Episode 5

Setelah selesai kerja, hari ini masya menerima gaji untuk pertama kalinya. Masya sangat senang dan ingin membelikan mamanya makanan kesukaannya.

Saat akan pulang tiba tiba masya menabrak seseorang.

bruk

pluk

Makanan yang dia bawa mengenai baju orang itu dan jatuh kelantai. "Yah makanan buat mama." Ucap masya tertunduk lalu mengambil makanan yang terjatuh, tanpa dia sadari orang yang dia tabrak marah memaki maki masya dengan kasar.

"Dasar enggak punya mata kau ya!!." Teriak orang tersebut.

"Maaf kak aku enggak sengaja." Ucap masya menundukku kepala dan menaruh tangannya di dadanya memohon maaf, tapi dia tetap memaki maki masya, karena terjadi keramaian disitu, pengunjung restoran menatap tajam mereka.

Disisi lain ternyata ada seorang laki laki yang sedang memperhatikan mereka dipojok restoran tersebut. Dia ferry yang saat itu mengadakan janji dengan rekan bisnisnya. "Fe." panggil feri pada sekertarisnya yang berdiri didekatnya sambil menatap tajam fe. Tanpa mengucapkan apapun sekertarisnya itu sudah tau apa mau tuan mudanya.

"Kita lanjutkan pertemuan dikantor kami permisi." Ucap fe lalu berdiri menundukkan kepala berpamitan.

"Wah hebat sekali itu sekertaris ya tanpa mengucapkan apapun sudah tahu apa yang di mau tuannya mungkin dia peramal." Ucap rekan bisninya yang heran pada sekertaris fe yang begitu peka dengan ferry.

Ferry berjalan mendekati keramaian tersebut dibelakang sudah pasti sekertaris fe. Itu kan cewek yang aku tabrak kemaren ngapain dia ada disini masih pakai seragam sekolah lagi malam malam memangnya secinta itu ya dia sama seragam itu sampai enggak mau ganti baju gumam fery dalam hatinya.

Tanpa mengucapkan apapun feri langsung menggandeng tangan masya dan membawa nya pergi. "Fe urus wanita itu dan ganti kerugiannya." Ucap feri kepada sekertarisnya lalu berjalan cepat menuju mobil.

"Maaf tuan, tuan ada apa ini saya mau dibawa kemana? tuan ini siapa ? saya mau pulang tuan ? tolong lepaskan tangan saya." ucap masya yang agak berlari karna feri berjalan dengan cepat. Masya ingin melepaskan tangan feri tapi feri mencengkram masya dengan sangat kuat.

Crewet banget sih ini cewek gumam feri dalam hati. "Apa kamu enggak kenal siapa aku?." Tanya feri menyombongkan dirinya karna memang banyak yang mengenal fery, siapa yang tidak kenal dia. Direktur dari perusahaan ternama prima group. pasti banyak yang mengenal dia dan memuji mujinya dengan tampang gantengnya.

"Memang nya anda siapa tuan ?. Apa sya harus kenal siapa anda?, saya tidak kenal dengan anda?, saya mau pulang tuan." Ucap masya.

Siapa sih orang ini seenaknya aja bawa bawa pergi orang, kan aku enggak kenal siapa dia. Memangnya dia siapa harus aku kenal dia gitu, menyebalkan banget ini orang gumam masya.

Apa dia tidak mengenal siapa aku, ya ampun apa dirumah nya tidak ada televisi?, jadi penasaran. Tapi aku pikir pikir ngapain juga aku tadi nolongin dia?, kayak enggak ada kerjaan aja sih gumam feri.

"Oke aku maafkan kamu tidak tahu siapa aku. Anggap saja kamu dapat keberuntungan bisa satu mobil dengan pria tampan sepertiku." Ucap feri lalu mendorong masya masuk mobil.

"Aku akan antar kamu pulang."

Apa tadi dia bilang keberuntungan?, kenapa dia sepercaya diri gitu sih. Siapa sih ini orang gila kali ya, kenal juga enggak dasar orang gila gumam masya.

"Tidak usah tuan merepotkan, saya bisa pulang sendiri." Kata masya. Memangnya siapa juga sih yang mau dianterin huh gumam masya.

"Udah jangan banyak bicara cerewet amat sih dari tadi." Ucap feri pada masya lalu melajukan mobilnya.

"Rumah kamu dimana?." Tanya feri sambil fokus mengendarai mobil.

"Jangan jangan tuan mau menculik saya ya. Tuan saya tidak punya apa apa bener deh, saya orang miskin uang juga tidak punya tolong lepaskan tuan atau jangan jangan tuan mau perkosa saya oh nooooo nooo jangan tuan bener deh." Ucap masya sambil menggoyang goyang kan badan feri.

"Hei kamu mau mati ya lepasin, aku enggak fokus nyetirnya, siapa juga yang mau culik atau perkosa kamu." teriak feri kesal, namun masya tidak mau berhenti menggoyang goyang kan badannya.