Pertemuan pertama dan kedua

Saat sedang asyik membaca refrensi buku dan memilah buku mana saja yang akan di beli untuk di bawa pulang, hpku bergetar, dan ternyata ibuku mengirim pesan.

Saat sedang fokus mengetik hp untuk membalas pesan ibuku, tiba - tiba dari arah belakang terdengar suara langkah sepatu kets seorang pria, yang mendekat padaku.

Dia berhenti tepat di samping sebelah kananku. Aku merasa sedikit terkejut dan heran, karena saat itu aku sedang berada di depan rak buku resep - resep masakan.

" Huh.. sudahlah.. mungkin dia bekerja sebagi seorang chef masak." Pikirku.

Zaman sekarang kan profesi sebagai chef baik laki-laki maupun perempuan memang sedang banyak peminatnya. Yang membuatku agak terkejut, dia memakai pakaian setelan jas berwana abu-abu dengan kemeja putih dan dasi yang sudah di longgarkan. Kacamata hitamnya ia buka dan di taruhnya di saku jas sebelum menyentuh beberapa buku di atas rak.

Sebelum dia menyadari bahwa aku memperhatikannya sedari tadi aku langsung mengalihkan pandanganku ke tumpukan buku-buku di hadapanku.

Tanpa di sadari, di dalam pikiranku, masih terkesima oleh penampilan elegan pria tadi, wajahnya lugas dan berkarakter, sepertinya usianya lebih tua dariku.

Bentuk wajahnya yang panjang dan rahang yang tegas membuat wajahnya sangatlah manly. Berkumis dan berjanggut tipis menambah kesan gagah saat menatap wajahnya. Rambut panjangnya yang di sisir rapih dengan sedikit sisa pomade terlihat jelas dalam helaian penataan rambutnya. Mungkin bila dilihat dari penampilan formilnya dia seorang pekerja kantoran.

" Astagfirullah, kenapa aku ini, baru kali ini aku merasa tertarik lagi terhadap pria lain selain Rayhan." Ucapku sambil menutup wajah dengan buku dan memegang dadaku yang sedari tadi berdetak kencang.

Selang beberapa detik, ternyata pria tadi sudah tidak ada di sampingku, akupun refleks melihat kesana kemari mencari dimana keberadaanya, tapi sayangnya, aku tidak menemukan batang hidungnya bahkan bayanganya pun tidak ada.

" Mungkin dia sudah keluar dari toko ini. Huft..." aku menghela nafas panjang dan menghembuskan nya dengan kasar.

Dan, seketika, betapa kagetnya aku, saat ku sadari bahwa buku resep masak limited edition karya chef favoritku sudah hilang di depan mata. Padahal tadi, aku sempat memegangnya dan kutaruh kembali sebentar di rak karena hendak membalas dahulu pesan singkat dari ibuku.

" Yah... padahal buku itu selalu out of stock dan menjadi best seller di setiap cabang." Aku merasa sedih. Bahkan di toko pusat pun sudah kosong sekarang.

Setelah mendapatkan beberapa buku yang kucari, tanpa disadari sedari tadi perutku sudah mengirim sinyal padaku. Sudah waktunya jam makan siang memang. Para kawanan cacing sedang berdemo di dalam perutku, padahal tadi pagi aku sudah sarapan walau hanya dua lembar roti dengan selai kacang dan meises. Namanya orang sunda, belum makan kalau belum makan nasi. Hihi...

Akhirnya aku menghentikan langkahku di depan sebuah resto khas Bali di sebrang toko buku tadi.

Aku sengaja mengambil tempat duduk di area outdoor resto sambil memandang keluar, memandang orang yang sedang berlalu lalang di sekitar tempat ini.

Pikirku, pasti lebih menyenangkan kalau saat ini aku di temani oleh keluarga atau sahabatku. Menikmati hari libur, jalan-jalan dan makan bersama mereka. Aku tidak akan kesepian.

Kedatangan pramusaji membawa pesanan makananku membuyarkan lamunanku. Tanpa terasa, mataku sudah berkaca-kaca. Akupun langsung menghapus air mata dengan tissue sebelum mereka membasahi pipiku.

" Silahkan, pesanannya sudah datang, selamat menikmati " ucap pramusajinya dengan logat nada khas Bali.

" Iya terimakasih, bli " jawabku.

Baru saja satu suapan masuk ke dalam mulut, aku, hampir tersedak saat melihat pria di sebrang mejaku. Dia pria yang kulihat tadi di toko buku.

