Siap nona bos

Sore itu Zahira ikut bersama Aisyah pergi ke pasar sambil memegangi kedua keponakannya, Adam dan Hawa yang kini sudah berusia 7 tahun. Mereka ke pasar menaiki angkot.

Sesampainya di pasar, mereka langsung masuk ke pasar yang kini sudah dipenuhi pengunjung.

" Adam, Hawa, pegangi tangan tante Ira ya" ucap Zahira. Adam dan Hawa pun mengangguk ngangguk.

" Tante, beliin aku baju baru ya" pinta Hawa.

" Iya nanti tante Ira beliin kemben" jawab Zahira.

" Kemben apaan tante?"

" Sssttthh"

" Ira kau mau beli apa?" tanya Aisyah.

" Kalau diizinkan aku mau beli tabung gas, nanti rinduku sama ka Yusuf bisa kumasukan dalam tabung gas, biar nanti kalau meledak rinduki bisa sampai ke kairo" tutur Zahira. Aisyah hanya mengernyit.

"Kumat"

" Umi tante Ira gila" ucap Adam.

" Ssstth, Adam tidak boleh bicara seperti itu, tantemu tidak gila, hanya saja terjadi pergeseran di otaknya" ucap Aisyah sambil tersenyum senyum. Zahira hanya mengerucutkan bibirnya.

" Ha ha ha"

Hawa tertawa tawa.

" Punya keponakan 4 menyebalkan semua" gerutu Zahira.

" Tapi aku tidak menyebalkan tante" ucap Adam.

" Iya iya Adam yang manis kau tidak menyebalkan, hanya menjengkelkan saja" ucap Zahira.

" Jangan pake manis saja tante, tampannya juga di sebut" ucap Adam.

" Kalau tante Ira memanggilmu tampan, si Syakir protes, dia bilang cuma dia yang tampan, kau cuma manis saja" jawab Zahira.

" Umi, ka Syakir jahat" Adam mengadu.

" Sssttth, anak anak umi, tampan dan cantik" ucap Aisyah hingga Adam dan Hawa bersorak senang.

" Ira kau mau beli sesuatu gak?" tanya Aisyah kembali. Zahira pun mengangguk.

" Aku mau kerudung ka"

" Ya sudah kita cari"

Setelah beres membeli belanjaan, Aisyah dan Zahira serta Adam dan Hawa pergi untuk membeli es cendol kesukaannya Riziq. Tiba tiba Zahira terdiam melihat dua sosok laki laki yang kini sedang berdiri di terminal angkot dengan membawa tas masing masing. Zahira pun mendekati mereka.

" Ira kau mau kemana?" tanya Aisyah.

" Sebentar ka, sepertinya aku mengenal mereka"

Setelah dekat dengan kedua laki laki itu, Zahira pun tersenyum senang.

" Om kembar" teriak Zahira antusias.

Kini di hadapannya sudah ada Yudi dan Yuda (30 tahun) si kembar mantan anak buahnya Syabil yang pernah penculiknya dulu. Yudi dan Yuda pun menatap Zahira.

" Siapa kau?" tanya Yuda tidak mengenali.

" Aku Zahira om, bidadari surganya ka Yusuf, aku yang pernah kalian culik sekitar 6 tahun yang lalu, waktu kalian jadi anak buahnya bos Syabil" tutur Zahira.

Yudi dan Yuda pun terkejut hingga mereka sedikit melompat ketakutan.

" Dia bocah selebor yang pernah kita culik dulu?" tanya Yuda.

" Ho oh, dia yang habis diculik minta dibeliin oleh oleh" jawab Yudi.

" Dosa apa kita bertemu dia lagi" ucap Yuda.

Zahira hanya tersenyum melihat mereka bisik bisik.

" Ayo kenapa kalian bisik bisik, pasti panglingkan melihatku sudah dewasa seperti sekarang. Aku yakin selama hampir 6 tahun kita tidak bertemu kalian pasti diam diam numbuh uban" tutur Zahira.

Yudi dan Yuda pun melangkah mundur karna sedikit takut pada Zahira.

" Kenapa kalian menjauh?, kalian tidak perlu takut padaku, tapi ngomong ngomong, sedang apa disini?, bukankah kalian itu dipenjara?" tanya Zahira.

" Kami baru saja keluar dari penjara" ucap Yudi. Zahira pun tersenyum.

" Waaah aku senang mendengarnya, satu pesanku, jangan jadi anak buah bos Syabil lagi, dia gila. Kalian bertobatlah, jadilah orang baik biar tidak masuk penjara lagi" tutur Zahira. Yudi dan Yuda pun terdiam.

" Kami juga sebenarnya ingin bertaubat, tapi kami butuh bimbingan" ucap Yuda.

" Kenapa kalian tidak nyantri di ponpesnya om ustad" usul Zahira. Yudi dan Yuda pun saling lirik.

" Tapi kami juga butuh pekerjaan Ira untuk biaya hidup sehari hari"

" Kalian miskin banget ya?, hingga harus cari kerja?" tanya Zahira.

