" Lalu, siapa cinta pertamamu ?" tanya paman.
" Dia... " ucapku terhenti.
Aku menelaah wajah paman yang terlihat serius dan sangat penasaran .
" Bwahahahahaahaaa.. "
Seketika aku tertawa terbahak - bahak.
" Kenapa malah tertawa, apa ada yang lucu ?" tanya nya, dengan raut wajah yang aneh.
" Wajahmu.. "
" Ada apa dengan wajahku ?"
" Sangat lucu, wajahmu sangat lucu saat sedang serius." Aku berbicara sambil setengah tertawa.
Paman langsung memalingkan wajah nya dari hadapanku.
" Ahjussi, apa kau tidak bosan duduk terus di sini ? tanyaku. "
" Kau mau berkeliling lagi ?"
" Tentu saja, sebelum pulang setidaknya aku mau mengabadikannya di beberapa sudut pulau ini. Ayo kita berfoto."
Aku mengeluarkan kamera digital dari dalam tasku, dan meminta paman untuk memotret ku.
Bak model profesional, beberapa kali aku bergaya di depan kamera dengan gaya natural dan tanpa ada rasa canggung sama sekali.
Aku memang terbiasa di foto sejak dulu, bahkan saat di sma, temanku pernah memintaku menjadi model lomba pameran fotografi nya, dan dia berhasil menjadi juaranya berkat model cabutan sepertiku. Hehe..
Dan, semenjak tinggal di Bali, Rayhan sering mengajakku menjadi model usaha fotografi nya. Aku selalu mengupload hasil jepretannya di media sosial seperti faceb**k dan instagrep. Kadang, aku juga sering berselfi di depan cermin atau hanya memotret beberapa spot menarik saat berkeliling kota maupun di kamar kost.
Aku termasuk aktif bermedia sosial, membagikan hasil jepretan kamera digitalku, maupun dari kamera hp. Followers ku di instagrep lumayan banyak, walaupun kebanyakan followers ku adalah keluarga, teman dan sahabatku sendiri.
" Ayo kita cari lagi tempat untuk berfoto." Ajakku padanya.
Paman langsung melajukan motornya menyusuri jalanan di pulau yang tidak terlalu ramai, suasananya sangat indah dan sejuk, saat itu waktu sudah menunjukkan pukul 12.15 wita. Lalu, motor pun berhenti di sebuah keramaian di salah satu sudut pulau. Di sana berjejer beberapa pedagang kaki lima, pedagang kerajinan tangan, pedagang ikan asin dan beberapa kedai jajanan street food.
" Wah.. di sebelah sini lumayan ramai yaa.. "
" Iya, karena di sana ada tempat wisata yang sering di kunjungi para turis. " Paman menunjuk ke sebuah jalan di depan beberapa kilometer dari posisi kami. " Apa kau mau kesana ?" tanya paman.
" Tempat nya seperti apa?"
" Hanya sebuah tempat yang tinggi seperti karang, dengan view yang sangat bagus untuk berfoto. "
" Wah, ayo kita kesana.. " jawabku dengan penuh semangat.
Setelah lumayan lelah berfoto, kami duduk di sebuah kedai kelapa muda. Kami memesan dua buah kelapa kecil di sana, dan juga memesan jagung bakar.
Saat sedang menyeruput air kelapa melalui sedotan plastik, tiba - tiba aku mendapat sebuah ide konyol.
" Paman, apa kau mau berfoto denganku, daritadi kau hanya memotretku saja. Kau bahkan tidak mau saat ku foto."
" Kita berdua, di foto bersama ?"
" Iya, sebagai kenang - kenangan. Mau yah ?" ucapku sedikit memaksa.
Aku, memanggil seorang pedagang kelapa muda, berniat meminta tolong untuk memotret kami berdua.
Sebelum pak kelapa mulai memberi aba - aba, tiba - tiba paman menyela.
" Tunggu sebentar..!!!"
Dia lalu merogoh saku di jaketnya yang daritadi dia simpan di atas meja. Dan ternyata dia mengeluarkan kacamata hitamnya.
" Apah.. !!" aku merasa tertohok, bisa - bisanya dia yang sedari tadi tidak ingin ku foto bergaya memakai kacamata.
" Tunggu sebentar, pak.. " pintaku juga pada pak kelapa yang sudah memasang kuda - kuda untuk memfoto kami berdua.
Aku tak mau kalah, aku pun mengeluarkan kacamata berlensa dark brown dengan model eye cat andalanku dari dalam tas.
Setelah selesai di foto dengan berbagai macam gaya, kami melihat hasilnya dan merasa takjub. Bak model pro, kami mendapatkan hasil fotografi yang sangat aesthetic dari tangan seorang pedagang kelapa muda.
" Wah.. terima kasih banyak ya pak, hasilnya sangat bagus. " Ucapku pada bapak pedagang kelapa muda itu.
" Sama - sama dik, saya sudah terbiasa dimintai tolong oleh setiap wisatawan untuk memotret disini. " jawab penjual kelapa muda.
" Pantas saja pak, hasilnya bagus seperti fotografer profesional." Ucapku.
" Terima kasih dik, saya sempat di ajarkan dan di arahkan oleh para wisatawan, bagaimana caranya memotret dan mengambil angle terbaik supaya hasil fotonya bagus. "
" Wah, keren sekali pak !!" ucapku sambil mengacungkan kedua jempolku.
Lalu, pedagang kelapa itu pun pergi meninggalkan kami berdua karena ada pembeli yang menunggunya.