Dia memang berada di sebrang mejaku tapi jaraknya agak jauh karena terpisahkan oleh akses jalan masuk ke dalam resto.

Sepertinya dia sudah selesai makan, dia sedang asyik membaca buku resep masakan yang tadi dia beli, sambil menghisap sebatang rokok.

Dan ternyata, buku resep incaranku, dia yang membelinya. Padahal aku yang pertama kali memegangnya.

" Ih.... " gerutuku, kesal.

Sesekali ku pandangi dia dari kejauhan, entah dia menyadari atau tidak bahwa sedari tadi aku terus memperhatikannya sambil menggerutu di dalam hati.

Namun, seketika perhatianku kembali terusik oleh suara dering hp, ibuku menelpon dari Bandung. Perhatian ku pun kali ini teralihkan hanya pada sepiring nasi yang tinggal separuhnya lagi yang menemaniku berbincang lewat hp bersama ibuku.

Setelah selesai makan dan mengakhiri obrolan bersama ibuku, aku pergi ke kasir hendak membayar makananku tadi. Tapi, alangkah terkejutnya aku saat sang kasir berkata,

" maaf kak, makanannya sudah di bayarkan oleh pamannya tadi."

" Paman, siapa, saya datang kesini sendirian kok mbak" jawabku.

" Tapi benar kok kak, tadi pamannya sudah membayarkan pesanan di meja no 08 kan kak ?" lalu menyebutkan menu makanan dan minuman yang ku pesan tadi.

" Iya betul sih mbak, tapi siapa ya kira-kira soalnya saya dari tadi datang sendiri, duduk dan makan sendiri, gak liat juga ada yang saya kenal disini."

" Oh iya lupa, tadi pamannya duduk di sebrang meja kakak." Sahut mbak kasirnya sambil memainkan telunjuknya pertanda mengingat sesuatu.

" Oh... yang pake setelan jas abu-abu bukan mbak?" tanyaku.

" Iya kak, betul sekali."

" Oke, kalau gitu makasih yaa mbak informasinya."

" Iya, sama-sama kak, terimakasih sudah mampir kesini, di tunggu kembali kedatangannya yaa."

Sepanjang jalan menuju halte bus, pikiranku terus sibuk memikirkan, " kenapa, pria tadi yang bahkan belum ku kenal sama sekali, membayar semua pesanan makan siangku."

Yang tanpa di sadari ternyata aku sudah berada di tempat yang asing. Aku melihat ke sekitar, berulang kali memutar balik kepala dan badanku sambil menjinjing satu kantong keresek buku hasil belanja tadi.

Ternyata, aku memang salah mengambil jalan pulang, karena sedari tadi kurang fokus memikirkan sosok pria berjas abu-abu.

" Duh... kayaknya tadi aku salah belok deh, setelah menyebrang jalan. Ini dimana yaa..? aku harus lewat mana... ?" kebingungan sendiri.

Saat itu posisiku berada di sebuah gang besar, sepertinya jalan menuju sebuah komplek atau perkampungan warga.

Aku pun kurang memahaminya karena aku sebelumnya hanya menghafalkan jalan menuju pusat keramaian kota saja, tidak menghafal jalan menuju perkampungan warga.

Aku merasa sangat ceroboh, " bisa - bisanya, gara - gara memikirkan pria yang tampilannya seperti om - om tadi, aku jadi tersesat." Menyesali perbuatanku sebelumnya.

" Mana sepi lagi ni jalan, gak ada orang yang bisa ku tanyain sama sekali " mencoba berfikir ' emh... mungkin lewat sini kali ya.' sambil berjalan mengikuti arah kananku saat itu.

Saat aku berbelok ke arah kanan lagi, kulihat di depan ada seorang pria sedang duduk di sebuah bangku sambil memainkan hp nya.

Tanpa pikir panjang, langsung ku hampiri dengan niat menanyakan arah jalan yang tepat menuju jalan utama. Dengan penuh semangat dan tanpa rasa curiga aku berjalan mendekat ke arahnya.

Akan tetapi, saat aku sudah berhadapan dengannya, aku mencium bau alkohol dari dekat, kulihat di pinggir bangku nya ada sebotol minuman keras.

Belum juga aku mengeluarkan satu patah kata, aku langsung mundur dua langkah berniat menjauh. Tapi, pria itu langsung berdiri dari kursinya dan berkata,

" Hai, nona, mau kemana?" bertanya dengan mata menyipit dan sedikit tersenyum yg penuh curiga.

