My First Kiss, Not My First Love
Malam tahun baru 2014....
Malam tahun baru kali ini sungguh berbeda, tahun lalu aku masih merayakan malam pergantian tahun bersama keluargaku di Bandung, tahun ini aku hanya duduk menyendiri di depan jendela kamar kostan menanti detik-detik nyala kembang api di seluruh penjuru kota Bali.
Namaku Hanna, aku lahir di awal bulan oktober tahun 1991. Aku seorang karyawan magang di sebuah departemen store di Bali.
Cerita ini berawal dari obsesiku terhadap seorang pria bernama Rayhan, dia cinta pertamaku semenjak kelas 6 sekolah dasar.
Kami sering bermain bersama setelah pulang sekolah, dan mengaji bersama karena rumah kami lumayan berdekatan, tepatnya kami satu kampung. Dia juga merupakan saudara salah satu sahabat kecilku Kezia.
Dulu saat masih kecil orang bilang cinta pertama itu hanyalah cinta monyet, tapi bagiku cinta ini benar-benar cinta yang sesungguhnya karena setiap detik, menit, jam yang kupikirkan hanya Rayhan seorang. Hingga hampir membuat persiapan ujian akhirku berantakan karna yang kulakukan hanyalah melamun di depan buku pelajaran, bukannya menghafal bahan-bahan ujian. Hihi..
Duarrrrrrrr.... duarrrrrr.....
Teeeeeetttttttt..............
Suara letusan kembang api dan terompet membuyarkanku yang sedari tadi asyik flashback masa kecilku yang begitu indah.
" Wah sudah mulai pesta kembang apinya, sayang sekali di kota yang indah ini aku hanya bisa menikmatinya sendiri di kamar kecil ini." Ucapku.
Tanpa terasa air mata mengalir di pipiku, merasa sedih dan rindu akan keluarga dan sahabat-sahabatku di Bandung.
" Tapi, aku tidak boleh sedih, ' menyeka air mata di pipiku ' ini keputusanku jadi apapun yang terjadi aku harus kuat dan tegar, semangat !! "
Mengepalkan kedua tangan sambil berulang kali mengatakan "semangat semangat dan semangaaaatttttttttttttt" setengah menjerit di dalam kamar kostan.
Tanpa terasa mataku sudah benar-benar mengantuk, hanya selang beberapa menit setelah pergantian tahun akupun bersiap-siap untuk tidur karena besoknya aku harus bekerja, aku selalu memasang alarm pukul 5 pagi agar tidak kesiangan pergi bekerja.
Jarak tempuh dari kostan ke tempat kerja tidak terlalu jauh memang karena aku sengaja memilih tempat kost terdekat untuk menghemat waktu.
Aku bekerja di sebuah departemen store di daerah kabupaten di Bali, masih menjadi karyawan magang selama 3 bulan. Aku bekerja di bagian servis crew (pramuniaga) divisi menswear.
Menjadi karyawan toko khususnya karyawan bagian lapangan memang sangat jarang mendapat libur di tanggal merah setiap bulannya. Libur tanggal merah hanya khusus untuk beberapa staff dan karyawan back office seperti Adm dan bagian gudang, namun bagi staff on duty selalu ada yang masuk meskipun tanggal merah, untuk memantau kinerja para karyawan.
Sebelum tidur, tidak lupa berdoa dan memanjatkan beberapa permohonan kecil dan harapan. Harapanku kali ini agak berbeda dari tahun sebelumnya, kali ini aku hanya memohon agar aku bisa menemukan kebahagianku dimanapun dan dengan siapapun itu. Karena harapanku pada beberapa tahun lalu selalu sama yaitu, aku ingin menjadi lebih dekat dengan orang yang aku cintai, cinta pertamaku, Rayhan.
Namun, kali ini sungguh berbeda, aku merasa sudah hilang harapan dan semangat. Aku merasa kita tidak bisa dekat seperti dahulu lagi, entah itu karena kami masing-masing sibuk bekerja atau mungkin situasi dan kondisi yang sudah berbeda. Akupun belum menemukan jawabannya.
Esoknya saat alarm berbunyi menandakan pukul 5 pagi, akupun terbangun dari tidur lelapku. Lalu pergi ke kamar mandi dan mengambil air wudhu bersiap-siap untuk shalat shubuh. Setelah itu lanjut sarapan lalu mandi dan siap-siap pergi bekerja. Tepat pukul 06.30 wita, aku keluar dari kamar kostan dan berjalan kaki ke tempat kerja.
