Kini Zahira sudah selesai mengikuti pelajaran dari ustadzah Ulfi (39 tahun). Ustadzah Ulfi adalah ibunya Yusuf. Zahira tak pernah malu jika di kelas itu hanya dia seorang yang sudah dewasa, dan berbeda usia 10 tahun dengan murid lainnya, apalagi yang mengajar di sana adalah ibunya Yusuf. Keinginan dan kepercayaan diri Zahira yang setingkat dewa itu membuatnya hilang rasa malu.
Kini Zahira sudah berjalan pulang bersama Syifa.
" Syifa, apa kabar celengan semarmu?" tanya Zahira.
" Alhamdulilah ka, baik baik saja, daun pandannya pada berontak minta dikeluarin" jawab Syifa.
" Kalau celenganmu pecah, kuadopsi ya daun pandannya, he he" Zahira tertawa tawa. Tiba tiba iya bertemu Riziq di jalan.
" Asalamualaikum"
" Waalaikum salam"
Zahira sudah merentangkan tangannya. Dikira Riziq dia mau cium tangan padahal minta jatah uang jajan.
" Cium tangan" ucap Riziq mengingatkan. Sambil mengerucutkan bibirnya Zahira pun mencium tangan kakaknya itu.
" Kenapa kau cemberut seperti itu?" tanya Riziq.
" Ka Riziq sama ka Rasyid lupa ya, minggu ini aku belum di kasih uang jajan" Zahira memelas.
" Ka Riziq lupa bawa uang, ayo kita pulang ke rumah, nanti minta sama kakak iparmu" ucap Riziq. Zahira pun mengangguk. Saat Zahira mau pulang ke rumahnya Riziq, iya langsung melirik Syifa.
" Syifa tidak apa apakan kau pulang ke asrama sendiri?" tanya Zahira.
" Aku takut" ucap Syifa.
" Takut apa?"
" Takut di culik pulang sendirian"
Zahira dan Riziq pun langsung mengernyitkan keningnya.
" Tidak akan ada yang berani menculikmu, penculiknya pasti takut pada ibumu. Dia pasti takut di makan hidup hidup. Lagi pula kau tidak perlu takut, di culik itu sangat menyenangkan" tutur Zahira.
" Syifa, kau tidak perlu takut pulang sendirian. Berdo'a saja pada Allah" ucap Riziq.
" Iya ustad Riziq"
Setelah berpamitan, Syifa pun pergi ke asrama putri sendirian. Kini Zahira sudah pulang ke rumahnya Aisyah bersama Riziq.
" Asalamualaikum"
" Waalaikum salam" jawab Aisyah sambil membukakan pintu. Aisyah pun tersenyum lalu memeluk Riziq dan bersikap manja tiba tiba. Membuat Riziq di buat heran dengan sikapnya itu.
" Uni kondisikan sikapmu, liat liat situasi kalau mau menggodaku, aku bawa bocah semprul ke rumah" ucap Riziq memberitau. Aisyah pun langsung melepaskan pelukannya dan menatap ke belakangnya Riziq. Dilihatnya Zahira sedang cemberut. Badan Zahira yang kecil, tidak bisa terlihat saat berada di belakang Riziq yang tubuhnya tinggi besar.
" Maaf Le, aku tidak tau kalau kau ke rumah bawa warisanmu" ucap Aisyah.
" Lama lama mataku yang suci ini bisa ternodai melihat sikap kalian" gerutu Zahira sambil masuk ke rumah.
" Warisanmu kalau merajuk seperti itu" ucap Aisyah pada Riziq. Zahira pun masuk ke kamarnya yang ada di rumahnya Riziq.
" Kenapa dia ngambek begitu?" tanya Aisyah.
" Aku lupa belum kasih uang jajan" jawab Riziq. Aisyah pun masuk ke kamarnya Zahira dan dilihatnya Zahira sedang rebahan di atas tempat tidur.
