Sementara dengan Yusuf yang kini sudah berada di Kairo, iya tinggal bersama kakek Rohman di sebuah rumah yang sengaja dibeli kakek Rohman beberapa tahun yang lalu. Yusuf sangat senang bisa menimba ilmu di sana meskipun iya nampak sedih harus berpisah dengan keluarga dan teman temannya.
Malam itu, Yusuf pun membuka kertas pemberian Zahira, entah kenapa iya berfikir itu adalah sebuah pantun yang sering Zahira berikan padanya. Yusuf pun tersenyum saat membaca tulisan Zahira itu.
"Dua tahun yang lalu, kakaku Riziq membawaku ke pesantren di kota A. sejak saat itulah aku bertemu dengan laki laki remaja bernama Yusuf ( Maulana Yusuf Al Azam). Itu pertama kali aku melihatnya saat diriku masih bar bar dan belum mengenal agama dan tuhanku, saat aku masih memakai celana jeans robek robek dan baju kaos kelonggaran tanpa kerudung. Ka Yusuf menundukan wajahnya saat aku merentangkan tanganku untuk berjabat tangan dengannya. Dia hanya diam, dan Entah kenapa ada getaran aneh dalam dadaku saat aku melihat ka Yusuf, kufikir dia membenciku dan tidak menyukaiku karna penampilanku hingga dia tidak mau berjabat tangan denganku, ternyata aku salah, dia tidak mau berjabat tangan denganku karna memang kami bukanlah mahrom. Sejak hari itu dan sejak saat itu aku jatuh hati padanya. Aku jatuh hati pada putranya ustad Azam. Ka Yusuf, maaf jika aku tidak tau diri hingga berani menaruh hati padamu yang kecerdasannya bertolak belakang denganku yang bodoh ini. Dan maaf juga, tanpa izinmu aku selalu menyebut namamu dalam setiap do'aku. Aku selalu berharap kau kelak akan menjadi imamku yang akan membimbingku lebih dekat lagi pada sang pencipta, agar kita bisa bersama sama berjalan menuju surga. Maaf jika terkadang aku terlihat memaksa. Aku Zahira Rahmadia Al Fiqri mencintaimu maulana Yusuf Al Azam**.
\ *ZAHIRA RAHMADIA ALFIQRI** \
Yusuf pun tersenyum senyum setelah membaca surat itu.
" Jika Allah menjodohkan kita, insya Allah aku akan memperjuangkanmu" batin Yusuf.
- - -- - - - - -
Hari itu Zahira pergi ke rumahnya Aisyah. Zahira sudah mengetuk pintu dan mengucap salam.
Tok tok tok.
" Asalamualaikum"
Ceklek.
" Waalaikum salam" Riziq membukakan pintu.
" Ira"
Zahira pun menyipitkan matanya saat iya menangkap basah ada noda lipstik sudut bibir kakaknya itu.
" Jam segini ka Aisyah sudah menggodamu?" tanya Zahira. Riziq hanya mengernyitkan keningnya hingga kini Aisyah menghampiri mereka.
" Eh ada Ira" ucap Aisyah. Aisyah pun terkejut melihat ada noda lipstik di sudut bibir suaminya itu, dan sudah pasti itu adalah hasil perbuatannya. Aisyah bergegas mengusap noda itu dengan tangannya.
" Maaf" ucap Aisyah sedikit malu hingga kini Riziq baru mengerti.
" Maaf Ira, kalau kita selalu mengotori pikiranmu, kakak iparmu ini genit sekali, dia selalu menggodaku disaat kurang tepat" ucap Riziq sambil tersenyum senyum hingga Aisyah mencubit lengannya Riziq.
" Awww"
" Ayo masuk Ira" ajak Aisyah. Zahira dan Aisyah pun masuk ke dalam dan diikuti oleh Riziq.
" Kau sudah makan?" tanya Aisyah.
" Sudah ka, aku kesini ada perlu sama ka Aisyah" ucap Zahira.
" Benarkah???"
" Hmmm, aku mau pakai kerudung yang panjang hingga menutupi dadaku" ucap Zahira. Aisyah dan Riziq pun terdiam.
" Memangnya kau tidak ada kerudung seperti itu?" tanya Aisyah. Zahira menggeleng.
" Kerudungku ukurannya nanggung semua"
" Otakmu pun ukurannya nanggung" ucap Riziq sedikit mengejek hingga Zahira memicingkan matanya.
" Tumben pengen pakai kerudung panjang?" tanya Aisyah.
" Aku ingin merubah penampilanku ka, aku ingin jadi muslimah yang baik seperti ka Aisyah" jawab Zahira.
" Benarkah?" tanya Riziq.
Zahira mengangguk ngangguk.
" Sebentar ka Aisyah ambilkan dulu" ucap Aisyah sambil masuk kamarnya dan membawa semua kerudung panjangnya lalu di taruhnya dihadapan Zahira.
