Dia Kembali

Adibah sudah siap dengan seragam sekolahnya sekarang ia sedang menunggu Steven, didepan rumahnya. Bundanya sudah berangkat sejak subuh tadi. Hari sudah menunjukkan pukul 06.30 itu tandanya bel masuk akan berbunyi 45 menit lagi.

Adibah sudah berusaha menghubungi Steven tapi tetap saja tidak ada jawaban, akhirnya Adibah memutuskan untuk naik taksi saja supaya ia tidak terlambat.

Adibah tiba disekolah 5 menit sebelum bel masuk berbunyi, satpam sudah bersiap siap untuk menutup pagar sekolah. Setelah membayar taksi Adibah berlari sekuat tenaga menuju gerbang. Tanpa diduga Adibah terjatuh saat beberapa langkah ia melewati gerbang.

" yaampun sih Eneng, pagi pagi udah nyari kodok aja " ucap satpam yang cukup dekat dengan Adibah dkk pak Jono namanya.

" aduh, ih bapak mah bukan dibantuin malah diledekin " kesal Adibah saat berusaha berdiri.

" ya maaf neng, mari bapak bantu " pak Jono membantu Adibah berdiri.

Adibah meringis kesakitan, karena lututnya yang terluka, darah mengalir dari lututnya Adibah mengambil tisu di tasnya dan menutup lukanya.

" bisa jalan neng ?" tanya pak Jono.

" bisa pak, tapi sakit banget " ucap Adibah sambil meringis menahan sakit.

" ayo bapak antar ke UKS " Ajak pak Jono.

" gak usah pak, tolong anterin kekelas aja soalnya Dibah ada ujian " ucap Adibah yang diangguki oleh pak Jono.

Pak Jono memapah Adibah hingga kedepan kelasnya. Kelasnya sangat ramai itu pertanda guru belum ada yang masuk.

" makasih ya pak udah dianterin " ucap Adibah

" iya sama sama neng lain kali hati hati " ucap pak Jono lalu pergi kembali melanjutkan pekerjaannya.

Adibah masuk kedalam kelas dengan tergopoh gopoh sambil meringis kesakitan. Adibah duduk di bangkunya tubuhnya terasa lemas, nafasnya sesak.

"Dib kamu kenapa ?" tanya Tasya khawatir.

" gak apa apa kok sya " elak Adibah.

" kamu pucet banget, kamu sakit ?" Tasya mengecek suhu tubuh Adibah dengan menempelkan punggung tangannya kedahi Adibah.

" aku gak apa apa sya, cuma tadi aku jatoh dan luka " jelas adibah.

" terus berdarah ?" tanya Tasya semakin khawatir dan Adibah mengangguk.

Pasalnya Adibah mengalami hemophobia atau sering disebut phobia darah. Tasya yakin pasti tadi Adibah melihat darahnya sehingga tubuhnya menjadi lemas, dan pucat seperti saat ini.

" ayo kita ke UKS sekarang ! gak ada bantahan " paksa Tasya.

" aku gak apa apa sya, pagi ini ujian matematika aku gak mau ujian sendiri " tolak Adibah.

" Bu Fitri gak masuk, udah ayo Dib muka Lo udah pucet banget " bujuk Tasya.

" ya udah tapi kamu temenin ya sya " tawar Adibah yang diangguki oleh Tasya.

Adibahpun berdiri dibantu oleh Tasya.

" mau kemana sya ?" tanya fajar yang melihat kedua sahabatnya ingin keluar kelas.

" UKS " jawab singkat Tasya.

" Adibah sakit ?" tanya Alex ikut khawatir dan menghampiri mereka.

" aku gak apa apa kok " ucap Adibah meyakinkan.

" ya udah hati hati " ucap fajar dan Alex.

Baru beberapa langkah Adibah dan Tasya keluar kelas pandangan Adibah memburam ia menunduk kebawah tampak darah dilututnya masih mengalir, tubuh Adibah semakin lemas hingga ia pingsan.

" Adibah...., jar, Lex tolong " tariak Tasya saat adibah jatuh menimpa tubuhnya.

Alex dan fajar langsung berlari menolong Adibah dan Tasya. Alex langsung menggendong tubuh Adibah, dan fajar membantu Tasya untuk berdiri. Mereka berempat membawa Adibah ke UKS.

" dibah kenapa bisa pingsan ?" tanya Alex khawatir pasalnya Adibah jarang sakit.