"Hei, sudah makan belum?" tanya Aisyah sambil membelai kepala adik iparnya itu.
" Aku sedang diet ka" jawab Zahira bohong. Aisyah langsung mengernyitkan keningnya.
" Kau mau menyisakan kulit sama tulang?, badanmu kurus begitu" ucap Aisyah.
" Aku makannya nanti saja belakangan"
" Ya sudah, ka Aisyah makan duluan ya sama kakakmu" ucap Aisyah sambil berlalu ke luar.
Baru saja Aisyah keluar dan menutup pintu kamar Zahira, tiba tiba Riziq menariknya dan langsung memojokannya ke tembok. Tentu saja Aisyah terkejut.
" Leeeee, kau mengagetkanku saja" gerutu Aisyah. Riziq pun tersenyum.
" Bukankah tadi kau mau menggodaku?" tanya Riziq.
" Hmmm, lalu?" tanya balik Aisyah.
" Lanjutkan" pinta Riziq sambil memeluk pinggang istrinya itu.
" Jangan menggodaku di sini, nanti Zahira lihat"
"Mata Zahira sudah kebal"
Saat Riziq mendekat, tiba tiba ada yang mengetuk pintu.
Tok tok tok.
" Asalamualaikum"
" Waalaikum salam"
Aisyah dan Riziq pun terdiam.
" Uni itu seperti suara Yusuf" bisik Riziq. Aisyah pun mengangguk.
" Kau buka pintu sana, mungkin dia ada perlu" pinta Riziq. Aisyah pun mengangguk dan langsung membukakan pintu. Sementara Riziq langsung mengunci kamar Zahira dari luar. Iya yakin kalau Zahira mendengar suara Yusuf, sudah pasti sikap genitnya keluar.
Aisyah pun tersenyum pada Yusuf.
" Eh ada Yusuf"
" Maaf ka Aisyah, ustad Riziqnya ada?, ini ada titipan dari abi" ucap Yusuf.
" Ada, sebentar ya ka Aisyah panggilkan"
Aisyah pun menemui Riziq yang kini sedang beradu argumen dengan Zahira.
" Ka Riziq kenapa aku di kunci di luar?" tanya Zahira sambil menggedor pintu.
" Kau istirahat saja, 15 menit lagi baru boleh keluar" jawab Riziq.
" Aku mendengar suara ka Yusuf di depan"
" Itu bukan suara Yusuf, tapi itu suaranya mang Ilham" jawab Riziq bohong.
" Aku kenal suaranya ka Yusuf, lagi pula suaranya mang Ilham itu sember" teriak Zahira.
" Leeee, kenapa sih ribut ribut" ucap Aisyah.
" Dia tau saja kalau ada Yusuf datang"
" Yusuf mencarimu, ada titipan dari ustad Azam" Aisyah memberitau. Riziq pun mengangguk dan langsung menemui Yusuf.
" Ada titipan apa Suf?" tanya Riziq.
Yusuf pun memberikan beberapa buku pada Riziq yang dititipkan abinya.
" Oh iya Suf terima kasih"
Yusuf pun terdiam mendengar kegaduhan di kamarnya Zahira. Zahira berteriak teriak minta di bukakan pintu.
" Itu suara ribut ribut apa ustad Riziq?" tanya Yusuf.
" Ooh itu Zahira sedang nyanyi" jawab Riziq.
Meski sedikit heran, Yusuf pun tersenyum dan mengangguk.
" Aku permisi dulu, asalamualaikum"
" Waalaikum salam"
Setelah Yusuf pergi, Riziq pun membuka pintu kamar Zahira. Dilihatnya Zahira sedang menggeram kesal. Tatapan belatinya mulai keluar.
" Jangan memberikan tatapan menggemaskan seperti itu" ucap Riziq.
