Bimbang

Akhir - akhir tahun kemarin, ada yang berbeda dari sikap Rayhan padaku. Kami memang dekat, dari dulu, tapi, semenjak aku menyusulnya ke Bali, dia berbeda. Entah mungkin karena kesibukan pekerjaan dan hobinya, dia jadi sedikit cuek padaku, jarang memberiku kabar atau sekedar menanyakan kabarku saat itu.

Tapi, pada awal tahun baru, setelah aku pindah ke ibukota provinsi dekat dengannya, dia jadi lebih perhatian padaku. Tepatnya, sejak dia mengetahui aku dekat dengan pria lain.

Dia jadi sering mengirimku pesan lewat hp, kadang juga menelponku. Dia lebih sering datang ke tempat kost ku dan mengajakku pergi jalan - jalan saat kami ada waktu untuk bersama.

Aku selalu menceritakan semua yang terjadi antara aku dan Rayhan pada Yasmin maupun Audrey, karena saat itu Karina jarang berkomunikasi denganku. Dia sibuk latihan untuk pertandingan volley ball nya.

" Hati - hati, nanti kamu selalu terjebak friendzone. "

Aku masih ingat, Yasmin selalu berkata seperti itu saat aku menceritakan semua tentang Rayhan. Entah karena dia sudah bosan mendengar ceritaku, atau karena marah dengan fakta bahwa Rayhan selalu memberiku harapan palsu.

Tapi, aku sejujurnya bahagia, karena orang yang aku cintai selama ini, mencoba memperlakukan ku secara spesial. Entahlah, mungkin aku yang terlalu percaya diri.

Suatu hari, di hari kamis, hari liburku dan bertepatan dengan tanggal merah. Aku dan Rayhan pergi untuk menonton film di bioskop.

Setelah selesai menonton film, kami memutuskan untuk makan di salah satu resto yang ada di Plaza.

Saat kami sedang menunggu pesanan makanan datang, tiba - tiba aku melihat seseorang yang ku kenal. Kulihat dia sedang mengobrol sambil minum kopi bersama temannya di coffe shop, sebrang resto tempat kami makan. Dia sepertinya sedang asik mengobrol dengan kedua temannya itu. Dari kejauhan aku terus memperhatikannya tanpa sepengetahuan Rayhan.

Bila di pikirkan, sudah berapa lama ya aku tidak bertemu dengannya, bahkan hanya sekedar chat whatsapp pun tidak pernah. Terakhir kali kami pernah bertemu di toko kue saudaranya di sebrang halte dekat kostanku. Kami sempat mengobrol bahkan dia membelikanku beberapa kue yang ada di sana.

Setelah selesai makan, aku dan Rayhan keluar dari resto, kulihat, paman masih bersama kedua temannya di coffe shop itu.

Baru beberapa langkah kami berjalan keluar dari resto, seseorang memanggilku.

" Hanna.... "

Saat aku menoleh ke belakang, ternyata paman yang memanggilku. Aku dan Rayhan menghentikan langkah kami.

" Hallo, ahjussi, apa kabar ?" tanyaku.

" Aku, Baik, lama tidak berjumpa, bagaimana

kabarmu ?"

" Aku juga, baik - baik saja, ahjussi." Jawabku.

Lalu, paman melirik ke arah Rayhan.

" Oh iya, kenalkan dia Rayhan." Ucapku.

" Saya Siwan. " Sambil mengulurkan tangannya.

" Saya Rayhan, teman Hanna. "

Mereka berjabat tangan dengan tatapan yang aneh bagiku. Suasana di sekitar kenapa mendadak menjadi lebih dingin, apa karena mungkin pengaruh ac dan aku hanya memakai sweater rajut tipis. Ya, mungkin saja.

" Kalian sekarang mau kemana ?" tanya paman.

" Kami sudah mau pulang, tadi kami nonton film di bioskop dan makan di sana. " Menunjuk ke arah resto tempat kami makan tadi.

" Oh.. baiklah kalau begitu, hati - hati di jalan pulang ya."

