Semenjak steven dkk sering berkumpul dirumah Adibah, suasana yang dulu tenang seketika berubah ramai bahkan sangat ramai. Sampai di meja makan pun tetap ramai seperti saat ini.
" woi, my ayam " teriak fajar ketika Alex mengambil ayam goreng dari piringnya.
" pelit amat noh masih ada " tunjuk Alex pada piring yang berisi satu potong ayam fajar hanya pasrah saja.
Saat tangan Fajar ingin menyentuh potongan ayam terakhir tersebut tiba tiba tangan lain mendahuluinya.
" oh ayolah " Rajuk fajar.
" ini jatah dedek Tasya babang fajar " balas Tasya lalu menggigit potongan ayam tersebut.
" Alex balikin ayam gue, Lo kan udah ngambil jatah lo " rengek fajar sambil merebut ayamnya dari piring Alex.
"no..no..no yang udah dipiring gue jadi hak gue " balas Alex menggigit kedua potong ayam.
Semua yang di atas meja hanya terkekeh melihat wajah fajar yang sudah seperti setrikaan kusut, dahi di tekuk, bibir manyun . Wajar saja jika fajar merajuk pasalnya ayam merupakan makanan favoritnya, dan sekarang ia tidak bisa makan ayam.
" bunda, fajar mau ayam " rengek fajar yang membuat Dinda merasa ibah.
" bi nah..." teriak Dinda memanggil artnya yang bernama bi inah.
" iya Bu " ucap Bu Inah saat sudah berada diruang makan.
" tolong gorengin ayam lagi buat fajar ya dia gak kebagian " perintah Dinda.
" baik Bu " balas bi nah lalu beranjak menuju dapur untuk melaksanakan tugasnya.
" fajar tunggu ya Bi nah gorengin dulu " ucap Dinda melanjutkan makannya.
Fajar lalu memeletkan lidahnya kepada Alex, sedangkan alex memutar bola matanya malas.
" hm, anak anak bunda mau pergi ke Surabaya beberapa hari kedepan, bunda titip Dibah ya " ucap Dinda setelah menyelesaikan makannya.
" kapan berangkatnya Bun ?" tanya Adibah
" sore ini, habis ini bunda langsung kebandara " jelas dindah.
" ok siap Bun, kita pasti jagain Dibah kok, ya kan stev " ucap Tasya bersemangat sambil menaik turunkan alisnya meminta jawaban Steven.
"i...iya Bun " ucap steven terbata
" bagus, kalian boleh menginap asal..." belum sempat Dinda menyelesaikan ucapannya sudah di sambung oleh kelima remaja tersebut.
" jangan lupa shalat, jangan lupa belajar, jangan keluar malam kecuali hari libur, jangan bergadang, jangan ngerepotin Bi nah, dan terakhir jangan bawa pacar kerumah " ucap mereka kompak.
" wah udah pada pinter " seru Dinda sambil memberikan tepuk tangan.
" tapi Bun, kalau ada yang pacaran diantara kita gimana ?" tanya fajar sengaja menyindir Adibah dan Steven.
Adibah dan Steven sontak menjawab
" kita gak pacaran "
" gak pacaran tapi kompak, selalu berduaan" ledek Alex.
" sudah sudah, bunda harap kalian bisa jaga diri, Adibah dan Steven jangan terlalu sering berduaan paham" peringat Dinda.
" baik bunda " balas keduanya.
...***...
" bye bunda hati hati dijalan "
" jangan lupa oleh olehnya"
" bunda jaga kesehatan"
ucap kelima remaja tersebut ketika Dinda ingin menaiki mobil menuju bandara.
" iya kalian jaga rumah, hati hati ada apa apa langsung kabari bunda " peringat Dinda lagi.
" ok Bun " seru mereka kompak.
...***...
Hari sudah malam Adibah dan Tasya memutuskan untuk kekamar setelah makan malam, lain halnya dengan Steven, Alex, dan fajar mereka tengah bermain PlayStation yang sempat fajar ambil tadi sore kerumahnya.
Steven dan Alex sibuk bermain, sedangkan fajar sibuk menghabiskan stok cemilan dirumah Adibah.
" stev Lo sama Dibah pacaran gak sih ?" tanya Alex disela sela game nya.