" Ssssthh, jangan berisik, ayo kita makan" ajak Aisyah sambil menarik tangan Zahira menuju meja makan, di ikuti Riziq.
" Makan sama apa ka?" tanya Zahira.
" Tahu gimbal"
" Apaan tahu gimbal?"
" Ssstth, jangan berisik, ayo makan" pinta Aisyah. Mereka pun makan bersama. Setelah selesai, Zahira menatap meja makan yang makanannya sudah tandas.
"Yaaah habis, padahal aku mau kirim buat ka Yusuf. Buat sendiri akh" batin Zahira.
" Ka tahu sama bahan yang lain masih ada?" tanya Zahira.
" Ada, memangnya mau ngapain?"
" Mau bikin tahu botak" jawab Zahira. Hingga Aisyah dan Riziq mengernyitkan keningnya.
" Le, kelakuan warisanmu kalau sedang kumat" bisik Aisyah.
Zahira pun masak dan meracik sesuai yang iya bisa. Aisyah dan Riziq hanya menatapnya saja.
" Kira kira, siapa yang mau diracuni sama si Ira dengan masakannya itu" bisik Aisyah pada Riziq.
" Sssttth"
Setelah selesai memasak. Zahira pun menaruh masakannya ke kotak makanan.
" Tereeeng, tahu botaknya sudah jadi, dan siap untuk dinikmati" ucap Zahira antusias.
" Kalian cobain sedikit ya" pinta Zahira. Aisyah dan Riziq langsung menganga.
" Maaf Ira, ka Riziq sudah kenyang"
" Ka Aisyah juga"
Aisyah dan Riziq sudah tau hasil maha karya masakannya Zahira yang hancur tak jelas rasa.
" Pasti masakannya sebelas dua belas sama racun sianida" batin Aisyah.
" Ya sudah kalau tidak mau icip icip, aku bawa saja"
" Kau mau meracuni siapa dengan masakanmu itu?" tanya Riziq.
" Masakanku tidak beracun, dibuatnya dengan penuh cinta, aku akan kasih buat ka Yusuf" jawab Zahira hingga Riziq memicingkan matanya.
" Awas ya kalau kau masuk daerah santri putra" ancam Riziq.
" Iya aku akan titip pada Syakir (7 tahun keponakan Zahira), sekalian mau minta amplop sama ka Rasyid" ucap Zahira.
Saat Zahira mau pergi, Zahira pun merentangkan tangannya pada Riziq.
" Daun pandannya mana?" tanya Zahira.
" Tuh di kebunnya mang Ilham" jawab Riziq.
Aisyah sudah cekikikan hingga Zahira mengerucutkan bibirnya.
" Le, berikan daun pandannya" ucap Aisyah. Riziq pun memberikan amplop berisi uang jajan untuk Zahira.
" Yes yes yes, terimakasih kakaku yang manis, semoga cuma ka Aisyah yang nempel di hatimu. Kudoakan tidak akan ada semut yang berani menggerumutimu" tutur Zahira, ada nada mengejek dalam kalimatnya.
Riziq sudah kesal.
" Ada sandal melayang nih" gerutu Riziq.
Zahira langsung berlari sambil membawa kotak makanan itu.
" Baaaaaay"
" Asalamualaikum, bukan bay. Dasar bocah semprul" teriak Riziq kesal. Aisyah sudah cekikikan hingga Riziq memicingkan matanya.
" Maaf Le"
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Cerita ini di buat untuk menghibur semata, jika ada ucapan atau perbuatan yang tidak menyenangkan, saya minta maaf.
Tidak ada niat sedikitpun dalam hati untuk menyinggung atau merendahkan apapun. Ambil positifnya saja.
Terima kasih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
Amilawati
ad yg tau gh cerita ttng Aisyah dn riziq,ap judul novelya
2024-10-07
0
nay.be
Ira Ira 😂😂
2023-08-15
1
Mmh Astri
🥰🥰👍💪
2023-06-15
1