Episode 14

Di kamar

putri kembali ke kamarnya dengan amarah yang membara. Ia tak menyangka, jika pamannya yang telah berani hampir melecehkan tante Vanya itu. Datang ke istana dengan disambut hangat oleh sang raja.

Bagaimana bisa ayah melupakan begitu saja. Kejadian dimana kehormatan seorang wanita hampir dipertaruhkan...gumam putri.

Tiba-tiba pelayan datang, dengan membawa berberapa hidangan dan minuman.

"Ini makanannya putri" ujar hormat pelayan.

"Pelayan, sejak kapan paman Burhan ada disini?"

"Tak lama setelah putri datang, putri"

"Lalu?"

"Sudah putri, selain itu tidak ada lagi yang saya ketahui"

"Kembalilah"

"Baik putri"

Pelayan tersebut pergi, putri Faradilla masih kesal akan kehadiran pamannya. Tak berapa lama pangeran masuk ke kamar putri Faradilla.

"Kak?" sapa pangeran.

"Ya" balas ketus putri.

"Apa kau tidak makan lagi?" tanya pangeran basa-basi.

"Apa yang kau lakukan disini pangeran?" tanya putri dengan sinis.

"Aku tahu, kak. Kau marah akan kedatangan paman, namun tak seharusnya kau seperti ini" ujar pangeran dengan lembut.

"Maksudmu?" ujar putri.

"Kau putri mahkota, kak. Bersikaplah lebih baik, ingat. Gelarmu bisa diturunkan begitu saja, jika sikapmu seperti ini" bujuk pangeran.

"Aku tak pernah perduli akan diriku, namun keberadaan dialah yang akan membuat wanita dalam bahaya. Apa kau lupa, dialah yang membuat tante Vanya. Sudah tidak mau menginjakkan kakinya di istana ini lagi" ujar putri kesal.

"Ya, aku mengerti kak. Amarahmu adalah apimu, jangan sampai emosi menghancurkanmu. Pikirkanlah dengan tenang" bujuk pangeran.

"Aku tahu itu, pergilah. Aku ingin sendiri saat ini" ujar putri.

"Renungkanlah, kak. Aku akan kembali esok" ujar pangeran.

Putri Faradilla kesal, namun sebenarnya dalam keadaan marah. Hatinya sedang terluka, jiwa pelindungnya muncul. Ketika rakyannya akan terancam bahaya.

****************************************

Paginya.

Putri datang ke ruang makan, untuk makan bersama. Para pelayan segera menyajikan beberapa makanan. Saat ada salah satu pelayan sedang mengambilkan makanan untuk Burhan. Burhan dengan hasratnya menggenggam tangan pelayan tersebut.

"Paman! jaga sikapmu atau aku yang akan membalas tindakanmu" ujar putri dengan tegas.

"Keponakanku, pamanmu ini tidak berbuat apa-apa. Kenapa kamu berbicara seperti itu sama pamanmu ini?" ujar Burhan mengelak.

"Jangan dikira aku tidak tahu paman" ujar putri menatap tajam ke arah Burhan.

"Cukup putri, ini tempat makan. Jangan membuat keributan disini" ujar raja.

"Kok aku ayah, harusnyakan..." ujar putri terpotong saat ratu menggenggam erat tangannya.

"Hentikan! jika kau tidak suka silahkan pergi" ujar raja tanpa memandang putri.

Putri berdiri dengan menatap wajah ayahnya, tak percaya. Putri pergi dari ruang makan, dengan cepat ratu menarik tangan putri. Karna kekecewaan yang mendalam putri menghempaskan tangan ratu.

Putri pergi dengan amarah yang mendalam didalam hatinya.

"Pangeran, bujuklah kakakmu" ujar ratu.

"Baik bunda" ujar pangeran.

"Tunggu, biarkan saja" ujar raja.

"Tapi dia belum makan" ujar ratu khawatir.

"Dia yang nemilihnya bukan?" ujar raja.

"Raja, dia putrimu. Jika dia tidak makan maka aku juga tidak" ujar ratu yang kemudian meninggalkan ruang makan.

"Ayah, aku tidak menyangka dengan apa yang terjadi hari ini" ujar pangeran dengan pandangan yang menurun.

Pangeran meninggalkan ruang makan dengan kekecewaan. Raja tidak menyangka jika istri dan anak-anaknya akan bertidak seperti ini.

.

.

.

Ditaman kerajaan.

Putri mengalihkan kekecewaannya dengan bermain bersama Glen. Glen adalah anjing sejenis siberian husty. Jenis anjing ini memiliki bentuk dan warna badan hampir mirip dengan serigala.

Glen ini sangat penurut bila dengan putri Faradilla. Selain dengan putri, Glen juga penurut dengan Rasyena.

Rasyena adalah sahabat sekaligus pelayana kesayangan putri Faradilla.