" Oooohhh, ini pak, eh mas, eh maaf maksud saya bli, saya sebetulnya mau tanya arah jalan menuju jalan utama, sepertinya saya tadi salah belok di jalan dekat toko buku Grampedia." jawabku sambil terus mengambil langkah mundur perlahan dan mata berkeliling seraya mencari bantuan.

" Oooohhh, begitu rupanya, baiklah mari saya antar." Sambil menyimpan hp ke saku celana jeans berwarna birunya.

" Aahh... syukurlah, terimakasih sebelumnya bli, maaf merepotkan." Aku merasa lega, lalu mengikuti nya dari belakang.

Akan tetapi, aku menyadari sesuatu yang aneh, sepertinya dia membawaku ke arah jalan yg salah, jalananya malah semakin sempit dan sepi, padahal waktu itu pukul 1 siang hari. Entah mungkin ini di belakang sebuah komplek industri, pertokoan atau apalah yang jelas sepertinya ini bukan rumah warga sekitar.

Tiba-tiba, pria tadi langsung membalikkan badannya kearahku, dan berkata...

" Sini, berikan tasmu... !!" seru nya dan mengulurkan tangan kirinya mengisyaratkan sebuah permintaan, dan tangan kanannya menodongkan sebuah pisau lipat kecil.

Aku hanya terdiam membisu sambil menatapnya, tubuhku gemetar ketakutan, sambil memperhatikan langkah pria itu yang semakin mendekat.

" Cepat berikan, kalau kau ingin selamat !!"

serunya.

Tanpa pikir panjang, dengan berat hati aku melepaskan tasku dari bahuku perlahan dan ragu hingga membuat dia merasa tidak sabar dan merebut tas dari genggamanku.

Aku sempat menahannya, tapi dia kembali menodongkan pisaunya. Aku sungguh tidak rela karena di dalam tasku berisi ktp, uang yang lumayan menurutku dan hp. Semua berharga bagiku.

Setelah dia berhasil merebut tasku, diapun berkata..

" Nona manis, kau ikuti jalan dari arah sini dan 2 belokan ke arah kiri lalu lurus, kau akan menemukan jalan menuju jalan utama, pahamkan, nona cantik."

Aku hanya bisa mengangguk tanpa menatap wajahnya, saking ketakutan dengan tubuh masih bergetar dan keringat dingin mulai muncul entah sejak kapan kini sudah membasahi sekujur badanku. Dia bahkan sempat mengelus rambutku sebelum dia memutar badannya dan pergi dengan santai sambil membuka isi tasku. Dari logat bicaranya sepertinya dia bukan warga asli Bali.

Dan, tanpa ku sadari, aku sedang menjinjing sebuah keresek berisi buku-buku yang sebagian memang cukup tebal, dan tanpa pikir panjang aku langsung melemparkan ke arahnya.

Ya satu keresek berisi 3 buah buku tebal dan 2 buah buku tipis. Dengan sekuat tenaga aku melemparkannya dengan penuh amarah berniat menyelamatkan barang berhargaku kembali.

Dan, ternyata, lemparanku tepat sasaran, tumpukan buku-buku itu mendarat tepat di belakang kepalanya hingga membuat dia jatuh kesakitan.

Aku langsung menghampirinya dan merampas kembali tasku dari genggamannya. Dia sempat memegang kepalanya menahan sakit akibat di lempar satu keresek buku-buku itu. Aku langsung berlari sebelum dia bangkit dari duduknya dan mengejarku.

Sambil berlari, sesekali aku menengok ke belakang, ternyata dia memang mengejarku dengan sempoyongan.

Aku berlari sekuat tenaga, mengikuti arah yang tadi dia sempat beritahukan padaku, tapi, saat hendak berbelok ke arah kiri tiba-tiba aku menabrak sesuatu dan terjatuh dengan posisi duduk seperti menabrak, memantul lalu terduduk di lantai.

