Panti Asuhan

Hari Minggu merupakan hari yang paling ditunggu bagi para remaja, pasalnya mereka terbebas dari kegiatan belajar mengajar.

Saat ini Adibah tengah bersiap siap untuk pergi bersama sahabatnya. Adibah mengenakan celana jeans berwarna putih dan baju kaos berwarna biru laut. Lalu ia menguncir rambutnya menjadi satu, dan mengenakan make up tipis, tak lupa menyemprotkan parfum ketubuhnya.

tok tok tok

" Adibah cepetan, Steven udah nunggu tu dibawah " seru wanita paruh baya dibalik pintu.

" iya Bun, Dibah turun " balas Adibah.

Lalu ia mengambil Sling bag, beberapa lembar uang, dan tak lupa handphonenya. Adibah menuruni tangga rumahnya. Benar kata bundanya Steven sudah ada ruang tamu.

" Haii, udah lama " sapa Adibah.

Steven langsung mengalihkan pandangannya dari layar handphone ketika Adibah menyapanya. Steven melihat kearah Adibah. Penampilan yang sangat simple namun terlihat manis.

" gak kok baru aja, ayo yang lain udah pada nunggu " balas Steven.

" Bun Dibah berangkat ya " teriak Adibah cukup keras karena bundanya sedang berada di dapur.

Tak lama Dinda menghampiri kedua remaja tersebut.

" udah mau berangkat, hati hati ya " ucap Dinda ketua Adibah mencium punggung tangannya.

" Steven izin bawa Adibah ya Tan " ucap Steven ikut berpamitan.

" iya hati hati, Tante titip Adibah " balas Dinda.

Dinda mengantarkan kedua remaja tersebut sampai kedepan rumah. Steven memasuki mobilnya diikuti oleh Adibah. Setelah masuk Adibah menurunkan kaca mobil.

" Dibah berangkat bunda, love you bunda " ucap Adibah melambaikan tangan ketika Steven menjalankan mobilnya.

Suasana didalam mobil hening, baik Adibah maupun Steven tidak ada yang mau membuka suara. Hingga handphone Adibah berbunyi menandakan ada panggilan masuk.

Tasya calling

" siapa ?" tanya Steven.

" Tasya " ucap Adibah Steven hanya mengangguk. lalu Adibah mengangkat telpon dari tasya.

...***...

" halo, kenapa sya ?"

" kalian udah sampe mana lama banget sih " ucap Tasya disebrang sana dengan nada cukup tinggi.

" ini dijalan kok, sabar dong " balas Adibah.

" mana Steven ?" tanya Tasya

" nih lagi nyetir " lalu Adibah menspeaker panggilannya agar Steven mendengarnya.

" Woy stev lama banget ngebut dikit kek bawa mobil, berlumut ni kita nunggu " bukan Tasya melainkan fajar yang berbicara.

" alay " ucap Steven singkat.

" Wah jangan jangan dia sengaja guys biar bisa lama lama berduaan sama Adibah wkwkwkk " terdengar suara gelak tawa dari sebrang sana.

Adibah yang merasa malu langsung memutuskan panggilan. jika masih berlanjut bisa bisa Adibah semakin malu dibuat mereka.

Setelah panggilan terputus suasana kembali hening, Adibah semakin gugup, ia memilih untuk menghadap jendela menyembunyikan pipinya yang bersemu merah akibat ulah fajar. Steven masih fokus menyetir.

Tak lama mereka tiba ditempat tujuan. Mobil Steven berhenti di Panti asuhan. Tampak di depan pagar panti tersebut ketiga sahabatnya. Steven keluar dari mobil diikuti oleh Adibah, tak lupa Steven mengunci mobil.

" kita mau ngapain kesini ?" tanya Adibah sambil berjalan menuju ketiga sahabatnya.

" liat aja ntar kamu pasti suka " ucap Steven.

" akhirnya setelah sekian purnama kalian nyampe juga " ucap Fajar dengan kealayannya.

" alay " ucap Tasya lalu memukul kepala Fajar.

" udah ayo pasti mereka udah pada nunggu " ujar Steven lalu mengeluarkan beberapa plastik yang berisi makanan, dan beberapa pelastik berisi mainan.

masing masing mereka membawa satu kantong pelastik besar, Adibah dan Tasya membawa pelastik yang berisi mainan. Adibah yang bingung hanya mengikut saja.

" teman teman ada bang Steven " ucap seorang gadis kecil ketika mereka memasuki area panti .

