Suprise

"Assalamualaikum bunda pulang " sapa seorang wanita paruh bayah memasuki rumah dua lantai tersebut. Dinda, dia adalah Dinda bundanya Adibah.

Suasana hening, tidak ada yang menjawab sapaannya, akhirnya Dinda memutuskan untuk kedapur.

" bi anak anak kemana ?" tanya nya pada bi inah yang sedang menyiapkan makan malam.

" anu bu pergi " jawab bi inah takut takut.

" pergi kemana ? besokkan mereka sekolah, kenapa diizinkan pergi bi " ucap Dinda merasa sekal.

pasalnya dia memang sengaja tidak memberi tau Adibah dkk bahwa malam ini ia pulang untuk surprise, dia hanya memberitahu Bi Inah dan pak Hadi. Namun di luar dugaan Adibah dkk malah keluar malam, Dinda sangat marah karena mereka melanggar aturannya.

" maaf Bu " ucap bi inah menunduk.

" sudah la, saya mau istirahat " ucap Dinda kesal lalu berjalan menuju kamarnya.

Saat ia membuka kamar nya betapa terkejutnya ia melihat Adibah dkk, sambil membawa poster bertuliskan ' Selamat datang bunda ' yang di pegang oleh Alex dan fajar. Adibah dan Tasya memegang buket bunga, dan Steven membawa cake kesukaan bunda.

" Wah... kalian nyambut bunda ? btw darimana kalian tau kalau bunda pulang malam ini ? " tanya Dinda beruntun.

" hehehh iya Bun, jadi...." ucap Adibah lalu menceritakan semuanya.

Flashback on

sepulang sekolah Adibah dan Tasya menonton televisi, sedangkan Steven dkk sedang kerumah Alex ntah apa yang mereka lakukan.

" Dib, tolong ambilin minum kek haus nih " ucap Tasya masih asik menonton televisi sambil menyuapkan keripik kentang kemulutnya.

" gak mau, punya tangan, punya kaki, ambil sendiri " ucap Adibah merebut keripik kentang yang ada di tangan tasya.

" ayo la pliss, gue mager banget ni " mohon Tasya sambil menepuk bahu Adibah,

hingga Adibah tersedak keripiknya.

"uhhuk...uhhuk.. sialan emang " umpat Adibah

" hehehh, itu tandanya kamu harus minum, sana minum titip punya aku ya " ucap Tasya lalu merebut kembali keripik kentangnya.

Dengan sangat terpaksa Adibah menuju dapur untuk mengambil minum, pasalnya tenggorokannya sangat sakit akibat tersedak keripik tadi, dan mau tidak mau ia kedapur dan harus mengambilkan minum untuk Tasya.

Ia menenggak air yang ada di gelas hingga tandas, dan tak lupa membawakan Tasya air. Namun tiba tiba ia mendengar suara orang di dekat pintu belakang rumahnya. Dengan penasaran adibahpun melangkahkan kaki nya menuju sumber suara tersebut.

" ibu pulang malam ini ?" ucap bi inah

"....."

" iya Bu "

"....."

" baik Bu hati hati dijalan. " putus Bi Inah.

Saat bi Inah memutar badannya ia terkaget saat ia melihat nona muda nya sedang berdiri diambang pintu.

" siapa bi ?" tanya Dibah to the point.

" anu..anu... neng Dibah ngapain disini?" tanya bi inah balik.

" tadi bunda ya ? bunda pulang hari ini ? kok gak ngabarin Dibah sih " tanya Dibah beruntun.

" iii....ya non, tapi jangan bilang bibi yang kasih tau ya, ibu udah diperjalanan menuju kebandara mau pulang non " jelas bi inah.

" oh, oke bi sini deh..." Adibah membisikkan sesuatu kepada bi inah, yang di angguki olehnya. Setelah itu Adibah kembali lagi keruang tv.

" nih.. sya bunda pulang malam ini " ucap Adibah saat tiba di ruang tv dan menyerahkan air yang ia bawa.

" iya bagus dong " balas Tasya masih fokus pada layar televisi.

" ih nyebelin, sini deh..." Adibah menjelaskan semua rencananya, kemudian di angguki oleh Tasya.

Flashback off

" oh gitu, terimakasih kasih sayang " ucap Dinda memeluk sayang Adibah.

" ehem masih ada orang Bun " sindir fajar.

" hehehh lupa, sini sini " ucap Dinda dan terjadilah aksi berpelukan ala Teletubbies.