Hampir 3 bulan lamanya aku selalu berjalan kaki ke tempat kerja, jarak tempuhnya beberapa kilometer dengan waktu 15 menit yaaaaaa lumayan melelahkan sih tapi kuanggap ini sebagai olahraga pagi saja. Membuat kedua betisku semakin berotot.
Sebetulnya dari dekat kostanku ada halte bus, hanya saja aku memang sedang mengirit biaya pengeluaranku, karena aku hanya seorang karyawan magang jadi gajiku belum sesuai upah minimum regional. Dan lagi, karena jauh dari orang tua, aku harus membiayai segala kebutuhanku dari mulai biaya kost, makan dan lainya, sendiri.
Karena sebetulnya orangtuaku tidak mendukungku pergi mencari pekerjaan di Bali. Orangtuaku, terutama ibuku, sangat menentang kepergianku awalnya. Hanya saja aku berhasil meluluhkan hatinya dengan dalih aku ingin mencari pengalaman hidup mandiri.
Dengan beberapa persyaratan akhirnya ibuku menyetujuinya, asalkan aku harus menanggung semua biaya hidupku sendiri tanpa bantuan orangtua sebagai bentuk hukuman karena membuat orangtuaku kecewa dengan kepergianku.
Walaupun, pada akhirnya, setelah beberapa minggu tinggal di Bali, ibuku selalu menelpon dan bertanya apakah aku masih punya cukup uang untuk makan, dan akan mentrasfer beberapa uang karena khawatir aku tidak makan dan mati kelaparan. Tapi, aku selalu menolaknya karena untungnya aku masih memiliki uang tabungan dan pesangon hasil dulu bekerja di Bandung.
Pukul 06.50 wita, aku baru sampai di tempat kerja, sebelum masuk ke dalam toko seluruh karyawan selalu wajib melakukan chek buddy, dan pengechekan isi tas yang di bawa dari rumah demi keamanan lingkungan tempat kerja.
Setelah selesai, aku langsung menuju loker menyimpan tas dan sweater, merapihkan seragam dan makeup ku kembali. Seluruh karyawati khususnya wajib memakai makeup dan merapihkan rambutnya dengan cara di cempol ke atas.
Tiba-tiba dari belakang terdengar suara seseorang laki-laki memanggil namaku.
" Hanna, Hanna Anjani. "
" Iya pak " jawabku refleks, sambil memutarkan badan.
Ternyata itu suara kepala personalia di tempatku bekerja.
" Setelah selesai doa pagi, saya tunggu di ruang personalia ya !!"
" Baik pa." Jawabku.
Pak Seno namanya, setelah mendapat jawabanku dia tersenyum lalu pergi masuk ke area doa pagi.
Sebelum bekerja kami seluruh karyawan/ti maupun staff wajib berdoa bersama demi kelancaran kami dalam bekerja, tentu saja, berdoa menurut kepercayaan masing-masing.
Lalu, jikalau ada beberapa hal penting yang harus di sampaikan kepada seluruh karyawan/ti maka salah seorang staff akan memberitahukan kepada kami.
Tak lupa ditutup dengan yel-yel perusahaan untuk membakar semangat para karyawan/ti.
Selama doa pagi berlangsung hingga selesai aku menjadi kurang fokus karena merasa penasaran kenapa pak Seno memanggilku ke ruang personalia nanti.
" Ada apa, apa aku melakukan kesalahan akhir-akhir ini " tukasku di dalam hati.
Setelah selesai berdoa pagi, aku berbincang dengan seniorku di konter menswear, ka Putri.
" Kak Putri, aku di tadi di suruh langsung ke ruang personalia abis selesai doa pagi, ada apa ya kira-kira?" tanyaku.
" Nah loh.... habis ngelakuin dosa besar apa coba inget-inget..." sambil tersenyum meringis menakut-nakuti ku.
" Iiiiihhhhh atulahhhhh plissss aku gak tau." Jawabku sambil merengek.
" Hahaha.... udah sana samperin aja dulu pak Seno, mau di naikin gaji kali... " Timpal kak Putri.
Akupun langsung menuju ruang personalia setelah sedikit berbincang dengan seniorku.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 254 Episodes
Comments
Mas Mamake Intan
assalamualaikum bagus si. smoga bagus terus smp akhir..hehehe...semangag author
2021-03-06
2
Aini
lanjt
2021-02-19
1
Caramelatte
eyo author hebat! aku mampir🤗 semangat upnya! 💪
2021-02-01
1