" bang Steven Nana kangen " ucap gadis tersebut berlari langsung memeluk Steven disusul dengan teman teman gadis tersebut, Steven tersenyum sambil membalas pelukan anak anak tersebut.

Adibah sedikit terharu melihat kedekatan Steven dan anak anak panti tersebut. Mereka terlihat seperti seorang anak yang merindukan ayahnya. Tiba tiba saja Adibah teringat dengan sosok sang ayah yang sekarang ntah dimana keberadaan nya. Adibah merasakan air matanya mengalir langsung saja Adibah hapus menggunakan punggung tangannya.

" Wah parah, disini ada kak Tasya, bang fajar, sama bang Alex Lo " sindir Tasya kepada anak anak kecil tersebut.

" eeh iya lupa " ucap Noni lalu memeluk Tasya, Alex dan fajar secara bergantian.

" ini siapa kak ?" tanya Noni saat berada didepan Adibah, Adibah hanya tersenyum canggung.

" oh iya sampe lupa, ini namanya kak Adibah " jelas Tasya.

Noni hanya mengangguk dan memeluk Adibah.

" kak Dibah cantik, nanti Noni besar mau mirip kak Dibah " seru Noni tersenyum manis kepada Adibah.

Adibah tersenyum hangat dan mengelus pucuk kepala Noni.

" dia pacarnya bang Steven " bisik fajar pada Noni yang masih bisa didengar oleh yang lain.

Sontak anak anak yang berada disana bersorak ria.

" Ciieeee bang Steven punya pacar, cieee cieee cieee " sorak mereka.

" ee gak, Bu..bukan " ucap Adibah berusaha menjelaskan namun nihil mereka semakin bersorak.

" hm, nakal ya hayo siapa yang bilang kak Dibah pacar Abang hahahh " ucap Steven dengan raut marah yang di buat buat.

" Kaburrrrrr" teriak mereka lalu berlari berpencar karena dikejar oleh Steven.

Adibah dkk tertawa melihat tingkah konyol steven, pasalnya Steven jarang melakukan suatu hal seperti ini, dia jarang melontarkan lelucon seperti fajar dan Alex, namun ia bisa menghibur seseorang dengan caranya sendiri.

" eh, nak Tasya dan kawan kawan " ucap wanita paruh bayah yang menghampiri mereka.

" Assalamualaikum Bu Aisyah, kabar ibu baik ? " tanya Tasya menyalimi tangan ibu Aisyah diikuti oleh Adibah, fajar, dan Alex.

" Alhamdulillah nak tasya, udah lama kalian gak kesini, sibuk ya " tanya Bu Aisyah

" ya gitu Bu " jawab Tasya terkekeh.

" ayo masuk kedalam " ajak Bu Aisyah, lalu membimbing mereka semua menuju anak anak panti biasa berkumpul.

" nak Steven kemana ?" tanya Bu Aisyah sambil berjalan.

" ada Bu, tadi langsung diajak main sama Noni dkk " jelas Alex.

" ini neng geulis siapa ?" tanya Bu Aisyah kepada Adibah.

" saya Adibah Bu, teman mereka " jawab Adibah seadanya yang hanya diangguki oleh Bu Aisyah.

" bukan Bu, Dibah ini calon pacarnya Steven " ucap Fajar tiba tiba sambil menaik turunkan alisnya.

" Apaan sih " Adibah langsung mendorong fajar hingga menabrak tiang yang ada disampingnya.

" sialan " umpat fajar saat merasakan nyeri pada wajahnya.

" rasain " ledek Tasya lalu semuanya tertawa terkecuali ibu Aisyah ia hanya geleng geleng kepala melihat keempat remaja tersebut.

Akhirnya mereka tiba disebuah lapangan, terlihat banyak anak anak sedang berlarian dan bermain bersama. Mereka terlihat sangat bahagia tanpa beban sedikitpun.

" Anak anak ini ada kak Tasya dan yang lain " seru Bu Aisyah.

Mendengar teriakan Bu Aisyah anak anak langsung berlarian menghampiri Tasya dkk, dan Steven sudah kembali bersama mereka. merekapun membagikan makanan dan mainan yang mereka bawa tadi.

Terpopuler

Comments

Aris Pujiono

Aris Pujiono

semangat kak

2022-01-23

1

🐝⃞⃟⃝𝕾𝕳Simple Hayati

🐝⃞⃟⃝𝕾𝕳Simple Hayati

boom like 5 episod dulu ya thor, nanti aku lanjut bacanya

ditunggu feedbacknya 😍

2021-01-08

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!