Putri Mahkota
Ini hanya cerita fiksi belaka, tidak bermaksud untuk menyinggung pihak manapun. Gambar-gambar yang mungkin ditampilkan hanya sekedar sebagai pendukung. Bila ada kata atau kalimat yang kurang berkenan saya mohon maaf.
sebagai dukungan kalian, mohon bantuannya untuk like dan vote cerita ini, terimakasih.......Selamat Membaca...
****************************************
Epidose 1.
Putri Faradilla, memiliki nama lengkap Amartha Faradilla Adhmaja. Putri pertama raja Cundiga Adhmaja dan ratu Avantika Herlian. Ia seorang putri yang memiliki paras cantik dan anggun. Bersikap dingin, ambisius, dan pendirian teguh. Walau terkadang suka manja terhadap ayahnya dan kini usia putri sudah menginjak 16 tahun.
Pangeran Gibran, adik dari putri Faradilla yang memiliki nama lengkap Martin Gibran Adhmaja. Pangeran yang banyak dikagumi semua gadis dikarenakan ketampanannya dan juga sikapnya yang dermawan. Ia juga sering kali jahil terhadap saudaranya, terkadang keributan mereka berdua yang membuat raja dan ratu terhibur. Putri Faradilla dan pangeran selisih 1 tahun.
.
.
.
Pagi ini putri Faradilla izin keluar istana kepada raja Cundiga dengan ditemani pangeran Gibran.
"Ayah prabu kami meminta izin keluar istana untuk meninjau secara langsung keadaan rakya" ujar putri Faradilla.
"Iya, berhati-hatilah, jaga kakakmu pangeran Gibran" ujar raja Cundiga.
"Baik ayah prabu" ujar putri Faradilla dan pangeran Gibran bersamaan.
"Dan bawalah beberapa penjaga, diluar pasti banyak yang mengincar kalian" pinta raja Cundiga.
"Tidak ayah prabu, penjaga saja tidak akan cukup bisa membuat kita aman" ujar putri Faradilla.
"Lalu bagaimana agar kita tetap aman kakak?" tanya pangeran Gibran.
"Benar yang dikatakan pangeran Gibran, lalu apa rencanamu putri Faradilla?" tanya raja Cundiga.
"Kita tidak bisa apa-apa pangeran, namun kita bisa terlihat biasa Martin" ujar putri Faradilla.
"Maksudnya?" tanya pangeran Gibran.
"Kau cerdik putri Faradilla, dengan menyamar sebagai rakyat biasa kalian akan aman. Bahkan penjahat tidak akan mengenali kalian" ujar raja Cundiga.
"Namun jika kita membawa penjaga kita akan mudah dikenali, penjahat akan mudah menemukan kita. Maka dari itu aku terfikir untuk menyamar diantara rakyat" sahut putri Faradilla.
"Wah...benar ide kakak, bahkan aku tidak terfikirkan hal seperti itu" ujar pangeran Gibran.
Setelah raja mengizinkan, putri dan pangeran pergi untuk mengganti baju mereka seperti rakyat biasa. Selesai ganti baju putri dan pangeran bergegas pergi.
Sampai diarea pasar putri dan pangeran terkejut melihat semua berantakan. Pasar tampak kacau seperti baru terjadi keributan hebat. Mereka masih menerka-nerka apa yang baru saja terjadi.
"Apakah ada rampok?" tanya pangeran Gibran.
"Tidak, pasti hal yang lain. Tidak masuk akal jika rampok merusak seluruh pasar" ujar putri Faradilla.
"Iya juga...., apa mungkin ini ulah orang yang menentang ayah?" terka pangeran Gibran.
"Mungkin saja... tapi siapa? kita harus tau itu" ujar putri Faradilla.
Hingga terdengar rintihan salah seorang yang meminta tolong. Putri yang mendengarnya mencari-cari sumber suara. Terlihat ada gundukan sayur yang tertindih beberapa karung. Putri pun meminta pangeran untuk membantunya memindahkan karung dan sayuran yang menggunduk. Ketika hampir mencampai dasar putri terkejut melihat ada tangan seseorang yang mungkin saja terkubur ditumpukan sayur. Dan benar saja, ada bapak-bapak yang terkubur didalamnya.
Bapak-bapak itu terlihat pucat dan tak berdaya. Pangeran membawanya ke rumah sakit terdekat. Sedangkan putri masih dipasar mencari bukti yang mungkin saja tertinggal.
Tiba-tiba ada sekumpulan preman mengganggu putri.
"Ada cewek cantik nih..." rayu salah seorang preman.
"siapa kalian? pasti kalian yang merusak area sini bukan?" tanya putri.
