi saat Tasya datang dan melihat Steven bersama Sella tiba tiba saja Tasya langsung marah marah. Mereka hanya memperhatikan tanpa mau memisahkan karena mereka tau tidak ada yang bisa menghalangi Tasya selain sahabatnya.

" selamat pagi every body " teriak seorang pria yang langsung disambut dengan wajah garang Tasya.

" Tasya kamu ngapain ?" tanya seorang gadis yang juga baru memasuki kelas, dan seorang pria yang berada disampingnya.

" sya Lo ngapain " tanya Alex heran.

Ya mereka adalah Adibah, fajar, dan Alex mereka bertemu saat menaiki tangga menuju kelasnya dan akhirnya mereka berjalan bersama. Namun mereka terkejut saat melihat Tasya yang sedang menyeret seorang gadis. Fajar dan Alex berusaha memisahkan Tasya dan Sella. Steven mendekati Sella dan Adibah mendekati Tasya.

" sya ini kenapa ? pagi pagi udah ribut, ayo duduk " ajak Adibah menuju bangkunya tertatih karena kakinya masih sakit.

" Dib kaki kamu kenapa ?" tanya Steven saat melihat Adibah berjalan tertatih.

" gak.." ucapan Adibah terpotong.

" bukan urusan Lo, mending Lo urusin tuh cewek " tunjuk Tasya pada sella.

Adibah mengikuti arah tunjuk Tasya ia merasa pernah bertemu dengan gadis yang bersama Steven saat ini.

" kamu yang beberapa hari lalu dirumah Steven kan ?" tanya Adibah.

" udah ayo Dib, gak usah Deket Ama tu cewek " seru Tasya menarik tangan Adibah duduk di bangkunya.

Steven hanya mampu menghela nafas kasar, ia bingung saat ini harus bersikap bagaimana di satu sisi ia masih menyayangi Sella dan disisi lain ia menjaga perasaan Adibah.

" udah bawa Sella ke UKS, biar Tasya kita yang urus " ucap Alex menepuk pundak Steven lalu menuju bangkunya diikuti oleh fajar.

" udah sya kalau ada masalah nyelesainnya pakai hati yang tenang, sabar, nanti cerita ya " ucap Adibah berusaha menenangkan sahabatnya.

" iya sya, lagian ngapain harus Lo geret sih mending Lo Jambak terus lempar kelantai satu hahhah " ucap fajar asal.

" ih fajar gak boleh gitu " tegur Adibah.

" iya iya maaf Bu boss " ucap fajar membuat Tasya sedikit tersenyum.

" nah gitukan cantik " ujar Alex saat melihat Tasya tersenyum.

Seketika pipi Tasya bersemu merah, pasalnya ia sudah lama menyukai Alex dan baru kali ini Alex memujinya.

" apaan sih Lo " ucap Tasya salah tingkah dan melempar buku kedepan dimana tempat Alex berada.

" aelah nasib banget hidup gue ya, apes Mulu heran Alex yang ngomong gue yang di timpuk " keluh fajar saat sebuah buku mendarat di kepalanya.

" eeh sorry sorry gue gak sengaja, gue mau nimpuk Alex jar, sorry "

Alex dan Adibah yang melihat tingkah kedua sahabatnya tersebut lalu tertawa. Karena merasa ditertawakan akhirnya fajar dan tasyapun ikut tertawa. Jadilah mereka tertawa bersama.

Tak lama bel masuk pun berbunyi, dan pak Anton guru yang berkumis tebal dan kepala yang botak ditengah memasuki kelas. Semua murid memberi salam dan berdoa sebagai rutinitas sebelum memulai pelajaran.

" anak anak kok kalian hening ? bukannya ada anak baru ya biasanya sudah heboh ?" heran pak Anton.

" anak barunya di UKS pak, habis di hajar sama singa kelas kita " ucap Putra ketua kelas XI IPA 1.

" siapa ? kok bisa ?" kepo pak Anton.

" Tasya pak " ucap murid sekelas kompak yang dipimpin oleh Putra.

" apaan sih Lo " ucap Tasya lalu melempar kotak pensilnya tepat mengenai wajah putra.

" ***** sakit sya " keluh putra.

"Rasain " lalu semua murid tertawa bersama termasuk pak Anton.

Terpopuler

Comments

🐝⃞⃟⃝𝕾𝕳Simple Hayati

🐝⃞⃟⃝𝕾𝕳Simple Hayati

lanjuuut

2021-01-21

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!