Kami pun pergi melanjutkan perjalanan pulang. Dan sesampainya di gerbang kost ku, aku langsung turun dan membuka helm lalu memberikan nya pada Rayhan

" Hanna, boleh aa ngomong sesuatu ?"

" Mau ngomong apa sih, pake izin segala. "

" Emh... Han, sebaiknya kamu jangan terlalu dekat sama pria bernamanSiwan itu. "

" Kenapa memangnya ?" aku merasa heran.

" Kamu tau gak dia siapa ? Rumahnya dimana? Kerjanya apa? " tanya Rayhan dengan nada tegas.

" Enggak. " Jawabku enteng.

" Dia orang yang kurang baik, menurutku. "

" Kok bisa a Rey ngomong kaya gitu ? Emangnya udah kenal dia orang nya seperti apa ?" aku mengerutkan kedua halisku.

" Nanti juga kamu tahu sendiri. Ini hanya sekadar saran dariku, lebih baik kamu jangan terlalu dekat dengannya, aku cuma khawatir takut ada apa - apa sama kamu nanti. "

" Makasih banyak ya a, udah mau repot - repot mengkhawatirkan Hanna, tapi tolong, Hanna gak suka a Rey seenaknya bilang kalo paman bukan orang yang baik. " Aku membuang muka dari hadapannya.

" Kamu marah ?" tanya Rayhan.

" Engga, Hanna cuma gak suka aja, ada orang yang berani berkomentar tentang seseorang lalu mencap dia bukan orang yang baik, padahal dia belum tahu dan mengenal dia orang nya seperti apa. "

" Oke, aku minta maaf. " Rey menggenggam tanganku.

" Dia, di mataku orang baik, dia pernah menolongku dan memperlakukan ku dengan ramah. Dia belum pernah menyakiti perasaan ku dengan perkataan maupun perbuatan nya, jadi, tolong, jangan pernah menjudge jelek seseorang secara tidak objektif seperti itu. "

" Aku hanya berusaha untuk melindungi mu, karena aku sudah menganggapmu seperti adikku. "

" Oh.. begitu rupanya. ( Aku melepaskan genggaman tangan Rayhan) ' Terima kasih banyak ya, A Rey. Tapi, tolong jangan melarangku untuk berteman atau tidak dengan siapapun. Kamu mungkin menganggapku seperti adikmu sendiri, tapi kamu bukan keluargaku, kamu gak berhak mengaturku dan kehidupan ku. BYE.. "

Aku langsung pergi meninggalkan nya menuju kamar kost.

Di kamar kost, setelah selesai mandi dan membersihkan wajahku, aku bersantai di atas beanbag chairku, lalu menyalakan tv memilih beberapa channel yang bisa menghiburku.

Tapi, tidak ada satupun tayangan tv yang menarik bagiku. Aku mematikan tv, memencet remotnya secara kasar dan membanting remote nya di karpet.

" Apa - apaan dia, jadi selama ini semua perlakuan manisnya padaku belakang ini hanya karena dia menganggapku sebagai adik. Hah... adik... adik... adik.... " Aku berbicara sendiri dengan penuh emosi.

Lalu, tiba - tiba ada seseorang mengetuk pintu kamarku. Aku berdiri dari tempat duduk dan membuka nya. Ternyata, dia kak Siska.

" Hai... " dia tersenyum melambaikan tangannya lalu masuk ke dalam kamar kost ku.

Belakangan ini, aku memang menjadi lebih akrab dengan kak Siska. Kami sering mengunjungi satu sama lain, berbagi makanan dan berbagi cerita, menonton film berasama di laptop. Kadang kami pun saling menginap kalau sedang merasa ketakutan gara - gara film horor yang pernah kami tonton berdua.

" Kamu kenapa bebs ?" tanya kak Siska sambil mengambil beberapa toples camilan di atas meja tv ku.

" Lagi kesel kak." Jawabku singkat.

Saat tadi aku sedang beradu mulut bersama Rayhan di bawah, kak Siska lewat di antara kami berdua. Hanya saja dia tidak menyapaku karena mungkin dia tahu aku sedang bertengkar dengan Rayhan.