"Wah...anak kecil nyalinya besar juga, kami kroyok hancur kau" gertaknya.
"Kalian kira aku takut, tidak perlu banyak bicara jika benar berani" ujar putri.
"serang....!" teriak preman-preman tersebut.
Perkelahian tak terhindarkan, kemampuan putri Faradilla teruji. Preman-preman itu sempat kewalahan menghadapi kemampuan putri Faradilla.
Tetapi ketika salah satu preman tak sengaja menyobek baju putri Faradilla hingga terlihat tanda kerajaan. Mereka pun menyadari bahwa yang sedang ia hadapi adalah seorang putri kerajaan. Lalu mereka berniat untuk menjebaknya, seolah-olah putrilah yang menciptakan kerusuhan. Preman itu mengeluarkan sebuah pisau dan berusaha untuk melukai putri. Pada akhirnya salah satu preman itu yang tertusuk, bukannya putri. Pangeran yang melihat kejadian tersebut merasa sangat terkejut. Preman itu pun tewas ditangan putri.
"Aku telah melenyapkannya" ucap penyesalan putri Faradilla.
"Ampun jangan bunuh kami, kami mohon" ujar preman-preman lainnya setelah melihat pangeran Gibran datang dengan membawa penjaga.
"Kak...apa yang telah terjadi?" tanya pangeran.
"Dia telah membunuh salah satu dari kami pangeran, dia menuduh kami yang merusak pasar ini. Padahal kami hanya ingin membereskan sisa dagangan kami" cerita dan tangis palsu para preman.
"Apa benar itu kak?" tanya pangeran Gibran.
Putri tak bicara sepatah kata pun, ia meratapi kesalahannya.
"Tangkap putri Faradilla penjaga" perintah pangeran Gibran dengan terpaksa karena tak ada pembelaan darinya.
.
.
.
Disidang istana
Raja Cundiga terkejut dan marah mendengar putrinya telah membunuh salah satu rakyatnya tanpa alasan. Tanpa berfikir panjang raja memerintahkan untuk hukum mati sang putri, namun ratu menolak.
"yang mulia tidak bisa menghukum mati putri Faradilla, dia belum membela diri. Bahkan belum ada bukti diantara keduanya yang benar-benar menegaskan jika putri Faradilla membunuh pedanggang pasar tanpa alasan" bela ratu Avantika.
"tapi dia telah membunuh pedagang tersebut dengan saksi pangeran Gibran dan pedagang lainnya" tegas raja Cundiga.
"jika benar, mengapa ada robekkan baju dipundak putri Faradilla. Bisa saja putri dijebak atas hal ini" ujar ratu Avantika.
"katakan pembelaanmu putri" pinta raja Cundiga.
Lagi-lagi putri hanya terdiam dan tak membela diri sedikit pun.
Karena geram akan respon putri Faradilla yang hanya terdiam, raja pun menunda sidang.
Semua anggota dewan bubar dari tempat sidang istana. Putri masih merasa syok akan kejadian yang baru saja ia alami. la tidak menyangka jika tangannya telah merenggut nyawa seseorang.
.
.
.
Malam ini
Raja mendapat aduan dari salah satu preman yang menyerang putri. Bila putrilah yang sering membuat kekacauan. Sang putrilah yang sering membuat warga susah. Aduan tersebut membuat hukuman putri semakin berat.
Di sisi lain
Putri Faradilla berbaring diranjangnya, tak berapa lama ratu Avantika datang. Ia duduk diranjang dekat putri Faradilla tidur.
"mengapa kau tak mengatakan apapun nak?" tanya ratu Avantika.
"karena hanya bicara tanpa bukti itu tak akan dipercayai bunda ratu" ujar putri sambil duduk berhadapan dengan ratu.
"setidaknya kamu membela dirimu sendiri nak, bagaimana jika kau dihukum mati tadi?" tanya ratu Avantika merasa khawatir.
"sudah bunda, nyatanya aku sampai sekarang masih didepan bunda" ucap putri Faradilla.
"katakan yang sebenarnya terjadi nak?" tanya ratu Avantika.
"tidak bunda, biarkan ini berjalan sesuai alurnya. Nanti bunda ratu akan tahu pada akhirnya" ujar putri Faradilla.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
triana 13
mampir kak membawa like dan dukungan
mampir ya ke cerita baru aku
2021-08-25
0
VaLe~
like
rate 5
tombol ❤
semangat kak
salam my boss psychopath
2021-01-06
1
HIATUS
bagus thoor ceritanya 😍😍 mampir juga yuk ke karya aku, kita sama2 suport rating &like ❤
2020-12-10
1