Classic Love Story

Classic Love Story

Sekolah Baru

Seorang gadis cantik, dengan rambut hitam lurus yang tergerai, hidung mancung, kulit putih, dan mata yang indah. membuat siapapun yang melihat akan terpanah. Namanya Adibah Putri Khanza. Saat ini ia tengah berjalan menyusuri koridor sekolah barunya mencari letak ruang kepala sekolah.

Ia menjadi pusat perhatian, wajar saja sekarang masih pukul 06.30 yang berarti bel masuk kelas belum berbunyi. Dia banyak mendengar bisik bisik dari murid murid yang melihat nya mulai dari pujian hingga hinaan.

" siapa ya ? anak baru ?"

" wah cantik banget "

" anak baru paling ada masalah di sekolah lama mangkanya pindah kesini "

"cantik masuk kelas mana ya dia"

" kelas berapa ya dia "

" najis sok cantik "

kira kira seperti itulah beberapa argumen yang Adibah dengar. Ia hanya menganggap argumen mereka hanya angin lalu. Toh mereka belum berkenalan dengan nya dan belum tau seperti apa dirinya.

Ia terus melanjutkan perjalanan mencari ruang kepala sekolah. Hingga di ujung koridor ia menemukan ruang yang bertuliskan Ruang Kepala Sekolah. Adibahpun mengetuk pintu coklat yang ada dihadapannya.

Tok..tok..tokk

" ya masuk " ucap seseorang dari dalam ruangan tersebut yang tak lain adalah kepala sekolah (Kepsek)

perlahan Adibah membuka pintunya dan masuk keruangan tersebut.

" Assalamualaikum, permisi bu saya murid baru pindahan dari Jakarta " ujar Adibah sopan.

" oh kamu murid baru, perkenalkan saya Bu Ani kepala sekolah SMA Bakti Mulia, sebelumnya kamu jurusan apa ?" tanya Bu Ani

" Saya jurusan IPA Bu" ucap Adibah seadanya.

" ok baiklah saya juga sudah melihat nilai raport kamu sebelumnya, kamu akan masuk di kelas XI IPA 1, mari saya antar " ucap Bu Ani keluar ruangannya yang di ikuti oleh Adibah di belakangnya.

Mereka menaiki tangga menuju lantai dua, Adibah tidak menyangka bahwa sekolah ini cukup besar karena saat melihat dari pintu gerbang sekolah ini terlihat sangat kecil. Adibah terus mengikuti Bu Ani hingga mereka tiba di sebuah kelas yang cukup berisik dari kelas lainnya XI IPA 1.

" Ekhm...." tegur Bu Ani saat melihat beberapa murid yang berdiri diatas meja dengan memegang sapu, dan ember seolah olah tengah melakukan konser.

" Eeh Bu Ani yang cantik pagi pagi kok udah kesini aja " ucap salah satu dari mereka lalu memberi kode kepada teman yang lain untuk turun dari meja.

" bagus ya Alex,Fajar , pagi pagi udah ada konser aja " tegur Bu Ani menyindir.

" hehehh rutinitas pagi Bu biar semangat belajarnya" jawab salah satu dari mereka yang bernama Fajar.

" kalian ini kelas unggulan tapi tak seperti kelas unggulan " sindir Bu Ani.

Ibu Ani bukanlah kepala sekolah seperti kepala sekolah pada umumnya yang memiliki tubuh gempal, tua dan wajah garang. Bu Ani sebaliknya memiliki umur yang terbilang muda, body yang bagus, wajah yang manis,dan jarang sekali marah namun masih menunjukkan ketegasannya, dia memiliki cara tersendiri untuk menegur muridnya . Hal itulah yang membuat murid murid banyak yang menyukainya.

" biar begini kita kalo belajar serius Bu " ucap teman Fajar yang bernama Alex.

" sudah sudah, ini ada murid baru tolong perlakukan dia dengan baik " ucap Bu Ani pusing jika harus meladeni kedua bocah tersebut.

" Adibah kamu bisa cari tempat duduk yang kosong ya, semoga betah dengan kelas ini, jika kamu tidak betah kamu boleh lapor kesaya " ucap Bu Ani lalu meninggalkan Adibah di depan kelas sendiri.

semua murid yang ada di dalam kelas menatap Adibah dari atas hingga kebawah membuat Adibah merasa risih. tiba tiba ia di kagetkan dengan seseorang yang menepuk pundaknya.

