Friendzone

Semenjak dari panti saat itu Adibah lebih sering mengajak keempat sahabatnya berkumpul dirumahnya tak jarang pula mereka menginap. Adibah hanya ingin berbagi kebahagiaan, mereka kurang mendapat perhatian dari orang tua mereka, dan mereka sering berkumpul dirumah Adibah mereka bisa merasakan kasih sayang bunda Adibah seperti yang Adibah rasakan.

Adibah sudah menceritakan semua tentang keempat sahabatnya membuat Dinda merasa perihatin. Dengan senang hati Dinda memperlakukan keempat sahabat Adibah seperti anaknya sendiri.

" Bunda... Alex curang " aduh fajar kepada Dinda.

" Alex gak boleh curang " tegur Dinda dengan wajah marah yang dibuat buat.

" Aduan wleee " ucap Tasya meledek

" suka suka dong " balas fajar

" sok manja Lo " Alex menjentik telinga Fajar.

" Alex gak boleh kasar " tegur Dinda menjewer telinga Alex.

" aduh ampun Bun " mohon Alex memegangi telinganya yang memanas, lalu Dinda melepaskan jewerannya.

"Rasain " ucap Steven yang disambut tawa oleh Adibah dkk.

"Tawain aja terossss " ucap Alex kesal lalu beranjak dari ruang keluarga

" ee mau kemana Alex ?" tanya Adibah.

" cari sahabat baru " ucapnya merajuk.

" emang ada yang mau sahabat sama kamu Lex ?" tanya bunda meledek.

" ada dong " jawabnya pede

" paling orang gila yang mau sahabatan sama Alex " ucap Fajar.

tiba tiba Alex tertawa terbahak bahak sendiri, semua aneh melihatnya apakah Alex kesurupan batin mereka.

" berarti Lo semua gila dong mau sahabatan sama gue hahahhh " ucap Alex disela sela tawanya.

seketika semuanya berpikir, lalu Tasya dan Adibah menatap kearah Fajar garang.

" Fajar ....." teriak Tasya dan Adibah melempar Fajar dengan bantal sofa.

" ee sorry Mak..mak..sud aku gak gitu suer deh " ucap Fajar ketakutan.

" kamu bilang kita gila ?" ucap Tasya lalu berdiri memberikan pukulan bertubi tubi.

merasa terancam akhirnya Fajar berlari dan terjadilah aksi kejar kejaran antara Fajar, Tasya, dan Adibah. Dinda, Steven, dan Alex hanya tertawa melihat Fajar yang dikejar kejar oleh kedua gadis tersebut.

" awas kamu ya " teriak Adibah.

" bunda tolongin Fajar " teriak Fajar saat melewati tempat Dinda duduk.

" Tasya, Adibah udah kejar kejarannya " ucap Dinda berusaha menghentikan aksi kejar kejaran mereka.

"Sana kalian bersih bersih dulu, tu muka kalian udah kayak orang gila beneran, habis itu turun makan siang " seru Dinda lalu berlalu ke arah dapur.

Adibah dkk langsung memperhatikan wajah keempat sahabatnya masing masing. Lalu tertawa bersamaan.

" asli Muka kalian jelek banget hahahhh" ucap mereka saling tunjuk disela tawanya.

" Udah udah ayo kekamar bersihin muka kita " lerai Adibah menetralkan tawanya.

Lalu mereka berempat berdiri dari duduknya mengikuti Adibah naik kelantai dua menuju kamar mereka. Saat tiba didepan kamar Tasya dan adibah menoleh kebelakang pasalnya Steven dkk masih mengikuti mereka, sedangkan kamar mereka berada didepan kamar Adibah.

" kalian ngapain ?" tanya Adibah bingung

" mau bersihin muka " ucap fajar polos diangguki yang lainnya.

Tasya menepuk jidatnya pelan. Lalu menoyor kepala ketiga sahabatnya bergantian.

" aduh kok ditoyor sih " protes Alex.

" kamar kalian disana bego, ngapain ikut ke kamar kita " ucap Tasya sarkas.

" kan tadi Dibah ngajakin kekamar buat bersihin muka " ucap Steven.

kali ini Adibah yang menoyor kepala ketiga sahabatnya bergantian.

" tambah hari tambah bego aja kalian, kamu juga Steven terlalu banyak bergaul Ama fajar jadi ikutan bego, udah ayo sya " ucap Adibah menarik tangan Tasya masuk ke kamarnya.