" ia ni stev, Lo gak kasihan apa gantungin Dibah terus kan sakit " sambung Fajar sambil mengunyah cemilannya.
" belum " jawab Steven masih fokus pada gamenya.
" belum berarti akan ?" tanya Alex lagi.
" terus kapan ?" tanya fajar ikut penasaran.
" i am winner..." teriak Steven antusias saat ia berhasil mengalahkan Alex.
" ah, curang Lo stev " ucap Alex tak terima.
" lagian Lo gak fokus sih " ledek Steven.
" woi, jawab pertanyaan kita tadi " sarkas fajar menoyor kepala Steven.
" yang mana ?" tanya Steven berpura pura.
" yang Lo kapan jadiin Adibah pacar " jawab Alex.
Steven menghembuskan nafas kasar lalu bersandar pada sofa.
" gue gak tau, gue takut nyakitin Dibah dengan fans fans gue yang banyak " alibi Steven.
" eh bege, fans Lo juga udah ngira kalian pacaran dari lama kali " ucap fajar sedikit geram.
" dan sejauh ini gue liat fans Lo fine fine aja tuh " sambung Alex.
ya steven memiliki banyak penggemar disekolah maupun diluar sekolah, banyak yang terang terangan menyatakan cinta kepada Steven, namun semenjak Adibah digosipkan berpacaran dengan Steven fans Steven tidak berani untuk terlalu agresif seperti dulu. Steven tampak memikirkan alasan lain agar meyakini kedua sahabatnya ini.
" apa jangan jangan karena Sella ?" tanya Alex menyelidiki.
Steven tampak kaget ketika Alex menyebutkan nama cinta pertamanya.
" ya jangan jangan Lo belum bisa move on dari Sella ya " fajar ikut menyelidiki.
" Sella siapa ?" tanya seorang gadis.
seketika ketiga lelaki tersebut bungkam.
"Sella ?" tanya balik Alex dan fajar kikuk.
" tadi aku habis dari dapur mau nganter ini, trus denger kalian nyebut sella, emang Sella siapa ?" tanya Dibah penasaran.
" ee, anu itu tokoh dalam game tadi ya kan stev " ucap Alex menepuk pundak Steven meminta persetujuan, Adibah hanya mengangguk saja.
" i...iya Dib, eh ni minuman buat kita kan, terimakasih ya " ucap Steven lalu mengambil alih nampa yang Adibah bawa.
" hm, yaudah Dibah ke atas lagi ya, ingat jangan begadang " pesan Adibah lalu meninggalkan ketiga laki-laki tersebut menuju kamarnya.
Steven, Alex dan Fajar menghela nafas lega saat Adibah sudah tak terlihat.
" lain kali jangan bahas Sella, kalo ada Adibah gue gak mau nyakitin dia " titah Steven lalu melanjutkan game nya lagi.
...***...
Disisi lain Adibah tidak percaya dengan penjelasan Alex, pasalnya Adibah mendengar ada kata move on juga walaupun tidak terlalu jelas.
" sya, mau nanya boleh " tanya Adibah kepada Tasya yang tengan menonton Drakor.
" hm, nanya aja kali Dib " seru Tasya masih fokus pada layar laptopnya.
" kamu kenal Sella ?" seketika tubuh Tasya menegang lalu merubah posisinya menghadap Adibah.
" Sella siapa ?" tanya Tasya kikuk.
" gak tau, tadi aku denger Steven, fajar, sama Alex ngomongin sella..." Adibah menceritakan semuanya kepada Tasya.
" eh anu, mungkin aja bener itu nama tokoh gamenya yang gagal move on kali hahahh " ucap Tasya tertawa hambar.
" gitu ya " Adibah masih berusaha mencerna ucapan Tasya.
" iya, hoam ayo tidur aku udah ngantuk banget ni " ajak Tasya untuk mengalihkan perhatian Adibah.
Pasalnya Adibah bukanlah tipe orang yang mudah untuk dibohongi, dia akan terus berusaha mencari tau dan menganalisa segala sesuatu yang menurutnya tidak akurat, dan mencari bukti. Jadi mulai saat ini mereka harus lebih berhati hati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
🐝⃞⃟⃝𝕾𝕳Simple Hayati
semangat likenya
2021-01-11
1
Aziya
like 🖤
2020-12-28
1