Episode 10

Setelah beberapa menit feri melajukan mobilnya akhirnya sampai ditempat tujuan. Apartemen para orang orang kaya. Hanya orang kaya yang punya apartemen disitu. Feri menuju kamar tidur langsung merebahkan badan nya kesofa. Dia mengingat wajah masya hingga membuat dia tersenyum manis melebihi gula, ih cantik sekali sih dia imut jadi gak sabar nunggu besok gumam dia lalu pergi mandi.

#pagi

Feri bangun dari tempat tidurnya lalu melihat jam disamping ya masih jam 7. dia bangun pergi kekamar mandi membersihkan dirinya. Setelah beberapa menit ia sudah selesai mandi dan perpakaian rapi siap-siap untuk kekantor sebelum berangkat, tiba - tiba hp feri berdering. Dia mengambil hp nya diatas meja lalu melihat layar hp nya.

"Papa, ada perlu apa telfon pagi pagi hmmm "wajah yang tadi nya cerah bersinar terang seketika mendung seperti akan turun hujan deras" hallo, kenapa pa? "jawab feri.

"kamu masih marah sama papa mama?, kamu ga mau pulang ? mama mu udah kangen "ucap papa feri dengan antusias mama feri disampingnya mendengar kan telfon mendekatkan telinganya.

"kalau udah waktunya pulang feri pulang "ucap feri dari seberang telfon nya. Dia masih sangat marah dengan orang tuanya yang memaksa feri tanpa menuruti keinginannya. Sudah hampir 3 bulan dia tidak pulang sama sekali, dia hanya menanyakan kabar orang tuanya melalui sekertaris Fe.

Mendengar ucapan feri mama feri langsung merebut tlfon. "hallo sayang ini mama, pulang ya mama udah kangen banget lo sama kamu. "ucap mama feri mengeluarkan suara memelas yang dibuat buat. "sayang temen kecil kamu dulu erika anak nya om ridwan , masih inget gak sama dia?. Ucap mama feri dengan antusias nya ingin mendekatkan lagi feri dengan teman kecilnya dulu.

"iya masih, aku udah tau mama gak usah ngomong ."jawab feri. karna memang erika sudah menghubungi feri kalau dia akan pulang dari Amerika.

"iya sayang mereka mau ngundang kita makan malam minggu depan kamu dateng ya sayang "dengan nada memohon" mama feri meminta.

"hemmm, aku mau brngkat kerja dulu sampai ketemu minggu depan" ucap feri lalu menutup telfonnya

Mama feri mendengar jawaban dari anaknya sangat bahagia. Akhirnya dia mau pulang juga gumam dia dalam hati. Melihat istrinya yang senyum - senyum dari tadi papa feri sudah menduga jawaban dari anaknya yg dapat membuat mama nya itu sebahagia itu.

"mama jangan merencanakan hal aneh buat feri. Nanti dia marah lagi sama kita , mama tau sendirikn feri kalau marah. "Jangan buat masalah "ucap papa feri khawatir istrinya akan membuat feri marah lagi.

Mendengar ucapan suaminya senyum nya yg tadi bagaikan bunga bermekaran seketika layu "apaan sih pa kan aku cuma pengen feri deket lagi sama erika" ucap mama feri dengan memasang wajah kesal yang dibuat buat.

"terserah mama yg penting papa sudah ingetin mama" setelah mengingatkan istrinya papa feri pergi keruang tamu. sedangkan di apartemen feri. dia berfikir apa lagi yg akan direncanakan oleh mamanya tersebut. benar kata orang hati mama dan anak itu pasti kuat. feri sudah menduga rencana mamnya itu.

tapi kali ini maaf ma feri tidak bisa nurut lagi karna prihal dengan siapa dia hidup nanti adalah hak dan keputusan dia mau dengan siapa gumam feri dalam hatinya. lalu dia melihat foto yg ada didalam galerinya. Mungkin aku belum kenal jauh dengan kamu tapi aku rasa ada yang berbeda dalam hatiku ketika dekat dengan mu ucap feri lirih. Tidak lama tiba2 terdengar ketukan pintu.

tok tok tok

feri berdiri membuka pintu. ya benar saja didepan pintu sudah berdiri sekertarisnya ."selamat pagi tuan, apa kita mau berangkat kekantor sekarng ? "ucap sekertarisnya menundukkan kepala lalu mengikuti feri masuk kedalam.

"hemmm" ucap feri lalu mengambil jasnya berjalan keluar menuju mobilnya. Didalam mobil feri memikirkan gadis cantik yang bersama dengan nya semalam. "fe apa kamu pernah jatuh cinta? "ucap feri sambil melihat jalanan yg macet saat itu.