" Dorrrrrrr... " seseorang mengagetkan Adibah.

Adibah hanya terperanjat sedikit kemudian ia kembali memasang wajah datar nya.

" anak baru ya, ayo masuk 5 menit lagi bel masuk " laki laki itu menarik lengan Adibah tanpa meminta izin dari Adibah.

Adibah hanya mengikuti laki laki tersebut, hingga tiba di suatu bangku kosong. ia pun memerintahkan Adibah untuk duduk.

" kamu duduk disana, bentar lagi temen sebangku kamu Dateng emang suka ngaret tu orang " ucap Steven.

ya laki laki yang mengagetkan Adibah dan yang menarik tangan Adibah tadi adalah Steven. kalau kalian bertanya darimana Adibah tau dia melihat name tag yang ada di seragam laki laki tersebut.

Tanpa berbicara sedikitpun adibahpun duduk di bangku yang Steven tunjuk tadi. setelah duduk Adibah menoleh kebelakang melihat tempat paling pojok tempat dimana Steven duduk. Tanpa Adibah sadari ia mengulas senyum sangat tipis hingga tidak ada yang melihatnya.

" kenapa kamu noleh kebelakang ? suka ya Ama Steven ?" ucap seseorang yang mengalihkan perhatian adibah.

Adibah hanya menatap datar gadis yang baru duduk di sebelah kanannya. Adibah juga memperhatikan sekitar ternyata satu kelas masih kompak menatapnya termasuk orang yang baru duduk di sebelahnya.

"apa apaan ini, apa yang mereka lakukan" batin Adibah merasa sangat risih.

Bel masuk pun berbunyi seketika penghuni kelas yang tadi menatapnya kini kembali menatap depan sambil menunggu guru yang mengajar masuk. akhirnya Adibah dapat menarik nafas lega.

Perlahan terlihat seorang guru berkumis tebal dengan kepala botak di tengahnya memasuki kelas dan mendudukkan bokongnya di kursi khusus guru. Seseorang memberi instruksi untuk memberi salam

" Berdiri siap " semua murid berdiri diikuti oleh Adibah.

" memberi salam "

" Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh " ucap murid serentak.

" Waalaikumsalam" ucap sang guru.

" sikap berdoa, mulai " seketika semua murid duduk dan berdoa bersama.

Setelah selesai berdoa, saat sang guru ingin memulai pelajaran, tiba tiba kelas menjadi riuh.

" pak Anton, ada murid baru nih, perkenalan dulu pak " ucap semua murid kompak.

Adibah benar benar merasa aneh dengan kelas ini, tadi mereka menatap Adibah sangat intens sekarang mereka berani menyela guru yang ingin memulai pelajaran.

" mana murid barunya, suruh maju kedepan " ucap guru yang di panggil pak Anton.

gadis yang duduk di sebelah Adibah pun mendorong dorong tubuh Adibah agar cepat maju kedepan. Dengan sangat malas adibahpun maju kedepan untuk memperkenalkan diri.

" Perkenalkan nama saya Adibah Putri Khanza, terserah mau manggil apa, pindahan dari Jakarta " ucap Adibah singkat.

Tanpa banyak bicara lagi Adibah kembali duduk di bangku nya.

Setiap pergantian guru pelajaran Adibah harus maju dan memperkenalkan diri kembali. Adibah merasa teman sekelas nya mengerjai dirinya. Adibah harus banyak bersabar semakin siang muka Adibah semakin datar. Ketika bel pulang sekolah berbunyi akhirnya Adibah dapat menarik nafas lega.

setelah pulang sekolah Adibah tidak berniat untuk pergi kemanapun, tujuannya ialah kasur kesayangannya. Entah mengapa baru hari pertama Adibah sudah dibuat sangat lelah, sungguh ini kesan pertama yang buruk menurutnya.

Terpopuler

Comments

Aris Pujiono

Aris Pujiono

aku bacanya nyicil kak ya

2022-01-20

0

Apple

Apple

aku dah mampir kak😘

semangat 👍

2021-02-09

4

pinnacullata pinna

pinnacullata pinna

hall thor aku mampir , sepertinya adibah orangnya kuat ya,

btw

Aku memberikan like, dukung juga novelku cinta adalah sebuah perjalanan yang indah 🙏☺️

2021-01-13

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!