" Uang kami banyak Ira di bank, tapi uang itu kami dapatkan tidak halal saat kami bekerja dengan bos Syabil. Dan kami tidak mau menggunakannya lagi"

" Waah bagus kalau begitu. Buang yang haram dan ambil yang halal. Kalian tidak perlu khawatir, kalau kalian mau, kalian bisa datang ke pesantren, aku akan merekomendasikan kalian sebagai sekuriti baru di sana. Aku akan bicara pada om ustad. Kalian juga bisa sekalian belajar agama di sana" tutur Zahira.

" Benarkah???" tanya si kembar antusias.

" Tentu saja, itu juga kalau kalian mau" ucap Zahira.

" Kami mauuuu"

Tiba tiba Aisyah mendekati.

" Ira, ini siapa?" tanya Aisyah.

" Ka Aisyah, kenalin ini om Yudi sama om Yuda yang pernah menciliku dulu" ucap Zahira hingga Aisyah terkejut dan langsung menarik tangan Zahira dan putra putrinya sedikit menjauh dari Yudi dan Yuda.

" Ira, kenapa kau mendekatinya, mereka orang jahat, kalau kau diculik lagi bagaimana?" ucap Aisyah takut.

" Ka Aisyah tidak usah takut, mereka baru keluar dari penjara dan mereka ingin bertaubat"

" Kau yakin??"

" Hmmm, mereka sedang mencari pekerjaan, akan ku rekomendasikan pada om ustad untuk menjadikan mereka sekuriti di pesantren. Pasti bang Muklis sangat senang jika dapat patner kerja" tutur Zahira.

Zahira dan Aisyah pun mendekati si kembar kembali.

" Kalian yakin mau bertaubat?" tanya Aisyah.

" Kita yakin umi" jawab Yudi dan Yuda. Aisyah langsung mengernyit saat Yudi dan Yuda memanggilnya Umi.

" Kenapa kalian memanggilku umi?, memangnya kalian putraku" ucap Aisyah tak suka. Zahira malah tertawa tawa.

" Panggil dia ka Aisyah, dia adalah kakak iparku" ucap Zahira. Yudi dan Yuda pun mengangguk.

" Siap"

" Satu lagi, kalian harus jadi anak buahku. Dan panggil aku nona bos" pinta Zahira.

" SIAP NONA BOS" ucap Yudi dan Yuda serempak.

" Besok pagi datanglah ke pesantren, nanti kuantar bertemu dengan om ustad" ucap Zahira.

" SIAP NONA BOS"

Aisyah sudah memegangi kepalanya merasa migren dengan ketiga orang yang ada dihadapannya itu.

" Lama lama aku bisa gila menghadapi mereka" batin Aisyah.

" Ira ayo kita pulang, kepala ka Aisyah mulai migren" pinta Aisyah. Zahira pun mengangguk. Saat Aisyah dan Zahira serta Adam dan Hawa mau pergi mencari angkot, Yudi dan Yuda pun membantu Aisyah membawa barang belanjaannya.

" Biar saya bantu ka Aisyah"

" Tidak usah saya bisa sendiri" Aisyah menolak.

" Tidak apa apa ka Aisyah, sekarangkan kita sudah menjadi anak buahnya Zahira sinona bos, ini semua sudah menjadi kewajiban kami" tutur Yuda.

" Bagus bagus, jadilah anak buah yang baik" ucap Zahira sambil tersenyum senyum.

" Kalau kalian jadi anak buahnya Ira, memangnya kalian di bayar pake apa?" tanya Aisyah. Yudi dan Yuda pun terdiam.

" Nona bos, kita di bayar pake apa?" tanya si kembar.

" Pake daun pandan"

" Daun pandan???"

Zahira pun tertawa.

" Jangan berharap ada imbalan, aku kan juga tidak punya penghasilan" ucap Zahira.

" Tidak apa apa nona bos, kami iklas jadi anak buahnya nona bos meskipun tidak ada imbalan" ucap Yuda.

" Kami siap mengabdi sampai dititik darah penghabisan" ucap Yuda.

" Lebaaay" ucap Aisyah.

" Bagus bagus" ucap Zahira senang.

" Sakarep kalian lah" ucap Aisyah pasrah.

" Om Yudi, om Yuda, aku sama ka Aisyah pulang dulu ya, besok kalian datang saja ke pesantren" ucap Zahira.

" SIAP NONA BOS"

" Asalamualaikum"

" SIAP NONA BOS" jawab Yudi dan Yuda hingga Aisyah dan Zahira mengernyitkan keningnya.

" Om kembar, kalau aku ngucapin asalamualaikum, om kembar jawabnya waalaikum salam" ucap Zahira.

" Waalaikum salam nona bos"

Zahira pun mengangguk ngangguk. Aisyah sudah memijat kepalanya sedari tadi.

" Astaghfirullah alazim, lama lama aku bisa migren beneran" batin Aisyah.

