"Malam ma."ucap masya sambil senyum senyum dan menggaruk garuk kepalanya. Masya menarik tangan mamanya kebelakang.
"Sayang dia siapa?." Tanya mama masya sambil menuangkan jus jeruk untuk fery. Saat mama masya mau jalan mengantarkan jus itu namun ditahan oleh masya.
"Itu minum buat dia ma?, enggak usah kasih minum ma biar cepet pulang.Aku juga enggak kenal sama dia." Ucap masya lalu menegak segelas jus yang dibawa oleh mamanya.
Mama masya, "eh sayang kan minumnya buat dia kok diminum, kalau kamu enggak kenal kenapa dia nganterin kamu." Mama masya bingung dengan sikap anaknya. Dia tetap mengambilkan minum untuk feri.
"Ini minum dulu nak." Ucap mama masya lalu menyodorkan segelas jus jeruk didepan feri.
"Masya tadi kemana tan kok enggak nongol." Ucap feri sambil meneguk minum yang sudah disuguhkan mama masya.
Fery bersikap seperti sudah lama mengenal mereka. Padahal feri enggak pernah senyaman itu dirumah orang. Namun dirumah masya dia merasa nyaman.
"Eh iya kemana ya dia, dasar anak bandel." Ucap mama masya dengan menebarkan senyum kebingungan. Dia berjalan kedapur memanggil masya yang duduk didapur tidak mau keluar. "Sayang itu temenmu ditemenin dulu ya mama mau ke kamar." Ucap mama masya lalu berjalan menuju kamarnya meninggalkan masya.
Ih dasar om om sialan, kenapa enggak pulang sih kan ini udah malam apa dia bener mau minta makan, huh gerutu masya kesal lalu berjalan keluar menemui feri yang masih duduk dengan santainya di ruang tamu mereka.
"Ih dasar om om gila enggak tau malu ya bertingkah seperti rumah sendiri dirumah orang." gumam masya.
"Om gak pengen pulang ya? udah hampir jam 10 lo nanti om dicariin istrinya lagi." Ucap masya sesekali melihat jam dinding padahal masih jam 9 lewat 10.
Semoga saja tidak tau dia kalau aku mengusir nya halus hihihi gumam masya dalam hati menyeringai licik.
Eh ini anak enggak tau terimakasih sudah ditolongin diantar pulang masih mau ngusir lagi.
"Apa kamu lupa dengan kata kata ku dimobil tadi, aku mau makan lapar."
Feri menyandarkan kepala di kursi menutup mata nya.
Masya mengerutkan dahinya bingung dengan sikap feri. Banyak pertanyaan muncul dikepala nya
"Om makan dirumah nya saja pasti om ditunggu istrinya lagian dirumah juga tidak ada makanan." Ucap masya dengan menggaruk garuk kepala nya. Dia berfikir bagaimana cara mngusir orang didepannya tersebut.
Cih anak ini dari tadi panggil aku om apa tadi dia bilang istri?, apa memang tampangku sudah menikah ya hmm gerutu fery dalam hati.
"Ini rumah bukan sih masak enggak ada makanan sama sekali." Feri berdiri menghampiri masya lalu menggandeng tangannya kedapur.
Mata feri melihat sekeliling dapur. membuka semua barang barang mereka.
Benar saja memang tidak ada makanan dan persediaan makanan dirumah ini. Memang tadinya masya sudah menghubungi mama nya untuk tidak memasak karna dia membeli makanan tapi semua nya jadi kacau karna masalah tadi dan dia juga tidak membawa makanan sama sekali. Feri menggandeng masya keluar, masuk mobil lalu melajukan mobilnya.
"Om mau kemana kan udah malam." Masya bingung malam malam keluar mau diajak kemana pikir dia.
Ah ini om memng benar benar gila mau kemana sih sudah malam gini gumam masya.
Feri tidak menghiraukan perkataan masya dia tetap melajukan mobilnya dan berhenti disalah satu restoran.
Dia ingat kalau didekat dekat sini ada restoran dan tentu saja restoran milik feri.
melihat feri datang para pegawai restoran terperangah kaget karena baru pertama kalinya bos besarnya datang kerestoran. Para pegawai menundukkan kepala mereka takut, ysa antara takut dan senang melihat bos mereka yang sangat tampan itu. Salah satu pegawai langsung lari menghampiri fery.
Dia bicara dengan terbata bata.
"Emh se selamat malam tuan muda. ada yang bisa saya bantu tuan?." Ucap salah satu pegawainya. Siapa cewek bersama tuan feri, apa mereka kencan tapi dia masih pakai seragam SMA apa ponakan tuan ya hmm banyak sekali pertanyaan yang berputar dalam otaknya namun tidak mungkin dilakukan oleh pegawai tersebut. Mungkin jika dia berani bertanya besok pasti tidak akan kerja lagi di sini. Dia hanya diam memandang feri dan masya.
Melihat pegawai yang melihat masya feri langsung menghadap belakang menoleh ke tempat masya berdiri.
Cih bener saja mereka melihat aku sperti itu, tuh anak belum ganti baju dari tadi huh enggak punya baju apa dia gumam feri dan tidak lupa wajah dingin yang dipasang olehnya.
Mungkin suhu dingin yang berada dikutub mengalahkan wajah fery saat itu.
terimaksih kakak kakak sudah mampir memmbaca mohon dukungannya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
Endrow William
bagus ceritanya
2020-09-24
0
Memey Senel
thor Perbaiki Lg y. tata tulisannya dan Tanda² bacanya. bingung Cara Bacanya Thor Baca lurus Gitu. tapi Aku Suka Alur Critanya
2020-04-30
1