" itu tadi dia jatuh, trus lututnya berdarah, diakan hemophobia mangkanya dia pingsan " jelas tasya.

Terlihat sekali wajah khawatir dari Alex.

" sih Steven kemana ? bukannya harusnya dia bareng Dibah ya ?" tanya Tasya baru menyadarinya.

" iya ya, tumben juga tu anak gak masuk tanpa izin " heran Alex.

" oh iya gue lupa, tadi dia bilang ke gue kalo dia gak masuk karena bantuin Sella pindahan rumahy " jelas fajar.

" Sella ? cinta pertamanya itu ? ngapain dia balik lagi " kesal Tasya.

Tasya memang tidak suka dengan Sella sebab karena Sella Steven berubah jadi pendiam dan dingin. Tapi ketika bertemu Adibah steven yang dulu mulai kembali. Dan saat kedua sahabatnya bahagia gadis itu kembali lagi.

" sabar sya, bagaimanapun Steven masih sayang banget sama Sella " bujuk Alex.

" ya terus Adibah mau dikemanain " ucap Tasya kesal.

" udah udah kali aja Steven udah move on, dan stay di Adibah ya kan " ucap fajar menenangkan .

" au aah gelap" kesal Tasya lalu masuk keruang UKS lagi melihat kondisi Adibah.

Lukanya sudah diperban, dan darahnya sudah dibersihkan. Dan tak lama Adibah membuka matanya.

" ya ampun Dibah bener bener bikin orang panik " khawatir Tasya memeluk Adibah.

" ehem, maafin ya udah buat kalian panik " ucap Adibah berusaha untuk duduk.

" udah istirahat aja masih lemeskan " ucap Alex yang baru masuk disusul fajar dibelakangnya.

Adibah memilih untuk menurut.

" kalian ngapain rame rame disini yang jagain satu orang aja " tegur penjaga UKS Bu ati

" aelah pelit amat Bu, kn Dibah sahabat kita " ucap fajar.

" kamu lagi, sana pulang kekelas biar Tasya yang nemenin Dibah " usir Bu ati

Alex dan fajar menatap Adibah untuk meminta pembelaan.

" udah kalian balik aja, kan ada Tasya aku gak apa apa kok " ucap Adibah ikut mengusir kedua sahabatnya.

" udah Sono ke kelas ntar izinin kita kalo ada guru " ucap Tasya mendorong tubuh Alex dan fajar.

" padahal gue mau numpang tiduran di uks " ucap Alex ketika mereka sudah berada diluar UKS.

" padahal gue masih mau liatin wajah cantik Tasya " ucap fajar.

" eh bege, Tasya gak bakal mau Ama Lo kalo Lo gak nyatain kedia" ucap Alex menoyor kepala fajar.

" hm gitu ya, terus gue harus nembak dia gitu ? tapi kalau ditolak gimana " ucap fajar mendramatisir.

" au aah gelap " ucap Alex lalu meninggalkan fajar dibelakangnya.

"woi Lex tunggu" fajar mengejar alex.

...***...

" Steven kemana sya ?" tanya Adibah karena tidak melihat Steven.

" eh, gak tau, harusnya aku yang nanya biasanya kan kamu bareng dia " ucap Tasya.

Tasya bukannya tidak tau dimana Steven tapi Tasya tidak ingin jika Adibah tau yang sebenarnya pasti mood Adibah akan memburuk, dan Tasya tidak mau itu terjadi.

" hm, Dib kalau ada apa apa cerita ya ke aku " ucap Tasya menawarkan dirinya.

Ntah mengapa filingnya tidak enak setelah ia mengetahui bahwa Sella kembali, Tasya yakin pasti Adibah kelak sangat membutuhkan mereka sahabat sahabatnya.

" iya sya, emang kenapa ?" tanya Adibah merasa aneh.

" gak ada sih, Dib kalau suatu hari Steven nyakitin kamu, kamu harus janji sama aku kalau kamu akan tetap jadi Adibah yang kita kenal " ucap Tasya lagi.

" iya iya Tasya cantik " mendengar kalimat adibah membuat mereka tertawa bersama.

Terpopuler

Comments

🌹Dina Yomaliana🌹

🌹Dina Yomaliana🌹

semangat up kakak😘😘😘

2021-02-11

1

🐝⃞⃟⃝𝕾𝕳Simple Hayati

🐝⃞⃟⃝𝕾𝕳Simple Hayati

krisan sedikit ya thor, setelah tanda kutip tidak perlu pakai spasi. 😍

2021-01-21

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!