"Ya udah ma masya mau mandi siap - siap sekolah" ucap masya lalu beranjak dari tempat duduknya.
"Sayang kamu tidak usah kerja lagi ya! kan mau ujian, nanti kamu gak fokus" ucap mama masya.
"Iya masya pikir - pikir dulu deh ma. Nanti kalau masya gak kerja kasian mama kerja sendiri" ucap masya.
"Sayang sekarang pesanan kue udah agak banyak kok lumayan buat kita makan sehari - hari, masya bantuin mama aja buat kue dirumah" ucap mama masya.
"iya deh" masya tersenyum lalu meninggalkan mamanya.
Beberapa menit kemudian masya berangkat ke sekolah seperti biasa dia memakai kendaraan umum. Masya merasa sangat bahagia, tidak tahu apa yang membuatnya bahagia tapi semenjak di bertemu om gila dia merasa senang, mengingat kebersamaan dengan feri dia tersenyum cerah secerah matahari menyinari bumi ini.
Fery sudah berada di kantor bersama dengan fe tentunya. Fe sangat senang melihat feri yang selalu tersenyum. Pekerjaan juga dapat berjalan dengan lancar. Karyawan kantor bisa bernafas lebih lega jika setiap hari hati feri seperti itu.
"Fe mna laporannya" ucap feri lalu duduk disofa ruangannya.
Fe menyerahkan beberapa lembar kertas kepada feri. Feri membaca satu persatu lembaran - lembaran kertas itu dengan teliti.
Feri menghembuskan nafas kasar. Dia berdiri didekat cendela melihat pemandangan bangunan - bangunan kota, dia seperti berfikir sesuatu. Setelah beberapa menit dia berdiri lalu dia berjalan menuju kursi kekuasaannya itu. Senyum yang tadi nya cerah kembali padam. Hawa dingin sudah menyelimuti feri kembali.
"Kenapa perusahaan papa masya bangkrut?, apa kamu tau fe" ucap feri memecah keheningan itu.
Jadi dari tadi anda diam hanya berfikir itu tuan. Kenapa anda tidak bertanya saja padaku tuan gumam fe dalam hatinya karna fe sudah mencari tau sedetail mungkin tentang masya dan kelurganya. Fe tidak mau ada kesalahan sedikit pun dalam melayani feri.
"Dari informasi yang saya dapat tuan, papa masya saat itu sakit keras, mereka banyak mengeluarkan biaya pengobatan lama kelamaan hutang mereka banyak, jadi saham mereka dijual untuk membayar hutang - hutang mereka tuan, tapi saham itu dibeli dengan harga yang tidak semestinya tuan" ucap fe menceritakan informasi yang telah dia dapatkan.
"Apa kamu tau siapa yang membeli saham mereka" ucap feri sambil mengetuk - ngetuk meja dengan tangannya.
"paman tuan sendiri" ucap fe lalu menundukkan kepalanya, dia berfikir feri akan marah tetang hal ini.
"Apa paman melakukan hal itu tanpa pengetahuan kita?, apa kamu juga tidak tau hal ini fe" teriak feri sambil memijat kepalanya yang agak pusing itu.
"apa tuan muda sudah lupa kalau dulu paman sudah pernah melaporkan ini tuan muda" jawab fe yang tidak tau harus menjelaskan bagaimana karna memang dulu feri sudah mengetahuinya dan setuju jika memang tidak merugikan perusahaan.
Siapa sangka ternyata saham - saham itu ternyata milik papa wanita yang dia sukai saat ini. Ternyata benar tuan muda anda sedang jatuh cinta saat ini gumam fe dalam hati. Dia berfikir akan ada sedikit drama drama menarik jika melibatkan orang yang sedang dimabuk cinta itu.
Feri terdiam mengingat apa yang telah dia lakukan dulu. Kenapa dia sebodoh itu tidak mengetahui jika itu merugikan orang lain dan orang yang sedang membutuhkan. Namun sebenarnya bukan itu yang dia maksudkan. Kenapa dia tidak bertemu dari awal dengan masya sehingga tidak akan terjadi hal seperti ini fikirnya.
"Fe apa kamu tau hubungan masya dengan miko" ucap feri sambil berjalan menuju sofa kembali.
terimakasih kakak sudah membaca mohon dukungannya. kritik dan saran nya ya semoga menghibur
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
kacangtanah22
menuju keseruan,semakin seru
2020-02-21
0
Shofuroh Banan
laaaah asik nih rupanya.
2020-02-10
0
tarwi dm
sya mulai suka alur cerintanya ..mudah2 cerita ini tdk membosankan..maaf
2020-02-10
3