" Katanya habis pergi jalan sama si first love, tapi kok pulang - pulang malah cemberut. "

" Habisnya aku sebel banget sama dia."

Aku langsung menceritakan apa yang terjadi padaku dan Rayhan saat itu. Dengan seksama kak Siska mendengarkanku sambil melahap habis satu toples camilanku.

Aku berhenti bercerita sejenak saat ku lihat kak Siska beberapa kali membalikkan toples kosong dengan wajah heran.

" Apa sih kak, aku lagi cerita nih." Ucapku sambil mengerutkan kedua halisku.

" Iya aku dengar kok, aku paham, tapi ini... kemana pergi nya semua kue di dalan sini ?" menunjuk toples yang sedang di pegangnya.

Seketika aku langsung tertawa terbahak -bahak melihat tingkah kak Siska. Dasar konyol. Dia selalu mendengar semua curhatku, tapi saat aku sedang kesal ataupun sedih, dia juga selalu bisa membuatku tertawa dengan tingkah konyolnya.

Beberapa menit kemudian, setelah aku selesai meluapkan emosiku menceritakan semua kejadian hari itu pada kak Siska, karena merasa semua energi di lahap emosiku, aku merasa lapar. Begitu pula dengan kak Siska. Padahal sedari tadi dia tidak berhenti makan camilan - camilan ku.

Kami berdua memutuskan untuk membeli nasi goreng pak Kumis di dekat halte bus. Kami berjalan kaki menyusuri trotoar menuju tempat tujuan kami, sambil sesekali bercanda di pinggir jalan. Seketika semua rasa kesalku pun menjadi hilang terbawa angin malam. Saat itu, waktu menunjukkan pukul 18.45 wita.

Setelah sampai di tempat nasi goreng pak Kumis mangkal, kami memesan dua porsi nasi goreng, aku memesan nasi goreng kambing gila dan kak Siska memesan nasi goreng seafood. Kami memutuskan untuk makan di tempat saja, makan di pinggiran trotoar sambil menikmati malam yang begitu tenang. Tidak jauh dari sana, ada pula beberapa pedagang makanan berjejer di sana.

Selesai makan, kami berdua masih terduduk untuk bersantai sejenak di sana. Menunggu satu piring nasi goreng kami benar - benar turun ke area pencernaan kami. Kebetulan saat itu meja pak Kumis tidak terlalu penuh jadi kami merasa bebas tidak ada yang mengantri menunggu kursi kami kosong.

Tidak lama, tiba - tiba ada seorang pria duduk di samping ku. Dia datang dari arah belakangku sepertinya.

" Hanna... " pria itu memanggil namaku.

