Setelah beberapa menit mobil feri pun sampai didepan rumah masya. Masya langsung turun tanpa menunggu feri. Feri tersenyum melihat masya yang ceria lagi. Gadis bodohgumam feri, feri mengeluarkan hp miliknya lalu menelfon fe.
"fe belikan aku makanan direstoran xxxxx antar ke rumah masya" ucap feri lalu keluar dari mobil nya.
"baik tuan muda" jawaban cepat fe.
Feri masuk kedalam rumah masya dan langsung duduk diruang tamu mereka. Setelah menunggu cukup lama menurut feri padahal hanya kurang dari 10 menit masya pun keluar sudah mengganti bajunya dengan baju rumahan. Menurut masya itu biasa saja tapi tidak menurut feri.
"Om mau makan sekarang" tanya masya yang keluar dari kamarnya itu.
Feri tidak menjawab pertanyaan masya, dia menatap masya tanpa mengedipkan matanya. Hhmm cantik sekali gumam feri. Padahal masya hanya memakai baju yang agak kebesaran hingga menutupi celana pendek nya dan rambut dirapikan agak keatas sama seperti cewek - cewek lain juga jika waktu bersantai sering memakai baju seperti itu namun menurut feri masya terlihat sangat cantik dan seksi. Tubuhnya yang putih mulus bisa dibilang masya memang sempurna menurut feri.
"hmmm"jawaban membingungkan feri muncul
"Om kalau jawabnya cuma gitu artinya apa? " dengan polosnya masya menanyakan jawaban feri yang singkat padat dan tak tau apa maksudnya itu.
dasar gadis bodoh knpa kmu bertanya gak penting seperti itu. Tawarin minum dulu kek atau apalah gumam feri yang menyadari polosnya gadis didepannya itu.
Feri melambaikan tangan nya pada masya untuk duduk disebelahnya dan masya pun segera berjalan mendekati feri itu "kenapa om ", ucap masya.
feri mengusap usap rambut masya seperti anak kecil "dasar gadis bodoh" setelah melakukan itu feri menyeringai tipis.
"Om aku ini pintar lo kenapa om selalu bilang aku gadis bodoh sih, padahal nilai ku disekolah selalu bagus loh om. Aku anak pintar loh disekolahku tapi kenapa kalau sama om aku terlihat bodoh ya? apa memang om ini lebih hebat kali ya. Tapi aku pikir - pikir kayaknya om biasa aja deh " masya bicara panjang lebar dengan tangan memegang dagu nya mencerna kata2. Gadis bodoh yang selalu diucapkan feri, dia protes tidak terima jika dipanggil gadis bodoh itu.
mendengar celoteh masya panjang lebar feri hanya tersenyum kenapa kamu tambah imut kalau seperti ini gumam feri lalu mencubit pipi masya.
"au sakit loh om" pekik masya yang membuat mama masya di dapur pergi kedepan mendengar seperti ada tamu yang tak diundang itu.
"eh nak feri, aku kira siapa tadi kok masya berisik sekali "ucap mama masya
Melihat masya dan feri mama masya sudah mengerti jika feri tertarik pada anaknya yang cantik itu" sayang kok gak di ambilin minum sih, ada tamu" ucap mama masya lalu berjalan masuk, tak lama kemudian mama masya keluar dengan membawa kan minum untuk feri.
Terdengar suara mobil dari luar, mama masya pun berdiri melihat siapa yang datang lagi itu. Oh tuan yang itu gumam mama masya, fe berjalan mendekati mama masya berdiri.
"Apa kabar nyonya" ucap fe sambil membawa beberapa makanan ditangannya.
"Baik tuan, mari silakan masuk ", ucap mama masya.
Fe pun masuk menghampiri feri yang duduk di sofa itu" ini pesanan anda tuan muda" ucap fe menaruh makanan itu dimeja.
"hmm " jawaban membingungkan keluar lagi dari mulut feri dan masya pun mendengar jawaban itu melirik feri. Om aneh gumam masya tapi beda dengan sekertaris nya itu fe mengambil lagi makanan itu dan menghampiri mama masya.
"nyonya ini makanan untuk makan siang" ucap fe memberikan makanan itu pada mama masya.
"oh iya waktunya makan siang ya, kenapa repot - repot tuan saya tadi juga masak kok" ucap mama masya menerima bingkisan makanan itu.
"tidak nyonya, tuan muda juga belum makan siang saya membawakannya" ucap sekertaris fe lalu berdiri disamping feri.
"oh ya udah aku siapin dulu" ucap mama masya lalu berjalan menuju dapur
"ma aku bantu" ucap masya berdiri mengikuti mamanya kedapur.
terimakasih kakak sudah membaca. mohob dukungannya .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
Sumiati Asna
😊
2020-04-21
0