Saat Steven ingin nyusul Adibah tiba tiba pintu kamarnya tertutup kasar dan berakhir wajah Steven menjadi korban.

" Aiisssh sakit " ucap Steven mengelus wajahnya yang terasa nyeri.

Alex dan Fajar meringis melihat wajah Steven yang memerah karena terbentur pintu kamar Adibah.

" kita salah ya guys ?" tanya fajar polos.

" kayaknya bener gue jadi ikutan bego gara gara Deket sama lo jar " ucap Steven masih mengelus wajahnya lalu meninggalkan fajar dan Alex menuju kamar mereka.

Fajar menatap Alex seolah bertanya 'kenapa' Alex hanya mengedikan bahunya bertanda 'tak tahu' lalu Alex memilih menyusul Steven.

" woii, Lo masih mau bengong disitu, kunciin diluar baru tau " teriak Alex yang menyadari fajar masih termenung didepan pintu kamar Adibah.

" ee tunggu " ucap fajar yang sudah tersadar dan berlari menuju kamar.

...***...

Disisi lain Adibah dan Tasya sudah selesai membersihkan wajahnya yang penuh dengan coretan lipstik. Saat ini mereka tengah merebahkan tubuhnya di kasur Adibah.

" Dib " panggil Tasya.

" hm " balas Adibah tanpa menoleh.

" dib, kamu sama Steven udah jadian ?" tanya Tasya penasaran.

" jadian apa sya ?" jawab Adibah malas.

" ya pacaran gitu, kan kalian udah Deket banget, dan hampir satu sekolah ngira kalian pacaran " jelas Tasya.

" belum " singkat Adibah.

" belum berarti akan dong ?" tanpak Tasya bersemangat langsung mengubah posisinya menghadap Adibah.

" ya gak tau sya " tiba tiba duduk diikuti oleh Tasya.

" gak tau gimana Dib ?" tanya Tasya semakin penasaran.

" ya gitu semua orang udah tau kalo aku sayang sama Steven, dan respon Steven juga selalu baik, tapi ya gini aja aku udah bersyukur sya " jelas Adibah mencoba untuk tegar.

Hampir satu sekolah mengira mereka berpacaran karena kedekatan mereka, hanya teman sekelas dan sahabatnya yang mengetahui hubungan mereka yang sebenarnya.

Dan sejauh ini Steven tidak pernah memprotes jika Adibah secara terang terangan menyukainya, dan bersikap selayaknya pacar kepada Steven.

Tapi disisi lain Adibah mengharapkan kejelasan dari hubungan mereka, Adibah sering kali bertanya

' steven sayang gak sama Dibah ? ' ntah sudah berapa kali Adibah menanyakan perihal tersebut, namun tetap saja Steven akan menjawab

' aku sayang, tapi kita gak bisa pacaran, lebih baik kita tetap seperti ini '

Saat ini Adibah tidak terlalu perduli lagi dengan status mereka, mereka bisa selalu berdua saja itu sudah cukup bagi adibah, yang penting mereka sama sama tau perasaan mereka satu sama lain, dan berusaha untuk tidak menyakiti satu sama lain. Semoga saja hubungan mereka berjalan lancar.

" Sabar ya Dib, emang terjebak Friendzone itu menyakitkan " ucap Tasya mengusap bahu Adibah.

" emang kamu pernah ngerasain kayak aku ?" tanya Adibah.

" ya gitu, sampai detik ini aku masih suka sama Alex, tapi alexnya gak peka, kamu beruntung lawan Friendzone nya Steven walaupun digantung tapi tetap diperhatiin hwaaa " jelas Tasya mendramatisir.

" sabar kita sama sama berjuang ya, semangat !" ucap Adibah berdiri membuat Tasya juga ikut berdiri.

"Semangat..." teriak mereka berbarengan.

" woi, kalian kok lama amat ayo turun cacing cacing diperut kita udah demo ni " seru seseorang dari balik pintu Adibah.

Adibah dan Tasya hanya terkekeh, lalu berjalan menuju pintu kamar.

" Berisik " ucap mereka berbarengan lalu meninggalkan fajar yang cengo karena ditinggalkan.

" kok malah ditinggal, woiii tungguin !!" Teriak fajar mengejar kedua gadis tersebut.

Terpopuler

Comments

🐝⃞⃟⃝𝕾𝕳Simple Hayati

🐝⃞⃟⃝𝕾𝕳Simple Hayati

lanjuuut

2021-01-11

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!