Episodes
1 Tahun baru, harapan baru.
2 Awal tahun baru, perjanjian baru.
3 Kehidupanku...
4 Pertemuan pertama dan kedua
5 Pertemuan ketiga
6 Pertemuan ke empat di hari yang sama
7 Khayalan
8 Teman baru
9 Percikan api..
10 Tak kenal, maka tak sayang.
11 Pengalaman bersejarah
12 Cerita cinta SMA
13 Cinta Pertama
14 Goyah..
15 Masa lalu
16 Masa kelam, menuju ujian akhir.
17 Bimbang
18 Maaf
19 Guru privat bahasa kalbu.
20 Cerita di kolam renang.
21 Perubahan sudut pandang
22 Salah paham.
23 Luca
24 Lari pagi..
25 Kembalinya aku.
26 Cemburu
27 Kenyataan pahit.
28 My first....
29 Lepaskanlah
30 The real, malam minggu kelabu.
31 Kisah seorang teman
32 Kisah seorang teman part 2
33 Merindukan dan di rindukan.
34 Debaran Jantung
35 Perjanjian awal
36 Media Sosial
37 Sang penguntit
38 Moment Putus hubungan
39 Kenangan masa SMA
40 Canda tawa
41 Makan malam
42 Insiden
43 Awkward...
44 Rindu
45 Bunga
46 Dongeng sebelum tidur
47 Curiga
48 Curiga part 2
49 Horor story..
50 Fakta
51 Pulang
52 Serba Salah
53 Rencana liburan
54 Tahun baru kedua
55 xxx
56 Persiapan Pemotretan
57 Pemotretan heboh
58 Pulang Kampung
59 Tragedi Lukisan
60 Obrolan hangat
61 Obrolan ayah dan anak gadisnya
62 Hello, Bali..
63 Kembalinya Andre
64 Karaoke
65 Gosip Girls..
66 Holiday
67 Obrolan malam
68 Mencari Solusi
69 Tumpangan malam
70 Saran
71 Perkumpulan dadakan
72 Penyanyi dadakan
73 Missing you...
74 Sensitif
75 Lemah..
76 Love you..
77 Sampai kapan
78 Mimpi aneh
79 Live musik
80 Mirrors
81 Plot Twist
82 Norak
83 Shopping
84 Menggila
85 Menghilang
86 Menghilang part 2
87 Pilu hati sang sahabat
88 Satu kebaikan
89 Curiga berlebih...
90 Berpisah, sesaat...
91 Firasat
92 Pengintaian berlanjut..
93 Ternyata...
94 Kesempatan
95 Masa kelam sang kekasih
96 Kerinduan
97 Kekonyolan
98 Makan malam keluarga
99 Back to work
100 Sayonara...
101 Rintik hujan
102 Karate
103 Efek...
104 how are you...
105 Devil...
106 Kado nestapa...
107 Tes
108 PMS
109 Dua hati...
110 Sakit
111 ibu...
112 Adik kecil..
113 Alasan..
114 Again..
115 Sweet night...
116 Penjaga rumah...
117 Seratus persen
118 Bridesmaid
119 With u again..
120 Failed sureprise
121 Peduli...
122 Berkunjung
123 Tak terbendung lagi...
124 Teman anakku...
125 Siapa nona itu...
126 Peringatan
127 Insiden menjelang akhir tahun lagi
128 Kembali
129 Sejarah pertemuan part 1
130 Sejarah pertemuan part 2
131 Harapan
132 Detektif gadungan
133 Tragis...
134 Sariawan
135 Impian...
136 Sandera
137 Game
138 Kronologis
139 Pembalasan...
140 She is back...
141 Gawat...
142 Mabuk
143 Hanya mimpi
144 Amplop coklat part 1
145 Amplop coklat part 2
146 Who...
147 Tiupan..
148 Love
149 mana VISUALnya
150 Just my perception
151 NO
152 Izin
153 Holiday
154 Mabora
155 Silau...
156 Cekcok
157 New normal...
158 Ada bayangmu ada bayanganmu
159 Last time... with you
160 Akting
161 Where...
162 Without you
163 Goodbye...
164 Hampir saja
165 HANNA New home...
166 HANNA New activity
167 HANNA New Story... End
168 Best part
169 Cantik
170 Parasite
171 Menyambung ikatan
172 Selingan
173 Reni vs Giri
174 Office
175 Rumah Kenangan part 1
176 Rumah kenangan part 2
177 Rumah Kenangan part 3
178 Rumah Kenangan, part 4. Finish.
179 Epilog
180 TEST
181 PROLOG
182 S2 PERMOHONAN
183 S2 BERITA DUKA
184 S2 KAMAR
185 S2 AUSTIN
186 S2 AJI
187 S2 Telepon
188 S2 Nanas
189 S2 Who there
190 S2 Mulai menunjukkan
191 S2 Sureprise
192 S2 Bertemu kembali
193 S2 Dasi...
194 S2 Tugas baru
195 S2 Klinik
196 S2 Pasar...
197 S2 Nostalgia
198 S2 Shopping day
199 S2 WELCOME
200 S2 TERKEDJOET
201 S2 Born...
202 S2 VVIP Room
203 S2 Hasil Tes DNA
204 S2 PANIK
205 S2 ASEP
206 S2 SARAN
207 S2 AKHIRNYA
208 S2 Where are you...
209 S2 SAYONARA
210 S2 STRATEGI
211 S2 KENANGAN TRAGIS
212 S2 Hanna with her new life
213 S2 PENJEMPUTAN
214 S2 Not Now
215 S2 Permintaan
216 S2 Pemotretan
217 S2 WAIT a little time
218 S2 Kiss From A Rose
219 S2 Trio Mas Muda
220 S2 Asal muasal dendam Austin
221 S2 Dendam kesumat
222 S2 Rasa penasaran
223 S2 ELSA
224 S2 Kunjungan
225 S2 Penjelasan
226 S2 Calon Papa
227 S2 Reupload Prolog
228 S2 The first meet
229 S2 Siwan with Hwan
230 S2 Finally
231 S2 Bertatap dalam kesedihan
232 S2 Petjah....
233 S2 Debaran itu, masih ada..
234 S2 Comeback home
235 S2 Syukuran
236 S2 The Real Sureprise
237 S2 Meet with CAMER
238 S2 Challenge
239 S2 Petuah dan doa
240 S2 SAH
241 S2 Pengantin Baru
242 S2 Bali, again..
243 S2 Apalagi...
244 S2 Mr. Im
245 S2 Mr. Im part 2
246 S2 Mr. Im part 3
247 S2 Benang merah, terurai.
248 S2 Tamu tak di undang
249 S2 Damai
250 S2 Malam horor
251 S2 Kecewa
252 S2 Lagi dan lagi...
253 S2 Bye..
254 S2 kembali ke Bali
Episodes