" Kau boleh pilih yang kau suka" ucap Aisyah.
" Aku pilih semuanya" ucap Zahira hingga Aisyah dan Riziq mengernyitkan keningnya.
" Apa maksudmu itu Ira?" tanya Aisyah.
" Aku ambil kerudung ka Aisyah semuanya, nanti ka Aisyah beli lagi kerudung yang baru, mintalah sama ka Riziq" tutur Zahira. Aisyah sudah melirik Riziq sambil tesenyum senyum sementara Riziq sudah menggeram.
" Kau jangan macam macam ya Ira, kau fikir beli kerudung tidak pakai uang, memangnya beli kerudung cukup dengan selembar daun pandan" gerutu Riziq.
" Sssttth, jangan protes. Nanti sore kita ke butiknya Anisa, siapkan saja dompetmu" ucap Aisyah pada Riziq hingga suaminya itu langsung memicingkan matanya pada Aisyah.
Aisyah malah tertawa.
" Kalau kau sedang marah seperti itu, kau terlihat menggemaskan Le" ucap Aisyah sambil mencubit pipi suaminya.
" Uni, kondisikan tanganmu" gerutu Riziq.
" Maaf Le, terkadang aku suka lupa kalau kita kedatangan warisanmu"
Zahira sudah mengerucutkan bibirnya.
"Menggelikan, mesra mesraan dihadapanku" batin Zahira.
" Ka Aku pulang dulu, asalamualaikum. Terima kasih untuk kerudungnya" ucap Zahira sambil membawa semua kerudung Aisyah.
" Waalaikum salam"
" Heeei kerudungnya jangan dibawa semua" teriak Riziq. Zahira terus berjalan sambil membawa setumpuk kerudung milik Aisyah.
" Sssttth, biarkan saja Le, kasihan dia tidak punya kerudung panjang" ucap Aisyah.
" Kau tidak kasihan padaku uni?, aku harus mengeluarkan uang yang banyak untuk kau belanja kerudung baru" ucap Riziq.
" Ssssttth"
" Dari tadi sat set sat set mulu" gerutu Riziq.
Aisyah malah tertawa kecil.
" Jangan berisik Le, mumpung anak anak lagi main sama umi, yu kita ke butiknya Anisa" ajak Aisyah.
" Itu bocah semprul secara tidak langsung menguras dompetku. mudah mudahan saja dia benar benar ingin merubah penampilannya" batin Riziq.
Kini Zahira sudah berjalan sendirian sambil membawa setumpuk kerudung yang dimintanya pada Aisyah. Di jalan iya bertemu dengan ustad Usman dan ustad Soleh.
" Asalamualaikum"
" Waalaikum salam"
Ustad Usman terdiam sambil menatap tumpukan kerudung yang dibawa oleh Zahira.
" Kau mau kabur kemana Ira bawa bawa baju sebanyak itu, jangan bilang kau mau menyusul Yusuf ke Kairo" tutur ustad Usman.
" Ini semua kerudung om ustad" jawab Zahira.
" Kau jualan kerudung?, apa sekarang kau jadi tukang kredit?" tanya ustad Usman hingga Zahira menyipitkan matanya.
" Om ustad jangan sembarangan bicara, aku bukan tukang kredit baju" protes Zahira.
" Lalu kenapa kau membawa setumpuk kerudung itu, memangnya itu punya siapa?" tanya ustad Usman.
Zahira pun menatap kerudung kerudung itu.
" Ini semua punyaku, tadi aku habis minta pada ka Aisyah"
" Sebanyak itu??" tanya ustad Usman tak percaya.
" Hmmm, ka Aisyah ngebolehin ko, dia nanti minta sama ka Riziq untuk beli yang baru. Aku sedang berusaha memperbaiki penampilanku om ustad, aku ingin menggunakan kerudung panjang seperti yang di pakai ka Aisyah dan yang lainnya" tutur Zahira.
" Kau mau merubah penampilan Ira?" tanya ustad Soleh.
" iya ustad Soleh, aku sedang mencoba dan sedang berusaha untuk memperbaiki diri, dari mulai penampilanku ini"
" Alhamdulilah kalau kau ingin berubah"
" Jangan lupa sikapmu pun harus berubah juga. Yusuf tidak suka perempuan genit. Tapi kau harus ingat, semua semata mata hanya karna Allah, bukan karna Yusuf" ucap ustad Usman.
" Iya om ustad, aku sedang berusaha lebih dekat lagi pada Allah"
" Semoga berhasil Ira" ucap ustad Soleh memberi semangat.
" Terima kasih ustad"
Setelah mengucap salam, Zahira pun kembali berjalan menuju asrama putri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
nay.be
semangat Iraa
2023-08-15
1
nay.be
🥰🥰
2023-08-15
1
Nurul Azkiyah
knpa Zahira yg lebih dlu menyatakan cinta sih 😭😭😭😭
aku yg malu thor 😑
2022-02-25
1