Terpopuler

Comments

kucing manis🐈

kucing manis🐈

gara² kangen...aku sampe baca 2x thor🤭😉😍🤩💃🏻🥳

2021-08-09

1

lihat semua
Episodes
1 Tahun baru, harapan baru.
2 Awal tahun baru, perjanjian baru.
3 Kehidupanku...
4 Pertemuan pertama dan kedua
5 Pertemuan ketiga
6 Pertemuan ke empat di hari yang sama
7 Khayalan
8 Teman baru
9 Percikan api..
10 Tak kenal, maka tak sayang.
11 Pengalaman bersejarah
12 Cerita cinta SMA
13 Cinta Pertama
14 Goyah..
15 Masa lalu
16 Masa kelam, menuju ujian akhir.
17 Bimbang
18 Maaf
19 Guru privat bahasa kalbu.
20 Cerita di kolam renang.
21 Perubahan sudut pandang
22 Salah paham.
23 Luca
24 Lari pagi..
25 Kembalinya aku.
26 Cemburu
27 Kenyataan pahit.
28 My first....
29 Lepaskanlah
30 The real, malam minggu kelabu.
31 Kisah seorang teman
32 Kisah seorang teman part 2
33 Merindukan dan di rindukan.
34 Debaran Jantung
35 Perjanjian awal
36 Media Sosial
37 Sang penguntit
38 Moment Putus hubungan
39 Kenangan masa SMA
40 Canda tawa
41 Makan malam
42 Insiden
43 Awkward...
44 Rindu
45 Bunga
46 Dongeng sebelum tidur
47 Curiga
48 Curiga part 2
49 Horor story..
50 Fakta
51 Pulang
52 Serba Salah
53 Rencana liburan
54 Tahun baru kedua
55 xxx
56 Persiapan Pemotretan
57 Pemotretan heboh
58 Pulang Kampung
59 Tragedi Lukisan
60 Obrolan hangat
61 Obrolan ayah dan anak gadisnya
62 Hello, Bali..
63 Kembalinya Andre
64 Karaoke
65 Gosip Girls..
66 Holiday
67 Obrolan malam
68 Mencari Solusi
69 Tumpangan malam
70 Saran
71 Perkumpulan dadakan
72 Penyanyi dadakan
73 Missing you...
74 Sensitif
75 Lemah..
76 Love you..
77 Sampai kapan
78 Mimpi aneh
79 Live musik
80 Mirrors
81 Plot Twist
82 Norak
83 Shopping
84 Menggila
85 Menghilang
86 Menghilang part 2
87 Pilu hati sang sahabat
88 Satu kebaikan
89 Curiga berlebih...
90 Berpisah, sesaat...
91 Firasat
92 Pengintaian berlanjut..
93 Ternyata...
94 Kesempatan
95 Masa kelam sang kekasih
96 Kerinduan
97 Kekonyolan
98 Makan malam keluarga
99 Back to work
100 Sayonara...
101 Rintik hujan
102 Karate
103 Efek...
104 how are you...
105 Devil...
106 Kado nestapa...
107 Tes
108 PMS
109 Dua hati...
110 Sakit
111 ibu...
112 Adik kecil..
113 Alasan..
114 Again..
115 Sweet night...
116 Penjaga rumah...
117 Seratus persen
118 Bridesmaid
119 With u again..
120 Failed sureprise
121 Peduli...
122 Berkunjung
123 Tak terbendung lagi...
124 Teman anakku...
125 Siapa nona itu...
126 Peringatan