Updated 254 Episodes

1
Tahun baru, harapan baru.
2
Awal tahun baru, perjanjian baru.
3
Kehidupanku...
4
Pertemuan pertama dan kedua
5
Pertemuan ketiga
6
Pertemuan ke empat di hari yang sama
7
Khayalan
8
Teman baru
9
Percikan api..
10
Tak kenal, maka tak sayang.
11
Pengalaman bersejarah
12
Cerita cinta SMA
13
Cinta Pertama
14
Goyah..
15
Masa lalu
16
Masa kelam, menuju ujian akhir.
17
Bimbang
18
Maaf
19
Guru privat bahasa kalbu.
20
Cerita di kolam renang.
21
Perubahan sudut pandang
22
Salah paham.
23
Luca
24
Lari pagi..
25
Kembalinya aku.
26
Cemburu
27
Kenyataan pahit.
28
My first....
29
Lepaskanlah
30
The real, malam minggu kelabu.
31
Kisah seorang teman
32
Kisah seorang teman part 2
33
Merindukan dan di rindukan.
34
Debaran Jantung
35
Perjanjian awal
36
Media Sosial
37
Sang penguntit
38
Moment Putus hubungan
39
Kenangan masa SMA
40
Canda tawa
41
Makan malam
42
Insiden
43
Awkward...
44
Rindu
45
Bunga
46
Dongeng sebelum tidur
47
Curiga
48
Curiga part 2
49
Horor story..
50
Fakta
51
Pulang
52
Serba Salah
53
Rencana liburan
54
Tahun baru kedua
55
xxx
56
Persiapan Pemotretan
57
Pemotretan heboh
58
Pulang Kampung
59
Tragedi Lukisan
60
Obrolan hangat
61
Obrolan ayah dan anak gadisnya
62
Hello, Bali..
63
Kembalinya Andre
64
Karaoke
65
Gosip Girls..
66
Holiday
67
Obrolan malam
68
Mencari Solusi
69
Tumpangan malam
70
Saran
71
Perkumpulan dadakan
72
Penyanyi dadakan
73
Missing you...
74
Sensitif
75
Lemah..
76
Love you..
77
Sampai kapan
78
Mimpi aneh
79
Live musik
80
Mirrors
81
Plot Twist
82
Norak
83
Shopping
84
Menggila
85
Menghilang
86
Menghilang part 2
87
Pilu hati sang sahabat
88
Satu kebaikan
89
Curiga berlebih...
90
Berpisah, sesaat...
91
Firasat
92
Pengintaian berlanjut..
93
Ternyata...
94
Kesempatan
95
Masa kelam sang kekasih
96
Kerinduan
97
Kekonyolan
98
Makan malam keluarga
99
Back to work
100
Sayonara...
101
Rintik hujan
102
Karate
103
Efek...
104
how are you...
105
Devil...
106
Kado nestapa...
107
Tes
108
PMS
109
Dua hati...
110
Sakit
111
ibu...
112
Adik kecil..
113
Alasan..
114
Again..
115
Sweet night...
116
Penjaga rumah...
117
Seratus persen
118
Bridesmaid
119
With u again..
120
Failed sureprise
121
Peduli...
122
Berkunjung
123
Tak terbendung lagi...
124
Teman anakku...
125
Siapa nona itu...
126
Peringatan
127
Insiden menjelang akhir tahun lagi
128
Kembali
129
Sejarah pertemuan part 1