Saat aku sedang mengobrol dengan pak kelapa tadi, paman hanya asik melahap jagung bakarnya sambil memperhatikan ku.
Aku masih fokus dengan hasil jepretan hasil pak kelapa tadi.
" Apa kau sedang membandingkan hasil jepretan fotoku dengan hasil jepretan nya ?" ucap paman dengan mata yang masih tertutup kacamata hitam.
" Ih... kau sangat sensitif ya ternyata. " Ucapku sambil menyeringai.
" Bukan begitu maksudku, hasil fotomu juga bagus, hanya saja masih ada yang harus di edit sedikit, menurutku."
" Apa kau mengerti tentang fotografi ?" tanya paman sambil membuka kacamata nya dan menyimpan nya di atas kepala.
" Belum lama ini, aku belajar tentang fotografi dari seseorang." jawabku sambil memakan jagung bakar yang sudah menjadi dingin.
" Siapa ?" tanya paman.
" Rayhan, dia cinta pertamaku !!"
" Apa dia tinggal di Bali juga ?"
" Iya, dia tinggal di Bali, dekat denganku. "
" Satu kost denganmu ?"
" Tidak, dia kost di gedung sebrang, di gedung kemuning. "
" Apa alasanmu ke Bali, karena menyusulnya?"
" Iya. Apa kau mau mendengarkan ceritaku, ahjussi ?" tanyaku sambil menatap matanya.
" Sejak kelas 6 sd, aku mulai menyukai lawan jenisku. Kami berteman baik, walaupun umur kami beda satu tahun, dia kakak kelasku. Saat smp kami masih sering bersama, tapi saat sma, sekolah kami berbeda. Aku merasa sangat merindukan kebersamaan kami yang dulu. Walau pun aku tidak bermain berduaan saja dengannya, ada beberapa orang sahabat masa kecilku yang menemani kami. "
" Rumah kami cukup dekat, orang tuaku menyadari bahwa aku sedang kasmaran. Dan Ibuku tahu, pada siapa aku menjatuhkan hatiku saat itu. "
" Ibuku sempat berpesan padaku, bahwa, keluarga Rayhan, mereka, pasti tidak akan pernah setuju bila anaknya berjodoh denganku. Karena ibuku tahu bagaimana watak dan latar belakang keluarganya. "
" Aku, hanyalah orang biasa, lahir dari keluarga sederhana. Tidak seperti mereka, keluarga kaya, juragan tanah dan terpandang di kampungku. Tapi aku bilang bahwa, aku mencintainya, bukan mencintai keluarga, maupun hartanya. "
" Hingga setelah lulus sma, dia kuliah di luar kota, dan aku hanya bekerja sebagai pegawai toko, tapi komunikasi kami tidak pernah terputus karena saat kelas 3 sma aku membeli hp bekas dari hasil tabunganku. "
" Setelah dia lulus kuliah dan memutuskan mencari pekerjaan di Bali, aku ingin menyusulnya, membulatkan tekadku. Aku resaign dari tempat kerjaku yang dulu, karena setelah lulus SMA aku langsung dapat pekerjaan di salah satu departemen store di Bandung. "
" Orang tuaku, terutama ibuku sangat menentangku. Mereka berbagai cara meluluhkanku, untuk membatalkan keinginan itu. Tapi aku mengatakan pada mereka, bukan, aku memohon pada mereka, kali ini saja, tolong kabulkan keinginanku di hari ulang tahunku. "
" Aku tidak pernah meminta apapun pada mereka, saat ayahku berhenti bekerja di pabrik dan beberapa bulan jadi pengangguran, tidak ada uang jajan, aku tidak pernah menangis seperti anak lainnya karena tidak di beri uang saku. Saat aku berulang tahun, tidak pernah ada hadiah, aku tidak pernah memintanya, karena aku tahu saat itu ekonomi keluargaku sedang kacau. Bahkan, aku sempat tidak bisa melanjutkan sekolahku ke sma karena orang tuaku tidak sanggup membiayai, saat itu, adikku juga masih kecil, dia baru masuk kelas satu sd, belum tahu apa - apa tentang kondisi ekonomi keluarga, dia selalu merengek saat ibuku tidak bisa memberinya uang jajan. "
" Untungnya, kakekku yang saat itu seorang pensiunan, mengetahui kondisi ekonomi keluargaku, beliau membiayai sekolahku dan adikku saat itu. Sampai akhirnya, kakekku juga memberi pinjaman modal untuk ayahku berdagang. Dan alhamdulillah, hingga saat ini usaha ayahku, sudah bisa menutupi kekurangan yang sebelumnya dan membayar lunas sisa hutang pinjaman dari kakekku. "
Aku berhenti bercerita saat tiba - tiba hpku bergetar, aku melihat ada pesan whatsapp masuk.
" Rayhan... " ucapku refleks.
...Kamu dimana ?????...
Dan, kulihat di hp waktu sudah menunjukkan pukul 16.00 Wita.
" Ya ampun, ahjussi, ini udah sore.. " ucapku merasa panik.
" Kau mau pulang sekarang ?" tanyanya dengan santai.
" Besok aku masuk kerja pagi, apa sekarang kita bisa pulang ? perjalanannya cukup jauh kan...? "
" Baiklah, ayo kita pulang !!" seru paman lalu berdiri dan mengajakku melanjutkan perjalanan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 254 Episodes
Comments
Anekasnack Rara
thor klo 40 th ketuaan...heheheh...visualisasinya ya thor
2021-01-30
2