127 Insiden menjelang akhir tahun lagi
128 Kembali
129 Sejarah pertemuan part 1
130 Sejarah pertemuan part 2
131 Harapan
132 Detektif gadungan
133 Tragis...
134 Sariawan
135 Impian...
136 Sandera
137 Game
138 Kronologis
139 Pembalasan...
140 She is back...
141 Gawat...
142 Mabuk
143 Hanya mimpi
144 Amplop coklat part 1
145 Amplop coklat part 2
146 Who...
147 Tiupan..
148 Love
149 mana VISUALnya
150 Just my perception
151 NO
152 Izin
153 Holiday
154 Mabora
155 Silau...
156 Cekcok
157 New normal...
158 Ada bayangmu ada bayanganmu
159 Last time... with you
160 Akting
161 Where...
162 Without you
163 Goodbye...
164 Hampir saja
165 HANNA New home...
166 HANNA New activity
167 HANNA New Story... End
168 Best part
169 Cantik
170 Parasite
171 Menyambung ikatan
172 Selingan
173 Reni vs Giri
174 Office
175 Rumah Kenangan part 1
176 Rumah kenangan part 2
177 Rumah Kenangan part 3
178 Rumah Kenangan, part 4. Finish.
179 Epilog
180 TEST
181 PROLOG
182 S2 PERMOHONAN
183 S2 BERITA DUKA
184 S2 KAMAR
185 S2 AUSTIN
186 S2 AJI
187 S2 Telepon
188 S2 Nanas
189 S2 Who there
190 S2 Mulai menunjukkan
191 S2 Sureprise
192 S2 Bertemu kembali
193 S2 Dasi...
194 S2 Tugas baru
195 S2 Klinik
196 S2 Pasar...
197 S2 Nostalgia
198 S2 Shopping day
199 S2 WELCOME
200 S2 TERKEDJOET
201 S2 Born...
202 S2 VVIP Room
203 S2 Hasil Tes DNA
204 S2 PANIK
205 S2 ASEP
206 S2 SARAN
207 S2 AKHIRNYA
208 S2 Where are you...
209 S2 SAYONARA
210 S2 STRATEGI
211 S2 KENANGAN TRAGIS
212 S2 Hanna with her new life
213 S2 PENJEMPUTAN
214 S2 Not Now
215 S2 Permintaan
216 S2 Pemotretan
217 S2 WAIT a little time
218 S2 Kiss From A Rose
219 S2 Trio Mas Muda
220 S2 Asal muasal dendam Austin
221 S2 Dendam kesumat
222 S2 Rasa penasaran
223 S2 ELSA
224 S2 Kunjungan
225 S2 Penjelasan
226 S2 Calon Papa
227 S2 Reupload Prolog
228 S2 The first meet
229 S2 Siwan with Hwan
230 S2 Finally
231 S2 Bertatap dalam kesedihan
232 S2 Petjah....
233 S2 Debaran itu, masih ada..
234 S2 Comeback home
235 S2 Syukuran
236 S2 The Real Sureprise
237 S2 Meet with CAMER
238 S2 Challenge
239 S2 Petuah dan doa
240 S2 SAH
241 S2 Pengantin Baru
242 S2 Bali, again..
243 S2 Apalagi...
244 S2 Mr. Im
245 S2 Mr. Im part 2
246 S2 Mr. Im part 3
247 S2 Benang merah, terurai.
248 S2 Tamu tak di undang
249 S2 Damai
250 S2 Malam horor
251 S2 Kecewa
252 S2 Lagi dan lagi...
253 S2 Bye..
254 S2 kembali ke Bali
Episodes

