Setelah mengembalikan motor matic sewaan ke tempat asalnya, aku dan paman langsung menuju dermaga, dan menaiki speed boat yang tadi pagi kami gunakan menuju ke pulau ini. Aku tahu, karena supir speed boatnya masih orang yang sama seperti pagi tadi.
Sebelum pulang, paman membelikanku obat anti mabuk dan menyuruhku meminumnya.
Di tengah perjalanan, karena sudah sore, kami menikmati sunset di atas perahu, kami duduk di luar di bagian depan kapal menikmati keindahan alam yang istimewa ini. Entah mengapa, rasa takutku terhadap air laut menghilang begitu saja.
Paman memakaikan jaketnya padaku, katanya dia takut aku masuk angin. Dan aku hanya bisa mengucapkan terima kasih padanya. Tapi, aku juga takut paman masuk angin karena hanya memakai kaos berwarna hitam lengan pendek. Lalu, setelah sempat mengabadikan beberapa momen lewat kamera digital, aku mengajak paman untuk masuk ke dalam saja. Ku bilang bahwa aku agak mengantuk.
Dan, benar saja, beberapa menit duduk di bangku yang ada di dalam, mataku sangat berat, entah ini efek obat atau karena aku memang lelah.
Akupun tertidur, lalu, paman yang dari tadi selalu mengawasiku, dengan sigap menyandarkan kepalaku di pundaknya. Dia lalu merangkul ku, memperbaiki sedikit posisiku agar aku tidur dengan nyaman.
Dan, tanpa di sadari, ternyata paman pun tertidur, kepalanya bersandar di kepalaku. Pantas saja, saat aku terbangun terasa seperti ada sesuatu yang berat di atas kepalaku. Aku langsung membenarkan posisi kepala nya, aku biarkan kepalanya yang bersandar di pundakku kali ini.
Beberapa menit kemudian, para pengemudi kapal datang menghampiri kami dan berkata,
" Kita sudah sampai, kakak !!"
" Oh, baiklah, bisa tunggu sebentar, aku akan membangunkan nya dulu. " Telunjukku menunjuk pada wajah paman.
" Tidak apa, kami masih bisa menunggu kalaupun kak Wan sulit untuk bangun, seperti kakak tadi. " Mereka menahan sedikit tawa.
" Apa maksudnya, aku tidak mengerti, dan, apa kalian sudah mengenal kak Wan ?" tanyaku pada mereka.
" Tentu saja, tidak ada yang tidak mengenali kak Wan di sini."
" Lalu, apa tadi pagi aku tertidur sangat lama, dan sulit di bangunkan, hingga kalian meledekku.."
" Hampir satu jam, kak Wan menunggumu bangun, padahal perahu sudah sampai, dia setia menunggu sampai kakak bangun"
" Benarkah ? tanyaku memastikan pada pengemudi yang satu lagi. Dan dia hanya menganggukan kepalanya sambil tersenyum.
Lalu, tidak lama kemudian, paman menggerakkan kepalanya, lalu terbangun secara perlahan. Dia memegang kedua matanya dengan satu tangan sambil menundukkan kepala.
" Kita sudah sampai ?" tanya paman.
" Baru sampai kok. " Aku menjawab sambil memberi isyarat pada para pengemudi untuk tetap diam.
" Baiklah, kalau begitu, ayo kita pulang !!"
Dia berdiri dan memegang lenganku. Mengucapkan terima kasih pada para pengemudi, lalu turun dari perahu.
" Paman apa kau masih mengantuk ? lebih baik kita istirahat saja dulu. Aku takut kau menyetir mobil sambil mengantuk. "
" Kalau begitu, kita makan dulu saja, bagaimana, masih ada waktu untuk sampai ke rumah mu tepat waktu kan ?" tanya paman sambil melihat jam di tangan kirinya.
Aku hanya menganggukan kepala pertanda setuju.
Kami, hendak menuju sebuah tempat makan dekat parkiran mobil, tapi, aku melihat sebuah tenda pecel lele di bawah pohon di ujung jalan.
" Wah.. " refleks aku berkata seperti itu.
" Kenapa ? " tanya paman penasaran.
" Ternyata disini ada pecel lele juga ?"
" Ada, kamu baru tahu ? "
" Sudah lama, aku tidak makan lele goreng !!"
" Kau mau makan disana ?"
" Apa ahjussi tidak keberatan ?"
" Tentu saja tidak, aku juga suka makan lele goreng. "
" Kalau begitu ayo kita kesana, ahjussi. "
Kami berdua dengan lahapnya menikmati nasi beserta lele goreng dan sambal pecel, dengan lalapan khas daun kemangi dan mentimun, lalu minumnya air teh hangat, membuat badan kami yang kedinginan menjadi hangat kembali.