Setelah itu mereka meimilih makan malam lalu mereka berkumpul di ruang keluarga, sambil menyantap kue yang mereka beli tadi sore.

Mereka hanya berbincang ringan, sesekali melempar canda, dan tertawa bersama.

" Bun besok Steven gak nginep lagi ya, soalnya ayah sakit jadi Steven mau jagain ayah " ucap Steven kepada bunda.

" sakit apa ? kok gak ngasih tau kita ?" tanya Adibah.

" cuma kecapean bolak balik keluar kota, ya sekarang udah di kasih tau " ucap steven.

" cieee yang khawatir sama camer " ledek fajar.

" apaan sih wajar dong aku khawatir, kan Steven sahabat kita " ucap Adibah sambil tersipu malu.

" aduh dedek blushing ni " ledek Tasya yang di hadiahi cubitan maut oleh Adibah.

" anying pedes banget " Tasya mengusap lengannya yang terkena cubitan Adibah.

" Tasya ! kata katanya " peringat Dinda.

" hehehh, khilaf Bun " dindah terkekeh dan membuat semuanya tertawa.

" iya gak apa apa stev, jagain ayah kamu yang bener kalau perlu sesuatu hubungi bunda ya, besok juga kalian boleh pulang kerumah kalian, Bunda juga udah pulangkan " jelas Dinda kepada kelima remaja tersebut, dan di angguki oleh Steven, Alex, dan Tasya.

" fajar gak mau pulang aa, ntar gak ada yang masakin lagi " ujar fajar enteng.

" makan aja isi otak Lo " Alex menoyor kepala fajar.

" suka suka gue la, sirik " balas fajar.

" fajar pulang dulu, kasiankan omahnya sendirian di rumah " nasehat Dinda.

" omah bareng art kok Bun jadi gak sendirian " ucap fajar lagi, Dinda hanya menggelengkan kepalanya.

" eeh, dasar cucu durhaka, aku gak mau kamu nginap disini tanpa mereka, bisa bisa aku jadi korban kejahilan kamu terus ! " ucap Adibah penuh penekanan.

"Alah dedek Dibah gitu banget sih " fajar memasang puppy eyesnya.

" gak mempan " sarkas Adibah mendorong wajah fajar.

" jahat " Rajuk fajar

Melihat tingkah laku Fajar yang suka absurt membuat mereka semua tertawa.

" sudah sudah sana tidur, besok sekolah " peringat Dinda.

" ok siap Bun " ucap mereka kompak.

" good night bunda " ucap Adibah mencium pipi Dinda sekilas lalu mengikuti keempat sahabatnya naik ke lantai dua.

" Dib " ucap steven saat Adibah ingin membuka pintu kamarnya.

" ya stev " jawab Adibah sudah blushing, ntah la semenjak kenal Steven Adibah sering blushing.

" good night, mimpi indah " ucap steven. Tanpa menunggu jawaba Adibah Steven sudah masuk kedalam kamarnya.

Demi apapun Adibah sangat bahagia, ia membuka pintu kamarnya lalu langsung melompat ke kasurnya membuat Tasya terusik.

" apaan sih Dib, pake acara loncat segala " gerutu Tasya.

" I am very happy sya " jelas Adibah sambil tersenyum senyum sendiri seperti orang gila.

Tasya sudah bisa menebak pasti ini ulah Steven, ntah la apa yang dilakukan seorang Steven sampai membuat gadis cantik didepannya ini tergila gila.

" waras Dib ?" ucap Tasya yang melihat Adibah masih tersenyum senyum.

" Tasya mah, aku tu lagi bahagia banget Steven ngucapin good night " jelas Adibah. Benarkan tebakan Tasya.

" terserah aku mau tidur, jangan ganggu." ucap Tasya lalu kembali memejamkan matanya.

Adibah masih menatap langit biru dikamarnya sambil tersenyum, dan berdoa agar Allah bisa menyatukan mereka.

Terpopuler

Comments

Je Moeljani

Je Moeljani

Annyeong👋👋👋
✓mampir lagi
✓10 like lagi
✓5 bintang
Sukses selalu buat kakak Author yang keren ini❤️❤️❤️
Jangan lupa dukung karyaku ya.. makasih kak🙏🙏🙏
From 'Hope for Happy Ending'

2021-02-08

1

🐝⃞⃟⃝𝕾𝕳Simple Hayati

🐝⃞⃟⃝𝕾𝕳Simple Hayati

boom like 5 episod dulu dari aku, nanti aku lanjut bacanya

ditunggu feedbacknya 😍

2021-01-11

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!