130
Sejarah pertemuan part 2
131
Harapan
132
Detektif gadungan
133
Tragis...
134
Sariawan
135
Impian...
136
Sandera
137
Game
138
Kronologis
139
Pembalasan...
140
She is back...
141
Gawat...
142
Mabuk
143
Hanya mimpi
144
Amplop coklat part 1
145
Amplop coklat part 2
146
Who...
147
Tiupan..
148
Love
149
mana VISUALnya
150
Just my perception
151
NO
152
Izin
153
Holiday
154
Mabora
155
Silau...
156
Cekcok
157
New normal...
158
Ada bayangmu ada bayanganmu
159
Last time... with you
160
Akting
161
Where...
162
Without you
163
Goodbye...
164
Hampir saja
165
HANNA New home...
166
HANNA New activity
167
HANNA New Story... End
168
Best part
169
Cantik
170
Parasite
171
Menyambung ikatan
172
Selingan
173
Reni vs Giri
174
Office
175
Rumah Kenangan part 1
176
Rumah kenangan part 2
177
Rumah Kenangan part 3
178
Rumah Kenangan, part 4. Finish.
179
Epilog
180
TEST
181
PROLOG
182
S2 PERMOHONAN
183
S2 BERITA DUKA
184
S2 KAMAR
185
S2 AUSTIN
186
S2 AJI
187
S2 Telepon
188
S2 Nanas
189
S2 Who there
190
S2 Mulai menunjukkan
191
S2 Sureprise
192
S2 Bertemu kembali
193
S2 Dasi...
194
S2 Tugas baru
195
S2 Klinik
196
S2 Pasar...
197
S2 Nostalgia
198
S2 Shopping day
199
S2 WELCOME
200
S2 TERKEDJOET
201
S2 Born...
202
S2 VVIP Room
203
S2 Hasil Tes DNA
204
S2 PANIK
205
S2 ASEP
206
S2 SARAN
207
S2 AKHIRNYA
208
S2 Where are you...
209
S2 SAYONARA
210
S2 STRATEGI
211
S2 KENANGAN TRAGIS
212
S2 Hanna with her new life
213
S2 PENJEMPUTAN
214
S2 Not Now
215
S2 Permintaan
216
S2 Pemotretan
217
S2 WAIT a little time
218
S2 Kiss From A Rose
219
S2 Trio Mas Muda
220
S2 Asal muasal dendam Austin
221
S2 Dendam kesumat
222
S2 Rasa penasaran
223
S2 ELSA
224
S2 Kunjungan
225
S2 Penjelasan
226
S2 Calon Papa
227
S2 Reupload Prolog
228
S2 The first meet
229
S2 Siwan with Hwan
230
S2 Finally
231
S2 Bertatap dalam kesedihan
232
S2 Petjah....
233
S2 Debaran itu, masih ada..
234
S2 Comeback home
235
S2 Syukuran
236
S2 The Real Sureprise
237
S2 Meet with CAMER
238
S2 Challenge
239
S2 Petuah dan doa
240
S2 SAH
241
S2 Pengantin Baru
242
S2 Bali, again..
243
S2 Apalagi...
244
S2 Mr. Im
245
S2 Mr. Im part 2
246
S2 Mr. Im part 3
247
S2 Benang merah, terurai.
248
S2 Tamu tak di undang
249
S2 Damai
250
S2 Malam horor
251
S2 Kecewa
252
S2 Lagi dan lagi...
253
S2 Bye..
254
S2 kembali ke Bali

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!