Terpopuler

Comments

Erna Masliana

Erna Masliana

keren Ira nambah anak buah 🤣🤣👍

2024-07-30

0

nay.be

nay.be

Iraa memang kereenn 👍🤣

2023-08-16

1

Yanih Wahyuni

Yanih Wahyuni

ngakak euy

2022-05-08

1

lihat semua
Episodes
1 Zahira Rahmadia Alfiqri.
2 Berdiri
3 Merajuk
4 Ucapan
5 Merengek.
6 Sekotak makanan
7 mbah Rohman
8 Surat.
9 Kepergian Yusuf
10 Buku
11 Kerudung
12 Rindu
13 Melahirkan.
14 Bayi AL
15 Tumbuh Dewasa
16 Siap nona bos
17 Sekuriti Baru.
18 Gelang
19 Kedatangan Yusuf
20 Tersenyum.
21 Surat balasan
22 Kasmaran
23 Kesucian mata
24 Terkejut
25 Rencana
26 Jangan menolak
27 Tak disangka
28 Tante kun kun
29 Sendu
30 Surat pertanyaan.
31 Belajar
32 Memicingkan mata
33 Memilih
34 Baikan
35 Pertanyaan Riziq
36 Jawaban Yusuf
37 Terkejut
38 Adiku
39 Keputusan
40 Sah
41 Resepsi
42 Tamu tak diundang
43 Yusuf dan Zahira
44 Salah faham
45 Rencana
46 Konsultasi
47 Melewati malam
48 Cakaran
49 Malu
50 Berkebun
51 Zahira genit
52 Zahira hilang
53 Murid baru
54 Siapa dia?
55 Dokter Ikbal
56 Klinik
57 Salah sangka
58 Tenggelam
59 Menjenguk
60 Galau
61 Rasa cemburu
62 Hukuman
63 Memijat
64 Ponsel ajaib
65 Rindu asrama
66 Hujan
67 Payung
68 Hamil
69 Pisang Ambon
70 Garis dua
71 Salah sangka
72 Ke mall
73 Perkebunan
74 Pura pura pingsan
75 Rasa Mual
76 Menitip sesuatu
77 Pesan
78 Salah
79 Daun pisang
80 Menatap
81 Pusing
82 Diculik?
83 Pulang
84 Oh Zahira
85 Mengantar
86 Jiarah
87 Pak Rudi
88 Pulang ke pesantren
89 Kepergiannya
90 Erika
91 Hasan
92 Pernikahan.
93 Melahirkan.
94 Bayinya
95 Rumah baru
96 Repot
97 Zahira untuk Yusuf.
98 Pengumuman novel baru.
Episodes

Updated 98 Episodes

1
Zahira Rahmadia Alfiqri.
2
Berdiri
3
Merajuk
4
Ucapan
5
Merengek.
6
Sekotak makanan
7
mbah Rohman
8
Surat.
9
Kepergian Yusuf
10
Buku
11
Kerudung
12
Rindu
13
Melahirkan.
14
Bayi AL
15
Tumbuh Dewasa
16
Siap nona bos
17
Sekuriti Baru.
18
Gelang
19
Kedatangan Yusuf
20
Tersenyum.
21
Surat balasan
22
Kasmaran
23
Kesucian mata
24
Terkejut
25
Rencana
26
Jangan menolak
27
Tak disangka
28
Tante kun kun
29
Sendu
30
Surat pertanyaan.
31
Belajar
32
Memicingkan mata
33
Memilih
34
Baikan
35
Pertanyaan Riziq
36
Jawaban Yusuf
37
Terkejut
38
Adiku
39
Keputusan
40
Sah
41
Resepsi
42
Tamu tak diundang
43
Yusuf dan Zahira
44
Salah faham
45
Rencana
46
Konsultasi
47
Melewati malam
48
Cakaran
49
Malu
50
Berkebun
51
Zahira genit
52
Zahira hilang
53
Murid baru
54
Siapa dia?
55
Dokter Ikbal
56
Klinik
57
Salah sangka
58
Tenggelam
59
Menjenguk
60
Galau
61
Rasa cemburu
62
Hukuman
63
Memijat
64
Ponsel ajaib
65
Rindu asrama
66
Hujan
67
Payung
68
Hamil
69
Pisang Ambon
70
Garis dua
71
Salah sangka
72
Ke mall
73
Perkebunan
74
Pura pura pingsan
75
Rasa Mual
76
Menitip sesuatu
77
Pesan
78
Salah
79
Daun pisang
80
Menatap
81
Pusing
82
Diculik?
83
Pulang
84
Oh Zahira
85
Mengantar
86
Jiarah
87
Pak Rudi
88
Pulang ke pesantren
89
Kepergiannya
90
Erika
91
Hasan
92
Pernikahan.
93
Melahirkan.
94
Bayinya
95
Rumah baru
96
Repot
97
Zahira untuk Yusuf.
98
Pengumuman novel baru.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!