Ada beberapa orang yang datang, kulihat beberapa dari mereka merupakan wisatawan asing. Mereka memesan menu yang sama seperti kami berdua, mereka bilang ini makanan favorit setiap mereka berkunjung kemari. Harganya pun murah. Aku sedikit menguping pembicaraan mereka, walaupun mereka berbicara bahasa inggris, tapi aku dapat memahaminya. Hasil kursus bahasa inggris ku sangat bermanfaat selama aku tinggal di Bali.
Setelah selesai makan dan beristirahat sebentar, kami melanjutkan perjalanan pulang. Paman mengantarku sampai ke gedung kost ku.
Saat turun dari mobilnya, seperti biasa paman selalu mengikuti ku turun dari mobilnya.
" Hanna, terima kasih sudah mau pergi jalan - jalan bersamaku !!"
" Aku yang harusnya berterimakasih, ahjussi, kau memberiku pengalaman yang tak terlupakan. "
" Lain kali, apa kau mau pergi jalan bersamaku lagi ?" tanya paman sambil mengangkat halis nya sebelah.
" Tentu saja, kalau aku sedang tidak sibuk. "
" Baiklah, aku pulang dulu ya, kau langsung beristirahat lah, besok masuk shift pagi, kan ?"
" Iya, siap bos !! hi... " jawabku sambil tersenyum.
Aku langsung menuju kamar kost. Dan menyiapkan air panas untuk mandi. Sebelumnya, aku membersihkan make up terlebih dahulu. Kulihat di kaca, kondisi kulit wajah, tangan dan kaki ku. Karena, tanpa persiapan apapun aku pergi ke pantai, untung saja aku selalu membawa sunscreen wajah dan badan di tas ku, juga beberapa make up kit untuk sekedar men touch up riasanku.
Saat di restoran seafood tadi, aku sempat pergi ke toilet untuk mengaplikasikan sunscreen untuk melindungi kulit wajah, leher, tangan dan kaki ku.
Ini semua kulakukan bukan karena takut kulitku menghitam, tapi, sebetulnya kulit itu perlu perlindungan dari sinar uva dan uvb, untuk menghindari penuaan dini dan masalah kulit lainnya di kemudian hari.
Ini merupakan ilmu yang ku dapatkan setelah sering menonton video tips dan trik di yucup.
Setelah selesai mandi, aku bersiap - siap untuk tidur. Sebelumnya, seperti biasa di atas kasur sambil merebahkan badanku, aku mengecek hp ku. Kulihat ada beberapa pesan masuk, salah satunya dari Rayhan.
Aku lupa, tadi belum sempat membalas nya. Lalu, aku pun buru - buru membalasnya.
A Rey..
...Maaf, tadi aku pergi jalan - jalan sama temen....
Tidak lama kemudian, dia membalas pesanku lewat bbm..
A Rey..
Habis dari mana emangnya? sama siapa?
Aku,
Habis main ke Nusa Penida, sama paman.
A Rey..
Asik ya, yang punya pacar, jalan bareng terus.. Haha..
Dia kenapa sih, apa dia cemburu, pikirku saat itu. Lalu ku balas.
Aku,
Memangnya kenapa? Gak boleh ?
A Rey..
Gak boleh, titik
Aku,
Why??????
A Rey..
Aku sedih ( mengirimku emoticon sedih )
Aku,
Sedih kenapa ? ( pura - pura tidak mengerti )
A Rey..
Aku cemburu !!
Aku terkejut dan melempar hp ku ke atas kasur. Merasa tidak percaya dia mengirim kan pesan seperti itu padaku.
Aku merasa tidak percaya, dan malah membolak balikkan hp ku, membacanya berulang kali hingga aku benar - benar percaya dia mengirimku pesan seperti itu.
A Rey..
Kenapa gak bales, kamu udah tidur ?
Aku,
Lagi proses menuju mimpi.
Jawabku, pura - pura tidak peduli.
A Rey..
Oke, selamat malam, mimpi indah yaa, jangan lupa mimpikan aku.
Aku,
Syippp...
Aku berguling - guling bagaikan cacing kepanasan di atas kasur, karena merasa bahagia Rayhan mengirim pesan seperti tadi padaku. Padahal sebelumnya, dia orang yang sangat cuek terhadap hal berbau romantisme.
Akupun bersiap untuk benar - benar tidur kali ini. Tidak lupa berdoa dan meminta agar Rayhan memang hadir di mimpiku lagi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 254 Episodes
Comments