Updated 254 Episodes

1
Tahun baru, harapan baru.
2
Awal tahun baru, perjanjian baru.
3
Kehidupanku...
4
Pertemuan pertama dan kedua
5
Pertemuan ketiga
6
Pertemuan ke empat di hari yang sama
7
Khayalan
8
Teman baru
9
Percikan api..
10
Tak kenal, maka tak sayang.
11
Pengalaman bersejarah
12
Cerita cinta SMA
13
Cinta Pertama
14
Goyah..
15
Masa lalu
16
Masa kelam, menuju ujian akhir.
17
Bimbang
18
Maaf
19
Guru privat bahasa kalbu.
20
Cerita di kolam renang.
21
Perubahan sudut pandang
22
Salah paham.
23
Luca
24
Lari pagi..
25
Kembalinya aku.
26
Cemburu
27
Kenyataan pahit.
28
My first....
29
Lepaskanlah
30
The real, malam minggu kelabu.
31
Kisah seorang teman
32
Kisah seorang teman part 2
33
Merindukan dan di rindukan.
34
Debaran Jantung
35
Perjanjian awal
36
Media Sosial
37
Sang penguntit
38
Moment Putus hubungan
39
Kenangan masa SMA
40
Canda tawa
41
Makan malam
42
Insiden
43
Awkward...
44
Rindu
45
Bunga
46
Dongeng sebelum tidur
47
Curiga
48
Curiga part 2
49
Horor story..
50
Fakta
51
Pulang
52
Serba Salah
53
Rencana liburan
54
Tahun baru kedua
55
xxx
56
Persiapan Pemotretan
57
Pemotretan heboh
58
Pulang Kampung
59
Tragedi Lukisan
60
Obrolan hangat
61
Obrolan ayah dan anak gadisnya
62
Hello, Bali..
63
Kembalinya Andre
64
Karaoke
65
Gosip Girls..
66
Holiday
67
Obrolan malam
68
Mencari Solusi
69
Tumpangan malam
70
Saran
71
Perkumpulan dadakan
72
Penyanyi dadakan
73
Missing you...
74
Sensitif
75
Lemah..
76
Love you..
77
Sampai kapan
78
Mimpi aneh
79
Live musik
80
Mirrors
81
Plot Twist
82
Norak
83
Shopping
84
Menggila
85
Menghilang
86
Menghilang part 2
87
Pilu hati sang sahabat
88
Satu kebaikan
89
Curiga berlebih...
90
Berpisah, sesaat...
91
Firasat
92
Pengintaian berlanjut..
93
Ternyata...
94
Kesempatan
95
Masa kelam sang kekasih
96
Kerinduan
97
Kekonyolan
98
Makan malam keluarga
99
Back to work
100
Sayonara...
101
Rintik hujan
102
Karate
103
Efek...
104
how are you...
105
Devil...
106
Kado nestapa...
107
Tes
108
PMS
109
Dua hati...
110
Sakit
111
ibu...
112
Adik kecil..
113
Alasan..
114
Again..
115
Sweet night...
116
Penjaga rumah...
117
Seratus persen
118
Bridesmaid
119
With u again..
120
Failed sureprise
121
Peduli...
122
Berkunjung
123
Tak terbendung lagi...
124
Teman anakku...
125
Siapa nona itu...
126
Peringatan
127
Insiden menjelang akhir tahun lagi
128
Kembali
129
Sejarah pertemuan part 1
130
Sejarah pertemuan part 2
131
Harapan
132
Detektif gadungan
133
Tragis...
134
Sariawan
135
Impian...
136
Sandera
137
Game
138
Kronologis
139
Pembalasan...
140
She is back...
141
Gawat...
142
Mabuk
143
Hanya mimpi
144
Amplop coklat part 1
145
Amplop coklat part 2
146
Who...
147
Tiupan..
148
Love
149
mana VISUALnya
150
Just my perception
151
NO
152
Izin
153
Holiday
154
Mabora
155
Silau...
156
Cekcok
157
New normal...
158
Ada bayangmu ada bayanganmu
159
Last time... with you
160
Akting
161
Where...
162
Without you
163
Goodbye...
164
Hampir saja
165
HANNA New home...
166
HANNA New activity
167
HANNA New Story... End
168
Best part
169
Cantik
170
Parasite
171
Menyambung ikatan
172
Selingan
173
Reni vs Giri
174
Office
175
Rumah Kenangan part 1
176
Rumah kenangan part 2
177
Rumah Kenangan part 3
178
Rumah Kenangan, part 4. Finish.
179
Epilog
180
TEST
181
PROLOG
182
S2 PERMOHONAN
183
S2 BERITA DUKA
184
S2 KAMAR
185
S2 AUSTIN
186
S2 AJI
187
S2 Telepon
188
S2 Nanas
189
S2 Who there
190
S2 Mulai menunjukkan
191
S2 Sureprise
192
S2 Bertemu kembali
193
S2 Dasi...
194
S2 Tugas baru
195
S2 Klinik
196
S2 Pasar...
197
S2 Nostalgia
198
S2 Shopping day
199
S2 WELCOME
200
S2 TERKEDJOET
201
S2 Born...
202
S2 VVIP Room
203
S2 Hasil Tes DNA
204
S2 PANIK
205
S2 ASEP
206
S2 SARAN
207
S2 AKHIRNYA
208
S2 Where are you...
209
S2 SAYONARA
210
S2 STRATEGI
211
S2 KENANGAN TRAGIS
212
S2 Hanna with her new life
213
S2 PENJEMPUTAN
214
S2 Not Now
215
S2 Permintaan
216
S2 Pemotretan
217
S2 WAIT a little time
218
S2 Kiss From A Rose
219
S2 Trio Mas Muda
220
S2 Asal muasal dendam Austin
221
S2 Dendam kesumat
222
S2 Rasa penasaran
223
S2 ELSA
224
S2 Kunjungan
225
S2 Penjelasan
226
S2 Calon Papa
227
S2 Reupload Prolog
228
S2 The first meet
229
S2 Siwan with Hwan
230
S2 Finally
231
S2 Bertatap dalam kesedihan
232
S2 Petjah....
233
S2 Debaran itu, masih ada..
234
S2 Comeback home
235
S2 Syukuran
236
S2 The Real Sureprise
237
S2 Meet with CAMER
238
S2 Challenge
239
S2 Petuah dan doa
240
S2 SAH
241
S2 Pengantin Baru
242
S2 Bali, again..
243
S2 Apalagi...
244
S2 Mr. Im
245
S2 Mr. Im part 2
246
S2 Mr. Im part 3
247
S2 Benang merah, terurai.
248
S2 Tamu tak di undang
249
S2 Damai
250
S2 Malam horor
251
S2 Kecewa
252
S2 Lagi dan lagi...
253
S2 Bye..
254
S2 kembali ke Bali

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!