"Syen, apa dia nakal saat aku tidak dirumah?" tanya putri.

"Tidak Fara, namun selama kau tidak ada di istana. Glen ini selalu duduk disini sambil menatap ke arah kamarmu" ujar Syena.

"Pasti dia sangat rindu denganku" ujar putri sambil menggaruk leher Glen.

"Ya Fara, bukankah anjing itu sangat setia?"

"Iya" sesaat putri teringat akan kebersamaannya dengan Arka.

"Kenapa Fara? adakah alasan atas senyumanmu yang langka ini" ledek Syena.

"Syena, sepertinya kau gatal karna sudah lama tidak meledekku" ujar putri

"Hahaha...tidak seperti itu Fara. Bolehkah aku tahu alasan atas senyumanmu itu"

"Ya, kau tahu. Aku merasa perasaan yang aneh saat ini"

"Contohnya?"

"Setiap kali aku terdiam, bayangannya selalu terpintas dipikirkanku"

"Benarkah? itu namanya kau sedang jatuh cinta Fara. Wah...beritahu aku laki-laki seperti apa yang telah mencuri perhatianmu?"

Saat itu juga raja dan Burhan menyimak percakapan putri Faradilla dan Syena.

"Mungkin saja Syena. Bila kau lihat dia pasti kau akan merasakan hal yang sama"

"Katakan seperti apa laki-laki itu?"

"Matanya sangat indah, kulitnya putih, badannya tinggi, kau tahu bibinya begitu manis... Saat akan berpisah. Dia bilang 'Akan ku nanti sayang' kata itu serasa menusuk hatiku" kata putri dengan wajah sangat antusias.

"Apa kau mencintainya, Fara?" tanya Syena dengan serius.

"Aku tidak tahu Syena" ujar putri tampak malu.

Dalam percakapan tersebut, putri hanyut akan perasaannya. Raja dan Burhan yang mendengarnya lalu pergi.

Karna lapar putri meminta pelayan untuk membawa makan ke kamarnya. Tetapi ketika putri akan berjalan menuju ke kamarnya. Ia melewati ruang pribadi raja Cundiga, putri tak sengaja mendengar percakapannya dengan Burhan.

"Kak, kau adalah raja Peward. Harusnya kau tegas terhadap putrimu" ujar Burhan yang berusaha menghasut raja.

"Lalu aku harus bagaimana?" ujar raja yang mulai terhasut.

"Ingat kak, jika putramu pangeran Gibran akan menanggung malu. Bila putrimu memiliki hubungan dengan orang kampung"

"Kisah memalukan itu tak akan terulang kembali. Bagaimana dia menikahi orang kampung, dan lebih memilih memutuskan hubungannya dengan keluarga..."

"Ingat kak, kesedihan yang kau alami gara-gara dia" sahut Burhan membangkitkan rasa balas dendam raja.

Sebenarnya siapa yang dimaksud paman dan ayah?. Siapa orang yang sangat dibenci ayah?...gumam putri Faradilla.

"Kakakku, raja Cundiga tewas gara-gara keputusan dia menikahi laki-laki itu"

Apa yang ayah katakan? Raja Cundiga telah tewas? Lalu siapa yang slama ini aku panggil ayah?...gumam putri Faradilla.

"Iya kak, dan kau harus berpisah dengan kekasih tercintamu. Hanya untuk menikahi ratu Avantika, agar putri Faradilla memiliki seorang ayah. Ingatlah rasa sakit itu kak"

"Carilah dia yang membuat ini semua, hancurkan keluarganya. Bila kau mau, kau bisa memilikinya"

"Benarkah itu kak? aku akan mencarinya sampai dapat. Lalu kak, mengapa kau tidak menjadikan Gibran menjadi pangeran mahkota?"

"Karna Gibran tidak memiliki tanda kekerajaan pada tubuhnya"

"Apa pentingnya itu, kau juga tidak memilikinya bukan?"

"Ya kau benar, mau bagaimana pun Gibran adalah putra kandungku. Putra pangeran Pratap Adhmaja, yang sekarang hanya demi putri Faradilla aku harus menyamar. Sekarang aku harus utamakan masa depan putraku. Lihatlah Avantika perlahan aku akan hancurkan kehidupanmu dan putri-putrimu" ujar raja dengan penuh keyakinan.

Benarkah yang ku dengar ini, ayah kandungku telah tewas. Dia hanya berpura pura untuk melancarkan rencananya. Apa ini, konspirasi yang sangat menyakitkanku. Aku tak akan tinggal diam...gumam putri

Terpopuler

Comments

Neng Yuni (Ig @nona_ale04)

Neng Yuni (Ig @nona_ale04)

Mampir lagi kak, salam dari Jacob and Alesha: Mafia Acted, semangat 😊

2021-01-29

1

Umi Yan

Umi Yan

Semangat kak..., ditunggu lagi up terbarunya😊💪🙏

2020-11-11

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!